Saturday, December 31, 2016

"SIAPA TERSESAT AGAMA SESAT?"




"SIAPA TERSESAT AGAMA SESAT?"
.
Opini Logika Sensi #SPMC Suhindro Wibisono.
.

Di habitat aslinya, ikan teri selalu mengelompok dengan ikan teri, begitu juga dengan ikan cakalang, ... Hyena juga suka mengelompok, kelelawar, burung walet, burung gelatik, belalang, .... Kalau manusia, mengelompok berdasarkan tabiatnya, profesinya, hobinya, "rasanya" ..... Maling sering bersekutu untuk malakukan aksinya, copet, perampok juga begitu .....
.
Manusia punya jiwa, roh, aura, kharisma, nurani, etika, empati, rasa, pendapat, itulah yang membedakan dengan binatang. Orang-orang "pandai" ada yang dapat berkomunikasi dengan orang pandai lain melalui "empati tele wicara rasa", seolah cocok, lalu mereka merasa sreg berteman, orang-orang berilmu kebatinan itu mengelompok tersendiri seolah batin mereka dapat berkomunikasi, dan mungkin saja benar berkomunikasi karena kita sebagai awam tidak paham bagaimana mereka berkomunikasi.
.
Dukun jahat, dukun santet, berarti bisa komunikasi juga dengan roh-roh jahat agar santet dan kejahatannya dapat terlaksana bukan? Dan dukun jahat, dukun santet itu berarti juga mempunyai nurani jahat sesuai dengan profesinya. Sama seperti orang baik menilai perampok, apa mungkin orang baik menilai perampok itu baik? Kecuali mungkin mereka saudaranya.
.
Orang yang belajar apapun akan terpengaruh dengan yang dipelajari itu. Bahkan sangat mungkin menjiwainya sehingga terbentuklah karakter atau bahkan menjiwai sesuai dengan apa-apa yang dipelajari itu. Didikan akan mempengaruhi jiwa seseorang, sapta marga prajurit juga akan mempengaruhi prajurit itu sendiri, doktrin komunispun juga begitu ......tapi tetap ada saja yang desersi, mbalelo bukan?
.
Dari semua doktrin tentang ajaran, yang paling hebat merasuki diri manusia adalah ideologi agama, manusia bisa rela melakukan apapun juga demi agamanya. Tapi hal itu biasanya terjadi pada agama-agama yang tidak rasional, yang tidak bermuatan kebenaran universal, "AJARAN AGAMA YANG DISESATKAN", atau ajaran yang sejatinya bukan ajaran Tuhan tapi dianggap ajaran Tuhan, bisa juga salah mempelajari agamanya. Karena Tuhan adalah kebaikan dan hantu (setan) adalah kejahatan, jadi ajaran apapun itu yang tidak bertujuan menjadikan manusia menjadi lebih baik, pastilah itu ajaran sesat, ajaran jahat, ajaran hantu, dan pasti bukan ajaran Tuhan. Tuhan tidak mungkin mengajarkan kejahatan, karena kejahatan itu sendiri adalah wilayahnya hantu (setan/iblis).
.
Kenyataannya bukankah selalu ada orang baik dan orang jahat disemua agama? Karena agama itu banyak menyangkut wilayah tafsir, itulah akar masalah juga. Andai semua menyadari bahwa apapun tafsir yang kita persepsikan atas isi kitab suci, jika tafsir itu bertujuan negatif, mencelakai manusia lain, menjahati orang lain apapun agamanya, juga termasuk memperburuk keadaan bumi, maka harusnya menganggap bahwa kita telah SALAH menafsir isi kitab suci itu.
.
Jika ada ayat kitab suci tidak bisa ditafsir positif, dan memang maknanya membenarkan orang melakukan hal negatif, saya curiga itu bukan ajaran Tuhan, tapi ada penyusupan ajaran hantu dalam kitab suci oleh oknum manusia. Tafsir itu sudut pandang sesuai kacamata kita, contohnya pisau adalah baik jika digunakan dokter untuk melakukan bedah guna penyembuhan penyakit, dan jahat jika digunakan untuk membunuh. Jadi ayolah kita tetapkan bersama mulai saat ini, apapun tafsir kita tentang kitab suci kita, jika kita menafsirkan negatif, merugikan manusia lain dan juga merusak bumi, maka kita harus segera sadar bahwa kita telah salah tafsir, atau jika kita dengar dari kotbah, artinya kita sedang disesatkan oleh sang pengkotbah! Hanya penyesat yang mengajak ummat untuk memusuhi ummat manusia lain, bahkan memprovokasi agar ummat melakukan jihad dan rela mengorbankan jiwa untuk membela Tuhan. HATI-HATI DAN TOLAK SAJA.
.
Menurut rasa saya, ajaran Tuhan yang benar seharusnya menghasilkan kebaikan, lebih banyak menghasilkan manusia-manusia menjadi welas asih, itu artinya manusia yang TIDAK EGOIS. Jadi memang EGOIS adalah awal segala macam masalah. Pribadi maupun kerumunan atau kelompok manusia egois sering ditampilkan dengan prilaku beringas, brutal, merasa benar sendiri, melawan aturan umum, bahkan tega menyakiti manusia lain untuk melampiaskan sifat egoisnya. Semakin beringas atau semakin negatif perbuatan pribadi atau kelompok mereka, menggambarkan semakin egois. Kelompok egois pastilah semuanya egois, karena memang manusia cenderung akan mengelompok sesuai sifatnya dan lain-lain yang dibahas pada awal-awal tadi, jadi bayangkan betapa lebih egoisnya pemimpin kelompok yang dikategorikan bringas dan egois tersebut. Bukankah pemimpin biasanya melebihi yang dipimpin? Hitler, Sadam Husein, Idi Amin, Dimas Kanjeng, adalah contoh manusia-manusia "tega", karena itulah juga sifat yang mendukungnya untuk menjadi pemimpin kelompoknya. Hebatnya ternyata manusia punya keistimewaan untuk dapat sadar, tobat atau insyaf, tapi sayang tidak banyak.
.
