"SIAPA TERSESAT AGAMA SESAT?"
.
Opini Logika Sensi #SPMC Suhindro Wibisono.
.
Di habitat aslinya, ikan teri selalu mengelompok dengan ikan teri,
begitu juga dengan ikan cakalang, ... Hyena juga suka mengelompok,
kelelawar, burung walet, burung gelatik, belalang, .... Kalau manusia,
mengelompok berdasarkan tabiatnya, profesinya, hobinya, "rasanya" .....
Maling sering bersekutu untuk malakukan aksinya, copet, perampok juga
begitu .....
.
Manusia punya jiwa, roh, aura, kharisma, nurani,
etika, empati, rasa, pendapat, itulah yang membedakan dengan binatang.
Orang-orang "pandai" ada yang dapat berkomunikasi dengan orang pandai
lain melalui "empati tele wicara rasa", seolah cocok, lalu mereka merasa
sreg berteman, orang-orang berilmu kebatinan itu mengelompok tersendiri
seolah batin mereka dapat berkomunikasi, dan mungkin saja benar
berkomunikasi karena kita sebagai awam tidak paham bagaimana mereka
berkomunikasi.
.
Dukun jahat, dukun santet, berarti bisa
komunikasi juga dengan roh-roh jahat agar santet dan kejahatannya dapat
terlaksana bukan? Dan dukun jahat, dukun santet itu berarti juga
mempunyai nurani jahat sesuai dengan profesinya. Sama seperti orang baik
menilai perampok, apa mungkin orang baik menilai perampok itu baik?
Kecuali mungkin mereka saudaranya.
.
Orang yang belajar apapun
akan terpengaruh dengan yang dipelajari itu. Bahkan sangat mungkin
menjiwainya sehingga terbentuklah karakter atau bahkan menjiwai sesuai
dengan apa-apa yang dipelajari itu. Didikan akan mempengaruhi jiwa
seseorang, sapta marga prajurit juga akan mempengaruhi prajurit itu
sendiri, doktrin komunispun juga begitu ......tapi tetap ada saja yang
desersi, mbalelo bukan?
.
Dari semua doktrin tentang ajaran,
yang paling hebat merasuki diri manusia adalah ideologi agama, manusia
bisa rela melakukan apapun juga demi agamanya. Tapi hal itu biasanya
terjadi pada agama-agama yang tidak rasional, yang tidak bermuatan
kebenaran universal, "AJARAN AGAMA YANG DISESATKAN", atau ajaran yang
sejatinya bukan ajaran Tuhan tapi dianggap ajaran Tuhan, bisa juga salah
mempelajari agamanya. Karena Tuhan adalah kebaikan dan hantu (setan)
adalah kejahatan, jadi ajaran apapun itu yang tidak bertujuan menjadikan
manusia menjadi lebih baik, pastilah itu ajaran sesat, ajaran jahat,
ajaran hantu, dan pasti bukan ajaran Tuhan. Tuhan tidak mungkin
mengajarkan kejahatan, karena kejahatan itu sendiri adalah wilayahnya
hantu (setan/iblis).
.
Kenyataannya bukankah selalu ada orang
baik dan orang jahat disemua agama? Karena agama itu banyak menyangkut
wilayah tafsir, itulah akar masalah juga. Andai semua menyadari bahwa
apapun tafsir yang kita persepsikan atas isi kitab suci, jika tafsir itu
bertujuan negatif, mencelakai manusia lain, menjahati orang lain apapun
agamanya, juga termasuk memperburuk keadaan bumi, maka harusnya
menganggap bahwa kita telah SALAH menafsir isi kitab suci itu.
.
Jika ada ayat kitab suci tidak bisa ditafsir positif, dan memang
maknanya membenarkan orang melakukan hal negatif, saya curiga itu bukan
ajaran Tuhan, tapi ada penyusupan ajaran hantu dalam kitab suci oleh
oknum manusia. Tafsir itu sudut pandang sesuai kacamata kita, contohnya
pisau adalah baik jika digunakan dokter untuk melakukan bedah guna
penyembuhan penyakit, dan jahat jika digunakan untuk membunuh. Jadi
ayolah kita tetapkan bersama mulai saat ini, apapun tafsir kita tentang
kitab suci kita, jika kita menafsirkan negatif, merugikan manusia lain
dan juga merusak bumi, maka kita harus segera sadar bahwa kita telah
salah tafsir, atau jika kita dengar dari kotbah, artinya kita sedang
disesatkan oleh sang pengkotbah! Hanya penyesat yang mengajak ummat
untuk memusuhi ummat manusia lain, bahkan memprovokasi agar ummat
melakukan jihad dan rela mengorbankan jiwa untuk membela Tuhan.
HATI-HATI DAN TOLAK SAJA.
.
Menurut rasa saya, ajaran Tuhan yang
benar seharusnya menghasilkan kebaikan, lebih banyak menghasilkan
manusia-manusia menjadi welas asih, itu artinya manusia yang TIDAK
EGOIS. Jadi memang EGOIS adalah awal segala macam masalah. Pribadi
maupun kerumunan atau kelompok manusia egois sering ditampilkan dengan
prilaku beringas, brutal, merasa benar sendiri, melawan aturan umum,
bahkan tega menyakiti manusia lain untuk melampiaskan sifat egoisnya.
Semakin beringas atau semakin negatif perbuatan pribadi atau kelompok
mereka, menggambarkan semakin egois. Kelompok egois pastilah semuanya
egois, karena memang manusia cenderung akan mengelompok sesuai sifatnya
dan lain-lain yang dibahas pada awal-awal tadi, jadi bayangkan betapa
lebih egoisnya pemimpin kelompok yang dikategorikan bringas dan egois
tersebut. Bukankah pemimpin biasanya melebihi yang dipimpin? Hitler,
Sadam Husein, Idi Amin, Dimas Kanjeng, adalah contoh manusia-manusia
"tega", karena itulah juga sifat yang mendukungnya untuk menjadi
pemimpin kelompoknya. Hebatnya ternyata manusia punya keistimewaan untuk
dapat sadar, tobat atau insyaf, tapi sayang tidak banyak.
.
