Sunday, July 31, 2016

#‎BalikinKTPgue‬, ORI atau KW?




#‎BalikinKTPgue‬, ORI atau KW?
.
Opini logika ala ‪#‎SPMC‬ Suhindro Wibisono.

.
Mendukung Ahok dengan memberikan copy KTP itu sejatinya bertujuan apa? Dan kenapa mereka mau mendukung?
.
Menurut "tafsir" saya, mendukung Ahok agar Ahok terpilih menjadi Gubernur lagi, dan mau mendukung karena percaya pada Ahok, dan semua itu dinilai dari "rekam jejak".
.
Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda kecewa karena sebetulnya Anda tak peduli Ahok dapat menjadi Gubernur lagi atau tidak dan lebih akan menikmati kalau Ahok bak Rambo berantem dengan banyak tokoh partai? RENUNGKAN lagi apa sejatinya GOAL Anda memberi dukungan kepada Ahok?


Jika Ahok lewat jalur perseorangan, dan menyerahkan lebih 1 juta copy KTP DKI sebagai dukungan maka menurut UU, KPU harus melakukan penelitian faktual, dan waktu yang disediakan menurut UU adalah 14 hari.
.
Coba kita bayangkan hal itu dalam logika, versi saya ya, gini kalkulasinya. Andai tiap petugas yang tentu saja "Relawan Teman Ahok" sebaiknya mendampingi melakukan penelitian faktual, berapa lama kira-kira waktu yang dibutuhkan untuk meneliti tiap alamat? Anggaplah 20 menit, dan itupun menurut saya sudahlah waktu yang ideal, perjalanan, ketok pintu, tunggu, ngobrol basa-basi, pencatatan, penunjukan KTP asli yang dikunjungi, dan lain-lain. Karena sangat mungkin tiap alamat bisa lebih satu orang yang memberi dukungan. Maka kita pukul rata saja menjadi 10 menit waktu yang dibutuhkan untuk penelitian faktual setiap copy KTP.
.
Anggap satu hari mereka kerja 10 jam sedangkan tiap jam mereka dapat menyelesaikan tugas 6 copy KTP (10 menit x 6 = 1 jam), maka tiap hari mereka dapat melakukan penelitian faktual 10 x 6 = 60. Untuk 14 hari kerja = 14 x 60 = 840 copy KTP yang diteleiti secara faktual.
.
Jadi kalau ada "lebih" 1 juta copy KTP yang harus diteliti faktual, itu artinya membutuhkan tenaga : "lebih" 1.000.000 : 840 = "sekitar" 1200 orang yang harus disediakan oleh Teman Ahok. Kalau mereka mendapat ganti uang makan dan transport @Rp.100 ribu per hari, berarti biaya saksi pendamping adalah 1.200 x 100.000 x 14 = Rp.1.680.000.000,-
.
Kalau gitu biar irit bagaimana kalau yang diserahkan copy KTP dukungan secukupnya saja? Itu tidak mungkin, karena teman Ahok kan juga tidak mungkin bisa tahu mana copy KTP yang benar mendukung atau KTP selundupan lawan. Karena kalau terlalu ngepas jumlahnya, kalau banyak yang fiktif atau sedang tidak ada ditempat lalu dikurangkan dan jumlah dari syarat yang ditentukan "kurang" artinya akan dianggap tidak memenuhi syarat.
.
Dan tentu kita semua paham, bahwa penduduk DKI yang kerja itu "pergi pagi pulang malam" adalah hal yang wajar, jadi kemungkinan besar yang tidak akan ada ditempat tentulah sangat banyak jumlahnya bukan? Lalu apa mungkin mereka yang dihubungi bisa ijin meninggalkan kerja pada hari berikutnya untuk datang ke lokasi yang telah ditentukan? Jadi menyetorkan seluruh copy KTP dukungan yang ada itu adalah yang paling rasional.
.
Bagaimana cara mengkoordinator 1200 relawan pendamping itu? Apakah tidak rawan "terbeli" oleh pihak lawan? Masih ingat belum lama ini Teman Ahok sempat diadu domba dengan tuduhan copy KTP yang dikumpulkan adalah hasil dari beli? Dan gosip itu datangnya juga adalah kesaksian dari anggota Teman Ahok yang apakah mungkin jika tidak menggadaikan idealisme palsunya? Kira-kira kalau relawan saksi pendamping penelitian faktual dibeli dengan uang Rp.5 juta, atau 10 juta, atau 15 juta atau 20 juta adakah jaminan tidak akan ada yang masuk angin? Ingat untuk dapat menggagalkan kepesertaan Ahok sudah dilakukan berbagai macam cara, dan banyak yang pasti rela mengeluarkan dana bukan?
.
Kalau 20 juta x 600 = Rp. 12.000.000.000,- Saya halusinasikan 20 juta adalah kita anggap uang untuk membeli para saksi, lalu 600 adalah separo jumlah saksi yang dibeli, apakah menurut Anda 12M jumlah yang mustahil akan ada oknum yang mau menggelontorkan dananya?
.
Jalur perseorangan memang rawan untuk dilalui, utamanya karena memang ini adalah Pilkada DKI, yang punya APBD sedikitnya ada dikisaran 70 T, kata Ahok, kalau mau cari duit 1T tanpa harus maling duit anggaran saja juga bisa, asal mau menyetujui banyak proyek, sedikit tutup mata .....itu artinya, membiarkan banyak Mall berdiri, kaki lima jangan digusur, triliunan anggaran untuk beli USB oh maaf UPS ya, biarkan pengeluaran anggaran gila-gila'an untuk sampah, pembersihan kali, banjir dan lain-lain yang kita sudah dapat rasakan perubahannya saat ini. 12 milyar terlalu kecil asal bisa menggagalkan Ahok ikut serta, bahkan seandainya 10x nya (Rp.120milyar) saya rasa juga ada yang mau urunan nduwitin bukan?
.
Masihkah Anda kurang paham bagaimana rawannya julur perseorangan bagi Ahok yang adalah enemy bagi para koruptor?
.
Maaf, bagi yang kecewa atas pilihan Ahok lewat jalur partai tapi tidak memberi dukungan, kalian tidak masuk hitungan saya, karena saya anggap kalian adalah tim lawan yang memang bertugas untuk menghembuskan gosip dan cacian apa saja asal citra Ahok tidak layak pilih. Dan itulah yang banyak terjadi pada hashtag #balikinKTPgue belakangan ini.
.
Tapi bagi Anda para pendukung Ahok yang sudah memberikan copy KTP, apakah Ahok salah karena memutuskan lewat jalur partai? Kalau menurut Anda salah, yang ingin saya tanyakan adalah, sebetulnya APA TUJUAN ANDA MEMBERI DUKUNGAN? Ingin Ahok jadi Gubernur lagi atau ingin menikmati Ahok seperti Rambo berantem dengan partai-partai, dan andai sekalipun akhirnya Ahok terganjal oleh UU apakah Anda juga senang saja yang penting Ahok sudah berani mencak-mencak gitu? Karena yang penting Ahok sudah nyoba jalur perseorangan gitu? Kalau itu yang Anda maksudkan, cobalah RENUNGKAN sekali lagi, sebetulnya anda betul ingin mendukung atau hanya senang melihat Ahok berantem?
.
Ahok dan timnya bersama Teman Ahok tentu saja juga sudah terlibat dalam diskusi panjang, mereka akhirnya setuju bahwa jalur terbaik adalah lewat partai dan kendaraan itu ada dan tersedia, buktinya Teman Ahok juga menyetujui jalur partai bukan? Mereka sebetulnya mengutamakan "goalnya" bukan prosesnya, dan goalnya adalah Ahok dapat terpilih jadi Gubernur lagi. Lalu Anda yang mendukung dan kecewa itu sebetulnya menghendaki apa pada Ahok? UU pilkada adalah realita, dan sudah diputuskan begitu ..... Tentu saja siapapun yang ikut Pilkada lewat jalur perseorangan harus tunduk pada UU bukan? Dan itu tak terkecuali Ahok!
.
Memang ada yang kecewa karena Ahok pilih jalur partai, tapi itu lebih karena belum mamahami keadaan dan kenyataan bahwa jalur perseorangan sengaja ditanami ranjau agar orang-orang seperti Ahok terjegal tidak bisa maju, bukankah UU Pilkada diubah tidak pakai UU Pilkada masal 2015 yang adalah awal dari kelanjutan Pilkada masal 2017 yang akan datang? Walau menyangkal bahwa UU tersebut diubah karena Ahok, tapi kenyataannya nuansa itu sangat kental terasa, Pilkada DKI memang luar biasa, mungkin sudah lebih setengah abad APBD-nya juga buat bancaan para oknum pejabat yang korup, dan juga dinikmati para oknum kroninya. Silahkan renungkan dan cari tahu, berapa kekayaan mantan pejabat puncaknya, bejibun tujuh turunan tidak bisa ngabisin..... yakin bisa "ngarang" cerita yang rasional jika diminta membuktikan asal usul kekayaannya tersebut? Lalu setelah sekarang ini APBD terbukti tidak mudah lagi dibuat bancaan, semua pejabat dan kroni yang sangat potensial berubah menjadi oknum, kompak rame-rame berusaha menyingkirkan biang keladi penyebab macetnya uang haram untuk bancaan, dan semua tertuding kepada Ahok!
.
Jadi kalau mau simpelnya, perhatikanlah tokoh-tokoh politik maupun para pengamat, mereka yang berusaha menjatuhkan Ahok (bukan hanya mengkritik ya) sebaiknya diingat-ingat untuk tidak dipilih lagi menjadi pejabat publik. Mereka yang sangat getol bahkan menyerang Ahok dengan maksud agar rakyat tidak memilih lagi, saya curiga merekalah yang sangat potensial berlaku korup. Itu yang sempat saya perhatikan, termasuk bagaimana ngakaknya ketika anggota DPRD MS dari partai G yang begitu getol menyerang dan menuduh Ahok tidak bersih, ternyata malah tersandung OTT oleh KPK! Kemaluannya dimana?
.
Rekam jejak adalah hal terpenting memilih pemimpin, ketika Ahok berani tanpa partai memimpin DKI, lalu untuk yang akan datang ada yang mengkhawatirkan Ahok mulai main-mata dengan partai, saya pikir itu adalah trauma terhadap partai, Dan sebetulnya itu sah-sah saja, tapi bukankah kita memberi dukungan kepada Ahok dan kita percayanya pada Ahok, bukankah itu yang terpenting? Kalau Ahok terindikasi koruptor, dan berencana menjadi koruptor kenapa harus tunggu pada jabatan yang akan datang, yang adalah belum pasti? Jadi bukankah kita memberi dukungan pada Ahok itu karena kita percaya? Dan menurut analisa saya, Ahok memutuskan lewat jalur partai justru karena Ahok waspada, Ahok dengan timnya tentu saja mencermati kenyataan keadaan yang berlaku, dan Ahok tidak ingin menegecewakan pendukungnya, pendukung yang tentu saja mengharap Ahok dapat terpilih menjadi Gubernur lagi, GOAL itulah yang terpenting.
.
Banyaknya dukungan oleh warga kepada Ahok memang fenomenal, dan hal semacam itu belum pernah terjadi dinegeri ini. Warga adalah ejawantah rakyat, umum, awam, dan jika memang rakyat memberikan dukungan bukan karena dibayar atau direkayasa, bukankah suara rakyat adalah suara Tuhan? Dan memang karena banyaknya rakyat memberi dukungan maka partai mau juga memberi dukungan, itulah kenyataannya. Jadi kalau ada yang menganggap bahwa suara rakyat dipermainkan oleh Ahok, atau hanya dipakai batu loncatan agar bisa berkong-kalikong dengan partai, bukankah 3 partai yang mendukung itu mau dengan sukarela dan tanpa syarat, tanpa mahar, tanpa pamrih? Bahkan mau menggelontorkan dana untuk kampanye sesuai porsinya masing-masing?
.
Lalu ada juga celetukan bahwa tidak ada yang gratis dalam politik, dan saya setuju! Lalu bagaimana dengan kaitan 3 partai yang bersedia mengusung Ahok untuk maju di Pilkada DKI 2017 yang akan datang, apa mungkin Ahok tidak membayar mahar pada partai-partai tersebut? Bukankah sudah bukan rahasia lagi bahwa calon yang akan mencalonkan diri maju lewat jalur partai harus membayar mahar pada partai yang akan mengusungnya? Jawaban singkatnya adalah "itulah fenomenalnya Ahok", dan juga karena ada bukti fenomenal mendapat lebih sejuta dukungan rakyat DKI. Masih lagi ditambah partai-partai itu yang akan mendanai kampanyenya sesuai porsinya masing-masing, apa mungkin? Jika Anda menggeluti bidang marketing, itu adalah hal yang lumrah. Partai juga butuh citra positif, karena sekarang eranya sudah semikin terbuka, dan rakyat semakin banyak yang paham bahwa seandainya APBD tidak dikorupsi, sangat mungkin untuk bisa membenahi kehidupan rakyat banyak. Dan Jakarta persentase rakyatnya lebih banyak yang mendapat pendidikan dibanding daerah lainnya, tentu saja lebih banyak paham dan buktinya ya dukungan copy KTP tanpa pamrih itu. Jadi sekali lagi kenapa partai mau mendukung Ahok tanpa mahar, karena partai butuh citra positif. Memangnya apa yang dijual partai ketika kampanye kalau bukan citra positif? Dan memberikan dukungan pada Ahok itulah yang mereka anggap sebagai promosi positif partainya, lalu bukankah promosi itu membutuhkan dana? Jadi mereka akan berpromosi masing-masing mengiklankan produk yang namanya Ahok sambil nebeng nama partai yang mendukungnya, dan berpromosi tentu membutuhkan dana bukan? Jadi adakah yang aneh menurut Anda? Bagian mana yang tidak logis? (#SPMC SW, Minggu, 31 Juli 2016)
.
.
CATATAN:
Saya copas sedikit isi UU untuk pegangan KPU.
.
Pasal 20
(1) PPS melakukan penelitian administrasi dan faktual paling lama 14 (empat belas) hari setelah menerima dokumen dukungan Pasangan Calon perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) dan ayat (2).