Seperti yang pernah saya tulis di artikel lain, kalau mau menilai suatu ajaran itu baik atau tidak, ya nilailah hasilnya. Walau memang mustahil suatu ajaran menghasilkan seratus persen manusia baik semua, karena sangat banyak sifat dasar manusia yang memang sudah tidak baik dan menetap pada diri manusia itu, maka apapun ajaran agamanya belum tentu dapat menghilangkan sifat tidak baik itu, apalagi jika masih ditambah mendapat ajaran yang disesatkan, bisa dibayangkan bagaimana hasil kejahatannya.
.
Egois pada manusia juga didukung oleh hilangnya ajaran tradisional yang bermula pada keluarga lalu lingkungan. Tradisi rukun, guyub, tepo seliro, toleran, saling tolong, kejujuran, dan lain-lain yang bersifat baik, doeloe sangat terasa di negeri ini, lalu kini seperti sesuatu yang langka. Untuk ukuran budaya, tradisi, etika, itu adalah sesuatu yang sangat cepat perubahannya pada bangsa Indonesia. Ketika melihat koruptor tidak punya malu, itulah ukuran kenyataan yang sangat benderang hilangnya tradisi baik di negeri ini. Dan yang paling ngenes justru ajaran agama tampak paling dominan memberikan sumbangan kearah negatif itu. Dengan dalih menjaga kemurnian agamanya, lalu mengkotak-kotak'kan masyarakat yang majemuk menjadi merasa lebih benar jika batasan kotak-kotak itu dipertegas. Dan hebatnya justru merasa yang lebih benar, lebih pas dengan agamanya, yang berarti selama ini sebelumnya dianggap salah kaprah.
.
Kalau surga akherat belom pasti karena blom ada yang membuktikan dan bisa mengabari kita, kenapa kita tidak menggapai surga dunia dahulu? Surga dunia itu adalah "tidak egois, jujur dan tidak menyakiti orang lain serta berpegang kebenaran universal bukan kebenaran sendiri maupun kelompoknya saja." Kalau Anda menganggap harus kaya untuk menggapai surga dunia, ya silahkan saja. Atau ada yang menganggap harus pandai, harus punya kekuasaan, harus jadi pemuka agama, harus punya istri 7, harus apa saja baru merasa menggapai surga dunia, silahkan! Asal tetap ya itu, "tidak egois, jujur dan tidak menyakiti orang lain, serta menjunjung kebenaran universal."
.
Banyak alibi dengan pernyataan kurang lebih begini: "Ajaran kita sudah baik, kitab suci kita paling sempurna, paling benar, paling rasional, itu kan diselewengkan oleh OKNUM maka menjadi tidak baik, disesatkan. Mereka sebetulnya bukan beragama sama dengan kita. ....." Apakah dengan melempar ke OKNUM urusan menjadi selesai dan kita merasa terbebas dari citra negatif itu? Bagaimana kita mengingkari mereka tidak seiman dengan kita jika cara ibadahnya serupa dengan kita, dan merekapun juga menyatakan beragama sama dengan kita, mengakui junjungannya sama dengan kita, bahkan kitab sucinyapun mengaku sama dengan kitab kita? Menilik pengalaman dibanyak negara, bukankah apa yang kita bilang (kelompok)oknum itu jika kuat dan perkasa juga akan memusnahkan siapa saja yang tidak setuju dengan mereka? Jadi apakah kita harus pasrah dan membiarkan mereka berkembang biak dengan cukup menudingnya sebagai "oknum" saja? Kalau agama kita disesatkan, dan itu sangat mencederai kemanusiaan, lalu begitu banyak juga yang diam-diam mendukungnya, baik mendukung pendapat maupun mendukung dengan cara pendiaman, tahu pura-pura tidak tahu karena sebenarnya menyetujui, sebetulnya apakah itu bukan karena memang ajaran yang memang bisa ditafsir begitu? Bukankah sangat nyata bahwa pelaku yang berniat melakukan bom bunuh diri tidak pernah tidak ada? Pernah lihat pemberitaan pemakaman tokoh teroris, begitu banyak yang mengelu-elukan dan dianggap pahlawan agamanya, lalu kita dengan enteng melempar semua hal itu kepada "oknum", ADA APA SEBENARNYA?
.
Oyolah ikut aktif peduli, peduli kepada bangsa dan negara dengan cara apa saja, tapi jangan dengan cara hanya melempar tudingan kepada si "OKNUM", dan artikel ini adalah juga bentuk kepedulian saya mengingatkan kita semua untuk mewaspadai lingkungan kita masing-masing, termasuk mencermati tempat ibadah kita masing-masing jika ada kotbah yang menjurus kepenyesatan, kotbah mengajak ummat menganggap jahat manusia lain apalagi sampai menganjurkan ummat untuk melakukan kejahatan yang sangat tidak manusiawi. Waspadalah karena itu semua adalah kotbah ajaran hantu, bila perlu rekam dan sebutkan datanya siapa pembicaranya, kapan dan dimana lokasinya, bantulah pemerintah menjaga ketentraman negara kita ini, karena itu juga termasuk membantu agama kita yang bermaksud disesatkan oleh tokoh pengkotbah. Kalau kita melihat penyesatan itu dan tidak mau melakukan apa-apa, bukankah artnya kita juga bagian dari mereka walau ada dikelompok cuek?
.
Maaf artikel ini sangat panjang, artikel terakhir saya untuk tahun 2016, mohon maaf jika ada yang kurang berkenan, juga mohon maaf kalau selama tahun 2016 saya sudah banyak membuat artikel yang kurang berkenan, saya menyadari artikel saya memang banyak sentilan-sentilannya, dan itu bukan tidak disengaja, tapi saya bermaksud untuk agar banyak yang peduli, peduli dan juga ikut bertanggung jawab atas kebaikan bangsa dan negara ini melalui peran kita masing-masing sebagai bagian dari warga bangsa itu sendiri.
.
Selamat Tahun Baru, semoga selama tahun 2017 kita semua akan banyak mendapatkan kebahagiaan. GBU all. (#SPMCSW, Sabtu, 31 Desember 2016)
.
.
Sumber gambar:
RAIH STAR BLOG
.
.

