Sunday, February 28, 2016

SPOTLIGHT, "Investigasi Pastor Pelaku Pedofilia"



SPOTLIGHT,
"Investigasi Pastor Pelaku Pedofilia"
.

.

Opini Prihatin: (SPMC) Suhindro Wibisono
.
Filem Spotlight yang dibintangi Mark Ruffalo, Michael Keaton, Rachel McAdams, Liev Schreiber, Stanley Tucci dengan sutradara Thomas McCarthy masuk nominasi calon penerima penghargaan Academy Awards ke-88 pada The OSCARS yang akan digelar 28 Februari 2016 nanti, juga masuk prediksi nominasi filem "Sutradara Terbaik", Josh Singer sebagai penulis naskahnya juga mendapat nominasi Oscar (Naskah Asli Terbaik). Spotlight, filem yang menceritakan keberanian investigasi jurnalis dalam mengungkap kebobrokan dalam Gereja Katolik, mengungkap kejadian pada tahun 2002 editor Boston Globe - Marty Baron memberi tugas kepada Spotlight tim jurnalis investigasi adanya beberapa Pastor di Boston, Amerika yang menjadi pedofilia dibeberapa paroki pada masa tiga puluh tahun kejadian.
.
Peristiwa yang menggemparkan, dan apakah hal semacam itu yang menyebabkan Nasrani terpecah menjadi banyak aliran? Apakah itu yang menyebabkan adanya Pendeta selain Pastor? Pendeta boleh menikah, dan Pastor tetap diharuskan selibat, perdebatan yang akan menarik dan panjang, akan dicatat dalam sejarah, akumulasi, intensitas pengulangan kejadian semacam itu bukan tidak mungkin akan dapat mengubah tatanan atau tata cara gereja Katolik pada khususnya.
.
Demi kebaikan apapun bisa terjadi dan menurut saya hal itu adalah sudah selayaknya, bukankah sebagai manusia hal semacam itu sudah seharusnya? Kemajuan keadaan maupun penataan untuk hal-hal yang lebih baik secara bersama sudah selayaknya dilakukan oleh ummat manusia. Pastor adalah juga manusia biasa. Dan sebetulnya, menurut pemberitaan yang sering kita dengar, bukankah pelaku pedofilia juga banyak ada pada manusia dewasa selain Pastor? Mungkin perlu penyelidikan dan lebih selektif untuk rekruitmen calon-calon Pastor. Wawancara atau test untuk menemukan apakah ada jejak-jejak pada calon Imam yang pernah menjadi korban pedofilia semasa hidupnya adalah sangat penting, dan itu harus di eliminir agar kejadian pedofilia oleh Pastor dimasa mendatang tidak terulang. Bukankah penyelidikan membuktikan pelaku pedofilia "kebanyakan" adalah pernah menjadi korban juga? Jangan lupa pelaku pedofilia juga bisa terpicu karena imajinasi tontonan video serupa. (SPMC SW, Kamis, 25 Februari 2016)
.
.
NOTES:
Spotlight meraih 6 "nominasi" Oscar.
1. Filem Terbaik
2. Sutradara Terbaik
3. Editing Terbaik
4. Naskah Asli Terbaik
5. Aktor Pendukung Terbaik
6. Aktris Pendukung Terbaik
.
.
Sumber gambar:
oscar.go .com
.

“AHOK MEMANG MENJENGKELKAN !!”



“AHOK MEMANG MENJENGKELKAN !!”
.
.
Opini Geleng-geleng Kepala: (SPMC) Suhindro Wibisono.
.
Ahok akan buatkan rusun / apartemen untuk TNI dan Polri ... ini emang gile beneran ... kenapa sih idenya kok aneh-aneh saja ....!? Alasannya Ahok supaya para anggota Brimob atau TNI biar deket ama keluarganya, utamanya karena tugas Brimob dan TNI yang sangat padat untuk mengawal Ibu Kota Negara, termasuk diantaranya mengawal intensitas demo-demo yang sangat padat, jadi tidak perlu jauh-jauh kebarak tapi bisa tetap ketemu keluarga segera setelah selesai tugas.
.
Pak Gubernur AHOK idenya ada-ada saja, dan itu sangat "menjengkelkan", menjengkelkan calon pesaing Cagub DKI pada Pilkada 2017 yad. wkwkwkwkwk .......
.
Pak Ahok sekarang sedang sedikit dilema, mau dicalonkan PDIP atau Teman Ahok dari independen, saran saya ya Pak Ahok, bagaimana kalau Bapak meminta PDIP mendukung seperti yang dilakukan Nasdem, tapi Calon Wagubnya terserah PDIP. Itu saya pikir yang terbaik ....
.
Sayangnya besok baru ada pernyataan dari Kang Emil (Ridwan Kamil) untuk ikut maju atau tidak pada Pilkada DKI 2017 mendatang .... Apapun pilihan Ridwan Kamil, saya tetap mendukung AHOK pada Pilkada DKI mendatang, karena saya masih sangat ingin melihat “kegile’an-kegile’an” lain yang tidak saya lihat pada Gubernur-Gubernur DKI sebelumnya. (SPMC SW, Minggu, 28 Feb 2016.)
.
.
Sumber gambar:
www.konfrontasi .com