.
Sumber gambar:
www.merdeka .com

Wednesday, July 27, 2016

"PERCAYAKAH ANDA TUHANMU JUGA TUHANKU?"




"PERCAYAKAH ANDA TUHANMU JUGA TUHANKU?"
.
.
Opini Logika Sensi ( ‪#‎SPMC‬ ) Suhindro Wibisono.
.
.
Kalau menyadari bahwa Tuhan itu satu, artinya Tuhanmu juga Tuhanku, lalu apanya lagi yang harus diributkan?
.
Dan jika kita semua setuju bahwa Tuhan kita sama, itu artinya Tuhan adalah kebenaran yang universal, kebenaran yang dapat dipahami oleh semua manusia.
.
Lalu hayo kita samakan lagi pendapat kita tentang Tuhan yang memang hanya satu dan universal itu. Seperti misalnya, setujukah kita bahwa Tuhan adalah sumber kebaikan? Kalau setuju, hayo kita definisikan bahwa Tuhan adalah sumber kabaikan, dan "kebaikan" bahasa puitisnya adalah "cinta", jadi kalau kita satukan Tuhan adalah sumbernya kebaikan dengan rasa cinta.
.
Maka kalau kita persatukan definisi tentang frasa ketuhanan adalah, "TUHAN ITU SATU DAN ADALAH TUHAN KITA SEMUA, SUMBER AJARAN CINTA KEBAIKAN UNIVERSAL" . Jadi setujukah anda bahwa jika tidak menyiratkan kebaikan universal, pasti itu bukan sifat ketuhanan.
.
Itulah dalilnya, hukumnya, rumusnya, maka jika ingin mempertanyakan ayat-ayat kitab suci apapun, ya monggo-monggo saja, tapi sekali lagi "MEMPERTANYAKAN" bukan menghakimi !! Karena kalau kalian menghakimi dalam bungkus menghujat, itu namanya sok tahu, dan merasa lebih pinter dari banyak orang hebat diseluruh dunia ini. Menghakimi sekaligus menghujat isi ayat kitab suci kepercayaan orang lain, jelas sangat keblinger.
.
Ayat-ayat kitab suci memang harus dipahami oleh umatnya masing-masing, dipertanyakan kalau memang belum paham, dan agar memahami maksud dan tujuan maka gunakanlah logika waras universal, ingat rumusnya : "TUHAN ITU SATU DAN ADALAH TUHAN KITA SEMUA, SUMBER AJARAN CINTA KEBAIKAN UNIVERSAL". Itu rumus agar anda tidak tersesat ayat kitab anda sendiri, karena semua hal yang menggambarkan ketidak sesuaian dengan rumus tersebut, apalagi berlawanan makna, sangat mungkin anda salah memahaminya. Tanyakan ahlinya, tapi kalau yang anda anggap ahli juga memberi pemahaman tidak sesuai dengan dalil, sangat mungkin yang anda anggap ahli itu juga bukan yang ahli. HATI-HATI !!
.
Mengadili ayat kitab suci kepercayaan lain dengan kitab kita, jelas salah kaprah. Lebih hebat kalau berani memahami bahwa agama adalah juga ajaran, sekolah, universitas, yang semuanya spesialisasi(jurusan) agama, panduannya adalah kitab sucinya masing-masing jurusan agama yang diambil. Itu maknanya setiap "siswanya" adalah mewakili jurusan agamanya masing-masing, dan sekolah/belajarnya adalah seumur hidup (mengimani), dan semua sekolah agama yang sama dengan jurusan yang kita ambil itu berarti juga sekolah kita (ikut bertanggung jawab/merasa ikut memiliki).
.
Maka akan sangat ngenes jika merasa ajaran, sekolah, universitas agamanya adalah paling mengajarkan kasih, tapi menghasilkan banyak murid yang brutal. Apakah klaim ajaran paling sempurna berbanding sama dengan kenyataan banyak hasil muridnya? Kalau itu semua dituduhkan karena salah pengajarnya, lalu kenapa tidak ikut protes untuk mengganti pengajar tersebut?
.
Sekali lagi, MENYALAHKAN ajaran agama lain, juga termasuk menyalahkan buku pegangannya, itu lebih menggelikan. Lupakah Anda bahwa bangunan tempat ibadah dan kitab suci masing-masing, itu ibarat bangunan sekolah dan buku pegangan wajib. Yang paling bermakna adalah hasil pengajarannya, bukan tata-cara belajarnya, bukan kitab pegangannya. Dan semua itu sebetulnya bertujuan mengajarkan murid/siswa (umat) agar menjadi baik sesuai dalil: "TUHAN ITU SATU DAN ADALAH TUHAN KITA SEMUA, SUMBER AJARAN CINTA KEBAIKAN UNIVERSAL". Memanusiakan manusia bukan menjadikan seperti sifat binatang buas !! (#SPMC SW, Minggu, 24 Juli 2016)
.

