"SAKU DORAEMON AULOH DIPEGANG DIMAS KANJENG"
.
Opini & Berita ala #SPMC Suhindro Wibisono.
.
Dua kasus pembunuhan berencana yang menetapkan DIMAS KANJENG TAAT
PRIBADI sebagai tersangka semakin heboh karena dibarengi dengan
penyelidikan bahwa Dimas Kanjeng juga mampu "menghadirkan" uang.
.
Artikel ini dibuat karena tergelitik oleh pernyataan Ibu MARWAH DAUD
IBRAHIM mantan tokoh partai Golkar yang mengaku menjadi Ketua
"Padepokan" Yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi" (Probolinggo) yang
diwawancara by phone oleh KompasTV, Selasa, 27 Sept 2016, sekitar pukul
17:40. Dimana Ibu Marwah menyebutkan kata-kata semacam: "Istiqoroh,
Istigosah, Amanah, Zikir, 23ribu santri, Karomah, Uang dari Auwoh" dalam
wawancaranya dengan reporter Aiman yang mewawancarainya, maksud saya
tentu saja kata-kata yang saya kutip itu adalah bagian dari kalimat yang
diterangkannya, menerangkan tentang uang yang "dikeluarkan" Dimas
Kanjeng, dan itu bukan menggandakan tapi menghadirkan, begitu penjelasan
Marwah. Dan saya mbatin agar pas ama judul artikelnya, kok seperti
punya kantong ajaibnya doraemon saja.
.
Marwah juga menyatakan
sudah menyurati Presiden, Kapolri. Intinya menyuarakan agar segera
Indonesia bangkit dengan adanya keajaiban Dimas Kanjeng yang yakin
adalah karena diridho Auwoh. Marwah juga berani bersumpah dan memberi
kesaksian bahwa uang hasil keajaiban itu adalah ridho Auloh, dan seri
nomornya tidak sama, karena kalau sama itu dianggapnya palsu. Intinya
Marwah hakul yakin bahwa semua itu atas ridho Auloh dan tidak menyalahi
apapun (karomah), dan itulah sebab yang bersangkutan mengharap Indonesia
segera bangkit dengan adanya Dimas Kanjeng tersebut. Sungguh keinginan
yang mulia ........
.
Bayangkan orang selevel Marwah Daud
Ibrahim saja sampai sebegitu yakinnya atas "mujizat" pemberian uang
tunai dari Auloh, sampai berani bersumpah dan hakul yakin
seyakin-yakinnya bahwa itu semua bukan trik, bukan akal-akalan, bukan
rekayasa, tapi kehendak Auloh yang maha segalanya.
.
Maaf, kalau saya boleh mbatin lagi gini .....
Ternyata orang selevel Marwah saja tidak mampu memahami apa itu makna
uang yang sesungguhnya. Ketika didalam dompet (akun) saya ada uang 3
juta entah dari manapun uang itu asalnya, itu artinya Pemerintah punya
hutang terhadap saya senilai 3 juta itu, dan pemerintah yang menjamin
bahwa uang tersebut memang mempunyai nilai nominal sebesar 3 juta. Kalau
Marwah mengharap adanya "keajaiban" untuk bangkitnya Indonesia dengan
adanya fenomena DIMAS KANJENG, lha kenapa Pemerintah tidak mencetak duit
sebanyak-banyaknya saja sendiri? Kenapa harus pakai ngutang negara lain
dan mengundang investasi asing segala? Saya jadi geleng-geleng kepala
....... Menyadari bahwa Marwah kok sepertinya kurang memahami apa makna
uang itu sendiri, kalau Dimas Kanjeng benar bisa mendatangkan uang
rupiah sampai triliunan dan semuanya uang asli, berarti Pemerintah yang
harus menjamin itu semuanya, hadeh makin membuat pemerintah nyungsep
saja. Bu Marwah .... Kan ibu yang deket ama Dimas Kanjeng, kenapa tidak
dianjurkan mendatangkan uang Dollar Amerika saja? Selain nilai nominal
lebih besar, yang menjamin adalah Amerika, bukan Indonesia. (#SPMCSW, Selasa, 27 Sept 2016)
.
.
CATATAN:
Judulnya dalam petik lho ya, jangan emosi karena sensi.
Dan maafkan kelancangan saya membuat artikel kritik untuk orang yang
begitu hebat pendidikannya. (Baca ensiklopedia tentang Marwah Daud
Ibrahim dibagian bawah artikel ini)
.
.
Sumber gambar:
www.inddit .com
===========================
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
.
Marwah Daud Ibrahim, Ph.D. (lahir di Soppeng, Sulawesi Selatan, 8
November 1956; umur 59 tahun) adalah politikus berkebangsaan Indonesia.