Seperti yang pernah saya tulis di artikel lain, kalau mau menilai suatu
ajaran itu baik atau tidak, ya nilailah hasilnya. Walau memang mustahil
suatu ajaran menghasilkan seratus persen manusia baik semua, karena
sangat banyak sifat dasar manusia yang memang sudah tidak baik dan
menetap pada diri manusia itu, maka apapun ajaran agamanya belum tentu
dapat menghilangkan sifat tidak baik itu, apalagi jika masih ditambah
mendapat ajaran yang disesatkan, bisa dibayangkan bagaimana hasil
kejahatannya.
.
Egois pada manusia juga didukung oleh hilangnya
ajaran tradisional yang bermula pada keluarga lalu lingkungan. Tradisi
rukun, guyub, tepo seliro, toleran, saling tolong, kejujuran, dan
lain-lain yang bersifat baik, doeloe sangat terasa di negeri ini, lalu
kini seperti sesuatu yang langka. Untuk ukuran budaya, tradisi, etika,
itu adalah sesuatu yang sangat cepat perubahannya pada bangsa Indonesia.
Ketika melihat koruptor tidak punya malu, itulah ukuran kenyataan yang
sangat benderang hilangnya tradisi baik di negeri ini. Dan yang paling
ngenes justru ajaran agama tampak paling dominan memberikan sumbangan
kearah negatif itu. Dengan dalih menjaga kemurnian agamanya, lalu
mengkotak-kotak'kan masyarakat yang majemuk menjadi merasa lebih benar
jika batasan kotak-kotak itu dipertegas. Dan hebatnya justru merasa yang
lebih benar, lebih pas dengan agamanya, yang berarti selama ini
sebelumnya dianggap salah kaprah.
.
Kalau surga akherat belom
pasti karena blom ada yang membuktikan dan bisa mengabari kita, kenapa
kita tidak menggapai surga dunia dahulu? Surga dunia itu adalah "tidak
egois, jujur dan tidak menyakiti orang lain serta berpegang kebenaran
universal bukan kebenaran sendiri maupun kelompoknya saja." Kalau Anda
menganggap harus kaya untuk menggapai surga dunia, ya silahkan saja.
Atau ada yang menganggap harus pandai, harus punya kekuasaan, harus jadi
pemuka agama, harus punya istri 7, harus apa saja baru merasa menggapai
surga dunia, silahkan! Asal tetap ya itu, "tidak egois, jujur dan tidak
menyakiti orang lain, serta menjunjung kebenaran universal."
.
Banyak alibi dengan pernyataan kurang lebih begini: "Ajaran kita sudah
baik, kitab suci kita paling sempurna, paling benar, paling rasional,
itu kan diselewengkan oleh OKNUM maka menjadi tidak baik, disesatkan.
Mereka sebetulnya bukan beragama sama dengan kita. ....." Apakah dengan
melempar ke OKNUM urusan menjadi selesai dan kita merasa terbebas dari
citra negatif itu? Bagaimana kita mengingkari mereka tidak seiman dengan
kita jika cara ibadahnya serupa dengan kita, dan merekapun juga
menyatakan beragama sama dengan kita, mengakui junjungannya sama dengan
kita, bahkan kitab sucinyapun mengaku sama dengan kitab kita? Menilik
pengalaman dibanyak negara, bukankah apa yang kita bilang
(kelompok)oknum itu jika kuat dan perkasa juga akan memusnahkan siapa
saja yang tidak setuju dengan mereka? Jadi apakah kita harus pasrah dan
membiarkan mereka berkembang biak dengan cukup menudingnya sebagai
"oknum" saja? Kalau agama kita disesatkan, dan itu sangat mencederai
kemanusiaan, lalu begitu banyak juga yang diam-diam mendukungnya, baik
mendukung pendapat maupun mendukung dengan cara pendiaman, tahu
pura-pura tidak tahu karena sebenarnya menyetujui, sebetulnya apakah itu
bukan karena memang ajaran yang memang bisa ditafsir begitu? Bukankah
sangat nyata bahwa pelaku yang berniat melakukan bom bunuh diri tidak
pernah tidak ada? Pernah lihat pemberitaan pemakaman tokoh teroris,
begitu banyak yang mengelu-elukan dan dianggap pahlawan agamanya, lalu
kita dengan enteng melempar semua hal itu kepada "oknum", ADA APA
SEBENARNYA?
.
Oyolah ikut aktif peduli, peduli kepada bangsa dan
negara dengan cara apa saja, tapi jangan dengan cara hanya melempar
tudingan kepada si "OKNUM", dan artikel ini adalah juga bentuk
kepedulian saya mengingatkan kita semua untuk mewaspadai lingkungan kita
masing-masing, termasuk mencermati tempat ibadah kita masing-masing
jika ada kotbah yang menjurus kepenyesatan, kotbah mengajak ummat
menganggap jahat manusia lain apalagi sampai menganjurkan ummat untuk
melakukan kejahatan yang sangat tidak manusiawi. Waspadalah karena itu
semua adalah kotbah ajaran hantu, bila perlu rekam dan sebutkan datanya
siapa pembicaranya, kapan dan dimana lokasinya, bantulah pemerintah
menjaga ketentraman negara kita ini, karena itu juga termasuk membantu
agama kita yang bermaksud disesatkan oleh tokoh pengkotbah. Kalau kita
melihat penyesatan itu dan tidak mau melakukan apa-apa, bukankah artnya
kita juga bagian dari mereka walau ada dikelompok cuek?
.
Maaf
artikel ini sangat panjang, artikel terakhir saya untuk tahun 2016,
mohon maaf jika ada yang kurang berkenan, juga mohon maaf kalau selama
tahun 2016 saya sudah banyak membuat artikel yang kurang berkenan, saya
menyadari artikel saya memang banyak sentilan-sentilannya, dan itu bukan
tidak disengaja, tapi saya bermaksud untuk agar banyak yang peduli,
peduli dan juga ikut bertanggung jawab atas kebaikan bangsa dan negara
ini melalui peran kita masing-masing sebagai bagian dari warga bangsa
itu sendiri.
. Selamat Tahun Baru, semoga selama tahun 2017 kita semua akan banyak mendapatkan kebahagiaan. GBU all. (#SPMCSW, Sabtu, 31 Desember 2016)
.
.
Sumber gambar:
RAIH STAR BLOG
.
.
"MEMAHAMI TUHAN JADI INGET GOOGLE"
.
Sepintas Opini ala #SPMC Suhindro Wibisono
.
Siapa bilang Tuhan tidak ada? Tiap pribadi punya pengalaman
masing-masing terhadap Tuhannya, tergantung diri sendiri untuk mengenal
Tuhannya itu sendiri. Dan Tuhan biasanya selalu hadir dalam ketulusan
waktu Anda mencarinya.....