.
Sumber gambar:
art-soulworks .com

==============

"RAHASIA DIBALIK RESHUFFLE KABINET"

"RAHASIA DIBALIK RESHUFFLE KABINET"
.
Opini RSM* ala ‪#‎SPMC‬ Suhindro Wibisono.
.
Karena manusia adalah makhluk sosial, maka setiap manusia itu punya trauma, begitulah kenyataannya, dan trauma itu hanya bisa dikendalikan oleh kontrol kesadaran, tapi tidak mungkin menghilangkan trauma itu sendiri. Trauma membentuk manusia yang membedakan antara manusia yang satu dan yang lainnya, trauma diperkuat oleh sifat dasar manusianya itu sendiri. Maka kalau kita lihat dalam satu keluarga misal ada 5 bersaudara, pastilah mereka berbeda sifatnya, bahkan terhadap saudara kembar sekalipun, padahal bukankah mereka mendapat lingkungan contoh yang serupa hampir sama? Trauma juga terlihat pada semua tokoh dunia, bahkan terlihat sangat nyata karena memang banyak disorot media, tak terkecuali Presiden Jokowi, presiden kita sebagai rakyat NKRI.
.
Saya tidak mengupas secara detail siapa saja menteri kabinet sekarang, sudah banyak tipi yang mengupas, bahkan seharian penuh hari ini, hari Rabu, 27 Juli 2016 terjadinya reshuffle kabinet jilid 2.
.
Banyak yang mempertanyakan kenapa Mbak Puan tidak pernah tersentuh, ingat Jokowi adalah orang Jawa yang lahir di Jawa juga, dan Jokowi adalah orang yang tahu balas budi. Jokowi bisanya jadi presiden karena diusung oleh PDIP, dan itu atas hak vetonya Ibu Mega yang adalah Ketua Umum PDIP. Apakah dengan begitu Presiden Jokowi lebih mengutamakan kroni, balas jasa, dibandingkan kepentingan rakyat? Bukankah presiden adalah presidennya seluruh rakyat yang harusnya terlepas dari partai? Itulah wacana pendek bagi banyak yang kritik dan tidak mau tahu untuk memahami perpolitikan di negeri ini.
.
Kenapa Presiden saat ini mengakomodasi partai-partai yang awalnya adalah lawan politik dengan memasukkan tokoh politik lawan untuk duduk dikursi kabinet sebagai team kerja? Karena partai politik lawan juga sudah ganti haluan dari menentang jadi mendukung. Dan itulah alasan utamanya. Bukankah tidak ada yang gratis dalam politik? Presiden butuh dukungan suara di parlemen, untuk menjamin hal itu, walau partai yang awalnya lawan sudah menyatakan mendukung, maka untuk mengikat dan selalu mengingatkan perikatan itu, maka sudah selayaknya kalau dikasih jatah menteri. Itu adalah hal yang biasa dan memang seharusnya begitu.
.
Ingat Golkar adalah pemenang kedua dalam Pemilu Legislatif, juga pegang jabatan sebagai Ketua DPR, dan PAN juga selain punya suara yang lumayan di Perlemen, Ketua Umumnya juga adalah Ketua MPR. Lalu kalau terhadap partai yang awalnya lawan saja dikasih jatah menteri, apa iya jatah untuk menteri dari partainya sendiri malah harus ditendang keluar?
.
"Tapi apa yang menonjol dari Mbak Puan sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia?" "Kenapa harus dipertahankan, kan bisa diganti oleh tokoh lain walau tetep dari partai yang sama?" "Apakah pak Jokowi takut dengan Ibu Megawati yang adalah Ketua Umum PDIP?"
.
Begini versi nekad saya, dan ini sangat sensi, semoga tidak membuka kartu trufnya Pak Presiden, artinya semoga tafsir saya salah. Dua alasan sudah saya utarakan, kenapa harus mengeluarkan Menteri dari partainya sendiri, sedangkan dari partai yang awalnya lawan saja justru dimasukkan? Apakah Mbak Puan sebagai menteri menimbulkan masalah? Adakah blunder yang dilakukan? Tahukah anda apa kehebatan Presiden Jokowi menghadapi banyak "pertanyaan" tentang Mbak Puan? Justru Mbak Puan dijadikan Menko, bukan Menteri!! Terlihat hebat karena arti dari Menko adalah mengkoordinator beberapa Menteri? Itu tidak mencederai partainya Presiden (PDIP), juga menjaga martabat relasi antara Ketua Umum PDIP Ibu Mega yang adalah mencalonkan Jokowi sebagai Capres dan terpilih sebagai Presiden saat ini. Siapa yang lebih bersentuhan dengan rakyat secara langsung? Menteri atau Menko? Apakah Pak Jokowi masih kurang cerdas untuk lebih mementingkan rakyat tapi tetap tidak mencederai relasi dengan partai dan beliau (Ibu Mega) yang telah berjasa untuk bisa terpilih Pak Jokowi menjadi Presiden?
.
Apakah Pak Jokowi memang sebegitu lihainya? Bisa iya, tapi bukan berarti tidak pernah salah strategi. Ketika pada reshuffle jilid 1 memasukkan RR sebagai Menko Maritim, saya pikir Pak Jokowi tidak tepat dan salah duga. Memang RR adalah mantan aktifis, sayangnya sifat aktifis itu masih terus terbawa dan tidak segera move-on. Sehingga terlihat begitu menikmati tepuk tangan penonton ketika berani mengkritik Wapres, dan perang wacana kepada menteri lainnya. Sudah pasti itu adalah hal yang paling "tabu" dalam ilmu manajemen. Bagaimana rasionalnya seorang menteri tajam mengritik atasannya (Wapres) didepan publik? Bertengkar wacana dengan menteri lainnya? Kalau boleh diibaratkan para menteri adalah satu team pemain sepak bola, kalau antar pemain saling berantem sendiri, bukankah sudah selayaknya namanya dicoret? Sudirman Said ikut menjadi korbannya!
.
Anies Baswedan ikut terpental, apa salahnya? Bukankah yang bersangkutan ikut kampanye Pak Jokowi waktu itu, dan hubungan mereka juga terlihat tidak ada masalah? Untuk jadi Menteri memang harus punya dukungan entah dari partai, ormas, atau LSM yang punya banyak masa. Kecuali pribadi hebat seperti Sri Mulyani contohnya yang sudah diakui oleh dunia. Ingat Sri mulyani adalah Menkeu terbaik di Asia ketika itu. Jadi Anies Baswedan sangat mungkin menjadi korban demi akomodasi kepentingan yang lebih besar, berkorban untuk tujuan yang lebih besar yang ingin dicapai oleh presiden. Tunggulah masih akan dapat jabatan apa Anies Baswedan, walau menurut saya memang agak susah memprediksinya, kalau kembali jadi Rektor walau di UGM misalnya, bukankah artinya turun kasta? Kalau jadi dubes apakah mau? Semoga mereka masih tetap menjalin tali silahturami.
.
Yang terakhir ingin saya bahas yang paling krusial adalah Menteri Rini Soemarno, kurang apa ketika begitu sangat ceto welo-welo tokoh-tokoh PDIP mengusulkan agar Menteri Rini diganti atau bahkan dipecat! Itulah menunjukkan betapa kekehnya Jokowi punya pendirian, jadi apakah benar yang telah berpendapat bahwa Presiden Jokowi tunduk dengan tekanan partai? Kembali kemasalah trauma paragraf pertama arikel ini, dan itulah yang terjadi pada manusia yang bernama Jokowi, sangat mungkin waktu kecilnya Pak Jokowi pernah trauma mendapat tekanan entah dalam hal sesepele apapun itu dan tidak berdaya, maka secara tidak sadar Pak Jokowi sedang tidak menyadari kalau sedang mengejawantahkan rasa trauma itu, tapi dalam posisi yang ingin menggambarkan bahwa dia TIDAK bisa ditekan! Itulah balas dendam yang sangat mungkin tidak disadari oleh yang bersangkutan, sangat mungkin tidak disadari terlintas dalam benak, jangan tekan saya, jangan dekte saya, karena memang itu adalah hak saya, hak prerogatif Presiden! Jadi kalau ingin melengserkan Rini, ya sebaiknya rakyat menilai apa adanya dan tokoh politik tidak "menekan" Jokowi HARUS menggatinya atau harus memecatnya! Kecuali sangat ceto welo-welo Rini melakukan hal yang fatal, kalau "memaksa" Presiden Jokowi, justru secara tidak langsung menguntungkan posisi Menteri Rini karena mengulik sentimen rasa trauma Presiden! (#SPMC SW, Rabu, 27 Juli 2016)
.
.
Sumber Gambar:
www.katailmu .com

