Tuesday, November 24, 2015

“MENILAI MANAJEMEN ‘KEBERANIAN’ PRESIDEN”



“MENILAI MANAJEMEN ‘KEBERANIAN’ PRESIDEN”
.
Opini Rasa: (SPMC) Suhindro Wibisono.
.
Satu dua hari ini melihat “lagi” di tipi Pak Presiden Jokowi menghimbau para menteri untuk tidak berpolemik, padahal blom lama juga menyampaikan hal yang serupa. Ketika itu polemik karena kasus Pelindo, Petral, antara menteri RR, SS, RS, sekarang kembali terulang antara menteri RR, SS, LP dalam kasus “papa minta saham”, dan saya tidak ingat apakah sebelumnya juga ada?
.
Saya memang bukan ahli manajemen, tapi hanya mengandalkan logika dan rasa, dan itulah sebab maaf kalau logika dan rasa yang ingin saya utarakan tidak sesuai dengan ilmu manajemen, dan konyolnya, sudah tahu tidak paham kok memaksakan membuat artikel ini, yang penting maafkan saja kalau ternyata hasilnya ngawur ya. Terimakasih kalau berkenan melanjutkan membaca artikel ini.
.
Pak Presiden Jokowi, sebelumnya maafkan saya, karena Pemerintahan yang sekarang sedang berlangsung di NKRI sini, komandannya adalah Bapak. Apapun keadaannya, utamanya tentu saja tentang semua kementrian yang ada, lebih spesifik lagi para menteri yang ada, kalau diibaratkan anggota dari suatu orkestra, akan menghasilkan persembahan yang indah, menarik, mengesankan, mengagumkan itu sangat tergantung dari konduktornya, dan itu diibaratkan Bapak Presiden Jokowi.
.
Orkestra akan sangat berhasil jika konduktornya berani disiplin dan menunjukkan apa-apa yang menyimpang yang dilakukan oleh anggota dari orkestra tersebut, sehingga ketidak harmonisan dalam usaha pengolahan untuk mempersembahkan konser tidak perlu juga dipersembahkan kepada penontonnya, hal itu adalah urusan dapurnya orkestra saja. Begitulah perumpamaannya menurut saya Pak Presiden, maka ketika Bapak menghimbau para menteri untuk tidak saling bersilang pendapat, apakah ada manfaatnya disampaikan ke publik? Era keterbukaan sepertinya memang sekarang adalah waktunya, tapi apakah tidak harus dipilih lagi keterbukaan-keterbukaan apa yang layak dan tidak? Karena kalau saya boleh merasakan, himbauan Bapak untuk agar menteri tidak saling bersilang pendapat, justru kurang baik untuk Bapak sendiri, karena hal itu berkaitan langsung dengan posisi Bapak yang adalah konduktor orkestra yang Bapak adalah pembentuk orkestranya.
.
Menurut saya, keterbuakaan yang terpenting adalah justru antara Bapak dan para menteri itu sendiri. Seandainya ketika bapak mengetahui ada para menteri yang bersilang pendapat, bukankah akan lebih bagus kalau ditegur langsung saja? Kumpulkan contoh bukti pemberitaannya, panggil menteri-menteri yang terlibat, bicarakan terbuka, lalu carikan jalan keluarnya, dan selesaikan langsung, karena kalau dipanggil bersamaan tentu juga akan mengurangi adanya penilaian pilih kasih, pro sana-pro sini. Dan tidak perlu harus di publish, karena memang itu urusan dapur kepemimpinan, semakin banyak diumbar, bukankah menggambarkan bahwa kepemimpinan tidak pada rel yang benar? Rakyat lebih senang melihat hasil atau sajian orkestra yang mengagumkan, tidak terlalu penting proses latihan atau pengarahan oleh konduktorya. Semakin diumbar banyak masalah, sangat mungkin penonton ogah kalau harus membeli karcis untuk melihat pagelaran konsernya, apatis, cuek, atau dianggap tidak beda dengan yang lain-lainnya, yang selama ini pernah ada. Contoh lain mumpung ingat, ketika ada Menko mengutarakan bahwa ada Menteri yang diundang rapat tidak pernah mau datang, kalau kita saja tahu, apakah Konduktor tidak tahu? Lalu apakah hal itu akan didiamkan? Kalau memang Menko tidak berhak mengkoordinasi Menteri yang dimaksud, itulah yang juga perlu dijelaskan, agar rakyat tidak disuguhi tontonan yang justru semuanya itu ada dibawah Bapak sebagai konduktornya.
.
Saya menyadari, keadaan perpolitikan negeri ini tidak memungkinkan Presiden bisa merdeka memilih para menterinya, jangankan Bapak Jokowi yang bukan pemimpin partai, Presiden sebelumnyapun saya pikir juga tidak bisa merdeka memilih para menteri, semuanya pasti mempertimbangan kepentingan banyak hal. Dan saya maklum kalau Bapak juga mendapat banyak titipan harus memilih para menteri dari partai dimana Bapak sebagai membernya, partai koalisi, pendukung, dan banyak pihak yang telah berkontribusi untuk memenangkan kompetisi menjadi RI-1, juga pertimbangan lain agar pemerintahan dapat berjalan sesuai yang Bapak harapkan. Tapi apapun keadaannya, apapun pertimbangannya, apapun kelihaian yang sudah dituangkan, anggota orkestra yang ada adalah dianggap Bapak yang memilihnya, karena memang begitulah aturan mainnya, jadi kalau ada yang mendikte, tentunya yang salah adalah yang mau didekte bukan? Itulah makna hak prerogatif walau tersembunyi banyak kepentingan didalamnya. Dan jadi Pemimpin suatu negara memang tidaklah semudah tampaknya, akan menjadi tekanan ketika keadaan tidak sesuai hati nurani.
.
Saya percaya Bapak Jokowi adalah seorang yang jujur, tahu berbalas budi, tidak suka mencari musuh, semua itu bisa positif dan juga bisa negatif. Tapi menjadi pemimpin justru harus bisa mengolah itu semua menjadi hal-hal yang positif untuk kepemimpinan yang sedang diemban. Koduktor orkestra yang hebat adalah yang bisa memimpin anggotanya yang beragam, yang biasa-biasa saja maupun yang hebat untuk mencapai harmonisasi secara kesatuan dalam orkestra yang dipimpinnya. Itulah dibutuhkan pengawasan dan ketegasan, berani memberi tahu kalau ada anggota yang sudah membuat sumbang, panggil atau temui pemain itu dan beritahukan masalahnya, tidak perlu risih atau merasa tidak enak, karena memang Bapak adalah konduktornya. Maaf kan saya atas kupasan yang sangat mungkin tidak menyenangkan ini, tapi saya termasuk yang dulu mengusulkan agar Bapak dicalonkan menjadi RI-1, dan sampai saat ini masih banyak berharap atas kepemimpinan yang Bapak komandani.
.
Ada lagi yang ingin saya utarakan, kepemimpinan memang adalah banyak dihadapkan oleh pilihan-pilihan, dan dari pilihan-pilihan itulah sejarah akan mencatat apakah pemimpin itu menjadi hebat atau biasa-biasa saja. Selama kepemimpinan itu bersih, membela sebesar-besar kepentingan rakyat banyak, tidak perlu lagi risau apa yang akan terjadi. Jadi kenapa harus takut memilih keberpihakan? Karena memilih atau tidak memilih, itu juga pilihan, tapi keberanian memilih dengan perhitungan yang matang dan berniat baik serta tidak melanggar undang-undang, adalah lebih baik dari pada membiarkannya begitu saja. Bukankah itu memang gunanya ada pemimpin? Yang juga berani menyatakan yang salah adalah salah, dan juga berani menghukum yang salah, agar ketertiban umum terlaksana dengan baik.
.
Contoh yang ingin saya kritisi lainnya adalah, ketika melihat pernyataan Menko LP setelah selesai kunjungan dari Aussie, menyatakan bahwa pelaksanaan hukuman mati jilid 3 akan ditunda,”mereka” senang, karena pemerintah masih ingin konsentrasi pada pembenahan ekonomi. Sungguh saya sempat terhenyak, apa urusannya kalau “mereka” (Aussie) senang? Apakah hal itu tidak bertentangan dengan pernyataan Presiden sebelumnya, yang mandiri dalam hukum dan politik, yang menyatakan jangan ada yang mengintervensi. Terus pernyataan Menko itu apa maknanya? Coba kita telisik lebih dalam alasan ingin membenahi ekonomi terlebih dahulu, karena yang ingin saya tanyakan, bukankah sejak merdeka sampai saat ini, NKRI juga selalu membenahi ekonominya? Kapan kita pernah merdeka dalam bidang ekonomi? Kapan pernah terjadi tidak ada rakyat miskin di negeri ini? Apakah yang melaksanakan hukuman mati juga merangkap yang membenahi masalah ekonomi? Kalau dibilang berkaitan sebab musababnya, itu juga berarti gembong narkoba justru merusak masa depan generasi muda bangsa, dan membuat ekonomi negara akan semakin hancur. Apakah hal itu berarti pelaksanaan hukuman mati untuk gembong narkoba sudah tamat? Kalau memang itu pilihan pemerintah, sebaiknya jangan dibiarkan Pak Komandan (Presiden/Konduktor), beri peryataan yang jelas, agar tidak berkembang wacana bahwa menko lebih berkuasa dari komandannya, atau karena memang Komandan bermaksud meminjam bawahan untuk menyampaikan kepada penonton/rakyat? Itulah contoh pilihan-pilihan kebijakan yang harusnya berani diambil oleh pemimpin, yang akan mencatat namanya dalam sejarah kepemimpinan negeri ini nantinya. Maaf kalau saya sudah menabrak norma-norma kepatutan, karena kalau saya teruskan “nyinyir” saya, pembacanya mungkin akan semakin eneg. Maaf. (SPMC SW, Selasa, 24 Nopember 2015.)
.
.
Sumber gambar:
alfrizodewa.blogspot .com.