Monday, February 15, 2016

“AKU PERNAH UEDAN DEWEK’AN”



“AKU PERNAH UEDAN DEWEK’AN”
.
.
Opini Curhat: (SPMC) Suhindro Wibisono.
.
Kisaran satu setengah tahun yang lalu, saya ikut nganterin keluarga adik saya meminang calon mantu, ya ngikut saja, dengan saudara yang lain. Tapi ketika sudah mau masuk rumahnya calon besan adik, tiba-tiba keponakan saya yang calon jadi lakon hajatan tersebut nyamperin saya dan mengatakan kalau saya yang disuruh “nembung”(dia sudah nyampe duluan). Lho?? PIYE TOH IKI? Bahkan nama calonnya saja saya tidak tahu? Lalu anaknya siapa itu, maksud saya siapa nama calon besan? Terus piye carane? Toto kromonya gimana? Bener-bener “uedan” ..... kok model tembakan begini (batinku). Napa engga kasih tahu dulu beberapa hari sebelumnya?
.
Dan memang saya tidak bisa menghindari permintaan itu, apalagi toh saya dianggap mereka “lebih” bisa ngoceh dari yang lain. Tapi kalau begini caranya ya pasti mempermalukan saya sendiri toh? Juga mempermalukan yang lain ..... Terlebih calon besan ini kulturnya beda, adik saya keluarga beda kepercayaan dengan calon besannya yang adalah keluarga muslim, piye jal? Opo ora kagok semua? Dah gitu sayanya ditembak langsung ditempat, hanya beberapa meter dari mau masuk rumahnya setelah parkir kendaraan dan blom turun dari mobil, jan wis .... “uedan tenan” !
.
Contekan nama-nama diberikan, tapi ya tetep saja klagepan wong tanpa persiapan..... , apa hayo yang harus saya katakan, selain membayangkan seliwerannya adegan film-film sepintas yang pernah terekam dalam ingatan ...., dan embuh aku tak ingat lagi ngomong apa waktu itu, selain ingat saya ingin mengutarakan bahwa mewakili keluarga adik, mengutarakan niat dan menuruti keinginan anak untuk meminang si “Laras” agar diperbolehkan menjadi isri keponakan saya.... “bener-bener uedan”, saya pikir ngomelpun engga ada gunanya !
.
Beberapa waktu (bulan) kemudian, saya ikutan lagi nganter mantenannya, dirumahnya pihak perempuan lagi, beberapa hari sebelumnya saya tanyakan pada ponakan, “acaranya apa?” Keterangan singkatnya tidak ada acara apa-apa lagi selain mirip ndatengin kondangan manten dan kita adalah bagian dari keluarga. Yo wis ..... bathinku.
.
Setelah nyampe hotel untuk njemput dimana ponakan saya nginep yang letaknya beberapa ratus meter dari rumahnya besan adik, kamipun berangkat bersama-sama rombongan lain yang datang dari luar kota yang juga nginep dihotel tersebut, karena hajatannya dirumah besan, maka banyak tamu dari keluarga besan dan tetangga atau mungkin handai taulannya juga datang, seperti layaknya hajatan pada umumnya walau memang acaranya sederhana .... Dan “malapetaka” itu datang lagi pada saya, ternyata acaranya lebih gila dari yang pertama, kalau pada rencana katanya sambutan dari pihak adik saya akan diwakili oleh penghulu, ternyata itu tidak terjadi, saya tiba-tiba ditunjuk untuk mewakili. Hemmmm ..... apa aku harus ngamuk kali ini? Sak karepmu, bathinku .... walau sambil kalut “meh ngomong opo aku mengko?”
.
Kalau yang awal mintanya saya hanya ngomong berhadapan dengan besan dan wakil dari keluarganya, untuk acara kali ini mereka malah membuat semacam “panitia kecil”, adik mamanya Laras yang istri pensiunan Letjen siapa gitu (lupa) jadi wakil keluarga mereka, ada contekan skenarionya segala, saya sempat dikenalkan keluarga besan adik saya, banyak orang yang lumayan punya jabatan. Lalu tiba giliran saya menyampaikan sambutan, kalau saya pucat pasi, mungkin saja itu terjadi, entah ada yang memperhatikan atau tidak, apalagi ngomongnya pakai mike pengeras suara dan disaksikan banyak hadirin rada formal begitu. “Uedan pol .... ngimpi opo aku gek bengine?”
.
Satu hal yang saya ingat dalam memberikan awal sambutan, ketika sebelumnya pihak tuan rumah menyatakan bahwa anak mereka tidak akan diberikan ijin menikah dengan keluarga yang bukan muslim, maka balasan itulah yang saya utarakan pertama kali sambil meminta maaf terlebih dahulu, saya nyatakan bahwa kami datang bukan dari keluarga muslim, dan itu tanpa saya kompromikan sama adik saya atau sama siapa saja, kebiasaan protes semenjak kecil kalau ada hal-hal yang tidak semestinya. Tentu saja hal itu menjadikan banyak yang terdiam sejenak, sorot mata jadi banyak yang tertuju pada saya, kalau saya katakan semua, kan saya tidak sempat memperhatikan satu-persatu. Intinya saya menyatakan bahwa urusan keyakinan adalah urusan mereka yang menjalani, dan saya tidak ingin mencampuri, mencegah, atau membujuk apapun, mereka yang sedang akan menjalankan pernikahan bukankah sudah bukan anak-anak lagi? Biarlah itu menjadi urusan mereka yang saya yakin juga pastinya sudah dibicarakan oleh yang bersangkutan berdua. Memang maksud saya menegaskan bahwa kami bukan datang dari keluarga muslim, agar tidak ada dusta diantara kita, karena kalau saya tidak menjelaskan, takutnya dikira mengamini pernyataan sambutan oleh wakil tuan rumah sebelumnya, berarti saya ikut membohongi para hadirin semuanya. Dan saya tidak ingin makna itu terjadi. (SPMC SW, Senin, 15 Februari 2016.)
.
.
Sumber gambar:
www.vemale .com