.
.
CATATAN:
(*) RSM = Rahasia Sifat Manusia.


Semoga ini termasuk artikel "ngawur" saya. (SW)

Saturday, July 23, 2016

"JIKA ADA GUBERNUR LAIN DI NKRI SEHEBAT AHOK, TOLONG SEBUTKAN NAMANYA" (Suwun)

.
"JIKA ADA GUBERNUR LAIN DI NKRI SEHEBAT AHOK, TOLONG SEBUTKAN NAMANYA" (Suwun)
.
.
Opini & Ulasan Berita ala ‪#‎SPMC‬ Suhindro Wibisono.
.
.
AHOK , nama panggilan untuk Basuki Tjahaja Purnama yang adalah Gubernur DKI saat ini, Ahok atas nama Pemprov DKI telah memutuskan hubungan kerja dengan PT. GODANGTUA JAYA (GTJ) pengelola sampah warga DKI dan kawasan Bantar Gebang, Bekasi tempat buangan akhir sampahnya.
.
Hebatnya, karyawan GTJ justru banyak yang ketiban pulung, karena merasa beruntung. Banyak mantan karyawan GTJ akan dipekerjakan oleh Dinsih DKI (Pemprov DKI) yang akan mengelola sampahnya sendiri untuk tetap bekerja disana. Mereka biasanya mendapat gaji dikisaran 1,4 juta perbulan, dan Pemprov DKI akan menjadikan mereka PHL (Pekerja Harian Lepas) dengan gaji 3,1 juta perbulan mengikuti UMR DKI, plus asuransi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Ahok memang Gubernur yang pro rakyat kecil, punya nurani baik dan peka, itulah sebab yang pertama dilakukan adalah memikirkan nasib rakyat kecil itu, pengeluaran APBD lebih hemat, tapi justru bisa lebih banyak membayar gaji karyawan paling bawah. Siapa yang serakah??
.
Mau tahu lagi apa dampak dari swakelola sampah yang dilakukan Pemprov DKI melalui Suku Dinas Kebersihan DKI (Dinsih DKI)? Akan ada penambahan nilai 'community development' dari Rp.300 ribu per triwulan menjadi Rp. 500 ribu per triwulan, itu adalah bantuan bagi warga sekitar Bantar Gebang yang terdampak secara langsung karena adanya lokasi buangan akhir sampah diwilayah tersebut. Dan ada belasan ribu warga sekitar yang menerima, padahal juga beredar gosip bahwa selama ini yang diterima juga disunat menjadi hanya 190 ribu, semoga untuk berikutnya tidak ada sunatan lagi uang community development itu. Biar tidak NGENES berkelanjutan.
.
Sebelumnya, Pemprov DKI harus membayar lebih 330 M setahun untuk pengelola sampah (tipping fee), dan kata Ahok, dengan pemutusan hubungan kerja tersebut APBD DKI sangat mungkin akan bisa menghemat sekitar 50 persen dari tipping fee, walau memang harus disadari untuk awal peralihan kerja Pemprov DKI akan keluar duit extra untuk beli alat berat yang memang selama ini adalah milik PT. GondangTua Jaya, dan itu hitungannya kecil untuk ukuran Pemprov DKI. (#SPMC SW, Sabtu, 23 Juli 2016)
.
.
Sumber gambar:
news.liputan6 .com

 .
====================
.
"Plus ....."

Hayo kita tunggu dan saksikan, apakah Yusril akan jadi kuasa hukum untuk menuntut Gubernur DKI atas pemutusan hubungan kerja antara PT. GODANGTUA JAYA dan Pemprov DKI sehubungan dengan pengelolaan sampah DKI yang telah diputuskan untuk swakelola melalui Dinas Kebersihan DKI (Dinsih DKI)?
.
Hebat bener Gubernur satu ini, padahal kalau Anda tahu siapa dibalik kerajaan bisnis pengelolaan sampah tersebut, dan yang sudah mengakar puluhan tahun mencengkram Pemprov DKI, pasti Anda pikir ini Gubernur "edan", edan yang disenangi oleh warga DKI yang sudah geregetan ama korupsi! Yakin pemerintahan sebelumnya dan oknum Dinsih DKI yang lalu-lalu sebersih iklan sabun cuci? (SW)
.

 

Friday, July 22, 2016

POKEMON GO, TUAI FATWA "HARAM" & TAUSIAH "JANGAN MAINKAN" !?


POKEMON GO, TUAI FATWA "HARAM" & TAUSIAH "JANGAN MAINKAN" !?

.
.


Opini Logika & Tanya ala ‪#‎SPMC Suhindro Wibisono.
.
KHABARNYA Arab sudah buat “fatwa” haram untuk game Pokemon Go, sedang MUI baru dalam taraf “tausiah” yang mewacanakan negatif untuk game tersebut. Game Pokemon Go memang sangat beruntung, pemberitaannya seperti iklan gratis, semakin kontroversi semakin banyak yang ingin tahu, begitulah biasanya memang sifat manusia. Saham perusahaan pembuatnya langsung melejit naik 30 persen padahal konon waktu itu gamenya belom resmi release. Banyak pembuat games lain, tapi yang meledak membuat banyak orang penasaran dan semakin penasaran karena tanggapan-tanggapan dari banyak tokoh politik dunia dan bahkan dimainkan oleh para selebriti banyak profesi di dunia, itulah yang langka terjadi. Tapi percayalah, semua ada masanya.
.
Istana Presiden juga melarang permainan game tersebut dilakukan di area Istana, sebelumnya pelarangan oleh instansi TNI /POLRI, masuk akal menurut saya, masuk akal karena memang permainan gamenya juga membutuhkan aktifitas kegiatan fisik. Bukankah akan terlihat konyol kalau ada kunjungan kenegaraan lalu tiba-tiba ada yang sedang main game Pokemon Go di Istana dan mondar-mandir tidak jelas? Begitu juga di instansi-instasi militer, karena wira-wirinya pemain game Pokemon Go itu kok seperti petugas yang sedang deteksi cari ranjau yang lebih sering memperhatikan alat (gadget) dari pada lingkungan sekitarnya. Makanya banyak pemain game Pokemon Go yang konyol karena kecebur comberan, nabrak, bahkan lupa masuk pekarangan orang lain, dan lain-lain.
.
Kalau ada yang mewacanakan ketakutan adanya kegiatan mata-mata dalam permainan game tersebut karena membutuhkan GPS aktif di gadget yang digunakan dalam permainan, kalau mau dipas-paskan ya bisa saja pas, tapi apa tidak berlebihan? Yang pasti kalau mau main game tersebut sampai harus memasuki pekarangan yang bukan untuk umum seperti adanya warga negara asing yang memasuki markas militer seperti yang diberitakan tipi belum lama ini ( di Jabar ya?), itu jelas salah, karena kok tidak kulo nuwun dulu memasuki area yang bukan untuk umum. Jadi kerumah tetangga pun rasanya tidak elok bukan?
.
Saya memang tidak paham tentang game Pokemon Go, juga game apa saja, memang doeloe pernah main game, tapi ya hanya Tetris dan Kartu (Free cell), maklum orangnya juga jadul ..... tapi memahami adanya wacana “takut” penumpang gelap pada pemain game Pokemon Go untuk dapat menyadap, mencuri data, sabotase, dan lain-lain oleh pihak intelijen asing dalam kegiatan mata-mata, saya kurang begitu paham runtutannya. Semoga tidak selalu menyalahkan mamarika ya, karena setahu saya game itu juga bukan buatannya toh?
.
Jika penggunaan GPS adalah masalah utamanya, lalu karena pemain game itu mendekati area-area sensitif dan gadgetnya aktif sehingga sangat mudah diketahui koordinat lokasinya sehingga mudah dilakukan sabotase, apakah hanya dengan hal itu maka lokasi suatu tempat baru akan bisa diketahui?
.
Lewat google map dan beberapa aplikasi lain serupa, dari rumah kita dapat menuju kesuatu tempat bahkan serasa dituntun ditunjukkan jalannya, bukankah itu yang sudah banyak dilakukan bagi banyak pengendara mobil saat ini kalau ingin mencari suatu alamat dalam berkendara? Banyak mobil yang memasang alat navigasi itu sebagai penunjuk jalan bukan? (juga bisa lewat HP). Jadi adakah yang benar-benar tersembunyi suatu alamat pada negara yang terbuka seperti Indonesia ini? Samar-samar saya pernah ingat bahwa Amerika mungkin juga Rusia dan banyak negara maju lain yang punya peralatan canggih diruang angkasa sono yang bisa dengan mudah melihat keadaan hampir semua negara didunia ini, gosipnya sampai seukuran kucing bisa terlihat. Saya juga pernah dengar tentang teknologi negara maju yang juga dapat mendeteksi kandungan-kandungan penting dalam bumi, kalau benar sampai sebegitu canggihnya, apakah perlu game Pokemon Go untuk mendeteksi suatu wilayah? JANGAN LEBAI AH ! (#SPMC SW, Jumat, 22 Juli 2016)
.
.
Sumber gambar:
m.harianindo .com