"PAMER"


"PAMER"
.
Opini Analogi: (SPMC) Suhindro Wibisono.
.
.
KETIKA ada teman diskusi sering kali pamer ayat-ayat dalam tanggapan, lalu dalihnya juga sesuai dengan ayat yang disodorkan yang kurang lebih begini bunyinya, "kewajibannyalah menyodorkan walau hanya satu ayat", padahal diskusi di publik adalah bukan oleh kelompok ummat yang sama kepercayaannya, dan konon khabarnya hal semacam itu paling tidak etis untuk obrolan di negaranya bule(barat). Tapi karena ini Indonesia, yang ada justru menjadikan debat-kusir saling mempertanyakan, kalau kebetulan saya ikut terlibat didalamnya, sayapun juga ikut mempertanyakan, lalu jawabnya juga dengan pamer ayat "kewajiban untuk mengabarkan", dan mengatakan yang bersangkutan hanya syiar bukan yang membuat ayat, karena memang hanya kepercayaannyalah yang diterima Allah sesuai dengan ayat yang juga disebutkannya lagi. Dan maaf, dengan terus terang saya menilainya "fanatik akut".
.
KETIKA saya pernah menerangkan bahwa DISEMUA ajaran kepercayaan ada juga ayat-ayat "serupa" yang menyatakan bahwa ajarannyalah yang paling baik, ajarannyalah yang paling benar, bahkan hanya lewat ajarannyalah baru bisa diterima Sang Pencipta ......, tapi ummat dari kepercayaan lain menyadari bahwa ayat-ayat tersebut hanya untuk kalangan sendiri itulah sebabnya tidak dipamerkan didepan umum seperti yang dilakukan. Dan sangat mengejutkan ketika justru yang bersangkutan mengatakan "kalau sama, itu berarti kepercayaan kamu adalah sama dengan kepercayaan saya", dan saya langsung mbatin "benar-benar fanatik akut ditambah haus." Lalu saya jawab, karena kepercayaan saya ada lebih dahulu, itu artinya kepercayaan kamu yang menyamai kepercayan saya, jadi lebih pas kalau kepercayaan kamu sama dengan kepercayaan saya. Debat-kusir memang hanya membuat rame suasana dan tidak memperoleh banyak manfaat, selain saling mengetahui karakter masing-masing.
.
KETIKA menyadari debat-kusir itu sangat sering dilakukan juga oleh beberapa teman yang lain, yang biasanya juga karena ada yang pamer ayat, maka saya coba membuat artikel ini, artikel yang ingin menerangkan makna tentang "pamer ayat" versi kaca mata saya lebih detail lagi, dan untuk hal itu saya butuh perumpamaan agar gampang membuat ilustrasi untuk dipahami. Sori kalau menabrak sekat-sekat kenyamanan anda para pembaca.
.
KETIKA menyadari ada banyak aliran kepercayaan didunia ini, dan semuanya punya kitab suci pegangan sendiri-sendiri yang tentu saja berbeda satu dengan yang lainnya, itu ibarat adanya banyak negara di dunia ini. Bedanya kalau negara punya batas wilayah, kepercayaan tidak punya batas wilayah karena batasannya adalah ideologi ummatnya. Negara punya konstitusi dan UU, dan setiap konstitusi dan UU tersebut pasti tidak sama persis antara punya negara yang satu dan yang lainnya. Mirip mungkin, seperti contohnya UU NKRI yang memang diawali "bersumber" dari Eropa. Dan kebanyakan isi UU semua negara adalah mirip, contohnya tidak ada UU yang tidak menjatuhkan hukuman kepada warga negaranya yang tertangkap menjadi perampok atau menjadi maling bukan?
.
KETIKA ada sekumpulan orang dari manca negara diskusi, lalu si "Polan" tiba-tiba mengatakan bahwa konstitusi dan UU negaranya adalah yang terbaik lalu menunjukkan bunyi konstitusi atau UU negaranya, dapat dibayangkan kalau si Badu dari negara lain akan terbelalak, si Amir dari negara lain lagi garuk-garuk kepala, si Mey Lan dari negara lain lagi geleng-geleng kepala, dan begitu juga dengan si Umar Bakri, si Budi, si Unyil, si Bolang, .... yang mungkin melongo karena mbatin kok ada orang begitu aneh, pasti mereka semua akan menganggap si "Polan" adalah manusia fanatik bukan? Saya pikir itulah yang terjadi ketika ada orang mengutarakan ayat-ayat kepercayaannya dihadapan umum jika tidak ada yang memintanya, kecuali memang yang diskusi atau khotbah menyadari bahwa mereka sedang berbicara didepan ummat ideologi yang sama. Memangnya semua orang yang diskusi peduli dengan ajaran kepercayaannya? Memangnya semua yang diskusi percaya dengan aya-ayat si Polan? Andai saya yang utarakan ayat, apakah kalian percaya? Kenapa si Polan tidak berpikir seperti itu untuk ayat-ayat yang di utarakan? Tidak paham atau ya karena fanatik akut itu? Memangnya ummat lain kepercayaan suka dengan ayat-ayat si Polan? Memangnya semua yang diskusi peduli dengan kostitusi dan UU negara si Polan? Salahkah kalau ada yang menjuluki orang semacam si Polan itu aneh? Dan fanatik akut itulah yang saya stempelkan, maaf. (SPMC SW, Kamis, 19 Nopember 2015.)
.
.
Sumber gambar:
iyasung.blogspot .com
.
.
CATATAN:
Judul dan Gambar adalah pendukung untuk berperan penting mempromosikan artikel, "maaf" kalau dianggap tidak pas atau tidak etis. Jangan terlalu sensi ya, dan awalnya artikel ini saya beri judul "PAMER AYAT", tapi karena susah mencari gambar pendukungnya, dan kemudian mendapatkan gambar yang saya sertakan ini, jadilah seperti yang sekarang ini, harap maklum. TQ. (SW)