Ia pernah mengemban tugas sebagai anggota DPR RI selama tiga periode,
asisten peneliti UNESCO dan Bank Dunia. Gaya komunikasi politiknya yang
menarik, menjadikannya sebagai salah satu representasi perempuan
politikus Sulawesi Selatan paling menonjol di gedung parlemen.[1][2]
.
.
Kehidupan pribadi
.
Marwah Daud mengawali hidupnya di pedalaman Soppeng, sebuah kecamatan
di wilayah Sulawesi Selatan, sekitar 200 kilometer Utara kota Makasar.
Begitu terpencilnya, maka ia terbiasa belajar dengan nyala lampu teplok.
Bahkan mengangkat batu dan pasir sebelum berangkat sekolah, dan ikut ke
sawah untuk bercocok tanam.[3][4]
.
Kecerdasannya dikenal sejak
sekolah dasar. Ia tak sampai kelas enam, karena begitu menginjak kelas
lima ia ikut ujian akhir, dan lulus sebagai juara. Marwah muda kemudian
melanjutkan ke SMP Negeri Pacongkang, dan lulus 1970. Selanjutnya ia
menginjakkan kakinya ke SPG Negeri Soppeng, Namun di kelas dua dia
pindah ke SPG Negeri I Ujung Pandang, lulus tahun 1973.[5]
.
Era
inilah ia mulai menapakkan kakinya ke jenjang yang lebih jauh, entah
disadari atau tidak. Pada tahun 1974 untuk pertamakalinya dia berkunjung
ke Jakarta dan masuk Istana Negara atas undangan Kepala Negara. Ia
terpilih sebagai pelajar teladan se Sulawesi Selatan.
.
Ia
banting setir, tidak lagi tergiur mengikuti ayahnya yang menjadi guru.
Ia melanjutkan ke Fakultas Ilmu Sosial Politik Jurusan Komunikasi
Universitas Hasanudin yang diselesaikan tahun 1981. Selanjutnya, ia
kembali terpilih sebagai mahasiswa teladan se Sulawesi dan mengantarnya
ke forum nasional di Jakarta, bertemu kepala negara bersama para teladan
se Indonesia. Saat itu juga dia sudah mulai terkenal sebagai seorang
aktivisis di kampusnya.[6]
.
Prestasinya belum berhenti.
Berbekal beasiswa, ia terbang ke Amerika untuk meraih master di American
University, Washington DC, Amerika Serikat, jurusan Komunikasi
Internasional, tahun 1982. Namun, sebelumnya ia menikah dulu dengan
Ibrahim Tadju, rekan sesama aktivis semasa kuliah di Ujung Pandang. Di
Amerika ia pun mengisi waktunya dengan bekerja sebagai asisten peneliti
Unesco, dan Bank Dunia.
.
Tampaknya ia memang berjodoh dengan
Amerika, begitu meraih gelar Master, ia bekerja di BPPT. B.J. Habibie,
ketua BPPT saat itu, memberinya beasiswa ke Amerika lagi. Di universitas
yang sama, ia mengambil Komunikasi Internasional bidang satelit, dan
meraih gelar doktor tahun 1989 sebagai lulusan terbaik (distinction).
.
Sekembalinya dari Amerika Serikat, ia bergabung dengan organisasi ICMI
(Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), dengan menjabat sebagai
Sekretaris Umum. Selain itu, ia aktif di Partai Golkar, partai yang
membawanya ke gedung parlemen. Gaya komunikasi politiknya mulai menarik
banyak pihak ketika Sidang Umum MPR 1998 saat muncul rumor akan meraih
kursi di Kabinet Pembangunan IV.[7]
.
Pendidikan
SD Pacongkang, Sulsel (1967)
SLTP di Pacongkang, Sulsel (1970)
SPG Negeri 1 Makassar (1973)
S1 Univ. Hasanuddin Makassar (1981)
S2 The American University Washington DC (1984)
S3 The American University Washington DC
“3 JAWARA MAIN HALMA PERTARUHKAN JAKARTA”
(MEGA, SBY, PRABOWO)
.
Ulasan Berita & Opini ala #SPMC Suhindro Wibisono.
.
.
Pilkada DKI membenamkan Pilkada lain di negeri ini, benar-benar luar
biasa, dan Ahok yang nota bene sedang tidak berpartai justru adalah
bintang fenomenalnya, sehingga partai pemenang Pileg DKI sekalipun rela
mengusung Ahok menjadi Cagub DKI 2017. Hanya mengingatkan, Ahok akhirnya
diusung oleh Nasdem, Hanura, Golkar dan PDIP, total 52 kursi DPRD, dan
sudah didaftarkan pada hari pertama pendaftaran Calon di KPUD DKI.