Sunday, July 17, 2016

"DAGING EMPUK"



"DAGING EMPUK"
.
.
Opini nglamun : (#SPMC) Suhindro Wibisono​.
.
Konon gosipnya, jika dirupiahkan harga daging sapi di Singapura kisaran 60 ribu dan di Malaysia kisaran 70 ribu, dan Presiden Jokowi pernah minta harga di pasaran NKRI tidak lebih 80 ribu. Itulah gonjang-ganjing masalah daging sapi menjelang dan sesudah lebaran, tapi hal itu bukan kali pertama problemnya mencuat, sudah amat sangat sering dan juga terjadi tidak hanya pada pemerintahan saat ini saja.
.
Harga daging menjelang lebaran kemaren ada dikisaran 100 s/d 125 ribu, sangat jauh dari keinginan Presiden Jokowi. Apa begitu susahnya membuat harga menjadi 80 ribu sementara kita juga tahu Singapura tidak punya peternakan sendiri?
.
Gini versi saya, apakah daging sapi yang dikonsumsi rakyat ini sama dengan yang dikonsumsi rakyat Singapura? Pasar rakyat di negeri ini apakah juga banyak menjual daging import? Karena sangat mungkin rakyat negeri ini lebih suka daging sapi lokal segar bukan daging sapi import beku.
.
Pernah saya dengar berita peternak sapi juga keberatan jika harga sapi turun, menurut mereka harga jual 80 ribu justru merugikannya. Hayo bagaimana? Jadi memang persoalan daging sapi tidak sesederhana tampaknya, kepada siapa pemerintah harus berpihak? Peternak atau rakyat?
.
Kalau mau menurunkan harga sepertinya memang juga tidak mudah, jadi harusnya biarkan ada dua versi harga daging sapi seperti harga daging ayam kampung dan daging ayam negeri, sambil memasyarakatkan kepada umum akan kenyataan hal itu, sehingga rakyat bisa memilih, mau daging sapi lokal yang mahal atau daging sapi import yang lebih murah.
.
Kalau tidak ingin dipermainkan harga daging sapi import, ya harusnya kran import tidak dibatasi dan tidak dimonopoli. Syarat importnya dibuat jelas dan terbuka, dan siapapun boleh import asal memenuhi syarat tersebut. Bahkan jika ketahuan ada permainan harga daging import karena adanya monopoli oleh importir yang sebetulnya hanya oleh kroninya sendiri saja, pemerintah juga bisa ikutan menjadi importir melalu Departemen Perdagangan, Peternakan, atau Bulog. Jadi sudah seharusnya pemerintah juga "selalu" memantau berapa sebetulnya harga daging import dari sononya, dan apakah harga yang dilaporkan oleh importir itu sama dengan harga sesungguhnya, juga pemerintah harus tahu berapa ongkos kirim, pajak, dan perkiraan biaya-biaya lainnya, apakah keuntungan yang diambil oleh importir itu wajar? Jika tidak wajar maka pemerintah "segera" malakukan import sendiri untuk menyaingi para importir yang nakal dan mempermainkan harga itu, bila perlu pakai jalur khusus agar segera dapat menolong rakyat mendapat harga yang wajar. Dan untuk pekerjaan itu semua , dibutuhkan pejabat-pejabat yang memang pro rakyat! Bukan pejabat yang korup yang justru akan menyengsarakan rakyat. Jadi intinya memang adalah KEJUJURAN! (#SPMC SW, Minggu, 17 Juli 2016)
.
.
Sumber gambar:

slideplayer .info

"TERORIS JADIKAN PERANCIS BERDUKA LAGI"



"TERORIS JADIKAN PERANCIS BERDUKA LAGI"
.
.
Opini atas berita (‪#‎SPMC‬) Suhindro Wibisono.
.
Beberapa jam yang lalu (malam waktu Perancis, sekitar pukul 23 ~ 23:30) terjadi penabrakan maut yang dilakukan oleh pengendara truck yang "sepertinya" sengaja ditabrakkan pada kerumunan orang yang sedang berkumpul untuk bersuka-cita dalam acara memperingati hari kemerdekaan negara Perancis (pesta kembang api). Dan dicurigai itu adalah ulahnya teroris yang melakukan segala cara dan model untuk melakukan penyerangan dan membuat teror. Sungguh biadab dan sangat mengerikan.
.
Terberitakan ada 77 orang meninggal dan "ratusan" luka-luka, sungguh suatu jumlah yang tidak sedikit, dan Perancis pasti sangat berduka lagi, utamanya di kota Nice - Perancis Selatan tempat dimana kejadian itu terjadi.
.
Apakah kejadian itu akan berimbas kabanyak negara Eropa, akankah semakin mencurigai dan sentimen negatif terhadap agama tertentu? Apapun itu teroris memang harus kita waspadai. Apakah Donald Trump juga akan diuntungkan atas kejadian itu? Seperti yang sudah dua kali saya singgung dalam artikel saya sebelumnya, gosip teroris bukan tidak mungkin justru menguntungkan Donald Trump untuk dapat terpilih sebagai Presiden Amerika yang waktu Pemilunya juga sudah semakin mendekat. Padahal Donald Trump sangat jelas mewacanakan akan memerangi teroris dan bukan tidak mungkin juga akan membatasi dan mengawasi agama tertentu yang dicurigai agama para teroris itu.
.
Dunia semakin memprihatinkan, dan ngenesnya justru semua dipicu oleh agama, ajaran yang diharapkan untuk menebarkan kasih terhadap sesama manusia. Apakah iblis/setan telah menaklukan kita sebagai manusia? (#SPMC SW, Jumat, 15 Juli 2016)
.
.
Sumber gambar:
poskotanews .com


.

========== ====
(Narasi berbagi dalam beberapa status di facebook) :
.
Truck dengan kecepatan tinggi "sengaja" ditabrakkan pada kerumunan orang yang sedang menikmati pesta kembang api dalam acara untuk memperingati hari kemerdekaan Perancis (Bastille maksud saya), kejadiannya Kamis, 14 Juli 2016 mendekati tengah malam, di kota Nice, Perancis Selatan.
.
Ada 77 orang meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka. jumlah angka kematian yang sangat mungkin masih sementara mengingat banyaknya yang dinyatakan luka-luka. Pada kejadian mengerikan itu sopir truck ditembak mati, dan dicurigai sebagai TERORIS karena orang waras tidak mungkin melakukan hal kesengajaan itu.
.
Saya ikut berduka bagi semua korban dan ikut berduka bagi Perancis, juga bagi dunia yang cinta damai. (SW)

Wednesday, July 6, 2016

“RENUNGAN IDUL FITRI - 1 SYAWAL 1437 H.”