Wednesday, November 18, 2015

“KHOTBAH SESAT” | Opini Sensi


“KHOTBAH SESAT”
.
 
Opini Sensi: (SPMC) Suhindro Wibisono.
.
Menurut saya, maaf kalau keliru, salah satu ciri khotbah/tausiah “SESAT” adalah ketika menyerukan atau meminta agar ummat jihad memerangi manusia lain karena distempel MUSUH ALLAH. Tapi kalau diperhatikan dari video-video yang beredar, seruan tersebut justru disambut dengan takbir oleh ummat. Miris dan ngenes itulah campur aduk rasa melihat kenyataan tersebut.
.
Kalau tidak ada standard keilmuan dan ditertibkan agar tidak semua orang boleh khotbah atau tausiah, percayalah kepercayaan tersebut sangat mungkin justru akan semakin menjadi kepercayaan yang menakutkan. Apa lagi kalau semuanya didiamkan, tidak pernah ada teguran, bukankah itu seperti tidak ada yang mengkoordinasi? Semuanya dibiarkan jalan sendiri-sendiri, tanpa manajemen yang mengatur, kok seperti serba liar. Apakah memang disengaja? Atau masih belum paham sehingga belum ada keinginan untuk mengkoordinirnya?
.
Apa mungkin manusia atau sekelompok manusia bahkan manusia satu negara bisa menjadi “musuh Allah?” Kalau mau perang dengan Allah medan perangnya dimana? Kalau mau membantai Allah harus ngeluruk kemana? Allah itu sudah sempurna dari awal hingga akhir, ada yang menyembah Allah atau tidak, Allah tetap sempurna. Lalu apakah masuk akal Allah butuh dibela? Jadi apakah sejatinya ada manusia yang menjadi musuh Allah? Agama semestinya merupakan salah satu ajaran agar manusia tidak sama dengan binatang, dimana yang kuat adalah penguasanya. Jadi kalau ada khotbah yang menyerukan untuk memerangi orang lain, pastilah itu ajakan sesat, karena bertujuan mengadu-domba manusia , mengadu ummatnya dengan ummat lainnya, seperti mengadu binatang saja. Mengerikan sekaligus menjatuhkan nilai mulia kepercayaan agama itu sendiri.
.
Pemerintahan suatu negara dengan kelengkapannya, yang sudah disetujui bersama melalui konstitusi dan semua UU-nya, itulah yang seharusnya menjadi pagar dan alat untuk memaksakan aturan main yang telah disepakati. Ketegasan adalah kunci penting dalam menjaga ketentraman umum, maka harus diimplementasikan dengan adil dan tegas. Bukan adanya pertimbangan karena pejabat atau rakyat jelata, sikaya atau simiskin, tua atau muda, juga bukan karena mayoritas atau minoritas. Bukankah lambang dari keadilan hukum adalah orang yang ditutup matanya? (SPMC SW, Rabu, 18 Nopember 2015.)
.
.
Sumber gambar:
www.dakwatuna .com
.
.
Mbatin:
Apakah soal khotbah itu tidak ada urusannya dan bukan menjadi urusan Kementrian Agama? (SW)

Monday, November 16, 2015

"TEMBUS PANDANG"

.
"TEMBUS PANDANG"
.
 
Greget Opini: (SPMC) Suhindro Wibisono
.