Wednesday, December 28, 2016

"MEMAHAMI TUHAN JADI INGET GOOGLE"


"MEMAHAMI TUHAN JADI INGET GOOGLE"
.
Sepintas Opini ala #SPMC Suhindro Wibisono
.
Siapa bilang Tuhan tidak ada? Tiap pribadi punya pengalaman masing-masing terhadap Tuhannya, tergantung diri sendiri untuk mengenal Tuhannya itu sendiri. Dan Tuhan biasanya selalu hadir dalam ketulusan waktu Anda mencarinya.....
.
Imanlah yang paling efektif untuk mempertemukan Anda dengan Tuhan Anda sendiri ....
.
Kalau ada yang mempertanyakan bahwa seolah saya sedang berpendapat bahwa Tuhan ada banyak sebanyak jumlah manusia itu sendiri, Anda tidak salah ...... tapi Tuhan adalah juga Esa, lalu bagaimana memahaminya .....
.
Sama memahaminya seperti program google, hanya share(sharing) saja, dan saya tidak menyamakan bahwa Tuhan itu setara google lho ya ..... biasa suka dipleset-plesetkan tuduhannya....
.
Karena sejatinya Tuhan telah meniupkan/menyematkan roh ketuhanan pada setiap kehidupan manusia, itu sebab napa dibilang Tuhan ada dimana-mana, ya karena yang menyatakan ada dimana-mana.
.
Tuhan itu hakikat yang bisa mandiri menyertai manusia, tapi tetap Esa, dan yang saya maksud mandiri adalah tergantung dari iman manusia itu sendiri untuk mempercayainya dan berkomunikasi dengan Tuhannya masing-masing. Jadi maksudnya adalah pada saat bersamaan detik ini misalnya, sangat mungkin seseorang merasa berjumpa dengan Tuhannya, tapi ada orang lain juga sedang berjumpa dengan Tuhannya, itulah yang saya maksud kemandirian itu, kemandirian yang menepis anggapan bahwa Tuhan ada banyak. Maaf kalau ngawur, pan saya bukan ahlinya, saya hanya menulis menurut rasa saya saja, dan artikel pendek ini sangat singkat saya tulis, tercepat yang pernah saya buat. Sekali lagi maaf kalau salah kaprah. (#SPMCSW, Rabu, 28 Desember 2016)
.
.
Berikut video kesaksian Andy F. Noya yang saya dapatkan dari cari via google juga.

Tuesday, December 27, 2016

"MINTAKAN FATWA PADA MUI"

"MINTAKAN FATWA PADA MUI"
.
Opini Sensi ala #SPMC Suhindro Wibisono.
.
"Fatwa itu untuk ummatnya sendiri, ngapain orang luar kepo? Kalau mereka menolak saudara seiman kita untuk menjadi pemimpin dinegara antah berantah sono karena alasan tidak seiman, kita juga diem saja. Lalu kenapa kok sekarang mereka jadi rese kalau kita menolak kafir jadi pemimpin? Sehat atau tidak? Sudah sangat jelas bahwa memilih kafir jadi pemimpin itu haram hukumnya, janganlah jadi imam yang menyesatkan ummat, titik titik titik ..."
.
Itulah kurang lebih tausiah yang pernah aku dengar dari beberapa video pendek yang beredar, aku katakan "kurang lebih" karena memang aku tidak menyalin lengkap apa pernyataan yang tausiah, aku hanya pernah dengar sudah lumayan lama dari beberapa video yang berseliweran dan mampir di WA, jadi ya mustahil dapat menuliskan dengan tepat, bahkan siapa yang menyatakan saja aku juga tidak ingat lagi. Tapi menurut Anda apakah paragraf pertama artikel ini menurut pean adalah fitnah? Apakah pean tidak sering dengar atau baca hal senada itu entah dimanapun dalam keseharian kita, utamanya di dumay dimana kita sering berinteraksi ini? Maaf kalau aku dianggap ngigau, tapi sunguh aku tidak bermaksud fitnah.
.
Jika yang tausiah itu benar, artinya Gus Dur yang ngawur, karena aku pernah dengar Gus Dur bilang boleh memilih non muslim untuk pemimpin pemerintahan. Jadi piye menurut pean? Kalau hal yang begitu sering menimbulkan polemik saja para imamnya tidak bisa bersepaham, maaf aku boleh tanya, apakah ajarannya memang suka melihat kekisruhan yang sering terjadi karena hal itu? Apa tidak berpotensi membenturkan ummat diakar rumput kalau hal itu didiamkan? Siapa pemimpin ummat tertinggi yang bisa dianggap paling mumpuni untuk dimintakan pendapatnya guna menengahi hal itu? Bukankah MUI mbak/mas bro? Bagi yang tidak paham siapa Gus Dur yang aku maksud, mintalah tolong Google untuk kasih tahu, tapi aku yakin semua pembaca pasti sudah paham siapa Gus Dur, itulah sebab tidak perlu aku terangkan.
.
Tapi apakah imam yang menyatakan "haram" itu lupa bahwa NKRI bukan berdasarkan agama? Apakah imam itu lupa bahwa pemimpin pemerintahan bukan imam dalam agama? Aku harus tanya siapa? Jangan ada yang nyeletuk tanya pada rumput yang bergoyang ya, tar dikira nyontek lagunya Ebiet.
.
Sebetulnya, bukankah polemik soal haram atau tidaknya memilih "kafir" sebagai pemimpin pemerintahan di negeri ini itu sudah sangat lama terjadi? Lalu kenapa didiamkan dan justru terlihat dinikmati, kenapa saya bilang dinikmati, karena itu adalah pemandangan yang masif dan sudah sangat ceto welo-welo, bukankah kalau benar tidak bermaksud untuk menikmati, dan agar tidak selalu menjadi polemik, kenapa tidak: "MINTAKAN FATWANYA SAJA PADA MUI." Simpelkan? Monggo kalau ada yang berani memintakan fatwa, kita saksikan agar kita semua juga tahu bahwa MUI benar mengeluarkan fatwa tanpa ada pertimbangan lain selain pertimbangan keagamaannya. BERANI MUI?
.
Maaf kok aku sudah begitu panjang tapi malah blom membahas awal kalimat artikel ini, "Fatwa itu untuk ummatnya sendiri, ngapain orang luar kepo?" Apakah benar begitu adanya? Keponya itu bagaimana ya? Lalu ada berseliweran meme didumay, isinya kurang lebih gini: "Waktunya puasa diminta menghormati yang tidak puasa ; Waktunya natal disuruh toleransi yang sedang merayakan natal" Apakah benar begitu kenyataannya? Karena menurut sudut pandangku, aku bacanya gini: Puasa itu kan pean yang diharuskan puasa oleh ajaran pean, lalu yang tidak puasa disuruh bagaimana lagi? Diharuskan ikutan puasa juga? Apa engga aneh? Puasa itu kan harusnya juga bermaksud menahan godaan, padahal para pedagang makanan juga sudah lebih menutupi tempat dagangannya dibanding hari-hari biasanya bukan? Yang masalah adalah adanya ormas sangar sewenang-wenang sweeping maksain warung/resto pedagang makanan harus tutup!
.
Lalu soal natal, minta toleransi bagaimana ya maksudnya? Adakah ummat kristiani ngemis-ngemis minta diberi ucapan selamat natal misalnya? Yang masalah adalah adanya ormas sangar sewenang-wenang sweeping dengan dalih mau periksa saudara seimannya apakah dipaksa pakai pernak-pernik atribut natal atau tidak? Ini paling lucu, karyawan publik ya pakai pernik sesuai musimnya mbak/mas bro, kalau dipaksa ikutan ibadah kristiani, itu baru boleh kita kecam rame-rame, dan aku juga mau ikutan mengecamnya. Kalau pean dalihnya mengawal fatwa MUI, lalu apa toh makna sesungguhnya dari fatwa? Terus kenapa ormas begitu repot dan gaduh sweeping segala, apa memang itu tugasnya ormas? Pemaksaan memang melanggar HAM dan tidak boleh, silahkan melaporkan jika mengalami "pemaksaan", tapi memahami tugas pelayanan publik, bukankah sudah seharusnya non partisan? Non partisan yang aku maksud di sini bukannya tidak beragama lho ya, hanya netral selama tugas saja. Ingat, yang termasuk tugas pelayan publik itu juga termasuk dokter, pilot, polisi, sopir angkutan umum, dan lain-lain, bagaimana kalau lama-lama semua diktotak-kotakkan harus sesuai dengan imannya, awalnya apa yang tampak luarnya, lalu kemudian harus sesuai imannya, dan bolehnya hanya melayani yang seiman saja. Mungkin aku dianggap lebai, tapi bukankah sebelumnya fatwa tentang seragam bagi pelayan publik sesuai musim itu juga tidak ada, lalu sekarang menjadi ada.
.
Kalau boleh kritik yang keluarkan fatwa, kenapa keluarkan fatwa yang justru potensi dilanggar oleh ummatnya sendiri? Ketika saya melihat gambar foto Kapolri pakai topi santa, juga melihat anak buahnya patroli pakai topi santa, terus bagaimana yang mengeluarkan fatwa tersebut menyikapinya melihat itu semua? Tidak tahu ya? Beberapa musim natal yang lalu dan sampai saat ini juga polemik tentang boleh atau tidaknya ummat muslim memberi ucapan selamat natal pada ummat kristiani? Mungkin ada ulama yang menyatakan "boleh" juga ada ulama menyatakan "tidak", lalu kenapa polemik itu juga seolah dipelihara? Apakah sengaja agar akar rumput ummat selalu kisruh? Monggo ... "MINTAKAN FATWANYA SAJA PADA MUI." Simpelkan?
.
Jadi menurut kacamataku, polemik musim natal dan polemik musim puasa bukan karena mayoritas yang diminta bertoleransi, tapi karena ada sekelompok ormas yang sweeping seolah merasa paling berkuasa, padahal bukankah sweeping seharusnya tugas aparat negara? Sedang mengenai akar masalah, apakah boleh ummat muslim memberi ucapan selamat natal, ucapan selamat tahun baru, ucapan selamat imlek, juga ucapan-ucapan lain, ditambah boleh tidak "kafir" menjadi pemimpin pemerintahan? Agar jelas, "MINTAKAN FATWANYA SAJA PADA MUI" Simpelkan? (#SPMCSW, Senin, 26 Desember 2016)
.
.
CATATAN:
Maaf bagi yang kurang berkenan dengan artikelku ini, karena itu semua hanya menurut pendapatku.
.
Met NATAL bagi mereka yang merayakan, dan blom baca artkelku sebelumnya yang juga sudah memberikan ucapan Met NATAL.