(Rabu, 21 Sep 2016)
.
Hari ini Jumat, 23 Sepetember 2016 adalah
hari terakhir pendaftaran calon dan ditutup jam 24:00. Demokrat, PKB,
PPP, PAN , total 28 kursi DPRD, mengajukan AGUS HARIMURTI YUDHOYONO dan
SYLVIANA MURNI (Birokrat Senior Pemprov DKI).
.
Lalu Gerindra
dan PKS, total 26 kursi DPRD, sangat santer akan mengusulkan SANDIAGA
UNO dan ANIES BASWEDAN, walau sampai selesai artikel ini ditulis, masih
belum ada kepastian siapa Cagub dan Cawagubnya, dan prediksi saya Anies
Baswedan mungkin Cagubnya, maaf kalau salah.
.
Maka dengan begitu akan ada 3 pasang calon yang akan ikut Pilkada DKI 2017 mendatang.
.
------------------------------
.
Feeling saya Pilkada DKI 2017 walau diikuti oleh 3 pasang kandidat,
saya tetap menjagokan AHok-Djarot, dan lebih nekat lagi, walau banyak
tokoh pengamat menyatakan jika ada 3 pasang calon kemungkinan besar akan
terjadi dua putaran, saya kok menerka cukup satu putaran saja.
.
------------------------------
.
Menurut peraturan, semua calon harus bebas tugas dari instansi apapun,
itu artinya Agus Harimurti Yudhoyono harus berhenti dari karirnya
sebagai militer. Padahal masih sangat muda dan karirnya juga
menjanjikan(bagus) dimiliter, apakah itu bukan penujukan dan penyodoran
yang gegabah? Saya jujur menyayangkan, bukan karena takut Ahok kalah,
karena kalau mau seru .... harusnya yang ditunjuk adalah Yusril atau
Anies Baswedan atau Rizal Ramli. Tapi pastinya mereka punya kalkulasi
sendiri ....
.
Dan menurut rasa saya keputusan memajukan Agus HY
tentulah sudah dipertimbangkan, bahkan untuk opsi kalah sekalipun!
KALAH JADI TOP MARKOTOP, APALAGI JIKA MENANG, kalau menang artinya
investasi lansung untuk merebut lagi RI1 dimasa mendatang semakin dirasa
mudah.
.
Saya sangat yakin keputusan mengajukan Agus HY tentulah sudah dipertimbangan sangat matang:
Pertama oleh Agus HY sendiri.
Kedua oleh SBY dan keluarganya, ingat SBY itu mantan Presiden lho!!
Mereka semua bukanlah orang-orang bodoh dan tidak punya nalar, jadi
pastinya sudah dipertimbangkan apa keuntungan dan kerugiannya, utamanya
untuk investasi dimasa mendatang. Selebihnya, pihak lain diluar keluarga
besar Demokrat, tentu saja ikut merundingkan dan menyetujui ....
.
(PREDIKSI saya, bukan tuduhan!!) Dan saya melihatnya dari sudut
"kebutuhan rasa" manusia biasa saja ...., Ibu Mega tampak masih sangat
digdaya .... bisa saja pak SBY juga butuh rasa itu, rasa wah, rasa
eksistensi agar rakyat dan banyak tokoh mengakui kehebatannya ....
.
Bukankah dengan mengajukan pasangan tersebut, maka akan tergambarkan
bahwa partai-partai pendukungnya secara tersirat "manut" sama Demokrat,
dan itu semua ada SBY didalamnya. “SBY MASIH HEBAT, MEMIMPIN 4 PARTAI
POLITIK SEKALIGUS”, karena memang saya tidak melihat apa keuntungan
partai-partai pendukung lainnya atas pengajuan pasangan tersebut selain
aroma “ASAL BUKAN AHOK”?
.
Hanya saja, menilai diri sendiri
memang TIDAK MUDAH, menilai kepentingan diri sendiri apakah selaras
dengan kebutuhan awam, itulah yang sulit, karena itu menyangkut rasa
egois. Tapi setidaknya menurut kacamata saya, Agus HY sudah sangat
ngebet ikutan nimbrung dibidang politik (memang mau alih profesi), dan
inilah moment “iklan gratis” agar namanya langsung mengorbit se
Indonesia ...... bukan tanpa kalkulasi akan kekalahannya, itu sudah
sangat disadari, kalau Anda sekalian saja memahami apa iya mereka tidak
paham? Kan SBY sebagai bapaknya Agus HY adalah Ketum partai Demokrat
yang juga adalah pendiri partai, nanti andai setelah kegagalan ini maka
yang bersangktuan bisa saja dijadikan apapun dijajaran partai Demokrat
apakah tidak mungkin? Lalu setidaknya namanya sudah sangat ngepop
setelah urusan Pilkada DKI ini bukan? Memang partai apa di negeri ini
yang tidak melakukan nepotisme? Wong mbikin partai itu mahalnya melebihi
membuat perusahaan skala nasional, yang tidak suka justru dipersilahkan
angkat kaki bukan?