Saturday, February 13, 2016

“CAK IMIN KANGEN SANJUNGAN”






“CAK IMIN KANGEN SANJUNGAN”
.
.
Opini Ngrasani: (SPMC) Suhindro Wibisono.
.
Bursa pencalonan Cagub DKI mulai rame, petahana masih menduduki survei tertinggi, lalu banyak tokoh dari pihak seberang menyikapi survei tersebut sebagai survei yang bisa saja sengaja melebih-lebihkan, dilanjut memberikan contoh ketika waktu itu survei Foke lebih tinggi kenapa Jokowi yang menang? Kata mereka, itulah tanda bukti rekayasa survei, ketika itu Foke adalah petahana mirip seperti AHOK saat ini, jadi pasti survei itu adalah tidak benar! SAK KAREPMU ......
.
Survei memang ada bermacam tujuan, ada yang bertujuan netral apa adanya karena ingin tahu, ada yang bertujuan menggiring opini, mencari popularitas, menakut-nakuti lawan, dan mungkin kepentingan lainnya. Ketika waktu itu ada konsultan politik ARB (Golkar) lalu membuat survei dan hasilnya mengunggulkan ARB, itu hal yang sangat mudah ditebak arah surveinya bukan? Lalu aliansi survei yang menggiring opini Prabowo yang awalnya tertinggal jauh berhasil mendekati pesaingnya, tapi sayangnya justru berakhir dengan mengorbankan rakyat awam yang tidak paham permainan survei, itulah sebab sampai saat ini masih banyak yang gagal move on tidak rela jagoannya kalah. MENYEDIHKAN .....
.
Apakah AHOK ada aliansi dengan penyelenggara survei? Yang membiayai? Atau ada kaitan secara emosional sehingga penyelenggara survei punya konflik kepentingan? Itulah pertanyaan penting yang harus dijawab oleh tokoh-tokoh politik yang mempunyai hak veto bisa menetukan riuhnya perpolitikan negeri ini. Kalau saya sebetulnya sangat simpel menilai tentang Gubernur DKI - Basuki Tjahaja Purnama (AHOK), apakah Jakarta ada perubahan menuju kekebaikan? Apakah Ahok pernah terlibat kasus korupsi? Kan ngenes kalau ada partai mencalonkan jagoannya yang mantan narapidana, jangan lupa rekam jejak, susah dipahami ada manusia yang ujug-ujug berubah jadi malaikat setelah sebelumnya jadi iblis, semuanya butuh proses bukan? Ukuran paling gampang adalah, ketika ada tokoh yang ingin menjadi Cagub, lalu menghujat petahana dari sisi SARA, menjatuhkan dengan tuduhan bahwa petahana tidak jujur tapi tidak bisa membuktikan, pasti itulah mereka yang lebih jelek dari sang petahana sendiri. LUPA RASIONAL ....
.
Jadi sangat penting melihat siapa yang melakukan survei, utamanya adalah kenetralan penyelenggaranya, lalu apa yang dipertanyakan dalam survei tersebut. Untuk masalah Gubernur DKI ketika survei itu menyangkut tingkat kepuasan publik, itulah yang terpenting dari pada masalah kepopulerannya, karena kepopuleran memang bisa dikarenakan yang bersangkutan sedang jadi petahana bukan? Jangan lupa rakyat adalah juri terbaik, bukan tokoh-tokoh politik, perhatikan ketika Ahok