.
Imanlah yang paling efektif untuk mempertemukan Anda dengan Tuhan Anda sendiri ....
.
Kalau ada yang mempertanyakan bahwa seolah saya sedang berpendapat
bahwa Tuhan ada banyak sebanyak jumlah manusia itu sendiri, Anda tidak
salah ...... tapi Tuhan adalah juga Esa, lalu bagaimana memahaminya
.....
.
Sama memahaminya seperti program google, hanya
share(sharing) saja, dan saya tidak menyamakan bahwa Tuhan itu setara
google lho ya ..... biasa suka dipleset-plesetkan tuduhannya....
.
Karena
sejatinya Tuhan telah meniupkan/menyematkan roh ketuhanan pada setiap kehidupan manusia, itu
sebab napa dibilang Tuhan ada dimana-mana, ya karena yang menyatakan ada
dimana-mana.
.
Tuhan itu hakikat yang bisa mandiri menyertai
manusia, tapi tetap Esa, dan yang saya maksud mandiri adalah tergantung
dari iman manusia itu sendiri untuk mempercayainya dan berkomunikasi
dengan Tuhannya masing-masing. Jadi maksudnya adalah pada saat bersamaan
detik ini misalnya, sangat mungkin seseorang merasa berjumpa dengan
Tuhannya, tapi ada orang lain juga sedang berjumpa dengan Tuhannya,
itulah yang saya maksud kemandirian itu, kemandirian yang menepis
anggapan bahwa Tuhan ada banyak. Maaf kalau ngawur, pan saya bukan
ahlinya, saya hanya menulis menurut rasa saya saja, dan artikel pendek
ini sangat singkat saya tulis, tercepat yang pernah saya buat. Sekali
lagi maaf kalau salah kaprah. (#SPMCSW, Rabu, 28 Desember 2016)
.
.
Berikut video kesaksian Andy F. Noya yang saya dapatkan dari cari via google juga.
"MINTAKAN FATWA PADA MUI"
.
Opini Sensi ala #SPMC Suhindro Wibisono.
.
"Fatwa itu untuk ummatnya sendiri, ngapain orang luar kepo? Kalau
mereka menolak saudara seiman kita untuk menjadi pemimpin dinegara antah
berantah sono karena alasan tidak seiman, kita juga diem saja. Lalu
kenapa kok sekarang mereka jadi rese kalau kita menolak kafir jadi
pemimpin? Sehat atau tidak? Sudah sangat jelas bahwa memilih kafir jadi
pemimpin itu haram hukumnya, janganlah jadi imam yang menyesatkan ummat,
titik titik titik ..."
.
Itulah kurang lebih tausiah yang
pernah aku dengar dari beberapa video pendek yang beredar, aku katakan
"kurang lebih" karena memang aku tidak menyalin lengkap apa pernyataan
yang tausiah, aku hanya pernah dengar sudah lumayan lama dari beberapa
video yang berseliweran dan mampir di WA, jadi ya mustahil dapat
menuliskan dengan tepat, bahkan siapa yang menyatakan saja aku juga
tidak ingat lagi. Tapi menurut Anda apakah paragraf pertama artikel ini
menurut pean adalah fitnah? Apakah pean tidak sering dengar atau baca
hal senada itu entah dimanapun dalam keseharian kita, utamanya di dumay
dimana kita sering berinteraksi ini? Maaf kalau aku dianggap ngigau,
tapi sunguh aku tidak bermaksud fitnah.
.
Jika yang tausiah itu
benar, artinya Gus Dur yang ngawur, karena aku pernah dengar Gus Dur
bilang boleh memilih non muslim untuk pemimpin pemerintahan. Jadi piye
menurut pean? Kalau hal yang begitu sering menimbulkan polemik saja para
imamnya tidak bisa bersepaham, maaf aku boleh tanya, apakah ajarannya
memang suka melihat kekisruhan yang sering terjadi karena hal itu? Apa
tidak berpotensi membenturkan ummat diakar rumput kalau hal itu
didiamkan? Siapa pemimpin ummat tertinggi yang bisa dianggap paling
mumpuni untuk dimintakan pendapatnya guna menengahi hal itu? Bukankah
MUI mbak/mas bro? Bagi yang tidak paham siapa Gus Dur yang aku maksud,
mintalah tolong Google untuk kasih tahu, tapi aku yakin semua pembaca
pasti sudah paham siapa Gus Dur, itulah sebab tidak perlu aku terangkan.
.
Tapi apakah imam yang menyatakan "haram" itu lupa bahwa NKRI bukan
berdasarkan agama? Apakah imam itu lupa bahwa pemimpin pemerintahan
bukan imam dalam agama? Aku harus tanya siapa? Jangan ada yang nyeletuk
tanya pada rumput yang bergoyang ya, tar dikira nyontek lagunya Ebiet.
.
Sebetulnya, bukankah polemik soal haram atau tidaknya memilih "kafir"
sebagai pemimpin pemerintahan di negeri ini itu sudah sangat lama
terjadi? Lalu kenapa didiamkan dan justru terlihat dinikmati, kenapa
saya bilang dinikmati, karena itu adalah pemandangan yang masif dan
sudah sangat ceto welo-welo, bukankah kalau benar tidak bermaksud untuk
menikmati, dan agar tidak selalu menjadi polemik, kenapa tidak:
"MINTAKAN FATWANYA SAJA PADA MUI." Simpelkan? Monggo kalau ada yang
berani memintakan fatwa, kita saksikan agar kita semua juga tahu bahwa
MUI benar mengeluarkan fatwa tanpa ada pertimbangan lain selain
pertimbangan keagamaannya. BERANI MUI?
.
Maaf kok aku sudah
begitu panjang tapi malah blom membahas awal kalimat artikel ini, "Fatwa
itu untuk ummatnya sendiri, ngapain orang luar kepo?" Apakah benar
begitu adanya? Keponya itu bagaimana ya? Lalu ada berseliweran meme
didumay, isinya kurang lebih gini: "Waktunya puasa diminta menghormati
yang tidak puasa ; Waktunya natal disuruh toleransi yang sedang
merayakan natal" Apakah benar begitu kenyataannya? Karena menurut sudut
pandangku, aku bacanya gini: Puasa itu kan pean yang diharuskan puasa
oleh ajaran pean, lalu yang tidak puasa disuruh bagaimana lagi?