.
Kalau ada yang mempertanyakan kenapa tidak
mengajukan Ibas yang sudah lama berkecimpung di partai, karena memang
menyadari kalau Ibas yang dimajukan justru akan rawan gosip kampanye
yang akan menguyo-uyo keluarga SBY. Nasarudin, Anas, Anggie, dan lain
lain mantan members Demokrat mungkin akan ikut diuber wartawan agar
suasana jadi gaduh, dan sangat mungkin mereka akan nyanyi lebih nyaring
karena menyadari mereka tidak ada ikatan lagi dengan partai Demokrat.
.
Tapi monggo kita saksikan bersama nanti, apa jualan kampanye mereka?
Karena jualan kampanye tanpa dibarengi rekam jejak, bukankah pepesan
kosong belaka? Ini untuk Pilkada DKI lho ..... pemilihnya terkenal
sangat rasional dibanding daerah lain dari NKRI. Dan yang paling ngenes
ternyata Yusril yang tetap saja tidak ada yang meminangnya.
.
Maaf, menurut ukuran saya pemilihan pencalonan pasangan Agus HY dan
Sylviana M adalah kurang tepat dan itu menjadikan Pilkada DKI 2017 jadi
kurang greget, tapi kalau memang bermaksud alih profesi sebagai
politisi, itulah kehebatan memanfaatkan momentum, karena Pilkada DKI
auranya seperti aura Pilpres. (#SPMCSW, Jumat, 23 September 2016)
.
.
===========
Sumber gambar:
nasional.kompas .com
.
.
CATATAN:
Mungkin SBY juga akan mengikuti jejak Megawati, mengantar calon
Cagub-Cawagubnya ke KPUD untuk mendaftar, apakah Prabowo juga akan
begitu? Jika semuanya begitu, maka aroma halma mempertaruhkan Jakarta
akan semakin terasa.
.
Perolehan kursi di DPRD DKI saat ini, (sumber: http://dprd-dkijakartaprov .go .id)
1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan perolehan sebanyak 28 kursi
2. Partai Gerindra dengan perolehan sebanyak 15 kursi
3. Partai Keadilan Sejahtera dengan perolehan sebanyak 11 kursi
4. Partai Persatuan Pembangunan dengan perolehan sebanyak 10 kursi
5. Partai Demokrat dengan perolehan sebanyak 10 kursi
6. Partai Hati Nurani Rakyat dengan perolehan sebanyak 10 kursi
7. Partai Golongan Karya dengan perolehan sebanyak 9 kursi
8. Partai Kebangkitan Bangsa dengan perolehan sebanyak 6 kursi
9. Partai Nasional Demokrat dengan perolehan sebanyak 5 kursi
10. Partai Amanat Nasional dengan perolehan sebanyak 2 kursi
.
==========
"EGO JEBAKAN BATMAN WANITA CANTIK"
.
Opini & Amatan (#SPMC) Suhindro Wibisono.
.
Doeloe, dikampung halaman saya ada wanita yang terkenal karena jadi
"kembang" kota, populernya juga karena getok tular antar keluarga warga
kota atau orang ke-orang ampe kebanyak kota lain sekitarnya. Saya memang
tidak mengalami sendiri era cerita yang saya maksud itu, karena
perbedaan usia sekitar sewindu saya ada dibawah umur mereka, ketika itoe
saya tidak terlalu paham masalah. Tapi karena orang-orang yang saya
ceritakan itu, yang masih ada, juga saya kenal, jadi saya doeloe masih
sering mendengar ceritanya.
.
Karena wanita itu "kembang" kota
mungil tentulah jika ada yang naksir mudah diketahui gosipnya. Yang
terkenal pernah ada anaknya yang punya pabrik rokok dari kota yang
terkenal dengan julukan kota rokok, naksir dan ingin ngelamar wanita itu
untuk dijadikan istrinya, perkiraan saya kejadian itu pada tahun-tahun
60'an sebelum tahun 70'an.
.
Wanita itu tidak mau perjodohan itu
terjadi, karena dia ternyata juga naksir pria lain yang juga terkenal
tampan di kota tempat pria itu tinggal. Pria tampan, tapi juga terkenal
donjuan, dan mungkin juga punya tabiat lain yang termasuk dalam ranah
mo-limo walau tidak semua mo-limo ada pada diri pria playboy itu.
