Tuesday, June 3, 2014

SIAPA KAMPANYE "GILA RASA KEBANGSAAN?" || #KETIKA

(Image source: surabaya.bisnis.com)


Blogspot.  
KETIKA hari ini hangat lagi berita tentang pembangunan mercusuar yang sudah BERHASIL didirikan tiang pancangnya oleh Malaysia di Tanjung Datu, Kalimantan, yang oleh Indonesia dinyatakan wilayah abu-abu. Itulah awal mula pemicu pengetikan artikel ini.

KETIKA Menlu kita “merasa berhasil” menghentikan pembangunan mercusuar tersebut melalui perundingan oleh pihak Malaysia, sungguh dari kaca mata saya adalah kegagalan. Pada artikel saya sebelumnya hal itu sudah saya duga, maksimal penghentian. Mengingat saya adalah rakyat biasa yang bahkan berpendidikan sangat kurang, sangat mungkin saya salah. Tapi bolehkah saya mengatakan, kalau Indonesia yakin bahwa yang dilakukan Malaysia adalah tidak benar, lenyapkan saja tiang pancang mercusuar tersebut, apapun caranya! Termasuk ketika Indonesia meyakini bahwa itu adalah wilayah abu-abu, wilayah dimana kedua belah pihak tidak boleh beraktivitas. Kalau Malaysia benar, tolong kasih tahu ke mereka untuk melanjutkan pembangunan mercusuar tersebut. Menurut logika saya, hanya ada dua pilihan, biar mereka lanjutkan atau lenyapkan. Kalau misalnya kita yakin itu wilayah NKRI, ataupun itu wilayah abu-abu dan sudah ada perjanjian sebelumnya bahwa tidak boleh melakukan kegiatan yang bersifat menetap diwilayah tersebut, lenyapkan saja tiang pancang tersebut. Tidak perlu ijin Malaysia, anggap saja bangunan tidak bertuan. Percayalah itu termasuk salah satu bagian dari penegakkan rasa Kebangsaan yang sudah hampir hilang pada diri kita semua. Kalau hal tersebut dilakukan, anehnya …saya sangat yakin Malaysia tidak akan berani perang dengan NKRI. Karena sejatinya Malaysia sudah menghitung bahwa apa yang dilakukan itu hanya akan berakhir penghentian, dan saya sangat yakin mereka sedang tersenyum menikmati kebenaran hasil prediksinya, sementara Menlu dan Pemerintah kita “merasa berhasil” menghentikan. Memilukan!

.
 
“GANJANG MALAYSIA!!”
.

 http://t.co/QNzA2f8U2h
.


KETIKA ada penganiayaan dan juga dialami oleh wartawan KompasTV, lalu hanya berselang dua hari kemudian terdapat perusakan bangunan rumah ibadah yang “diberitakan” tidak berijin, semuanya itu terjadi di Sleman,Yogya. Kalau melihat rekaman peristiwa yang ditayangkan di tipi-tipi, dan sudah lama Pemerintah mengatakan Negara tidak boleh kalah dengan preman, justru itu membingungkan rakyat. Sebegitu tidak berdayanyakah Pemerintah ini? Lalu kesan yang diwacanakan oleh tokoh-tokoh yang berkompeten adalah: Karena mereka sedang emosi tinggi, maka tidak dilakukan penangkapan, dan itu adalah strategi. Lho lho lho …… saya jadi mikir …. bukankah strategi itu yang menyebabkan terjadinya kasus Trisakti? Yang demo tidak anarkis malah ditembak, sementara kalau anarkis malah didiamkan. Semoga itu hanya pemikiran saya yang lagi galau saja. Jadi pastinya ya salah, lupakan saja ya. Maaf kalau gitu.

KETIKA saya membaca ulang isi artikel ini sebelum di publish, apakah juga ada yang menyuarakan kegalauan senada? Yang meminta melenyapkan tiang mercusuar hasil karya Malaysia, juga yang geram melihat pembiaran kasus perusakan di Sleman, Yogya. Atau jangan-jangan saya sedang gila sendirian, gila rasa Kebangsaan, Kebangsaan yang ternyata membuat saya gila sendirian. Saya tak tahu harus mengetik apa lagi untuk menurunkan tensi ini, selain memberi jawab judul artikel ini bahwa ternyata: SAYA-lah yang KAMPANYE “GILA RASA KEBANGSAAN" itu. (SPMC SW, Juni 2014).

——————————

Catatan: Walau pemerintahan yang sekarang ibarat kapal kerem seperti yang dikatakan pada pidato Presiden SBY kemarin karena memang akan segera berakhir, semoga tergerak untuk mengukir sejarah dengan tidak hanya puas karena sudah merasa berhasil menghentikan pembangunan oleh Malaysia. Tinggalkan warisan kehormatan itu Pak, percayalah kita sedang membutuhkan. Juga kehormatan tentang Negara atau Pemerintah tidak boleh kalah dengan Preman, mohon ditambah juga tidak boleh kalah dengan OKNUM, sekalian pembuktian bahwa itu bukan hanya wacana! (Maaf kalau dianggap mendikte, SW)
.
——————–
.
(Politik Adu Domba?)
“KADO KEBRUTALAN HUT PANCASILA”
.
http://t.co/6eT9MTf95h
.
———————

No comments:

Post a Comment