Met TAHUN BARU 2017 bagi semua yang boleh menerima ucapan selamat tahun baru, double engga apa-apa ya?
GBU all ......(SW)
.
.
Sumber gambar:
satuislam .org

Thursday, December 22, 2016

"NATAL KOTAK-KOTAK"

"NATAL KOTAK-KOTAK"
.
Desember adalah aroma natal
Itu kenyataan juga di mancanegara
Bahkan juga di negeri komunis
Globalisasi tak bisa dihindari
.
Di negeri ini justru menuai kontroversi
Foto di depan pohon natal diharamkan
Diskusinya sangat mengkotak-kotakkan
Mau dibawa kemana negeri ini?
.
Namanya karyawan pelayanan publik
Deket lebaran ya aroma muslim
Deket natalan ya aroma nasrani
Deket sincia ya aroma angpao
.
Kenapa baru diharamkan sekarang?
Apakah dulu-dulunya belom tahu?
Apa haram halal tergantung tanya?
Napa tidak mengacu lain negara?
.
Ketika konstitusi negeri diadu kitab suci
Kitab suci hanya untuk ummatnya
Konstitusi untuk semua warga negara
Agenda apa kalian inginkan?
.
Turis mancanegara fotoria rumah ibadah
Rumah ibadah banyak macam agama
Masih ingat Obama kunjungi Istiqal
Apa itu semua bukan haram juga?
.
Negeri ini bukan negeri agama
Iman itu di sanubari bukan ada di pernak-pernik
Agama bukankah harusnya jadikan guyub?
Napa justru ingin mengkotak-kotakkan?
.
Kalau mayoritas ingin bagi-bagi negeri
Mau buat negara federal seperti Amerika
Atau daulat merdeka masing-masing
Ayolah konsensuskan saja
.
Agar negeri ini tidak selalu gaduh
Habiskan energi dan buang waktu
Karena menjadikan negara agama
Pasti terjadi perpecahan juga
.
Kalau tidak setuju dan tetap mau NKRI
Pemerintah harus berani tegas
Mencegah potensi perpecahan
Panduan konstitusi bukan kitab suci
.
. . . . . . . . . ~o0o~
.
.
Puisi Galau Negeri ala #SPMC Suhindro Wibisono
Jumat, 23 Desember 2016.
.
Met Natal 2016
Met Tahun Baru 2017
GBU all