Diharuskan ikutan puasa juga? Apa engga aneh? Puasa itu kan harusnya
juga bermaksud menahan godaan, padahal para pedagang makanan juga sudah
lebih menutupi tempat dagangannya dibanding hari-hari biasanya bukan?
Yang masalah adalah adanya ormas sangar sewenang-wenang sweeping maksain
warung/resto pedagang makanan harus tutup!
.
Lalu soal natal,
minta toleransi bagaimana ya maksudnya? Adakah ummat kristiani
ngemis-ngemis minta diberi ucapan selamat natal misalnya? Yang masalah
adalah adanya ormas sangar sewenang-wenang sweeping dengan dalih mau
periksa saudara seimannya apakah dipaksa pakai pernak-pernik atribut
natal atau tidak? Ini paling lucu, karyawan publik ya pakai pernik
sesuai musimnya mbak/mas bro, kalau dipaksa ikutan ibadah kristiani, itu
baru boleh kita kecam rame-rame, dan aku juga mau ikutan mengecamnya.
Kalau pean dalihnya mengawal fatwa MUI, lalu apa toh makna sesungguhnya
dari fatwa? Terus kenapa ormas begitu repot dan gaduh sweeping segala,
apa memang itu tugasnya ormas? Pemaksaan memang melanggar HAM dan tidak
boleh, silahkan melaporkan jika mengalami "pemaksaan", tapi memahami
tugas pelayanan publik, bukankah sudah seharusnya non partisan? Non
partisan yang aku maksud di sini bukannya tidak beragama lho ya, hanya
netral selama tugas saja. Ingat, yang termasuk tugas pelayan publik itu
juga termasuk dokter, pilot, polisi, sopir angkutan umum, dan lain-lain,
bagaimana kalau lama-lama semua diktotak-kotakkan harus sesuai dengan
imannya, awalnya apa yang tampak luarnya, lalu kemudian harus sesuai
imannya, dan bolehnya hanya melayani yang seiman saja. Mungkin aku
dianggap lebai, tapi bukankah sebelumnya fatwa tentang seragam bagi
pelayan publik sesuai musim itu juga tidak ada, lalu sekarang menjadi
ada.
.
Kalau boleh kritik yang keluarkan fatwa, kenapa keluarkan
fatwa yang justru potensi dilanggar oleh ummatnya sendiri? Ketika saya
melihat gambar foto Kapolri pakai topi santa, juga melihat anak buahnya
patroli pakai topi santa, terus bagaimana yang mengeluarkan fatwa
tersebut menyikapinya melihat itu semua? Tidak tahu ya? Beberapa musim
natal yang lalu dan sampai saat ini juga polemik tentang boleh atau
tidaknya ummat muslim memberi ucapan selamat natal pada ummat kristiani?
Mungkin ada ulama yang menyatakan "boleh" juga ada ulama menyatakan
"tidak", lalu kenapa polemik itu juga seolah dipelihara? Apakah sengaja
agar akar rumput ummat selalu kisruh? Monggo ... "MINTAKAN FATWANYA SAJA
PADA MUI." Simpelkan?
.
Jadi menurut kacamataku, polemik musim
natal dan polemik musim puasa bukan karena mayoritas yang diminta
bertoleransi, tapi karena ada sekelompok ormas yang sweeping seolah
merasa paling berkuasa, padahal bukankah sweeping seharusnya tugas
aparat negara? Sedang mengenai akar masalah, apakah boleh ummat muslim
memberi ucapan selamat natal, ucapan selamat tahun baru, ucapan selamat
imlek, juga ucapan-ucapan lain, ditambah boleh tidak "kafir" menjadi
pemimpin pemerintahan? Agar jelas, "MINTAKAN FATWANYA SAJA PADA MUI"
Simpelkan? (#SPMCSW, Senin, 26 Desember 2016)
.
.
CATATAN:
Maaf bagi yang kurang berkenan dengan artikelku ini, karena itu semua hanya menurut pendapatku.
.
Met NATAL bagi mereka yang merayakan, dan blom baca artkelku sebelumnya yang juga sudah memberikan ucapan Met NATAL.
Met TAHUN BARU 2017 bagi semua yang boleh menerima ucapan selamat tahun baru, double engga apa-apa ya?
GBU all ......(SW)
.
.
Sumber gambar:
satuislam .org
"NATAL KOTAK-KOTAK"
.
Desember adalah aroma natal
Itu kenyataan juga di mancanegara
Bahkan juga di negeri komunis
Globalisasi tak bisa dihindari
.
Di negeri ini justru menuai kontroversi
Foto di depan pohon natal diharamkan
Diskusinya sangat mengkotak-kotakkan
Mau dibawa kemana negeri ini?
.
Namanya karyawan pelayanan publik
Deket lebaran ya aroma muslim
Deket natalan ya aroma nasrani
Deket sincia ya aroma angpao
.
Kenapa baru diharamkan sekarang?
Apakah dulu-dulunya belom tahu?
Apa haram halal tergantung tanya?
Napa tidak mengacu lain negara?
.
Ketika konstitusi negeri diadu kitab suci
Kitab suci hanya untuk ummatnya
Konstitusi untuk semua warga negara
Agenda apa kalian inginkan?
.
Turis mancanegara fotoria rumah ibadah
Rumah ibadah banyak macam agama
Masih ingat Obama kunjungi Istiqal
Apa itu semua bukan haram juga?
.
Negeri ini bukan negeri agama
Iman itu di sanubari bukan ada di pernak-pernik
Agama bukankah harusnya jadikan guyub?
Napa justru ingin mengkotak-kotakkan?
.
Kalau mayoritas ingin bagi-bagi negeri
Mau buat negara federal seperti Amerika
Atau daulat merdeka masing-masing
Ayolah konsensuskan saja
.
Agar negeri ini tidak selalu gaduh
Habiskan energi dan buang waktu
Karena menjadikan negara agama
Pasti terjadi perpecahan juga
.
Kalau tidak setuju dan tetap mau NKRI
Pemerintah harus berani tegas
Mencegah potensi perpecahan
Panduan konstitusi bukan kitab suci
.
. . . . . . . . . ~o0o~
.
.
Puisi Galau Negeri ala #SPMC Suhindro Wibisono
Jumat, 23 Desember 2016.
.
Met Natal 2016
Met Tahun Baru 2017
GBU all
.
.