(Maaf kalau dianggap terlalu “SENSI”)
.
.
Opini Renungan Sensi : Suhindro Wibisono.
.
#‎SPMC‬ SW - Mengamati suasana menjelang dan tibanya lebaran, memprihatinkan ketika terjadi “panen” BOM, bahkan ledakan bom juga terjadi didekat tempat-tempat yang dianggap suci oleh umat muslim se dunia.
.
RENUNGKAN, bukankah beragama itu bertujuan memanusiakan manusia itu sendiri? Memanusiakan manusia itu maknanya juga bersikap toleransi terhadap manusia lainnya, terhadap semua manusia apapun agamanya, dan tidak melakukan SARA itulah ukurannya. Masih ingatkah Anda ketika Natal dan Tahun Baru tiba, kenapa begitu banyak yang menyebarkan wacana “haram” memberi ucapan selamat kepada umat yang merayakannya? Yakin itu toleransi? Lalu adakah wacana mengharamkan dari umat lain bagi mereka yang merayakan Idul Fitri saat ini? Kenapa ada juga muslim yang tidak mempermasalahkan memberi ucapan selamat Natal juga Selamat Tahun Baru, kenapa hal yang sepertinya remeh-temeh itu saja tidak ditemukan kebenaran yang pasti? Kenapa membiarkan agama terkesan membingungkan umat awam? Atau karena tidak adanya pemimpin umat yang boleh mewakili secara keseluruhan umat setidaknya untuk negara ini?
.
RENUNGKAN, mengapa hal-hal diatas itu bisa terjadi? Kalau boleh jujur berkata, bukankah pelaku peledakan bom itu setidaknya simpatisan muslim juga? Banyak yang menuduh pelakunya justru musuh Islam, dan pendapat itu memang tidak salah. Lalu apa yang sudah dilakukan oleh yang menuduh “musuh Islam”? Ketika Ahok sebagai Gubernur DKI di demo dan minta dilengserkan, lalu juga selalu di tausiahkan oleh beberapa kyai agar tidak dipilih lagi karena haram hukumnya dan lain-lain. Masih ingatkah Anda betapa hebohnya penggalangan demo itu? Masih ingatkah Anda betapa hebohnya perang wacana di dumay? Memangnya apa yang sudah dilakukan Gubernur Ahok yang mencederai kita sebagai bangsa, apakah yang bersangkutan merampok uang negara? Apakah Ahok gembong narkoba, gembong pelaku bom bunuh diri?
.
RENUNGKAN, kalau hanya karena Ahok bukan muslim lalu dihujat, lalu kenapa Gus Dur justru pernah memberi sponsor Ahok untuk maju jadi Gubernur? Gus Dur adalah kyai, lalu ada beberapa “kyai” dan juga habib yang menolak Ahok dan mengharamkannya sebagai pemimpin, pertanyaannya ...... kyai siapa yang benar? Lha kalau urusan begitu saja Islam tidak bisa menyatukan suara, terpikirkah oleh Anda apa tanda tanya dalam benak mereka yang bukan muslim? Bukankah itu semua terkesan plin-plannya pembenaran sesuai kepentingannya? Adakah yang bisa menengahi itu? Pendapatnya siapa yang harus dipercaya ummat? Pembiaran yang berlarut-larut itulah juga pemicu masalah, betapa muslim sendiri juga menikmati itu semua, menikmati bahwa agamanya boleh untuk dimanfaatkan keranah-ranah kepentingan pribadi yang menurut saya justru menjerumuskan agama Islam itu sendiri.
.
RENUNGKAN, adakah demo seheboh penolakan Gubernur AHOK, demo seheboh keinginan pelengseran AHOK terhadap pelaku bom bunuh diri itu? Bukankah pelaku bom bunuh diri dinyatakan musuh Islam? Kenapa tidak ada yang serius memberantas segalak menolak Ahok sebagai Gubernur? Susahkah mencari siapa biang pelaku bom bunuh diri itu? Susahkah mencari siapa peminang pengantin untuk pelaku bom bunuh diri? Sadap semua tempat ibadah, tempat ibadah semua agama, sebarkan intel untuk mengejar oknum jahat yang menggunakan agama sebagai topengnya, tangkap penyebar bibit makar dan perusak kesatuan kita sebagai bangsa dan negara, mumpung belum menggurita yang justru berpotensi menjadikan negara ini porak-poranda.
.
RENUNGKAN. Pembiaran, ewuh pekewuh karena “sentimentil” agama, ibarat membiarkan api dalam sekam, itu sangat membahayakan kesatuan NKRI. Maaf..... apakah banyak manfaatnya ketika Presiden "mengecam dengan keras" pelaku bom diseluruh dunia itu? Juga pemimpin agama yang "mengutuk"-nya? Tindakan nyata jauh lebih bermanfaat, itu menurut saya, maaf kalau tidak berkenan, dan sekali lagi mohon maaf pada suasana lebaran mungkin dianggap kurang sopan saya mengajak me-RENUNGKAN kenyataan kita dalam berbangsa dan beragama. Minal aidzin walfa idzin. (#SPMC SW, Rabu, 6 Juli 2016)
.
~~~~~~~~~~~~~~~
.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1437 H. / 2016 M.
Mohon Maaf, Lahir dan Batin.
.

~~~~~~~~~~~~~~~
.
Sumber gambar:
www.infolengkap .net

Friday, July 1, 2016

"MAAF KALAU CALO SIM JADI TIDAK LAKU"