Beberapa waktu yang lalu, karena waktu melesat begitu cepat, saya tidak ingat pasti sudah ada satu tahun atau belum ketika saya begitu sering mendapat SMS iklan penawaran kacamata tembus pandang. Pastinya ada juga para pembaca yang pernah mendapat iklan tersebut bukan? Sebaiknya jangan diteruskan dengan imajinasi liar apa yang terjadi andai kacamata tersebut benar berfungsi seperti imajinasi Anda, terlebih kalau anak remaja dengan libido tinggi yang memakainya.
.
Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Sudirman Said, Senin, 16 Nopember 2015 pagi, mengadukan ke MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan) DPR RI masalah pencatutan nama Presiden dan Wapres untuk masalah perpanjangan kontrak PT Freeport yang akan berakhir pada 2021 mendatang, nama yang diadukan adalah pimpinan DPR SN, pucuk pimpinan lembaga yang merasa terhormat dan merasa mewakili seluruh rakyat negeri ini. Padahal apakah tidak tahu bahwa UU mengatakan perpanjangan hanya boleh dilakukan dua tahun sebelum masa kontrak itu berakhir? Itu artinya tahun 2019. Calo spekulasi, atau memang merasa sakti? Apakah tidak menyadari bahwa era kepemimpinan sudah berubah? Apakah itu tidak menggambarkan bahwa begitulah kelakuan sang calo sebelum-sebelumnya?
.
Andai Anda dan saya dulunya adalah kelompok bandit lalu sekarang menjadi orang-orang yang memegang jabatan terhormat, kita tentu saja saling tahu semua tingkah laku masing-masing atau "borok-borok" kita bukan? Itulah yang namanya saling memegang rahasia, kita sama-sama tahu kartu truf masing-masing, dan kita biasanya akan saling menyandera satu sama lain, buntutnya adalah TST saja agar kita merasa sama-sama terhormat.
.
Segera setelah adanya pelaporan ke MKD DPR, SN sowan ke Istana Wapres, kok begitu longgar ya protokolernya? Apakah sudah ada daftar acaranya? Atau karena insidentil dan merasa sangat penting? Kenapa ke Wapres? Apakah karena satu almamater jaket kuning? Apakah minta perlindungan karena sesama kader? Lalu menyodorkan alibi terlebih dahulu sebelum rame digunjingkan, dan terbukti lumayan ampuh ketika Wapres memberi keterangan pers yang bernada seolah-olah tidak ada masalah yang menjurus salah. Padahal sebelumnya Wapres seolah juga mendukung pengungkapan masalah ketika diinfokan namanya ikut dicatut untuk dimintakan upeti saham. Apakah ada kartu truf yang diingatkan sehingga Wapres harus mengikuti skenario untuk berubah wacana dan menganggap tidak ada masalah penting yang serius? Adu sakti dan strategi, permainan catur baru dimulai. Siapa jagoan Anda? Semoga seperti kasus PSSI, Wapres tidak jadi terus ikut cawe-cawe lagi. Andai saya punya kesempatan dan boleh menghimbau Pak Presiden, saya akan minta Pak Presiden menugaskan Menko Rizal Ramli untuk mendukung Menteri ESDM agar dapat membongkar kasus "pencatutan" nama dengan seterang-terangnya. Atau semoga ada yang mbisiki Pak Presiden setelah baca artikel saya ini. GR dot com .... Lalu saya berandai lagi, coba Wapres-nya Ahok? Sikat semua .....
.
Sudahkah pembaca memperhatikan apa tanggapan yang diberikan oleh para (wakil) pimpinan DPR yang lain atas kasus pencatutan nama tersebut? Wakil pimpinan justru menyalahkan yang melaporkan, mengungkit kesalahan-kesalahan lain atas ijin yang sudah diberikan kepada PT Freeport, lalu yang lainnya mengatakan Menteri ESDM mengada-ada, menganggap justru akan merusak negara kalau pembicaraan dibelakang layar dianggap dapat mempengaruhi hal-hal penting. Aneh dan menggelikan ..... Anggota DPR apalagi sudah menjabat wakil pemimpin kok sepertinya tidak paham tentang lobby? Padahal pada kasus lain ketika disorot kinerja DPR, ingat saya yang bersangkutan pernah mengatakan bahwa "kerjanya DPR itu juga termasuk lobby-lobby jadi jangan hanya dilihat di sidangnya saja." Apakah konsisten? Kenapa jadi terkesan memaksa hingga harus mencla-mencle? Atau apakah itu semua menggambarkan musang juga akan berkumpul dengan musang? Tikus juga akan mengelompok dengan tikus? Mengenaskan. Mengenaskan ketika ada yang ingin mengungkap kesalahan justru dibalas dengan mengungkap kesalahan yang ingin mengungkap, itulah contoh nyata cara berpikirnya preman, karena bukan untuk mengutamakan perbaikan keadaan negara, tapi lebih mengedepankan alibi pembenaran borok dengan mengungkap apa yang juga dianggapnya borok. Padahal kalau memang tahu sebelumnya ada borok, kenapa mendiamkan saja? Bukankah tugas DPR untuk mengawasi agar borok-borok itu tidak terjadi? Kenapa justru seperti berpendapat: "Kalau kamu boleh membuat borok, ya jangan ribut-ribut kalau kami juga membuat borok." Mau dibawa kemana negiri ini kalau para wakilnya berpikir seperti preman?
.
Jadi apakah ada yang berani berpendapat bahwa rekam jejak kejujuran itu tidak penting untuk pemimpin (maupun wakil rakyat)? Dan salah satu unsur keberanian pemimpin adalah karena rekam jejaknya jujur, sejarah kejujuran itu tidak menjadi beban, karena tidak takut kartu trufnya diketahui lawan untuk digunakan menekan atau menyandera pemimpin.
.
Bola sudah ditendang ke MKD DPR, dan itu langsung mengingatkan atas kasus dukungan kampanye Capres Amerika Donald Trump saat kunjungan ke Amerika, maaf saya kok tidak mendengar lagi bagaimana kasus itu akhirnya setelah pemanggilan MKD dicuekin saja? Sudah menguap begitu saja, atau hanya hangat-hangat tahi ayam? Atau saya yang terlewatkan pemberitaannya karena terlalu sering debat-kusir di facebook? Apakah itu yang diistilahkan MKD mandul dalam banyak pemberitaan? Dan apakah kali ini, kasus pencatutan nama Presiden dan Wapres MKD juga akan mandul? Apalagi saat ini toh tidak sampai menerima upeti, baru wacana, jadi ya jangan heran kalau akan berlalu dengan begitu saja, karena seperti biasa di kita, kita akan segera melupakan, apalagi kalau ada kasus apapun itu yang heboh, pemberitaan media akan segera berganti, dan berita heboh itu pasti akan ada karena memang begitu besar dan kompleknya negeri ini. Padahal kalau ada kocok ulang semua pimpinan DPR, sejujurnya saya termasuk yang akan tersenyum sambil bertepuk tangan. Tapi sepertinya kok MKD akan mandul lagi .....! Capek deh. (SPMC SW, Selasa, 17 Nop 2015)
.
.
Sumber gambar:
nasional.tempo .co
.
.
Mbatin:
Jangan-jangan MKD DPR yang harusnya dibubarkan saja kalau selalu mandul dan tidak punya gigi? Atau DPR-nya sekalian? Saya tanya kepada para pembaca. (SW)


Sunday, November 15, 2015

"KIAMAT MENJELANG?"



"KIAMAT MENJELANG?"

.
Opini Risau: (SPMC) Suhindro Wibisono
.