Sumber gambar:
id.aliexpress .com
"GALAU TAPI BELUM RISAU"
.
.
Opini Galau #SPMC Suhindro Wibisono
.
Waktu mareen ituu...dengerin wawancara dari radio Elshinta, yang
menggelitik adalah pernyataan dari yang diwawancara, bahwa muslim yang
foto didepan pohon natal itu haram. Alasannya karena itu bisa
ditafsirkan bahwa yang foto seolah identik bukan muslim, karena pohon
natal adalah termasuk pernak-pernik agama lain dan sangat identik bukan
islami. (tidak menyebut langsung nasrani/kristen) hhhhh ......
.
Lalu kalau kalian semua lihat foto yang menyertai artikel ini, apa
tafsir kalian? Apakah boleh ditafsir, siapapun yang sholat dimasjid itu
menjadi haram karena didepan masjidnya sengaja dipasang (diadakan) pohon
natalnya?
.
Memang foto itu sepertinya bukan ada di NKRI, dan
sudah dinyatakan juga bahwa fatwa hanya berlaku untuk wilayah NKRI,
justru itulah yang membuat saya tanda tanya, apakah hal-hal semacam itu
yang jika terus berkembang akhirnya menerbitkan aliran islam tersendiri
lagi? Maaf kalau salah "tanda tanya" dan ngelantur.
.
Tapi kalau
boleh jujur tanya, mau dibawa kemana negeri ini?? Utamanya ketika
mendengarkan di video yang ada di dumay, ketika konstitusi negara diadu
dengan kitab suci. Apakah yang menolak konstitusi jika tidak sama dengan
kitab sucinya paham, bahwa kitab suci itu ngurusi ummatnya, sedangkan
konstitusi negara mengurusi semua warga negaranya yang menganut berbagai
macam agama. Bukankah negara ini bukan berdasarkan kitab suci?
(#SPMCSW, Kamis, 22 Desember 2016)
.
.
Sumber gambar:
Dreamers .id
.
.
.
~ ‘MET NATAL, IMANUEL ~
.
.
Opini Jelang Natal ala #SPMC Suhindro Wibisono.
.
BUAH MANGGA, adakah dari kalian yang tidak kenal dan paham? Boleh ya
saya gambarkan bagian-bagiannya secara garis besar, terdiri dari kulit,
daging buah dan biji. Adakah yang tidak setuju? Bukankah begitu
standardnya? Kulit tidak bisa berdiri sendiri untuk menjadi buah mangga,
begitu juga daging buah dan bijinya bukan? Biji mangga dikampung saya
namanya "pelok", bacanya pe dari kata pelok seperti baca kata pepaya,
pecel, petai, pedang, ... (just info).
.
Tuhan, ada yang
menyebut "Dzat" , tidak bisa digambarkan, tidak berbilang, tidak
menyerupai apapun, bahkan ada yang pernah mengutarakan tidak tertampung
oleh wadah apapun(?), dan banyak lagi mereka memberi definisi, tapi juga
banyak yang menyatakan bahwa Tuhan punya kemampuan tak terhingga, tak
terbatas, sampai ada sebutan 99 nama untuk mewakili Tuhan yang serba
Maha itu. Walau kita susah membayangkan bahwa Dzat dapat mencipta alam
semesta dan semua kehidupan, ayolah kita berusaha memahami pemahaman
mereka semua tentang Tuhan, yang terpenting bukankah tujuan baiknya?
.
Lalu bolehkah saya tanya, “APAKAH TUHAN TIDAK MAMPU” menjadikan bagian
dari diriNya menjelma menjadi manusia untuk membimbing atau mengajarkan
kapada ummat manusia agar mengenal "buah mangga" secara utuh itu? Atau
tidak boleh mampu? Atau tidak percaya bahwa Tuhan mampu melakukan itu?
Adakah cara lain yang lebih baik untuk dapat melakukan bimbingan kepada
manusia selain juga menjadi manusia juga? Apa kira-kira manusia mau
dibimbing binatang, atau bahkan mahluk halus? Bukankah kalian juga
pernah berpendapat bahwa Tuhan tidak mungkin bisa dilihat oleh manusia?
Jadi bukankah sudah betul bagian dari Tuhan menjadi manusia yang
sempurna agar ummat manusia dapat lebih mudah memahamiNya? (Paham cerita
dari kulit/daging/pelok untuk memahami mangga)
.
Manusia memang
bukan dicipta yang pertama oleh Tuhan, ada tertulis Tuhan mencipta
manusia lalu malaikat dan iblis diminta untuk bersujud, bukankah itu
juga bermakna manusia lebih istimewa dari mereka? Jadi adakah makhluk
lain yang lebih layak untuk menjadi guru manusia?
.
Ketika ada
yang protes kenapa Tuhan harus bersusah-susah menjadi manusia untuk jadi
guru manusia, bukankah Tuhan maha segalanya? Kalau kalian mau
gampangnya, lalu bukankah buntutnya kenapa Tuhan harus mencipta manusia?
Bukankah kalian nanti juga akan protes kenapa Tuhan menciptakan
kesedihan, malapetaka, ada yang terlahir tidak sempurna dan segala
macamnya? Lalu kenapa kalian tidak protes adanya perbedaan keberagaman,
tapi justru begitu banyak menghakimi dan merasa benar sendiri? Apakah
itu prilaku waras? Bukankah menggelikan kalau kalian menyadari bahwa
adanya keberagaman itu adalah karya Tuhan lalu kalian berusaha
memporak-porandakan? Masihkah kurang jelas yang saya maksudkan?
.
Bukan tanpa sebab bagian dari Tuhan lewat kelahiran sebagai mana
manusia pada umumnya, karena hal itulah cara terbaik agar tidak
dilakukan oleh iblis atau mahluk lainnya. Utamanya adalah dikandung
tanpa melakukan hubungan badan sebagaimana Anda dan saya tercipta. Tapi
proses itulah justru yang menggambarkan keillahianNya. Dan itupun juga
sudah dikabarkan bukan? Karena kita saat ini tidak hidup di zaman
kehidupanNya sebagai manusia, maka pernahkah tertulis dikitab suci bahwa
Dia sebagai manusia pernah dikatakan punya dosa? Adakah manusia pernah
dinyatakan tidak punya dosa seandainya hidup normal sampai menginjak
usia dewasa? Termasuk manusia yang ditunjuk sebagai nabi sekalipun? Jadi
apakah kalian tidak percaya bahwa yang menjadi manusia itu adalah
bagian perumpamaan saya dari buah mangga, entah itu kulit, daging buah
atau peloknya?