"MAAF KALAU CALO SIM JADI TIDAK LAKU"
.
.
Opini "cerita nyata" (#SPMC) Suhindro Wibisono.
.
Doeloe saya mau "sok-sok'an", maka punya SIM-nya B1 padahal kenyataannya tidak pernah nyopir bus kecil / mobil box / truck kecil atau sejenisnya yang membutuhkan SIM B1.
.
Ketika beberapa hari lalu mau perpanjang SIM, harus ke SAMSAT karena sudah mendapat berita dari banyak teman kalau SIM B1 tidak bisa diperpanjang di fasilitas mobil kelilingnya kepolisian karena harus uji simulator.
.
Itulah kenapa saya harus perpanjang SIM ke SAMSAT, dan dua hari sebelum SIM-nya berakhir saya ke sana, karena kalau sampai telat walau hanya satu hari sekalipun, akan dianggap seperti membuat SIM baru ...... Katanya sih lebih ribet dan prosedurnya lebih panjang karena ada ujian teori dan simulator segala, begitu gosipnya.
.
Saya perpanjang SIM C dan B1 diturunkan gradenya menjadi SIM A, bukan takut ujiannya, tapi mengingat tidak pernah digunakan fungsi B1-nya, terus tidak bisa diperpanjang di mobil keliling, dan ngapain harus berlama-lama ngurusnya kalau memang terbukti fungsi B1-nya tidak pernah digunakan?
.
Saya coba urus sendiri tidak pakai calo, saya pikir kalau gagal masih punya waktu satu hari lagi untuk pakai jasa calo, walau dalam hati mengatakan pingin ngerasain "Apa iya Jokowi - Ahok pengaruhnya sudah sampai ke soal pembuatan SIM?"
.
Waktu nunggu di prosedur yang memang harus nunggu sebelum proses ambil foto untuk SIM, saya duduk bersebelahan lalu ngobrol dengan orang yang juga perpanjang SIM seperti saya, termasuk sama persis SIM-nya juga diturunkan gradenya, kita hanya ngobrol tanpa perkenalan resmi dan saya tidak nanya nama dan alamatnya juga. Tapi dia perpanjang SIM pakai jasa calo, dan saya sempat mlongo karena toh calonya memang sudah tidak ada untuk mendampinginya lagi, padahal prosedurenya begitu mudah, saya tanya bayarnya 400 ribu.
.
Berikut saya ceritakan prosedurnya untuk perpanjang SIM yang semuanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Padahal kalau sudah tahu prosedurnya dengan membaca cermat artikel ini dan mau datang pagi kisaran jam 8 nyampai SAMSAT-nya, terus tanpa tanya sono-sini, sangat mungkin waktunya akan lebih pendek lagi, bahkan tidak mustahil kalau hanya perlu waktu satu jam saja. Itu perkiraan saya setelah mengalaminya sendiri.
.
Pertama siapkan KTP dan SIM yang akan di perpanjang, langsung ketempat foto copy yang memang banyak disana, relakan saja "diperas" karena itu uang kecil, siapkan uang 5 ribu jika Anda akan memperpanjang satu SIM, mereka akan meng copy KTP dan SIM Anda masing-masing 5 lembar, padahal tidak kepakai semua, yach biarkan saja, hitung-hitung untuk dokumentasi atau ada yang terlewat meminta foto copy itu ke saya? Karena saya perpanjang 2 SIM, maka saya bayar 7 ribu untuk 3 macam yang saya foto copy itu.
.
Langsung ngantri ditempat pengambilan formulir untuk periksa kesehatan, sodorkan foto copy tadi, ada penjelasan di kacanya, ingat saya masing-masing @1 lembar, dan formulir tersebut harus dibayar 25 ribu rupiah, bukan harga formulir lho ya, itu termasuk jasa periksa kesehatannya.
.
Setelah memegang formulir kesehatan, walau saya perpanjang 2 SIM saya hanya dikasih 1 formulir dan bayarnya hanya satu juga. Saya masuk keruang sebelahnya, ruang pemeriksaan kesehatan, menyodorkan formulir tadi dan sekitar 1 menit sudah keluar lagi, memang tidak diperiksa apa-apa, sepertinya hanya formalitas saja, hanya seperti kalau mau periksa mata, diminta menyebutkan huruf yang lebih besar dan lalu huruf yang lebih kecil. Lalu formulir yang kita bawa tadi diberi kode dan paraf. Apakah mungkin karena perpanjang SIM jadi tidak njelimet, dan sesungguhnya saya juga tidak lihat ada yang njelimet diperiksa. Memang ada yang diperiksa tensi darahnya, entah yang bagaimana, tapi karena petugas tensi hanya satu orang dan alat pengukurnya hanya dua, sementara yang akan ngurus SIM tiada henti, itulah sebab mungkin giliran saya tidak kebagian jadi langsung saja disuruh masuk untuk test penglihatan.
.
Dengan membawa formulir hasil pemeriksaan kesehatan itu lalu menuju ke gedung untuk prosedur lanjutan proses perpanjangan (pembuatan) SIM, setelah tanya harus kemana kepada petugas dipintu masuk yang memberikan tanda pengenal pengunjung dengan menunjukkan formulir hasil periksa kesehatan, maka saya langsung menuju "lapak" bank untuk proses pembayaran, tartifnya 80 ribu untuk SIM A dan 75 ribu untuk SIM C, dan asuransi @ 30 ribu kali dua SIM. Dari situ diberi kartu asuransinya dan dua formulir sama yang terpisah karena saya ngurus dua SIM, lalu mengisi kedua formulir itu, hanya soal alamat, tempat tanggal lahir, pekerjaan, pendidikan, selebihnya yang tidak paham "jangan diisi" kata petugas waktu saya pertanyakan ketika tidak tahu harus mengisi apa. Betul-betul dipermudah atau memang hanya sekedar formalitas?
.
Karena saya mengurus dua SIM, maka saya diminta foto copy formulir pemeriksaan kesehatan yang hanya satu tadi, didalam gedung itu juga ada lapak foto copynya, saya kesana foto copy 1 kali, diminta bayar seribu, tapi karena disaku kebetulan hanya ada satu koin 500 perak, saya sodorkan toh diterima saja tanpa banyak cingcong. Bukankah satu lembar 500 rupiah sebetulnya sudah lebih dari cukup juga? Jadi saya tidak merugikan bukan?
.
Karena saya mengurus SIM turun kelas, dari SIM B1 ke SIM A, maka saya diminta membuat surat pernyataan, saya harus beli formulir yang sudah ada meterai 6000 rupiah, saya bayar saja 10 ribu, cincai lah ..... Dan itu menyenangkan karena memang tidak ada pungutan liar lain yang menjengkelkan. Hanya tinggal isi nama, alamat, ... dan menyebutkan dari SIM apa ke SIM apa plus tanda tangan diatas meterai. Betul-betul lancar.
.
Kemudian semua berkas tersebut diserahkan keloket pendaftaran perpanjangan SIM, diperiksa, diminta lampirkan SIM aslinya yang mau diperpanjang dan disuruh menunggu untuk dipanggil kalau sudah selesai prosesnya. Jadi KTP asli kita tidak pernah diserahkan lho ya.
.
Sekitar setengah jam kira-kira saya menunggu dan disediakan tempat duduk yang cukup, tempat dimana saya jumpa, duduk bersebelahan dan ngobrol dengan orang yang ngurus perpanjangan SIM lewat calo yang saya ceritakan diatas tadi. Dia sudah lebih lama nunggu disitu, tapi kenyataannya hampir bersamaan selesainya dengan pengurusan SIM yang saya lakukan walau tanpa calo. Memang namanya dipanggil duluan karena antriannya dia dulu, dan saya tidak melihat "kesaktian" fungsi jasa calo.
.
Setelah nama dipanggil, dikasih berkasnya untuk foto, lalu langsung menuju tempat foto, pengambilan sidik ibu jari dan tanda tangan, ada dua ruang yang disediakan. Saya sengaja ambil ruang yang terpisah dengan orang yang sempet ngobrol tadi, siapa tahu lebih cepat? Ternyata saya salah masuk karena terbukti didalam orangnya yang ngantri lebih banyak, pilihan yang salah .....hehehehehe
.
Setelah foto, berkasnya dikembalikan kesaya dan langsung ketempat pengambilan SIM, ditengah perjalanan menuju ke pengambilan itulah saya jumpa dengan orang yang sempat ngobrol tadi, dia sudah selesai dan tinggal pulang saja. Sesampainya diruang pengambilan SIM, tinggal duduk dan menunggu dipanggil untuk diberikan SIM-nya yang sudah siap jadi, tidak sampai 10 menit lah kira-kira. Dengan menyerahkan berkas, SIM saya diberikan. TAMAT. (#SPMC SW, Sabtu, 2 Juli 2016)
.
CATATAN:
Biaya Pengurusan perpanjang SIM:

Foto Copy : 5.000 atau 7.000
Kesehatan: 25.000
SIM A. : 80.000 plus 75.000 (C)
Asuransi.. : 30.000 plus 30.000 (2)
SPTG. : 10.000
------------------------------
Total Rp. 150 ribu atau 257 ribu untuk dua SIM (A & C)

SPTG = Surat Pernyataan Turun Grade bermeterai 6rb.

Foto copy 500 rupiah tidak saya hitung ya. Sampai rumah saya periksa ternyata foto copy KTP saya justru tidak ada sisa, jadi maksud saya foto copy KTP sangat penting jangan kurang jumlahnya, sedangkan foto copy SIM B1 dan SIM C masih @4 lembar, mungkin ada petugasnya yang lupa minta, atau copy KTP saya yang hilang terjatuh, maaf lupa detailnya .... hehehe ...(SW)
.
.
Sumber gambar:
Dokumentasi pribadi
.

"AHOK ; FADLI ZON ; YUSRIL ; ARB ; MEGA ; SBY ; PRABOWO ; JOKOWI ; ..... Siapa Paling Egois & Munafik??"




"AHOK ; FADLI ZON ; YUSRIL ; ARB ; MEGA ; SBY ; PRABOWO ; JOKOWI ; ..... Siapa Paling Egois & Munafik??"
.
-------------------
.
"EGOIS & MUNAFIK Penyakit Mengerikan Bangsa" (Apakah AGAMA ikut ambil bagian?)
.
.
Opini Nyinyir Resah & Jengkel (‪#‎SPMC‬) Suhindro Wibisono
.