Paris - Perancis mendapat giliran pertama prahara, ISIS dituding sebagai pelakunya, lalu Eropa jadi terguncang, karena sangat mungkin ISIS menyusup ke Eropa berbaur gelombang ratusan ribu pengungsi yang beberapa bulan ini masuk ke Eropa. Jerman yang awalnya "sanggup" menerima dalam jumlah besar, harus menyerah juga melihat kenyataan gelombang pengungsi terus berdatangan.
.
Pemimpin Jerman "Angela Merkel" yang awalnya dielu-elukan kelompok-kelompok yang mempunyai rasa empati terhadap kemanusiaan, kelompok HAM, bahkan ada yang menggadang layak dicalonkan untuk mendapat hadiah Nobel atas kepeduliannya terhadap para pengungsi, apakah tidak mulai merasa bersalah? Hanya tinggal tunggu waktu jika para pengungsi itu menimbulkan masalah lain, selain sangat mungkin tersusupi anggota ISIS, menampung ratusan ribu manusia bukanlah perkara mudah. Ekses sosialnya sangat mungkin terjadi, bagaimana kalau berbenturan dengan warga Jerman sendiri? Ratusan ribu manusia dalam waktu yang bersamaan, manusia itu punya rasa frustasi, ditambah kendala bahasa, sungguh bukan masalah mudah, sangat mungkin akan terjadi benturan sosial andai tidak disusupi ISIS sekalipun.
.
ISIS sesumbar pernah akan membuat bencana di Eropa, apakah tragedi Paris - Perancis yang sudah diberitakan menelan korban meninggal 129 orang dan luka 352 orang pada Jumat, 13 Nopember 2015 malam itu adalah awalnya? Vatikan mulai risau, karena ISIS juga mengancam akan "mengganti" benderanya dengan bendera ISIS!
.
Presiden Indonesia Joko Widodo pada Sabtu, 14 Nop 2015 mengecam teroris atas tragedi Paris - Perancis, lalu hari itu juga terbang ke Antalya - Turki untuk menghadiri KTT G-20 yang mengadakan konferensi tanggal 15 dan 16 Nopember 2015, yang salah satu bahasannya adalah juga menanggulangi teroris. Pastinya akan semakin disegerakan langkah-langkah yang akan diambil secara bersama, dan kenyataannya negara-negara Eropa langsung menyatakan "siaga" atas keadaan negara dan kotanya masing-masing, begitu juga dengan Amerika sampai Singapura.
.
Masih ingat ketika sebelum Abu Bakr al-Baghdadi medirikan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) eksis, yang terkenal adalah Al-Qaida dengan bosnya Osama Bin Laden, semuanya dibedah oleh banyak peneliti dan tokoh, mereka rame-rame membuat buku, itulah topik pilihan yang dijamin akan laris manis dan akan mendunia, garis besar kupasan mereka adalah kedua kelompok "teroris" itu justru adalah buatan Amerika sendiri atau akibat perang atau serangan yang dilakukan oleh negara Eropa demi kepentingannya. Kebebasan berpendapat negara-negara maju itu memang luar biasa, termasuk mengupas dan menerbitkan buku tentang Jesus, mulai Jesus Punya Gundik sampai Jesus adalah Hoax, kebebasan yang menginspirasi dan menciptakan peluang larisnya buku yang diterbitkan, bahkan akan dengan segera mendunia, begitulah kebanyakan dari manusia, senang dipermainkan perasaan sentimentilnya, lalu keingintahuan mereka menjadikan buku-buku tersebut laris manis, dan kabarnya buku-buku semacam itu justru paling banyak penjualannya di negara-negara berkembang. Dikoleksi oleh mereka sebagai modal debat, pembenar alibi mereka bahwa ajaran Jesus itu adalah sesat, dan teroris itu adalah ulah Amerika dan Eropa sendiri. Yang buat buku sebodo amat penting bukunya laku, yang koleksi buku punya "amunisi" baru dan penambah spirit kebenaran yang mendukungnya. Siapa yang salah?
.
Karena bahasan artikel saya ini tentang teroris, maka menurut saya, maaf kalau salah, Amerika memang punya kepentingan di Timteng, masuk akal kalau demi kepentingannya mereka mengadu-domba kelompok-kelompok di Timteng sana dan Osama Bin Laden adalah juga pernah mendapat pelatihan oleh Amerika sendiri, lalu Abu Bakr al-Baghdadi adalah mantan pengikut Osama Bin Laden, lalu menjadi tangan kanannya dan kemudian mandiri menciptakan ISIS, jadi ISIS sepertinya bukan buatan Amerika. Begitu menurut pemahaman saya.
.
EGOIS adalah kunci utama untuk semua prahara didunia ini, lalu manusia dengan segala macam akal budinya, agar tidak sama dengan hewan, melemparkan masalah egois adalah ulahnya iblis atau setan. Lalu silahkan cermati semua keadaan, ketika para koruptor tertangkap, mereka berpendapat sedang mendapat "cobaan", iblis sedang menggodanya, bahkan juga tega mengatakan Allah sedang mencobainya. Maka ketika Amerika, Eropa, Rusia juga China ikut campur urusan di Timteng sana, awalnya tentu juga karena rasa "egois". Egois atas kepentingannya, egois atas kebutuhan minyak bumi yang banyak terdapat di Timteng sana. Padahal seharusnya hal-hal itu bisa dihentikan kalau mereka percaya kepada lembaga PBB, jadi tidak bisa negara lain mencampuri urusan negara lain selain oleh PBB.
.
Jadi bukan tidak mungkin jika kiamat akan segera terjadi, itu semua justru karena ulah manusia sendiri, karena keserakahan manusia entah secara pribadi atau bersama sebagai suatu kelompok, negara atau sekutu, dan hal itu dipicu oleh suatu hal yang namanya EGOIS ditambah rasa sentimentil oleh idiologi agama. Agama yang awalnya dipercaya agar membuat manusia dapat mengendalikan perasaan egoisnya, justru diplintir untuk membenarkan tingkah laku egois itu sendiri. Pada agama apapun, pada kelompok apapun, ketika menyerukan "KITA HARUS MELAWAN ATAU MENGHANCURKAN MUSUH-MUSUH ALLAH (TUHAN)", itulah tanda nyata kesesatan yang anehnya justru diterima sebagai kebenaran. Apa mungkin Allah punya musuh manusia? Bukankah manusia adalah ciptaan Allah itu sendiri? Semua jagad raya dan kehidupan dipercaya dicipta oleh Allah, kalau ada yang mengganggu Allah, apa susahnya Allah melenyapkannya? Bukankah tinggal kun fayakun? Bukankah Allah mampu membuat tsunami, membelah lautan, memusnahkan manusia dengan menciptakan gempa bumi, angin puting beliung, banjir bandang dan segala macam lainnya? Bahkan mencabut nyawa saya tanpa alasan apapun juga boleh dan sangat mungkin bukan? Maka perhatikanlah semua pendakwah, dari agama apapun juga, kalau mengajak memerangi manusia lain dengan alasan manusia yang dimusuhi adalah MUSUH SANG PENCIPTA, itulah kesesatan yang dibungkus perbuatan yang dipikirnya heroik, WASPADALAH. Karena Sang Pencipta tidak butuh pembelaan, Andai Sang Pencipta tidak ada yang menyembah sekalipun, Sang Pencipta tidak akan berkurang apapun juga. Karena Sang Pencipta memang sudah sempurna dari awal hingga akhir. (SPMC SW, Minggu 15 Nop 2015).
.
.
CATATAN:
Saya ikut berduka atas korban yang terjadi di Paris - Perancis, baik bagi keluarga dari yang meninggal maupun yang terluka.
.
Untuk Pemerintah NKRI, pendapat saya adalah: Menangani masalah umum harus dengan ketegasan, kesetaraan perlakuan dengan tolok ukur yang sama adalah keharusan. Jika ada penyimpangan terlalu lama didiamkan, umum akan menganggapnya sebagai kebenaran, maka jangan menyalahkan keadaan jika suatu saat negeri ini terlanjur menjadi seperti di Timteng sana. Itulah gunanya konstitusi negara sebagai acuan, bukan atas dasar mayoritas atau minoritas, bukan atas dasar pejabat atau rakyat jelata, semuanya harus diperlakukan secara setara dan tegas! (SW)
.
.
Sumber gambar:
internasional.kompas .com

Friday, November 13, 2015

"(RIP) USKUP MGR. PUJO SUMARTA"




"(RIP) USKUP MGR. PUJO SUMARTA"
.