.
Rasa saya, wanita itu lebih memilih pria itu karena ada lho
wanita-wanita yang merasa tertantang untuk menalukkan, untuk butuh
merasa diakui kehebatannya, apa lagi kalau merasa punya modal kecantikan
dan proporsional tubuh ideal diatas rata-rata. "Aku pasti bisa
menaklukkan ; Aku pasti bisa merubahnya ; Kalau dengan aku pasti beda".
Itulah jebakan batman yang diciptakan sendiri, butuh diakui ke-AKU'annya
yang tidak mau hanya diakui sebagai punya tubuh ideal dan rupa rupawan.
Tapi yakin akan dapat merubah karakter seseorang dengan mudah dengan
PeDe-nya. CHALLENGE !
.
Perkawinan itu terjadi, wanita cantik
terkenal di kota mungil dan pria tampan dari kota yang berbeda, tapi
menilik jejaknya, sepertinya keluarga yang mereka bentuk tidaklah sesuai
harapan, dibidang ekonomi sepertinya juga tidak mapan, masih numpang
rumah orang tua ketika prahara besar terjadi. Sebelumnya memang tidak
terhitung jumlah cekcok soal kehidupan sehari-harinya, mulai dari
keuangan sampai masalah "madon", pernah juga terdengar sangat sedikit
masalah "main", mungkin itu terjadi karena memang ekonominya kurang
mapan.
.
Anaknya 5 ketika perkawinan itu harus diakhiri, karena
sang pria punya wanita lain dan ternyata juga punya anak. Kemudian pria
itu melanjutkan kehidupannya dengan wanita lain itu dan punya 3 anak.
.
Itu lah kehidupan, dan yang ingin saya sampaikan, ketika Anda merasa
hebat, janganlah akhirnya Anda teperosok dengan kehebatan Anda sendiri.
.
Ada karakter-karakter pada diri manusia yang tidak mudah diubah begitu
saja, tapi bukan berarti tidak bisa diubah. Ketika Roy Marten dinyatakan
sudah tobat dengan "madat", lalu diminta memberikan kesaksian dan
menjadi pembicara agar menginspirasi para pecandu untuk tobat, ngenes
justru Roy Marten tertangkap masih menggunakan obat. Itulah contoh
susahnya mengubah kecanduan madat yang saya maksud. Dan kejadian semacam
itu masih amat sangat banyak terjadi, berkubang dilembah nista MADAT.
.
Tidak adil kalau saya tidak kasih contoh yang benar-benar bisa tobat,
pentolan grup band SLANK konon khabarnya bisa tobat dari madat. Tapi
perlu saya tegaskan, bahwa antara yang bisa tobat dan tetap kembali
berkubang dimasalah madat, persentasenya hanya nol koma nol sekian saja
yang mampu tobat.
.
Masih ingat tentang mo-limo (5M)? Main -
Minum - Madon - Maling - Madat, saat ini hal itu bukan dominasi pria
lagi, wanita juga sudah seabrek menguasai bidang itu. "Madon" kalau
diterapkan bagi wanita adalah wanita yang suka gonta-ganti pria, jadi
agar tetap bisa dimaknai mo-limo harusnya diganti dengan istilah apa ya
untuk wanita, bukankah madon itu konotasinya wanita? Karena madon
identik wadon itu maknanya wanita. Piye jika diistilahkan "mlanang"?
Jadi mo-limo nya menjadi: Main - Minum - Madon / Mlanang - Maling -
Madat
.
Bagi para jomblo jika Anda tahu tentang kebiasaan teman
Anda ada yang berkategori mo-limo, sebaiknya hindarilah berteman baik
dengannya, "witing tresno jalaran soko kulino", kalau Anda
mempertarohkan masa depan Anda hanya karena suka tantangan, sebaiknya
juga bukan karena tantangan atas masa depan Anda yang juga melibatkan
keluarga Anda. Karena kebahagiaan anak adalah juga kebahagiaan ortu,
derita anak justru berimlpikasi ganda pada ortu, ortu itu ngenes kalau
menyaksikan anaknya menderita.
.
Ingatlah modal kecantikan saja
tidak cukup untuk menghapus karakter seseorang dari yang terjangkit
mo-limo menjadi karakter terpuji. Untuk menyembuhkan karakter mo-limo
itu dibutuhkan efort lebih khusus lagi dari modal awal kecantikan. Untuk
memasuki segala sesuatu (keadaan) memang wajah cantik tentulah
mempunyai banyak kemudahan, tapi merubah perangai seseorang itu
dibutuhkan keahlian lain, dan saya rasa bahkan tidak semua lulusan
sarjana psikologi sanggup melakukannya. Dibutuhkan waktu sangat lama
untuk membuktikan seseorang sembuh dari penyakit mo-limo, jadi jangan
buru-buru "klaim" bahwa Anda merasa dapat menyembuhkan.