sedang ada acara dimana saja, bagaimana sambutan rakyat? Ketika datang ke Singapura waktu itu, orangnya masih belum jalan kebandara dinegerinya sendiri, tapi temen saya malah ada yang ngabari bahwa Kedubes Indonesia di Singapura sana malah sudah bejibun yang ngantri ingin jumpa Ahok. Dan yang terakhir ketika lihat acara Kick Andy @Metrotv, setelah acara selesai semuanya ngantri ingin berfoto ria bersama AHOK, kalau bukan karena disuka kejujuran, kebijakan dan kerjanya, lalu apanya lagi? JADILAH PENGAMAT .....
.
PKB ketuanya masih Cak Imin toh, lalu sekarang “berwacana” menjagokan musisi Ahmad Dhani sebagai Cagub DKI. Hemmmm .... ingin mengulang popularitas ketika mewacanakan Rhoma Irama sebagai Capres, kali ini strategi yang tidak istimewa menurut saya, tapi karena sudah lama PKB tidak ada beritanya, maka sebagai bahan bakar agar terberitakan boleh juga rasanya, karena kalau menganggap Cak Imin tidak tahu Ahmad Dhani tidak mungkin menang pastilah kebangetan bukan? Tentang Rhoma dulu ngelesnya karena tidak bisa menetukan sendiri Capres karena perolehan suaranya kurang, tapi PKB sudah menuai keuntungan karena pada Pemilu Legislatif meningkat perolehan suaranya, dan itu juga karena sumbang kerja dari Mahfud MD, Rhoma Irama, dll. Andai waktu itu perolehannya cukup sekalipun, yang dimajukan perasaan saya kok Mahfud MD. Kalau sekarang, memang PKB sendirian cukup suaranya untuk mencalonkan Ahmad Dhani? Jadi masih ada alasan untuk ngelesnya lagi, “partner tidak setuju menjagokannya”, yang penting sudah terdongkrak lagi pemberitaannya bukan? Dan PKBpun juga membackup nama Ridwan Kamil sebagai calon yang lain. JANGAN KAGET INI POLITIK ......
.
Diatas kertas saat ini, saya masih menjagokan AHOK, dan itupun sudah pakai pertimbangan dari segala sudut. NASDEM adalah partai rasional karena mendukung AHOK tanpa syarat. Setidaknya kecipratan citra positif juga bukan? Dan itu adalah kalkulasi terbaik yang bisa diambil secara rasional, pertama, karena iya menjadi yang pertama, kedua, apalagi yang bisa diperas dari “kegilaan” AHOK? Lha wong partai Gerindra saja juga berani ditinggalkannya, apalagi untuk jabatan ke dua nanti, saya rasa pertimbangan Ahok akan “lebih gila” bukan? Karena tidak boleh menjabat tiga kali. PDIP akan maju memberi dukungan juga, itu prediksi saya, dan juga akan memberi dukungan tanpa syarat, walau besar kemungkinan akan dapat jatah Cawagub. Dapat dipahami, karena PDIP punya suara yang lebih banyak, dan itung-itung magang untuk menggantikan AHOK pada periode mendatangnya lagi. Siapa calon Cawagub itu kira-kira? Sayang saya belum dapat bocorannya dan tidak bisa menerka, karena semuanya ada dibenak Ketua Umumnya. REALITA POLITIK KITA ..... (SPMC SW, Jumat, 13 Februari 2016)
.

.
Sumber gambar:
news.okezone .com