.
Sulitnya Anda memahami bukan tidak mungkin
karena sudah tertanam dibenak bahwa tidak ada yang boleh benar selain
ajaran agamaku. Dan itulah akar masalah. Padahal seandainya Anda paham
satu hal saja dari apatoh makna ajaran agama sesuai kitab sucinya, itu
sudah cukup membuat "dunia kita" ini nyaman untuk kita tinggali bersama.
Apakah itu? Ternyata kita seringkali lupa bahwa ajaran agama A ya hanya
untuk ummat A, ajaran agama B ya untuk ummat B, dan seterusnya, jadi ya
jangan dicampur adukkan. Tapi yang sering saya lihat sangat kebangetan
adalah ayat kitab suci A untuk mengadili ummat B atau mengadili isi
kitab suci B. Maka ketika ada Imam dari suatu agama khotbah didepan
ummatnya sendiri tapi menyinggung atau menyalahkan ummat agama lain
walau mengutip kitab sucinya, itulah khotbah lupa ajaran agamanya dan
yang tidak menghargai tetangga. KEBANGETAN!
.
Kalau mau hebat,
ajaran agama apapun itu seharusnya yang penting ditekankan untuk
ummatnya adalah ajaran yang tidak bertujuan menyakiti manusia lainnya,
termasuk menyakiti istri/suaminya atau keluarganya. Karena ajaran Tuhan
seharusnya bukan untuk saling menyakiti, karena Tuhan itu sendiri adalah
kasih. Dan hanya dengan adanya kasih didunia maka kehidupan ini masih
ada dan terpelihara. Bukankah dunia akan sudah lama "kiamat" andai
didunia ini tidak ada kasih, karena tanpa kasih semua manusia saling
berantem seperti binatang buas yang hanya mengelompok egois dan rela
membunuh kelompok lainnya. Bukankah juga ada kelompok manusia yang
bahkan sudah satu agama dalam wadah satu negara tapi justru kenyataan
negaranya tidak aman dan terjadi saling bunuh oleh kelompok lain yang
beragama sama? Apakah beragama justru menjadikan manusia semakin seperti
binatang buas bahkan melebihi?
.
Jadi sekali lagi yang
terpenting beragama menurut saya adalah pelajari saja dari kitab suci
Anda hal-hal yang tidak menyakiti manusia lain, termasuk menyakiti
pasangan Anda! Mintalah persetujuan kerelaannya untuk hal-hal yang
sekiranya akan menyakiti jika Anda lakukan, jadi justru jangan
menyodorkan ayat-ayat demi keegoisan Anda untuk merasa paling benar
karena menurut Anda sudah sesuai dengan kitab suci. Bukankah kitab suci
bertujuan mengajarkan kebaikan, bukan menyakiti, maka dalih apapun yang
Anda sodorkan walau tertulis dikitab suci kalau kenyataannya menyakiti
pasangan Anda, jelas Anda sudah salah tafsir kitab suci itu. Maaf,
begitu rasa saya.
.
Balik kemasalah "buah mangga" sebagai upaya
saya menggambarkan tritunggal, dan utamanya tentang Yesus yang memang
ada karena sabdaNya, menurut saya itu membuktikan bahwa Yesus bukanlah
manusia seperti kita yang terjadi karena relasi ayah dan ibu kedua orang
tua kita. Dan Anda tidak harus percaya bahwa Yesus itu Tuhan seperti
Nasrani menyebutnya Tuhan Yesus, karena memang ajaran agama A bukan
untuk ummat B, dan seterusnya, dan kebalikanya juga. Biarkan saja kalau
Nasrani salah, toh Anda tidak mungkin ikut diadili atas kesalahan itu,
karena justru terjadi masalah kalau Anda menyalahkan mereka, kepo agama
tetangga padahal sudah paham kitab suci tuntunannya beda. JANGAN
LAKUKAN!
.
Saat ini, Rabu, 20 Desember 2016, apakah terlalu
cepat kalau saya mengucapkan “SELAMAT NATAL” bagi Nasrani yang akan
merayakan natalan, dan saya juga mengucapkan “SELAMAT TAHUN BARU 2017”
untuk menyongsong tahun baru yang akan datang? Bagi mereka yang
diharamkan menerima ucapan-ucapan selamat itu dari saya, abaikan saja
dan anggap bukan saya tujukan untuk kalian yang diharamkan menerima
ucapan selamat. Walau hanya di dumay, tapi kita masih boleh tetap
berteman bukan? Maaf. (#SPMCSW)
.
.
Sumber gambar:
OLX .co .id
.
.
.
TAMBAHAN:
==========
.
Matius 1:18-25
Konteks:
“KELAHIRAN YESUS KRISTUS”
1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria,
ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh
Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. 1:19 Karena Yusuf
suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama
isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak
kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau
takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam
kandungannya adalah dari Roh Kudus. 1:21 Ia akan melahirkan anak
laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." 1:22 Hal itu terjadi supaya
genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: 1:23 "Sesungguhnya, anak dara
itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka
akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita. 1:24
Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan
malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, 1:25
tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya
laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
.
Rasul Besar Yohanes
16:28, “bahwa Isa Al-Masih datang dari Allah (Kalimat Allah). Aku (Isa
Al-Masih) datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan datang
kepada Bapa.
.
Rasul Besar Yohanes 1:1, 14, “ Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”.
.
.
IMANUEL = Allah beserta/menyertai kita.
Imanuel = Immanuel
.
.
"AKU INGIN DENGAR JIHAD LEBIH SANGAR"
.
Opini Rasa ala Logika #SPMC, Suhindro Wibisono
.
Ketika gempa 6.5 SR di Aceh pagi tadi lalu seperti biasa susulannya
diikuti gempa-gempa lebih kecil SR-nya, dan tercatat setidaknya 10 kali
gempa susulan terjadi. Tapi gempa susulan itu sebetulnya juga tidak
boleh diremehkan, karena misalnya suatu bangunan sudah digoyang pada
gempa pertama, strukturnya sangat mungkin jadi tidak sekokoh lagi
seperti sebelum terjadi gempa, maka jika harus digoyang lagi pada
gempa-gempa susulannya yang walaupun goncangannya lebih lemah, bukan
tidak mungkin bangunan tersebut menjadi roboh. Atau jika suatu bangunan
sudah roboh pada goncangan pertama, maka goncangan berikutnya sangat
mungkin membuat bangunan itu semakin "tiarap", dan jika awalnya ada
manusia yang terperangkap dan tidak segera ditolong, sangat mungkin
gempa-gempa berikutnya semakin memperparah keadaan korban tersebut,
karena kumungkinan tertimpa benda-benda lain yang awalnya belom
menimpanya. Bukankah begitu logikanya?