Kemarin, Kamis, 30 Juni 2016, KPK OTT lagi, tidak perlu saya cari datanya siapa saja yang "tersandung" kali ini. Beritanya pasti sudah sangat heboh bukan? Yang pasti itu adalah hal paling patut kita benci, padahal belum juga sepekan sebelumnya habis OTT yang mencokok anggota DPR dari Partai Demokrat. GILA! Tidak ada yang takut, atau banyak dari kita yang sebetulnya sudah sangat kronis?
.
Kasus korupsi tidak pernah berhenti, kebacut, waktoe itoe justru wacana hak sadap KPK malah mau dilucuti, dalihnya sadap adalah melanggar hak asasi, memang kalau korupsi tidak melanggar hak asasi? Dalih lanjutannya adalah, bagaimana kalau yang disadap ternyata tidak korupsi? Alasan kok maunya menang sendiri, memangnya KPK nyadapnya tanpa kecurigaan apa-apa? Semua tokoh pasti disadap gitu? Pembodohan atau memang sendirinya yang beralibi benar-benar bodoh? Kalau tidak niat jadi maling, napa kebakaran jenggot? Wong rakyat awam saja banyak yang gembira dan tidak takut, napa justru para tokoh politik yang sepertinya sangat geram? Dan ngenesnya, justru kroni tokoh-tokoh yang geram itulah yang terbukti banyak dicokok KPK dalam OTT. Apakah memperjuangkan melucuti hak sadap KPK itu sejatinya agar "oknum" dan kroni politisi bisa selamat dalam menjarah uang negara?
.
Menjengkelkan memang kalau banyak maling yang sedang punya kekuasaan. Silahkan diingat-ingat atau dicari beritanya siapa-siapa saja waktu itu yang begitu ngotot lantang bersuara untuk menghapus hak sadap KPK, karena menurut saya patut dicurigai mereka dan kroninyalah sebetulnya yang berpotensi menjadi maling atau rampok yang akan menjarah uang rakyat.
.
NARKOBA juga sangat mencemaskan, bahkan Pak Presiden Jokowi sudah memerintahkan jajaran kepolisian untuk menumpas peredarannya, bila perlu dengan sangat keras asal masih dalam koridor UU.
.
Vaksin palsu yang terbongkar kasusnya benar-benar membuat geram, ngenesnya sudah diproduksi sejak tahun 2003. Sindikat "raja tega" yang tidak peduli dengan masa depan bangsa.
.
Masih jengkel dengan banyaknya pembuat mie utamanya industri rumahan atau sekala sedikit diatas "kecil" yang masih sering diberitakan tertangkap karena menggunakan campuran bahan-bahan berbahaya untuk kesehatan, menurut saya juga lebih membahayakan dari pada vaksin palsu, karena "meracuni" rakyat secara langsung. Begitu juga kebanyakan produsen tahu. Masih ingat ketika itu ada ibu pengusaha mie yang tertangkap dan memberi penjelasan semacam tantangan, "Produsen mana yang tidak melakukan hal seperti yang dilakukan??" Betul-betul pernyataan yang mengerikan tentang keadaan "sesungguhnya" di negeri ini.
.
Kemana adat-istiadat rakyat negeri ini yang doeloe sangat terkenal baik, ramah, santun, welas asih, suka tolong menolong, dan sebagainya itu? Apakah kini semua sifat baik itu hanya sebagai topeng kemunafikan? Karena dari semua kejadian yang padahal baru sebagian saya ceritakan, kalau boleh disimpulkan hanya dengan satu kata, maka kata yang paling tepat menggambarkan sifat rakyat bangsa ini adalah "EGOIS". Sungguh keegoisan yang amat sangat, keegoisan yang bahkan patut dijuluki rajanya egois, raja tega! Egois yang dibalut tipu daya itu juga sangat mengerikan, tipu daya untuk menutupi keegoisan itulah yang banyak dilakukan. Untuk mencurigai tokoh-tokoh punya sifat egois akut atau tidak, mungkin bisa dilihat dari kekayaannya, berapa toh gajinya Gubernur, Walikota, Bupati, Jenderal, Pegawai Negeri, Pegawai Pajak, bahkan Presiden dan lain-lainnya ....?? Lalu kalau kenyataan kekayaannya menggunung dan gaya hidupnya bak jetset, dari mana semua harta itu kalau tidak dari sifat EGOIS?
.
EGOIS memang akar segala masalah jahat sifat manusia. Egois itu artinya mau menang sendiri walau sebetulnya salah. Egois itu merasa paling benar padahal hakim kebenaran itu adalah suara penilaian rasa oleh awam. Egois itu juga penyebab tega melakukan korupsi, melakukan bisnis tercela, karena egois memang tidak peduli dengan orang lain. Egois sepertinya kata biasa yang tidak terlalu salah atau menyimpang, padahal (sekali lagi) "egois" adalah AKAR masalah kejahatan manusia. Tokoh atau pejabat publik yang "sangat" egois pastilah malapetaka bagi rakyat, bangsa dan negara. Karena egois akut selalu merasa kurang, dan selalu punya alibi untuk membenarkan rasa kurangnya itu. Kebalikan dari egois adalah "peduli", kedua sifat itu akan menghasilkan tokoh-tokoh masyur tiada tara sesuai kadar sifatnya masing-masing, semakin hebat egoisnya juga menghasilkan tokoh hebat sesuai perangainya, begitu juga jika semakin hebat pedulinya. Contohnya adalah Hitler, Marcos, Idi Amin dan lain-lain yang pastinya sangat egois. Bunda Teresa, Mandela, Master Cheng Yen dan lain-lain yang sangat peduli. (Maaf atas contoh nama-nama jika tidak berkenan, dan saya tidak ingin memberi contoh nama tokoh dalam negeri.)
.
Bagaimana kita tahu bahwa kita tidak egois? Menurut rasa saya, sifat egois memang ada pada diri setiap manusia, tapi bagaimana kita mengelola sifat egois kita, itulah hal terpenting dalam hidup bermasyarakat. Kalau ingin mengelola sifat egois kita agar tidak merugikan orang lain, selalulah mempertanyakan hal-hal yang akan kita lakukan terlebih dahulu terhadap diri kita, "Bagaimana penerimaan kita seandainya orang lain yang melakukan hal yang akan kita lakukan?" Kalau "jujur" kita tidak keberatan, silahkan lakukan ....
.
Andai para produsen vaksin palsu itu berpikir begitu, atau apakah mempermasalahkan seandainya keluarga atau anaknya yang mendapat vaksin hasil produksinya? Para pembuat tahu atau mie bermasalah, tidak keberatan mengkonsumsinya sendiri setiap hari hasil produksinya? Yang ingin berbuat serong atau mengkhianati pasangannya juga tanya dalam hati, apakah tidak marah andai pasangannya juga melakukan hal yang sama seperti yang ingin dilakukan? Dan seterusnya, itulah cara mengetahui bahwa kita termasuk yang egois atau tidak. Pertanyaannya adalah bagaimana jika semua pertanyaan yang kita ajukan itu kita TIDAK keberatan, seperti misalnya pengedar atau penjual narkoba yang juga merangkap sebagai pecandu juga?
.
Rasa EGOIS yang masih sehat memang punya rasa sama antara yang dirasa diri sendiri dan menurut ukuran rasa awam, tapi kalau tidak sama, jelas kita telah dikuasai oleh sifat 'penyakit' egois itu sendiri. Pada tahapan itulah petugas yang tugasnya menegakkan UU semestinya bertindak dengan tegas, keras dan tanpa pandang bulu. Itulah tugas penegak hukum agar tatanan bernegara untuk ketentraman bersama terjaga. (NGENES justru banyak penegak hukum OTT oleh KPK) Tanpa tindakan yang keras dan tegas, percayalah mengatur kalayak umum tidak akan dapat berjalan dengan baik. Karena kalayak umum pasti TIDAK akan mempan dengan "himbauan". Jangan korupsi, jangan melanggar peraturan lalu lintas, jangan menjual narkoba, jangan buang sampah sembarangan, dan semua himbauan JANGAN - JANGAN - JANGAN yang lain tidak akan ada gunanya, tidak akan efektif, hanya buang-buang waktu saja. Bukankah kenyataannya semua himbauan sudah sangat bosan kita dengar? Hukum mati saja untuk semua kejahatan yang mengancam masa depan bangsa, yang mengancam kehidupan khalayak. Setidaknya hukumlah yang menjerakan agar ada efek jera bagi yang lainnya. Contoh hukuman berat adalah "TIDAK" memberi hak menerima remisi bagi terpidananya, dan minimal dihukum 20 tahun misalnya. Agar tidak rentan didagangkan, hukum harusnya yang ditentukan minimalnya, bukan maksimalnya. Coba ingat-ingat berapa tahun hukuman terberat bagi pembuat tahu atau mie berformalin yang tertangkap, padahal sudah ada yang melakukan puluhan tahun lamanya?! Bahkan jumlah manusia yang "diracuni" hasil produksinya saja tidak bisa terhitung jumlahnya.
.
Hari ini KPK OTT tokoh, minggu depan ada lagi, bulan depan ada lagi, dan itu sudah sangat sering. Lalu kepolisian juga mengungkap tertangkapnya pengedar atau bandar narkoba, lusa ada lagi, minggu depan ada lagi, bulan depan juga ada. Begitu juga dengan pembuat mie atau tahu berformalin atau menggunakan bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan manusia yang masih terus ada dan terungkap selama berpuluh-puluh tahun ini. Bukankah itu semua akar masalahnya adalah EGOIS?? Jadi masih kurang jelaskah bahwa egois adalah akar semua masalah manusia? Dan ngenesnya ternyata kita adalah bangsa yang sangat egois, setidaknya itulah yang saya amati, maaf mungkin saya pakai kacamata "minus". (SPMC SW, Jumat, 1 Juli 2016)
.
.
CATATAN:
Menurut rasa saya, "judul" artikel adalah kemasan penglaris paling penting dari artikelnya itu sendiri, untuk artikel ini saya sempat kesulitan menentukan judulnya apa?
.
"EGOIS & MUNAFIK Penyakit Mengerikan Bangsa" (Apakah AGAMA ikut ambil bagian?)
.
.
"Bangsa Jadi Bangsat Karena Penyakit Kronis EGOIS dan MUNAFIK"
.
.
Dua pilihan judul tsb sempat saya sketsa, dan menurut rasa saya andai artikel ini diunggah di media resmi dengan judul yang ada kata "Bangsat"-nya, mungkin tidak diijinkan.
.
Lalu judul paling atas dari artikel ini (AHOK ; FADLI ZON ; .....), maaf kalau tanpa makna apa-apa, hanya usaha penglaris saja, sekali lagi "MAAF" (SW).
.
---------------
.
Sumber gambar:
indonesiaone .org
.