.
.
Sumber gambar:
id.aliexpress .com

GALAU TAPI BELUM RISAU


"GALAU TAPI BELUM RISAU"
.
.
Opini Galau #SPMC Suhindro Wibisono
.
Waktu mareen ituu...dengerin wawancara dari radio Elshinta, yang menggelitik adalah pernyataan dari yang diwawancara, bahwa muslim yang foto didepan pohon natal itu haram. Alasannya karena itu bisa ditafsirkan bahwa yang foto seolah identik bukan muslim, karena pohon natal adalah termasuk pernak-pernik agama lain dan sangat identik bukan islami. (tidak menyebut langsung nasrani/kristen) hhhhh ......
.
Lalu kalau kalian semua lihat foto yang menyertai artikel ini, apa tafsir kalian? Apakah boleh ditafsir, siapapun yang sholat dimasjid itu menjadi haram karena didepan masjidnya sengaja dipasang (diadakan) pohon natalnya?
.
Memang foto itu sepertinya bukan ada di NKRI, dan sudah dinyatakan juga bahwa fatwa hanya berlaku untuk wilayah NKRI, justru itulah yang membuat saya tanda tanya, apakah hal-hal semacam itu yang jika terus berkembang akhirnya menerbitkan aliran islam tersendiri lagi? Maaf kalau salah "tanda tanya" dan ngelantur.
.
Tapi kalau boleh jujur tanya, mau dibawa kemana negeri ini?? Utamanya ketika mendengarkan di video yang ada di dumay, ketika konstitusi negara diadu dengan kitab suci. Apakah yang menolak konstitusi jika tidak sama dengan kitab sucinya paham, bahwa kitab suci itu ngurusi ummatnya, sedangkan konstitusi negara mengurusi semua warga negaranya yang menganut berbagai macam agama. Bukankah negara ini bukan berdasarkan kitab suci? (#SPMCSW, Kamis, 22 Desember 2016)
.
.
Sumber gambar:
Dreamers .id
.
.

Tuesday, December 20, 2016

~ ‘MET NATAL, IMANUEL ~




.
~ ‘MET NATAL, IMANUEL ~
.
.
Opini Jelang Natal ala #SPMC Suhindro Wibisono.
.