Rangkuman oleh: (SPMC) Suhindro Wibisono
.
Menilik pemberitaan dan cerita yang saya terima mulai Rabu, 11 Nop 2015 dan berlanjut dalam tiga hari berturut-turut melalui grup-grup WhatsApp, pastinya sangat "Istimewa" sekali mendiang beliau ini. Berita dan cerita dari berbagai sumber yang orang asli Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI, bahkan mereka yang sudah migrasi ke negara lain, berita dan cerita tentang "berpulangnya" Uskup MGR Pujo Sumarta. "Uskup" pastinya merujuk pada tokoh agama Katolik bukan? Padahal data pertemanan dan persaudaraan yang ada di HP saya memang lintas agama, dan member dari grup-grup yang ada isinya juga multi etnis dan multi agama, tapi sejauh ini tidak pernah ada masalah.
.
Saya tentu saja bisa mencari via Google siapa sesungguhnya almarhum Uskup MGR Pujo Sumarta, tapi tentu saja akan sangat panjang kalau semuanya saya tuliskan disini lagi. Jadi kalau ada yang ingin tahu lebih lanjut silahkan cari via Google karena memang saya hanya bermaksud menyertakan tiga macam cerita yang sekaligus info yang saya dapatkan via WhatsApp di HP saya, silahkan jika ada yang ingin tahu isinya ....
.
.
 
(WA - Jumat, 13 Nop 2015)
.
Sesaat menjelang pemberangkatan jenazah Mgr Johannes Pujasumarta dari Gereja Katedral Semarang menuju Seminari Tinggi Santo Paulus Yogyakarta, di tengah lagu “Ndherek Dewi Maria” yang dinyanyikan umat yang hadir, Pastor Aloys Budi Purnomo Pr mempersilakan dan Kiai Budi Hardjana, pengasuh Pondok Pesantren Al Islah Meteseh, Tembalang, untuk menghadirkan tarian sufi dengan iringan lagu itu. Kiai itu maju dan berdiri di samping peti jenazah, memberi hormat lalu mulai menari selama lagu dinyanyikan.
.
Kiai Budi sendiri sengaja hadir dalam upacara itu setelah ditelpon tentang kematian Mgr Puja oleh Pastor Budi Purnomo yang menjadi sahabatnya dalam bertugas sebagai Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang. Saat ditelpon, Kiai Budi masih berada di Tuban.
.
Kiai yang mahir menari sufi dan memiliki banyak santri penari sufi itu langsung pulang demi persahabatannya dengan Mgr Puja. “Tarian sufi itu juga dipersembahkannya sendiri sebagai tanda persahabatannya dengan mendiang Bapak Uskup Agung Semarang itu yang setiap Hari Raya Idul FItri bersilaturahmi ke pondoknya. Bahkan di saat sedang berjuang dengan sakit yang dideritanya, Mgr Pujasumarta tetap bersilaturahmi ke Ponpes Al Islah pada Hari Raya Idul Fitri 2015,” kata Pastor Budi Purnomo dalam siaran pers yang disampaikan kepada wartawan Katolik.
.
Sesudah Kiai Budi menari sufi, jenazah langsung diberangkatkan menuju Yogyakarta diiringi dentang lonceng Katedral dan isak tangis umat serta imam yang masih dirundung duka. Perjalanan menuju Yogya ditempuh melalui jalan biasa, tidak melalui jalan tol atau pun jalan lingkar, mengingat umat di Ambarawa dan Bedono siap menyambut jenazah Mgr Johannes yang melintasi daerah itu, jelas imam itu.
.
Uskup Agung Semarang Mgr Pujasumarta wafat 10 November 2015 setelah mendapat perawatan intensif selama kurang lebih dua bulan di Rumah Sakit Elisabeth Semarang. Sejak pukul setengah lima pagi, umat sudah berdatangan ke Katedral Semarang untuk memberikan penghormatan terakhir. Pukul 05.30 WIB, Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh sembilan imam, yang dipimpin oleh Pastor Antonius Abas Kurnia Andrianto Pr dari Katedral Semarang. Ribuan umat hadir. Sesudah Perayaan Ekaristi, umat terus memberikan penghormatan terakhir dan mendoakan Mgr Puja.
.
Pukul 08.00 WIB, diselenggarakan ibadat pemberangkatan jenazah sebelum dibawa menuju Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, Yogyakarta. Mgr Puja akan dimakamkan di makam para Imam Praja (Diosesan) Keuskupan Agung Semarang yang berada di kompleks seminari itu, 13 November 2015.
.
Sebelum ibadat dimulai, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Ganjar mengatakan bahwa Mgr Johannes Pujasumarta selama ini dikenal tak hanya sebagai Eyang dan Bapak, tetapi juga rekan seperjuangan dalam membangun kerjasama dan saling keterbukaan menuju suatu persaudaraan sejati. “Hatinya sangat terbuka. Banyak pintu bisa dimasuki dan semua diterima dengan hati yang penuh cinta,” katanya.
.
Atas nama Dewan Konsultores Keuskupan Agung Semarang, Wakil Uskup Agung Semarang yang hingga wafatnya Mgr Puja menjabat sebagai Vikjen, Pastor FX Sukendar Pr, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh umat dan masyarakat juga para tokoh masyarakat maupun agama yang memberikan perhatian kepada Mgr Johannes sejak beliau sakit hingga meninggalnya.
.
Pastor Sukendar juga menyampaikan pesan warisan Mgr Puja dalam bentuk RIKAS (Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang) 20 tahun ke depan, sejak 2016 hingga 2035 dalam rangka menyambut Yubileum Agung Kelahiran Yesus Kristus tahun 2033.
.
“Bapak Uskup bercita-cita melalui RIKAS untuk mengajak umat menjadi umat beriman yang bermartabat, sejahtera, dan bersaudara melalui peradaban kasih. Itulah gagasan dasar yang diwariskan Mgr Puja untuk dua puluh tahun ke depan. Kita semua diajak untuk kian mewujudkan gagasan dasar itu melalui kehidupan kita,” kata imam itu.
.
Selain Ganjar Pranowo, hadir juga para tokoh masyarakat dan agama, antara lain Setda Kota Semarang, Taslim dari FKUB Provinsi Jawa Tengah, Fatquri dari Masjid Agung Jawa Tengah, Kang Gunretno dari sedulur Sikep Sukolela.
.
Menurut Pastor Budi yang sempat beberapa kali berkunjung dan berdialog dengan Mgr Johannes Pujasumarta selama dirawat di Ruang Anna 402 Rumah Sakit Elisabeth Semarang, beliau merupakan Uskup, Gembala dan Pemimpin yang mengumat dan merakyat. “Itulah yang selama ini ditangkap banyak orang. Beliau sangat kebapakan dan baik hati dalam kesederhanaan dan kecintaan kepada umatnya. Bahkan beliau menghayati sakitnya sebagai bagian dari kecintaan kepada umat dan masyarakat. Itulah sebabnya, beliau memilih dirawat dengan cara seperti umat dan meninggal juga seperti umat, dengan tidak mau dirawat di ICU apalagi berobat ke luar negeri.”
.
(pcp berdasarkan edaran dari Pastor Aloysius Budi Purnomo[truncated by WhatsApp]
.
*******************
.
 