.
Gempa, memang itu
adalah kejadian alam, tapi karena alam ini buatan Tuhan, beranikah Anda
mengadili bahwa gempa itu hanya suatu hal yang kebetulan saja? Artinya
Tuhan tidak terlibat sama sekali didalamnya? Bagaimana kita sebagai
manusia seharusnya menyikapi hal itu?
.
Manusia hampir tidak
bisa melawan takdir, dan gempa itu adalah termasuk kejadian alam yang
menggariskan takdir manusia yang terimbas karena gempa secara langsung
karena ada diwilayah tersebut.
.
Sebagai warga bangsa di NKRI
sini, dan menurut pengamatan saya sampai dengan saya tulisnya artikel
ini (sore), saya dari tadi pagi mencermati tipi berita, ingin tahu apa
yang dilakukan oleh tokoh-tokoh ternama di negeri ini. Utamanya
tokoh-tokoh yang tidak menjadi aparat negara, yang tidak sedang
berkuasa, karena kalau tokoh penguasa bukankah sudah wajar dan
selayaknya segera mengerahkan bantuan terhadap korban bencana?
.
Lalu saya teringat demo-demo 4/11 dan 2/12 yang baru saja berlalu, yang
menurut berita dan taksiran saya, untuk biaya pengamanan dan fasilitas
oleh Pemda DKI jika digabung mendekati 100 milyar! Dan itu masuk akal
karena biaya pengamanan juga untuk mengamankan seluruh NKRI yang sedang
dilanda demam demo gara-gara tuduhan penistaan agama oleh Ahok. Angka
100 milyar itu bukan tidak mungkin akan membengkak karena perkara
tersebut justru belom usai, sangat mungkin justru baru akan dimulai.
Terlebih sepertinya sudah begitu banyak tokoh muslim yang sudah
berpendapat bahwa jika Ahok tidak dipenjara, maka dianggap aparat negara
"tidak adil", sungguh aneh tokoh-tokoh hebat itu, pengadilan blom
dimulai tapi kok sudah menghakimi. Juga sudah ada yang menyatakan, jika
Ahok tidak dipenjara, maka mereka akan turun menggalang demo yang
dijanjikan akan lebih besar lagi, juga ada yang menyatakan demo akan
semakin marak sampai lebaran kuda. Artinya biaya pengamanannya saja juga
sangat mungkin akan masih bertambah bukan? Dan saya merasa heran kalau
mereka mengaku paham bahwa negara ini adalah negara hukum!
.
Ada
gosip tokoh-tokoh politik ikut membiayai peserta demo, dan itu rasional
saja menurut saya. Mana mungkin demo itu seratus persen dibiayai oleh
pesertanya sendiri? Tapi saya juga ingin menyatakan bahwa sangat mungkin
ada peserta demo mengeluarkan biaya sendiri, bahkan saya juga pernah
dengar ada yang ikut nyumbang ratusan juta untuk demo tersebut, padahal
bukan tokoh politik yang punya maksud tertentu, termasuk ada yang ikut
nyumbang berkarton-karton air minum, makanan dan lain-lain.
Mereka-mereka itulah yang terpanggil karena "merasa" harus membela
agamanya, yang tidak rela agamanya dianggap dinistakan oleh Basuki
Tjahaja Purnama. KEREN YA?
.
Jadi kalau mau ditotal, biaya demo
4/11 dan 2/12, baik biaya pengamanan maupun biaya peserta, dan mengingat
pesertanya juga banyak yang dari luar kota, jangan-jangan sudah
mendekati setengah triliun, itu menurut kengawuran saya, dan kengawuran
saya yang lain adalah, peserta demo masing-masing yang datang ke Jakarta
itu untuk yang tanggal 4/11 maupun yang 4/12 pesertanya masing-masing
demo tidak lebih dari 500 ribu orang, terlalu lebai kalau diberitakan
ampe jutaan, tapi kalau maksudnya agar terlihat wah dan menggentarkan
pemerintah, ya apa boleh buat?!
.
Lalu apa kaitannya saya
mengawali artikel dengan ikut memberitakan gempa di Aceh tadi pagi yang
sudah tercatat resmi menyebabkan korban meninggal 53 orang tapi juga di
gosipkan sudah 97 orang meninggal, dan yang cedera baik berat maupun
ringan sudah mencapai kisaran 200 orang itu kok diikuti dengan kupasan
tentang demo 4/11 dan 2/12?
.
Maksud saya adalah untuk
menghimbau agar yang getol ikutan partisipasi demo-demo kemaren dulu
itu, semua yang rela mengeluarkan duit dan waktu untuk membela agamanya
yang "merasa" dinistakan, agar lebih rela mengeluarkan duit dan waktu
berkali-kali lipat besarnya untuk JIHAD menghadapi teguran Tuhan atas
terjadinya gempa di Aceh tadi pagi. BUKANKAH LEBIH MULIA?
.
Cobalah sikapi hal gempa di Aceh tadi itu sebagai kesempatan yang
diberikan oleh Tuhan agar kita semua lebih rela berjihad lebih besar
daripada peristiwa demo-demo itu untuk membantu saudara-saudara kita
yang sedang mengalami musibah di Aceh sono. Karena bukankah peristiwanya
lebih jelas atas musibah gempa Aceh dari pada "tuduhan" penistaan agama
yang malah akan mengecewakan semua yang demo jika nanti kenyataannya
Ahok justru diputuskan tidak bersalah? Atau apakah semuanya akan ngotot
sekarang dan nantinya, Ahok harus dinyatakan bersalah dan harus
dipenjara? Kenapa kita tidak memilih yang pasti benar saja? Jihad lebih
hebat untuk membantu saudara kita yang sedang tertimpa petaka di Aceh
sono?
.
Ayo para habaib, kyai, ulama, kaum kaya, dan para
relawan semua yang kalian kemaren begitu hebat menyerukan dan ikut untuk
jihad pada demo-demo dengan tuduhan penistaan agama, saya juga ingin
dengar kalian lebih heboh jihad untuk membantu korban gempa di Aceh sono
ya .... SILAHKAN JIHAD LEBIH SANGAR AGAR LEBIH NYATA BENAR .....