BUAH MANGGA, adakah dari kalian yang tidak kenal dan paham? Boleh ya saya gambarkan bagian-bagiannya secara garis besar, terdiri dari kulit, daging buah dan biji. Adakah yang tidak setuju? Bukankah begitu standardnya? Kulit tidak bisa berdiri sendiri untuk menjadi buah mangga, begitu juga daging buah dan bijinya bukan? Biji mangga dikampung saya namanya "pelok", bacanya pe dari kata pelok seperti baca kata pepaya, pecel, petai, pedang, ... (just info).
.
Tuhan, ada yang menyebut "Dzat" , tidak bisa digambarkan, tidak berbilang, tidak menyerupai apapun, bahkan ada yang pernah mengutarakan tidak tertampung oleh wadah apapun(?), dan banyak lagi mereka memberi definisi, tapi juga banyak yang menyatakan bahwa Tuhan punya kemampuan tak terhingga, tak terbatas, sampai ada sebutan 99 nama untuk mewakili Tuhan yang serba Maha itu. Walau kita susah membayangkan bahwa Dzat dapat mencipta alam semesta dan semua kehidupan, ayolah kita berusaha memahami pemahaman mereka semua tentang Tuhan, yang terpenting bukankah tujuan baiknya?
.
Lalu bolehkah saya tanya, “APAKAH TUHAN TIDAK MAMPU” menjadikan bagian dari diriNya menjelma menjadi manusia untuk membimbing atau mengajarkan kapada ummat manusia agar mengenal "buah mangga" secara utuh itu? Atau tidak boleh mampu? Atau tidak percaya bahwa Tuhan mampu melakukan itu? Adakah cara lain yang lebih baik untuk dapat melakukan bimbingan kepada manusia selain juga menjadi manusia juga? Apa kira-kira manusia mau dibimbing binatang, atau bahkan mahluk halus? Bukankah kalian juga pernah berpendapat bahwa Tuhan tidak mungkin bisa dilihat oleh manusia? Jadi bukankah sudah betul bagian dari Tuhan menjadi manusia yang sempurna agar ummat manusia dapat lebih mudah memahamiNya? (Paham cerita dari kulit/daging/pelok untuk memahami mangga)
.
Manusia memang bukan dicipta yang pertama oleh Tuhan, ada tertulis Tuhan mencipta manusia lalu malaikat dan iblis diminta untuk bersujud, bukankah itu juga bermakna manusia lebih istimewa dari mereka? Jadi adakah makhluk lain yang lebih layak untuk menjadi guru manusia?
.
Ketika ada yang protes kenapa Tuhan harus bersusah-susah menjadi manusia untuk jadi guru manusia, bukankah Tuhan maha segalanya? Kalau kalian mau gampangnya, lalu bukankah buntutnya kenapa Tuhan harus mencipta manusia? Bukankah kalian nanti juga akan protes kenapa Tuhan menciptakan kesedihan, malapetaka, ada yang terlahir tidak sempurna dan segala macamnya? Lalu kenapa kalian tidak protes adanya perbedaan keberagaman, tapi justru begitu banyak menghakimi dan merasa benar sendiri? Apakah itu prilaku waras? Bukankah menggelikan kalau kalian menyadari bahwa adanya keberagaman itu adalah karya Tuhan lalu kalian berusaha memporak-porandakan? Masihkah kurang jelas yang saya maksudkan?
.
Bukan tanpa sebab bagian dari Tuhan lewat kelahiran sebagai mana manusia pada umumnya, karena hal itulah cara terbaik agar tidak dilakukan oleh iblis atau mahluk lainnya. Utamanya adalah dikandung tanpa melakukan hubungan badan sebagaimana Anda dan saya tercipta. Tapi proses itulah justru yang menggambarkan keillahianNya. Dan itupun juga sudah dikabarkan bukan? Karena kita saat ini tidak hidup di zaman kehidupanNya sebagai manusia, maka pernahkah tertulis dikitab suci bahwa Dia sebagai manusia pernah dikatakan punya dosa? Adakah manusia pernah dinyatakan tidak punya dosa seandainya hidup normal sampai menginjak usia dewasa? Termasuk manusia yang ditunjuk sebagai nabi sekalipun? Jadi apakah kalian tidak percaya bahwa yang menjadi manusia itu adalah bagian perumpamaan saya dari buah mangga, entah itu kulit, daging buah atau peloknya?
.
Sulitnya Anda memahami bukan tidak mungkin karena sudah tertanam dibenak bahwa tidak ada yang boleh benar selain ajaran agamaku. Dan itulah akar masalah. Padahal seandainya Anda paham satu hal saja dari apatoh makna ajaran agama sesuai kitab sucinya, itu sudah cukup membuat "dunia kita" ini nyaman untuk kita tinggali bersama. Apakah itu? Ternyata kita seringkali lupa bahwa ajaran agama A ya hanya untuk ummat A, ajaran agama B ya untuk ummat B, dan seterusnya, jadi ya jangan dicampur adukkan. Tapi yang sering saya lihat sangat kebangetan adalah ayat kitab suci A untuk mengadili ummat B atau mengadili isi kitab suci B. Maka ketika ada Imam dari suatu agama khotbah didepan ummatnya sendiri tapi menyinggung atau menyalahkan ummat agama lain walau mengutip kitab sucinya, itulah khotbah lupa ajaran agamanya dan yang tidak menghargai tetangga. KEBANGETAN!
.
Kalau mau hebat, ajaran agama apapun itu seharusnya yang penting ditekankan untuk ummatnya adalah ajaran yang tidak bertujuan menyakiti manusia lainnya, termasuk menyakiti istri/suaminya atau keluarganya. Karena ajaran Tuhan seharusnya bukan untuk saling menyakiti, karena Tuhan itu sendiri adalah kasih. Dan hanya dengan adanya kasih didunia maka kehidupan ini masih ada dan terpelihara. Bukankah dunia akan sudah lama "kiamat" andai didunia ini tidak ada kasih, karena tanpa kasih semua manusia saling berantem seperti binatang buas yang hanya mengelompok egois dan rela membunuh kelompok lainnya. Bukankah juga ada kelompok manusia yang bahkan sudah satu agama dalam wadah satu negara tapi justru kenyataan negaranya tidak aman dan terjadi saling bunuh oleh kelompok lain yang beragama sama? Apakah beragama justru menjadikan manusia semakin seperti binatang buas bahkan melebihi?
.
Jadi sekali lagi yang terpenting beragama menurut saya adalah pelajari saja dari kitab suci Anda hal-hal yang tidak menyakiti manusia lain, termasuk menyakiti pasangan Anda! Mintalah persetujuan kerelaannya untuk hal-hal yang sekiranya akan menyakiti jika Anda lakukan, jadi justru jangan menyodorkan ayat-ayat demi keegoisan Anda untuk merasa paling benar karena menurut Anda sudah sesuai dengan kitab suci. Bukankah kitab suci bertujuan mengajarkan kebaikan, bukan menyakiti, maka dalih apapun yang Anda sodorkan walau tertulis dikitab suci kalau kenyataannya menyakiti pasangan Anda, jelas Anda sudah salah tafsir kitab suci itu. Maaf, begitu rasa saya.
.
Balik kemasalah "buah mangga" sebagai upaya saya menggambarkan tritunggal, dan utamanya tentang Yesus yang memang ada karena sabdaNya, menurut saya itu membuktikan bahwa Yesus bukanlah manusia seperti kita yang terjadi karena relasi ayah dan ibu kedua orang tua kita. Dan Anda tidak harus percaya bahwa Yesus itu Tuhan seperti Nasrani menyebutnya Tuhan Yesus, karena memang ajaran agama A bukan untuk ummat B, dan seterusnya, dan kebalikanya juga. Biarkan saja kalau Nasrani salah, toh Anda tidak mungkin ikut diadili atas kesalahan itu, karena justru terjadi masalah kalau Anda menyalahkan mereka, kepo agama tetangga padahal sudah paham kitab suci tuntunannya beda. JANGAN LAKUKAN!
.
Saat ini, Rabu, 20 Desember 2016, apakah terlalu cepat kalau saya mengucapkan “SELAMAT NATAL” bagi Nasrani yang akan merayakan natalan, dan saya juga mengucapkan “SELAMAT TAHUN BARU 2017” untuk menyongsong tahun baru yang akan datang? Bagi mereka yang diharamkan menerima ucapan-ucapan selamat itu dari saya, abaikan saja dan anggap bukan saya tujukan untuk kalian yang diharamkan menerima ucapan selamat. Walau hanya di dumay, tapi kita masih boleh tetap berteman bukan? Maaf. (#SPMCSW)
.
.
Sumber gambar:
OLX .co .id
.
.
.
TAMBAHAN:
==========
.
Matius 1:18-25


Konteks:
“KELAHIRAN YESUS KRISTUS”


1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. 1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. 1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." 1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: 1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita. 1:24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, 1:25 tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
.
Rasul Besar Yohanes 16:28, “bahwa Isa Al-Masih datang dari Allah (Kalimat Allah). Aku (Isa Al-Masih) datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan datang kepada Bapa.
.
Rasul Besar Yohanes 1:1, 14, “ Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”.
.
.

IMANUEL = Allah beserta/menyertai kita.
Imanuel = Immanuel
.
.