(WA - Kamis, 12 Nop 2015)
.
Renungan ANNE AVANTIE
.
Awan gelap menyelimuti ke Uskupan Agung semarang ... -Bapa Uskup MGR Pujo Sumarta telah berpulang semalam ..
.
Gerimis air mata membasahi bumi.. Menggenangi hati .. Kelu tercekat disanubari ..
.
> Teringat masa-masa penuh kenangan indah ... disaat pembuatan video clip "Diantara yg kecil . Lemah .. Menderita .. Papa Tersingkir dan Difabel"...
.
Di iringi.. Lagu KEMESRAAN ...beliau meresapi dgn mendalam arti sebuah KASIH yg sesungguh nya.
.
Masih hangat .. Dalam ingatan bagaimana Beliau menyanyikan lagu Kemesraan ditepi pantai dengan melepas kasut .. Menyusuri butir butir pasir yg berbisik ..-"Kemesraan ini .. Jangan lah cepat berlalu . - kemesraan ini .. ingin ku kenang selalu ".
.
>•Hening dalam lutut yg bersimpuh.. Membaca kembali email-email yg beliau tuliskan pada saya .. - banyak rencana yg belum terwujud ..-banyak kesatuan hati yg tertunda dan saat ini muncul di benak ..
.
Saat sebelum pemberkatan Bunda Maria ASSUMPTA ...beliau berkisah banyak hal yg saya tulis dgn kertas seadanya .. Dari atas pembaringan . Saya simpuh dikaki beliau dan menuliskan satu persatu apa yg beliau sampaikan dengan hati .. Sepenuh jiwa .
.
>• Pancaran KASIH itu sekarang telah pergi .. Butiran Air mata membasahi bumi .. - teringat seminggu yg lalu saya dipanggil masuk ruangan .. Perlahan beliau menanyakan "Anne sakit apa? Semoga sehat ya.."
.
Itu kalimat terakhir beliau yg terngiang ditelinga saya dan kemudian perlahan lahan saya usap tangan beliau dengan menyanyikan lirih lagu Bapa Kami ... Hingga beliau terlelap..
.
>• Kini .. Jiwa itu benar-benar terlelap dipelukan BAPA disurga..- seseorang yg kegigihan dan jiwa seni nya menginspirasi hidup saya telah berpulang .
.
Selamat jalan Ayah Iman bagiku .. Kan ku rangkai catatan buah pikiran dan Roh mu dalam halaman-halaman kisah kasih "JUBAH yg tergantung".
.
Yg kupersembahkan untuk mengenang mu didalam hati kami ..-
.
( Berkah Dalem)
.
*****************
.
 
(WA - Rabu, 11 Nop 2015)
.
Dari Uskup Bandung:
.
Para Rama, kita berduka cita karena Uskup Bandung ke-4 yang kini menjadi Uskup Agung Semarang, Mgr. Pujasumarta meninggalkan dunia pada jam 23.30, Selasa, 10 November 2015 di rumah sakit St. Elisabeth. Saya baru terima berita duka ini dari Direktur RS Elisabet, Sr. Victorine. Kita doakan, semoga beliau beristirahat dalam damai. Mgr. Puja, selamat jalan. Terima kasih atas jasa dan cinta Mgr. Puja untuk kami!
.
Ut diligatis invicem,
Anton osc
.
.
.
RIP. Mgr Johanes Pujasumarta telah dipanggil Tuhan,
.
Hari Selasa, 10 November 2015 jam 23.35 WIB.
.
Rabu 11 Nop 2015, jam 10.00 disemayamkan di gereja Katedral,
Jam 18.00 Misa Req di Katedral;
.
Kamis 12 Nop 2015 jam 05.30 misa pagi di Katedral;
.
Jam 08.00 ibadat pemberangkatan, dilanjutkan pemberangkatan ke seminari Tinggi Kentungan Yogya;
.
Jam 18.00 Misa di Kapel St Paulus Kentungan.
.
Jumat 13 Nop 2015 jam 10.00 Misa dan pemakaman.
.
**************
.
.
Sumber gambar:
www.sesawi .net
.
.
 
CATATAN:
========
Saya Ikut Berduka Cita
Semoga Tuhan mengampuni semua dosanya, berkenan menerimanya untuk memberikan tempat yang terbaik.
Amin .....
(SW)

Tuesday, November 10, 2015

“RENCANA TUHAN vs The Doctor VALENTINO ROSSI”





 
“RENCANA TUHAN vs The Doctor VALENTINO ROSSI”
.
 