.
Dan sampai menjelang saya akhiri artikel ini, saya belum mendengar
berita yang saya harapkan itu, selain berita yang memastikan bahwa gempa
tadi pagi Rabu, 7 Desember 2016 di Aceh sudah resmi mencatat korban
meninggal jadi 93 orang ...... MENYEDIHKAN.
.
Semoga Tuhan
mengampuni dosa-dosa kita semua dan para korban diampuni dosa-dosanya,
serta keluarga korban dikuatkan menghadapi bencana musibah gempa di Aceh
tadi pagi. Amin YRA. (#SPMCSW, Rabu, 7 Desember 2016)
.
.
Sumber gambar:
Viva .co .id
"NEBAK LOGIKA PRESIDEN & LOGIKA ANIES BASWEDAN"
.
Opini Nebak ala #SPMC Suhindro Wibisono.
.
Presiden Jokowi mengganti Archandra Tahar karena masalah
kewarganegaraan. Kemudian diangkat lagi setelah beres masalahnya. Dan
sebagai "denda" nya, maka beliau hanya dijadikan sebagai Wamen. Tahun
2019 nanti, kalau kinerjanya baik maka saya koq haqul yakin akan jadi
Menteri, andai Pak Jokowi terpilih lagi!
.
Jonan, dari Menteri
Perhubungan, dijadikan Menteri ESDM, lalu apakah Jonan punya keahlian
dibidang migas misalnya? Enggak juga toh? Sama seperti ketika itu Mahfud
MD dijadikan Menhan oleh Presiden Gus Dur. Itu semua sebetulnya
mencontohkan, bahwa di level Menteri yang dibutuhkan memang adalah
kebijakan, aturan, keberpihakan, manajemen. Mengenai detailnya, tentu
dibawah Menteri banyak staf ahlinya. Dan sudah sangat betul Archandra
dijadikan Wamennya untuk mendampingi, karena memang dibutuhkan
keahliannya, dan Pak Presiden tentu menganggap ybs adalah orang baik
yang memang mau mengabdi.
.
Rizal Ramli dicopot sebagai Menko
Maritim. Menurut saya, memang terlalu kontroversi, keberpihakannya
seperti tidak jelas, seolah hanya memusuhi pihak tertentu dan itupun
juga atas dasar praduga yang susah dibuktikan. Sudah sangat betul
dicopot apalagi terlihat berpotensi "eker-eker'an" sendiri dengan sesama
Menteri. Sebagai bagian dari team, hal itu tentu tidak sehat bukan?
.
Sudirman Said sebagai Menteri ESDM juga dicopot. Seperti biasa, Pak
Presiden tidak mau mengutarakan sebab musababnya. Wajarlah bila hal itu
dilakukan, untuk tidak mencari musuh. Kita sebagai rakyat awam tidak
dapat mengetahui dengan jelas apa masalah sesungguhnya, selain yang
terlihat jelas dianggap tidak bisa akur dengan Menko Maritim.
.
Anies Baswedan, kinerjanya justru disorot positif dalam banyak
pemberitaan, lalu kenapa dicopot, atau istilah yang sering digunakan
oleh Anies adalah "dicukupkan"? Jika boleh disimpulkan dan
dipertanyakan, artinya hanya ada beberapa kemungkinan .....
Pertama,
Pak Presiden "ngawur", tapi apa iya ngawur, bukankah Jonan juga diberi
jabatan lain? Kalau Jonan ada korupsi misalnya, apa mungkin dijadikan
Menteri ESDM yang bahkan terkenal sangat basah? Mengenai kedekatan atau
jasa, saya sebagai rakyat awam tentulah melihat Anies lebih banyak
berjasa bagi Pak Jokowi. Mereka sering terlihat "runtang-runtung" dimasa
kampanye Pilpres. Menjadi juru bicara, dan banyak lagi. Sedangkan Jonan
waktu itu sebagai Direktur PT. KAI, bukanlah jabatan yang bisa dengan
mudah ditinggalkan begitu saja untuk dapat selalu mendampingi Pak Jokowi
bukan?
Kedua,
Pak Presiden "tidak tahu terimakasih", apa iya
begitu? Kalau / jika / andai saya yang dicopot sebagai Menteri, padahal
saya merasa tidak korupsi. Apalagi merasa dapat pemberitaan yang
positif diluaran sono.... Lalu saya dipanggil Presiden untuk dicopot /
diganti / "dicukupkan". Apakah rasional kalau saya hanya menyatakan
"nggih" saja, walau saya tahu bahwa penggantian dan pengangkatan Menteri
adalah hak prerogatif Presiden? Andai saya Profesor seperti Pak Anies
sekalipun, saya tentu tidak akan berhenti belajar, dan saya akan
menanyakan apa "kekurangan" saya sehingga "dicukupkan" sebagai Menteri?
Bukankah itu wajar? Dari pada saya misalnya sebagai Profesor harus
mbatin bahwa Presiden sudah "tidak tahu terimakasih"? Jadi apakah betul
sesungguhnya Pak Anies tidak punya kesalahan yang sangat fatal? Silahkan
kalian renungkan sendiri, karena saya sangat yakin Pak Presiden Jokowi
bukanlah orang yang suka menyakiti orang lain dengan sengaja, apalagi
bila orang itu adalah teman yang pernah berbuat banyak terhadap dirinya.
Apalagi bukankah pencopotan jabatan Menteri yang diberitakan bercitra
positif itu kalau benar tidak punya kesalahan fatal, artinya akan
mempermalukan yang "dicukupkan" bukan? Apa mungkin hal itu terjadi?
.
Maaf, saya kok sangat curiga Pak Anies tentu sudah melakukan kesalahan
yang sangat mendasar sebagai Menteri. Dan kalau itu benar, lalu Pak
Jokowi dituding selalu membela Ahok, apakah tuduhan itu rasional?
Bukankah Pak Jokowi bisa saja membeberkan kesalahan Anies jika memang
tidak tahu berterimakasih dan bermaksud membela Ahok? Tapi itu semua
tidak dilakukan oleh Pak Jokowi bukan? Bagaimana menurut Anda? (#SPMCSW, Kamis, 1 Desember 2016)
.
.
Sumber gambar:
twicsy .com