Wednesday, December 7, 2016

"AKU INGIN DENGAR JIHAD LEBIH SANGAR"



"AKU INGIN DENGAR JIHAD LEBIH SANGAR"
.
Opini Rasa ala Logika #SPMC, Suhindro Wibisono
.
Ketika gempa 6.5 SR di Aceh pagi tadi lalu seperti biasa susulannya diikuti gempa-gempa lebih kecil SR-nya, dan tercatat setidaknya 10 kali gempa susulan terjadi. Tapi gempa susulan itu sebetulnya juga tidak boleh diremehkan, karena misalnya suatu bangunan sudah digoyang pada gempa pertama, strukturnya sangat mungkin jadi tidak sekokoh lagi seperti sebelum terjadi gempa, maka jika harus digoyang lagi pada gempa-gempa susulannya yang walaupun goncangannya lebih lemah, bukan tidak mungkin bangunan tersebut menjadi roboh. Atau jika suatu bangunan sudah roboh pada goncangan pertama, maka goncangan berikutnya sangat mungkin membuat bangunan itu semakin "tiarap", dan jika awalnya ada manusia yang terperangkap dan tidak segera ditolong, sangat mungkin gempa-gempa berikutnya semakin memperparah keadaan korban tersebut, karena kumungkinan tertimpa benda-benda lain yang awalnya belom menimpanya. Bukankah begitu logikanya?
.
Gempa, memang itu adalah kejadian alam, tapi karena alam ini buatan Tuhan, beranikah Anda mengadili bahwa gempa itu hanya suatu hal yang kebetulan saja? Artinya Tuhan tidak terlibat sama sekali didalamnya? Bagaimana kita sebagai manusia seharusnya menyikapi hal itu?
.
Manusia hampir tidak bisa melawan takdir, dan gempa itu adalah termasuk kejadian alam yang menggariskan takdir manusia yang terimbas karena gempa secara langsung karena ada diwilayah tersebut.
.
Sebagai warga bangsa di NKRI sini, dan menurut pengamatan saya sampai dengan saya tulisnya artikel ini (sore), saya dari tadi pagi mencermati tipi berita, ingin tahu apa yang dilakukan oleh tokoh-tokoh ternama di negeri ini. Utamanya tokoh-tokoh yang tidak menjadi aparat negara, yang tidak sedang berkuasa, karena kalau tokoh penguasa bukankah sudah wajar dan selayaknya segera mengerahkan bantuan terhadap korban bencana?
.
Lalu saya teringat demo-demo 4/11 dan 2/12 yang baru saja berlalu, yang menurut berita dan taksiran saya, untuk biaya pengamanan dan fasilitas oleh Pemda DKI jika digabung mendekati 100 milyar! Dan itu masuk akal karena biaya pengamanan juga untuk mengamankan seluruh NKRI yang sedang dilanda demam demo gara-gara tuduhan penistaan agama oleh Ahok. Angka 100 milyar itu bukan tidak mungkin akan membengkak karena perkara tersebut justru belom usai, sangat mungkin justru baru akan dimulai. Terlebih sepertinya sudah begitu banyak tokoh muslim yang sudah berpendapat bahwa jika Ahok tidak dipenjara, maka dianggap aparat negara "tidak adil", sungguh aneh tokoh-tokoh hebat itu, pengadilan blom dimulai tapi kok sudah menghakimi. Juga sudah ada yang menyatakan, jika Ahok tidak dipenjara, maka mereka akan turun menggalang demo yang dijanjikan akan lebih besar lagi, juga ada yang menyatakan demo akan semakin marak sampai lebaran kuda. Artinya biaya pengamanannya saja juga sangat mungkin akan masih bertambah bukan? Dan saya merasa heran kalau mereka mengaku paham bahwa negara ini adalah negara hukum!
.
Ada gosip tokoh-tokoh politik ikut membiayai peserta demo, dan itu rasional saja menurut saya. Mana mungkin demo itu seratus persen dibiayai oleh pesertanya sendiri? Tapi saya juga ingin menyatakan bahwa sangat mungkin ada peserta demo mengeluarkan biaya sendiri, bahkan saya juga pernah dengar ada yang ikut nyumbang ratusan juta untuk demo tersebut, padahal bukan tokoh politik yang punya maksud tertentu, termasuk ada yang ikut nyumbang berkarton-karton air minum, makanan dan lain-lain. Mereka-mereka itulah yang terpanggil karena "merasa" harus membela agamanya, yang tidak rela agamanya dianggap dinistakan oleh Basuki Tjahaja Purnama. KEREN YA?
.
Jadi kalau mau ditotal, biaya demo 4/11 dan 2/12, baik biaya pengamanan maupun biaya peserta, dan mengingat pesertanya juga banyak yang dari luar kota, jangan-jangan sudah mendekati setengah triliun, itu menurut kengawuran saya, dan kengawuran saya yang lain adalah, peserta demo masing-masing yang datang ke Jakarta itu untuk yang tanggal 4/11 maupun yang 4/12 pesertanya masing-masing demo tidak lebih dari 500 ribu orang, terlalu lebai kalau diberitakan ampe jutaan, tapi kalau maksudnya agar terlihat wah dan menggentarkan pemerintah, ya apa boleh buat?!
.
Lalu apa kaitannya saya mengawali artikel dengan ikut memberitakan gempa di Aceh tadi pagi yang sudah tercatat resmi menyebabkan korban meninggal 53 orang tapi juga di gosipkan sudah 97 orang meninggal, dan yang cedera baik berat maupun ringan sudah mencapai kisaran 200 orang itu kok diikuti dengan kupasan tentang demo 4/11 dan 2/12?
.
Maksud saya adalah untuk menghimbau agar yang getol ikutan partisipasi demo-demo kemaren dulu itu, semua yang rela mengeluarkan duit dan waktu untuk membela agamanya yang "merasa" dinistakan, agar lebih rela mengeluarkan duit dan waktu berkali-kali lipat besarnya untuk JIHAD menghadapi teguran Tuhan atas terjadinya gempa di Aceh tadi pagi. BUKANKAH LEBIH MULIA?
.
Cobalah sikapi hal gempa di Aceh tadi itu sebagai kesempatan yang diberikan oleh Tuhan agar kita semua lebih rela berjihad lebih besar daripada peristiwa demo-demo itu untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah di Aceh sono. Karena bukankah peristiwanya lebih jelas atas musibah gempa Aceh dari pada "tuduhan" penistaan agama yang malah akan mengecewakan semua yang demo jika nanti kenyataannya Ahok justru diputuskan tidak bersalah? Atau apakah semuanya akan ngotot sekarang dan nantinya, Ahok harus dinyatakan bersalah dan harus dipenjara? Kenapa kita tidak memilih yang pasti benar saja? Jihad lebih hebat untuk membantu saudara kita yang sedang tertimpa petaka di Aceh sono?
.
Ayo para habaib, kyai, ulama, kaum kaya, dan para relawan semua yang kalian kemaren begitu hebat menyerukan dan ikut untuk jihad pada demo-demo dengan tuduhan penistaan agama, saya juga ingin dengar kalian lebih heboh jihad untuk membantu korban gempa di Aceh sono ya .... SILAHKAN JIHAD LEBIH SANGAR AGAR LEBIH NYATA BENAR .....
.
Dan sampai menjelang saya akhiri artikel ini, saya belum mendengar berita yang saya harapkan itu, selain berita yang memastikan bahwa gempa tadi pagi Rabu, 7 Desember 2016 di Aceh sudah resmi mencatat korban meninggal jadi 93 orang ...... MENYEDIHKAN.
.
Semoga Tuhan mengampuni dosa-dosa kita semua dan para korban diampuni dosa-dosanya, serta keluarga korban dikuatkan menghadapi bencana musibah gempa di Aceh tadi pagi. Amin YRA. (#SPMCSW, Rabu, 7 Desember 2016)
.
.
Sumber gambar:
Viva .co .id