.
Mungkin banyak yang lupa menyadari, bahwa kecantikan, ketampanan,
kemewahan, kekayaan, dan semacamnya, itu hanyalah awal yang wah, tapi
ketika Anda memilikinya itu selama 40 hari sangat mungkin Anda sudah
menganggapnya sesuatu yang biasa, yang bukan sesuatu yang "wah" lagi.
Dan itu juga terjadi pada hal-hal kebalikannya, jelek, miskin, dan
semacamnya. Karena manusia memang sangat canggih dalam beradaptasi.
.
Bukankah sering kita dengar, perselingkuhan terjadi pada pasangan yang
beristri cantik, atau bersuami tampan? Bill Gate tidak pernah menyatakan
bahwa dirinya adalah orang yang sangat kaya raya, sangat mungkin karena
sudah terbiasa dan tidak lagi peduli untuk mau menyadari bahwa dia
orang kaya, seperti memanjangnya rambut yang tidak bisa kita rasakan.
Begitu juga para orang miskin itu yang bisa menerima keadaannya walau
terpaksa. Alah bisa karena biasa.
.
Punya istri cantik atau
jelek, punya suami tampan atau jelek, setelah Anda bersama 40 hari, Anda
tidak akan permasalahkan, terlebih kalau pacarannya sudah lama. Dan
pada selanjutnya yang dinilai adalah karakter, kecocokan kalianlah yang
menentukan. Saling menghargai, tenggang rasa, bisa dan harus mau
menerima kekurangan pasangan adalah kunci utama langgengnya hidup
bersama, dan itupun juga masih ditambah saling percaya. Tapi harap
diperjelas bahwa wajah cantik atau ganteng bukan sesuatu yang tidak
penting, ingatlah untuk memperpaiki keturunan atau setidaknya biar tidak
ngisin-ngisini kalau diajak anjeng bukan? (Anjeng adalah "kondangan"
dalam bahasa jawa, red). Kalau mau diperjelas maksud yang ingin saya
sampaikan, karakter (sifat) itu lebih lama berlakunya dari pada wajah
cantik / tampan.
.
Saya hampir tidak tahu lagi karena lupa
mempermasalahkan mana teman saya yang benar-benar cantik atau
benar-benar tampan, karena berteman lebih dari 3 bulan secara intens,
kita kebanyakan sudah hampir lupa mempermasalahkan hal itu, yang ada
adalah kecocokan karakter atau tabiat kita masing-masing. Maka saran
saya untuk mencari pasangan hidup bagi para jomblo, dalam banyak
pertemanan, Anda harus langsung memberi penilaian seseorang atas
wajahnya (fisik), "YES or NO", berilah kriteria itu untuk setiap teman
Anda pada awal perjumpaan, dan lalu dingat-ingat label itu agar tidak
terlupa, tapi jangan lupa menilai diri sendiri juga, kalau Anda sangat
jelek terus hanya mau punya pasangan yang sangat cantik/tampan, itu
namanya tidak tahu diri, karena kalau Anda sangat jelek dan ingin punya
istri cantik, perjuangannya bukan dari situ, tapi memulai dengan
kesuksesan mencari duit terlebih dahulu.
.
Lalu setelah Anda
beri kriteria YES or NO pada kriteria fisiknya, maka untuk teman-teman
yang YES biarlah Anda memahami karakternya apa Anda dapat cocok atau
tidak, kalau cocok ya silahkan berusaha pedekate, kalau tidak ya jangan
dipaksakan. Jika Anda tertarik pada teman Anda yang dari awal Anda beri
label NO, maka Anda harus dapat yakin se-yakin-yakinnya bahwa orang
tersebut punya kelebihan khusus yang sangat menonjol, jangan malah sudah
berani berkorban menerima keminusannya, masih mendapatkan pasangan yang
"bongkreng", itu sangat tolol namanya. Itulah resep cari jodo bagi
kawula muda versi saya.
.
Kehancuran awal dari kelanggengan
pasangan adalah "penghinaan" dan saling balas dendam. Contohnya, ketika
Anda tidak puas dalam masalah sex dengan suami/istri Anda, seharusnya
tidak dengan cara diutarakan dengan konfrontasi apalagi dengan
menghinanya. Penghinaan itu menerbitkan balas dendam, ketika Anda
menghina pasangan Anda, maka pelampiasan pasangan Anda adalah ingin
mencobanya kepada orang lain untuk membuktikan apakah penghinaan yang
Anda lakukan itu benar? Maka rentetan selanjutnya adalah perselingkuhan
bukan?
.
Ketika Anda mengharap menemukan pasangan yang sempurna,
percayalah itu hanya ada pada dongeng atau wawancara pada orang-orang
terkenal untuk ditulis biografinya agar semakin menarik dan terlihat
semakin hebat keterkenalannya. Tidak ada hal semacam itu dalam kehidupan
nyata, jangan tertipu dengan polesan atau ketidak terbukaan, percayalah
bahwa hubungan antar manusia itu memang sangat komplek dan membutuhkan
tekad besar untuk saling menjaga agar awet kebersamaannya. Rumusannya
memang harus saling tenggang rasa, dan itu tidak semudah yang Anda kira,
terlebih merasa benar tapi disuruh mengalah, itu penderitaan double,
seperti harus menghabiskan makanan super jumbo sementara Anda sudah
biasa diet bertahun-tahun. Padahal untuk menjaga agar Perang Baratayuda
tidak terjadi pada kehidupan bersama Anda, resepnya adalah tidak boleh
marah pada waktu bersamaan, jadi bayangkan saja ketika Anda tidak salah
tapi dipersalahkan? Maka berbahagialah kalian kalau punya pasangan yang
berani diskusi dengan rasional dan janji tidak boleh emosional. Tapi
tidak banyak wanita sanggup berlaku begitu, karena memang wanita
ditakdirkan untuk mengutamakan emosi rasa, dan saya sengaja tidak
menyatakan emosi hati karena sejatinya hati memang tidak punya emosi
selain hanya dipakai dalam memberi istilah saja. Semuanya itu terkumpul
didalam otak manusia bukan hati.
.
Hubungan terpenting antar
manusia adalah tidak ada dusta diantaranya. Tapi itu baru syarat
pembuka, karena memang yang terpenting lainnya adalah prilaku atau
karakter Anda sendiri. Bukankah menjengkelkan kalau pasangan Anda tidak
dusta menceritakan bahwa dia sedang naksir orang lain? Bukankah Anda
akan ngamuk kalau dia tidak dusta menceritakan selingkuhnya? Dan
lain-lain yang menggambarkan bahwa "tidak dusta" memang hanyalah syarat
awal komunikasi, tapi tidak memberi garansi apa-apa. Itulah sebab tadi
diutarakan bagaimana memilih pasangan, yakni memilih pasangan yang tidak
berkarakter mo-limo, karena memang mengubah karakter itu sangat sulit,
bahkan ada istilah yang menyatakan watak beda ama watuk, watuk banyak
dokter bisa menyembuhkan, tapi watak harus ada kesadaran amat sangat
kuat dalam diri sendiri untuk bisa mengubahnya.
.
Jadi kalau ada
cewe cantik sok jagoan mencari tantangan untuk mengubah watak mo-limo
orang yang dicintainya, saya pikir dia sedang mencari masalahnya
sendiri. Dan itulah bukti kuat betapa cewe walau cantik banyak yang
tidak rasional, karena lupa mikir bahwa dengan kecantikannya dia bisa
menemukan pasangan lain dengan mudah dan lebih mudah memilih yang tidak
punya karakter mo-limo dari pada harus mengubah karakter yang sudah
terjangkit mo-limo bukan? Maaf kalau ternyata saya ngawur, setidaknya
Anda tahu betapa saya juga bisa sangat konyol. Bagi yang sudah membaca,
terimakasih, dan saya balas dengan doa, "semoga kita banyak mendapat
kebahagiaan dalam hidup ini, GBU". (#SPMCSW, Selasa, 13 September 2016)
.
.
CATATAN:
Karakter = watak = tabiat = kebiasaan.
.
Mo-limo adalah kebiasaan manusia yang menjadi keranjingan (kecanduan)
.
Main = Judi.
Minum = Mabok oleh minuman keras.
Madon / Mlanang = Main perempuan / lelaki, kebiasaan ketempat pelacuran,
punya selingkuhan, tante girang, om senang, dan semacam itu.
Maling = Mencuri, ngutil, ngerampok, korupsi, tidak jujur.
Madat = Kecanduan Narkoba
.
.
Sumber gambar:
www.tokopedia .com
JANGAN TERSESAT DI RIMBA "PEMBODOHAN"
.
Opini dongkol #SPMC Suhindro Wibisono.
.
Ketika mendengar berita soal Reza yang ternyata dibebaskan karena test
urinenya negatif, masih biasa saja, dan engga gumun. Indonesia ini, ojo
gumunan.
.