Thursday, December 1, 2016

"NEBAK LOGIKA PRESIDEN & LOGIKA ANIES BASWEDAN"







"NEBAK LOGIKA PRESIDEN & LOGIKA ANIES BASWEDAN"
.
Opini Nebak ala #SPMC Suhindro Wibisono.
.
Presiden Jokowi mengganti Archandra Tahar karena masalah kewarganegaraan. Kemudian diangkat lagi setelah beres masalahnya. Dan sebagai "denda" nya, maka beliau hanya dijadikan sebagai Wamen. Tahun 2019 nanti, kalau kinerjanya baik maka saya koq haqul yakin akan jadi Menteri, andai Pak Jokowi terpilih lagi!
.
Jonan, dari Menteri Perhubungan, dijadikan Menteri ESDM, lalu apakah Jonan punya keahlian dibidang migas misalnya? Enggak juga toh? Sama seperti ketika itu Mahfud MD dijadikan Menhan oleh Presiden Gus Dur. Itu semua sebetulnya mencontohkan, bahwa di level Menteri yang dibutuhkan memang adalah kebijakan, aturan, keberpihakan, manajemen. Mengenai detailnya, tentu dibawah Menteri banyak staf ahlinya. Dan sudah sangat betul Archandra dijadikan Wamennya untuk mendampingi, karena memang dibutuhkan keahliannya, dan Pak Presiden tentu menganggap ybs adalah orang baik yang memang mau mengabdi.
.
Rizal Ramli dicopot sebagai Menko Maritim. Menurut saya, memang terlalu kontroversi, keberpihakannya seperti tidak jelas, seolah hanya memusuhi pihak tertentu dan itupun juga atas dasar praduga yang susah dibuktikan. Sudah sangat betul dicopot apalagi terlihat berpotensi "eker-eker'an" sendiri dengan sesama Menteri. Sebagai bagian dari team, hal itu tentu tidak sehat bukan?
.
Sudirman Said sebagai Menteri ESDM juga dicopot. Seperti biasa, Pak Presiden tidak mau mengutarakan sebab musababnya. Wajarlah bila hal itu dilakukan, untuk tidak mencari musuh. Kita sebagai rakyat awam tidak dapat mengetahui dengan jelas apa masalah sesungguhnya, selain yang terlihat jelas dianggap tidak bisa akur dengan Menko Maritim.
.
Anies Baswedan, kinerjanya justru disorot positif dalam banyak pemberitaan, lalu kenapa dicopot, atau istilah yang sering digunakan oleh Anies adalah "dicukupkan"? Jika boleh disimpulkan dan dipertanyakan, artinya hanya ada beberapa kemungkinan .....


Pertama,
Pak Presiden "ngawur", tapi apa iya ngawur, bukankah Jonan juga diberi jabatan lain? Kalau Jonan ada korupsi misalnya, apa mungkin dijadikan Menteri ESDM yang bahkan terkenal sangat basah? Mengenai kedekatan atau jasa, saya sebagai rakyat awam tentulah melihat Anies lebih banyak berjasa bagi Pak Jokowi. Mereka sering terlihat "runtang-runtung" dimasa kampanye Pilpres. Menjadi juru bicara, dan banyak lagi. Sedangkan Jonan waktu itu sebagai Direktur PT. KAI, bukanlah jabatan yang bisa dengan mudah ditinggalkan begitu saja untuk dapat selalu mendampingi Pak Jokowi bukan?


Kedua,
Pak Presiden "tidak tahu terimakasih", apa iya begitu? Kalau / jika / andai saya yang dicopot sebagai Menteri, padahal saya merasa tidak korupsi. Apalagi merasa dapat pemberitaan yang positif diluaran sono.... Lalu saya dipanggil Presiden untuk dicopot / diganti / "dicukupkan". Apakah rasional kalau saya hanya menyatakan "nggih" saja, walau saya tahu bahwa penggantian dan pengangkatan Menteri adalah hak prerogatif Presiden? Andai saya Profesor seperti Pak Anies sekalipun, saya tentu tidak akan berhenti belajar, dan saya akan menanyakan apa "kekurangan" saya sehingga "dicukupkan" sebagai Menteri? Bukankah itu wajar? Dari pada saya misalnya sebagai Profesor harus mbatin bahwa Presiden sudah "tidak tahu terimakasih"? Jadi apakah betul sesungguhnya Pak Anies tidak punya kesalahan yang sangat fatal? Silahkan kalian renungkan sendiri, karena saya sangat yakin Pak Presiden Jokowi bukanlah orang yang suka menyakiti orang lain dengan sengaja, apalagi bila orang itu adalah teman yang pernah berbuat banyak terhadap dirinya. Apalagi bukankah pencopotan jabatan Menteri yang diberitakan bercitra positif itu kalau benar tidak punya kesalahan fatal, artinya akan mempermalukan yang "dicukupkan" bukan? Apa mungkin hal itu terjadi?
.
Maaf, saya kok sangat curiga Pak Anies tentu sudah melakukan kesalahan yang sangat mendasar sebagai Menteri. Dan kalau itu benar, lalu Pak Jokowi dituding selalu membela Ahok, apakah tuduhan itu rasional? Bukankah Pak Jokowi bisa saja membeberkan kesalahan Anies jika memang tidak tahu berterimakasih dan bermaksud membela Ahok? Tapi itu semua tidak dilakukan oleh Pak Jokowi bukan? Bagaimana menurut Anda? (#SPMCSW, Kamis, 1 Desember 2016)
.
.
Sumber gambar:
twicsy .com