Tapi ketika dibalik dinyatakan bebas juga dinyatakan
harus "rehabilitasi", seketika itu juga langsung mikir, seng gendeng iki
sopo? Aku yang engga paham masalah, kupingku seng salah, cara
berpikirku seng salah kaprah, atau aku benar-benar sudah parah? (Maaf
kalau ternyata salah mencermati berita)
.
Mungkin ada yang bisa
bantu, "rehabilitasi" itu untuk apa? Wong bersih dari narkoba kok
rehabilitasi? Apa ya yang ingin dipamerkan pada masyarakat? Bukankah
seharusnya Reza yang memberikan kesaksian bagi para pencandu, apa resep
yang dipakai sampai begitu hebatnya yang bersangkutan, gaul dengan
pecandu tapi tidak ikut kecanduan? Itu logika saya, bagaimana menurut
Anda?
.
Negeri tercinta ini memang sangat ngenes, lihat sidang
kesaksiannya Ahok yang menyidangkan Sanusi juga menggelikan. Utamanya
dialog antara Ahok dan tim pembela, kasus utamanya soal usaha
penghilangan pembagian keuntungan 15 persen yang seharusnya diperoleh
Pemprov DKI oleh pihak Legislatif. Untuk hal itu Pemprov DKI sudah
mengadakan perjanjian tertulis dengan pengusaha reklamasi, dan sudah
sama-sama setuju bahwa pengusaha pengembang akan memberikan kontribusi
tambahan 15 persen dari hasil penjualan hasil reklamasi itu.
.
Ketika anggota DPRD Sanusi yang tertangkap tangan oleh KPK dan dituduh
berhubungan dengan kasus tersebut, lalu pembelanya kok sepertinya tidak
punya nurani atas negeri ini. Membela dengan cara mengusahakan agar Ahok
yang tampak salah. Kontribusi 15 persen dari hasil reklamasi itu
hitungan kasarnya ada dikisaran sekitar 45~50 triliun, dan akan
digunakan untuk sebesar-besar manfaat bagi DKI, tentu saja semua
bermuara untuk rakyat Ibu Kota, apa engga keblinger beneran jika itu
justru mau dihilangkan oleh oknum anggota DPRD DKI? Jadi sebenernya
anggota DPRD ini dipilih untuk mewakili siapa? Bener-bener bikin orang
gedeg, kok engga ada yang malu ya anggota DPRD itu? Bukannya segera
tobat dan minta ampun, malah mau nyalahkan Gubernurnya yang mencarikan
dana bagi rakyat, saya kok yakin banyak para oknum anggota DPRD yang
tidak punya nurani manusiawi, dan lebih ngenes lihat para pengacara itu
juga. Kalau ada yang beranggapan bahwa memang itulah kerjaannya
pengacara, berarti pejalanan kedepan akan semakin bubrahlah negeri ini.
Coba bayangkan kalau seandainya pesakitan bebas karena hebatnya
pengacara, termasuk seandainya hebat karena dapat "mengatur"
persidangan, atau dijatuhi hukuman ringan agar "tampak" persidangan
berjalan normal, itulah yang saya maksud negeri ini akan semakin bubrah
karena para perampok akan semakin tidak takut lagi. NGENES.
.
Sanusi OTT oleh KPK dengan bukti 1M, dan ternyata berita kumulatifnya
2M, lalu juga diberitakan alibinya duit itu bukan sogok'an, tapi
sumbangan untuk dana kampanye karena Sanusi akan mencalonkan diri maju
sebagai Cagub.
.
SEANDAINYA itu benar dialibikan, hayo kita
berlogika agar banyak rakyat paham. Rasionalkah duit 2M itu sebagai
sumbangan untuk maju sebagai Cagub dan bukan duit sogok'an?
.
Karena setahuku, UU hanya membolehkan besarnya sumbangan itu 50 juta
untuk perorangan, dan 500 juta untuk badan (perusahaan dan sejenisnya).
Lalu kapan sumbangan boleh diberikan, saya memang tidak paham, tapi
kalau mencalonkan saja belum jelas bisa atau tidak, apakah boleh
menerima sumbangan untuk kampanye misalnya? Dan kalau benar itu uang
sumbangan, kenapa memberikannya pakai umpet-umpetan? Semoga pemberi
sogok'an mendapat hukuman setimpal, bila memang dialibikan untuk
kampanye karena besarannya juga melanggar, maka sebaiknya penyumbang
jangan sampai lolos dari hukuman. Biar kapok, akan lebih baik kalau
besar dan lamanya hukuman sama ukurannya antara pemberi dan penerima.
Hayo bangkitlah negeriku, dan itu baru mungkin jika aparat keamanannya
dan juga penegak keadilan tegas dan jujur. Semoga. (#SPMCSW, Selasa, 6 September 2016)
.
.
Sumber gambar:
www.kompasiana .com