Opini Ngasal: (SPMC) Suhindro Wibisono
.
Saya termasuk salah satu yang suka pembalap The Doctor VALENTINO ROSSI sejak yang bersangkutan merajai MotoGP, itu dikisaran tahun 2002. Karena mendapat hukuman Race Direction atas insiden 'drama dupak' pada Marc Marquez di sirkuit Sepang - Malaysia, Rossi mendapat nilai penalti 3 dan karena sebelumnya Rossi sudah pernah dapat nilai penalti 1, maka nilai akumulasi penaltinya menjadi 4 dan itu maknanya pada balapan berikutnya harus start paling buncit, itulah kenapa di Sirkuit Ricardo Tormo dalam Grand Prix Valencia pada Minggu, 8 Nopember 2015 dimana babak terakhir serial MotoGP 2015 berlangsung Rossi start pada posisi 26. Selamat walau akhirnya harus menjadi juara 2 untuk periode balap MotoGP 2015 ini, dan juaranya adalah Jorge Lorenzo yang juga adalah dari team yang sama dengan Rossi yaitu: Movistar Yamaha MotoGP.
.
Saya ingin menyoroti gonjang-ganjingnya setelah waktu itu mendapat sanksi ketika menjatuhkan Marc Marquez di Malaysia, utamanya atas pemberitaan-pemberitaan yang ada. Ketika ada petisi yang mendapat dukugan lebih 500 ribu meminta hukuman untuk start paling akhir dibatalkan, juga adanya banyak yang menuduh Marc Marquez “diving”seperti julukan para pemain bola yang mengharap lawan mendapat sanksi, ada juga yang mengatakan bahwa Rossi di provokasi terlebih dahulu oleh Marquez, dan macam-macam lagi serupa itu.
.
Itulah suara-suara gambaran cinta yang membuta, konflik kepentingan kalau didalam hukum, mustahil mereka-mereka yang mengidolakan segala sesuatu dapat menghakimi dengan adil. Saya memang mengidolakan Rossi, tapi untuk kasus “drama dupak” menurut istilah saya, syukur petisi untuk Rossi tidak dikabulkan. Saya melihat tayangan ulangnya ketika kaki Rossi mendupak Marquez dan itu sungguh tidak etis dalam olahraga yang pastinya juga menjunjung spirit kejujuran. Tapi begitulah kenyataan banyak manusia, ketika heboh “tangan tuhan” Maradona pada 22 Juni 1986, sungguh akan lebih hebat andai Maradona sendiri yang waktu kejadian mengakui adanya handsball, bukan mengakuinya 5 tahun kemudian. Dan saya blom pernah lihat hal semacam itu terjadi di semua pertandingan olahraga. Lalu menyikapi peristiwa terjadinya “drama dupak” Rossi terhadap Marquez itu karena adanya adu mulut antara mereka, atau Rossi di provokasi, itu semakin jelas cinta yang semakin membabi-buta. Bagaimana memprovokasinya? Lha wong mereka lagi ngebut mungkin kecepatan motor mereka ada dikisaran lebih 250 km/jam, pakai helm full face yang rapat pula. Kalau toh provokasinya terjadi sebelum perlombaan dimulai, sebagai juara yang sudah kampiun seharusnya lebih mengedepankan mental juaranya, dan pastinya tidak lupa efek samping dari semua yang dilakukan. Lebih hebat kalau ksatria mengakui dan meminta maaf dan tidak perlu mengungkit atau beralibi kenapa hal tersebut dilakukan.
.
Sebelum pertandingan terakhir di Valencia, pengumpulan nilai mereka adalah:
1. Valentino Rossi: 312 poin
2. Jorge Lorenzo: 305 poin
3. Marc Marquez: 222 poin
4. Dani Pedrosa: 190 poin
5. Andrea Iannone: 188 poin
.
Lalu setelah pertandingan terakhir minggu kemarin Rossi mengatakan Marquez dan Pedrosa “mengawal” Lorenzo, tuduhan yang memang susah dicari kebenaran maupun kesalahannya, itulah yang namanya sudut pandang. Rossi dan Marquez tidak disangsikan lagi saat-saat terakhir pasti masih saling gondok, kalau toh ada nuasa Marquez tidak menginginkan Rossi yang keluar sebagai juara, itu adalah hal yang sangat rasional bukan? Jadi apakah benar tuduhan Rossi bahwa Marquez sejatinya “mengawal” dan menghantar Lorenzo agar menjadi juaranya? Lalu bagaimana dengan peran Pedrosa, apakah Pedrosa juga nurut saja dengan skenarionya Marquez? Apakah sejatinya mereka berdua walau tidak mungkin menjadi juara MotoGP 2015 tidak ingin memenangkan balap itu? Lupakan Marquez yang sangat mungkin rela mengorbankan dirinya asal Rossi bukan juaranya, tapi kalau mengobankan orang lain juga, apakah itu tidak berlebihan?
.
Yang tidak kalah menarik adalah peran Andrea Iannone, pada balapan terakhir terpaksa tidak bisa meneruskan lajunya, itu artinya tidak dapat nilai, tapi tetap menjadi juara kelima. Hal itu bisa juga dimaknai andai Iannone tidak melakukan kesalahan, maka Rossi bukan tidak mungkin akan menjadi juara 5 dalam balap sesi terakhir di Valencia minggu kemarin. Terus kalau prediksinya Rossi kita anggap betul, maka supaya adil prediksi untuk Iannone juga harus dianggap betul, maka kalau kita "anggap" kejuaraan terakhir itu menghasilkan pemenang sebagai berikut: 


1 Marc Marquez
2 Jorge Lorenzo
3 Dani Pedrosa
4 Andrea Iannone
5 Valentino Rossi
.
Maka pengumpulan nilai mereka "dianggap" menjadi: (misal/umpama)

1 Marc Marquez: 25 + 222 = 247
2 Jorge Lorenzo: 20 + 305 = 325
3 Dani Pedrosa: 16 + 190 = 206
4 Andrea Iannone:13 + 188 = 201
5 Valentino Rossi: 11 + 312 = 323
.
“Andai” itu yang terjadi, pengumpulan nilai terbanyak masih JORGE LORENZO, dan sebetulnya, tanpa ikut bertandingpun Valentino Rossi tetap juara ke dua. Semoga menjadi pembelajaran bagi Rossi, bahwa “emosional” itu justru merugikan diri sendiri. Andai tidak mendapat nilai penalti 3, andai bisa start pertandingan tidak diposisi paling belakang, bukan tidak mungkin dialah juaranya. Tapi apapun itu, memang itulah yang harus dibayar, manusia boleh menghitung, diatas kertas pada lima sampai tiga periode sebelum usainya pertandingan di Malaysia, Rossi sudah dikalkulasi menjadi juara untuk MotoGP 2015, tapi kalau Tuhan berkehendak lain, memangnya ada yang kebetulan di dunia ini? (SPMC SW, 10 Nopember 2015).
.
.
CATATAN:
========
Hasil akhir MotoGP 2015 adalah: (Juara 1 s/d 5)

99, Jorge Lorenzo(SPA), Movistar Yamaha MotoGP, nilai 330
46, Valentino Rossi(ITA), Movistar Yamaha MotoGP, nilai 325
93, Marc Marquez(SPA), Repsol Honda Team, nilai 242
26, Dani Pedrosa(SPA), Repsol Honda Team, nilai 206
29, Andrea Iannone(ITA), Ducati Team, nilai 188
.
.
Penilaian Poin Pembalap

• Finish ke 1 tambahan poin +25
• Finish ke 2 tambahan poin +20
• Finish ke 3 tambahan poin +16
• Finish ke 4 tambahan poin +13
• Finish ke 5 tambahan poin +11
• Finish ke 6 tambahan poin +10
• Finish ke 7 tambahan poin +9
• Finish ke 8 tambahan poin +8
• Finish ke 9 tambahan poin +7
• Finish ke 10 tambahan poin +6
• Finish ke 11 tambahan poin +5
• Finish ke 12 tambahan poin +4
• Finish ke 13 tambahan poin +3
• Finish ke 14 tambahan poin +2
• Finish ke 15 tambahan poin +1
.
.
Dalam satu musim MotoGP ada 18 kali balapan, berikut daftar MotoGP 2015 yang sudah berakhir pada Minggu, 8 Nopember 15:

.
Seri Tanggal Sirkuit
1 29 Maret 2015 Losail, Qatar
2 12 April 2015 Circuit of The Americas, US
3 19 April 2015 Autodromo Termas de Rio Hondo, Argentina
4 3 Mei 2015 Jerez, Spanyol
5 17 Mei 2015 Le Mans, Perancis
6 31 Mei 2015 Mugello, Italia
7 14 Juni 2015 Catalunya, Spanyol
8 27 Juni 2015 Assen, Belanda
9 12 Juli 2015 Sachsenring, Jerman
10 9 Agustus 2015 Indianapolis, US
11 16 Agustus 2015 Automotodrom Brno, Republik Ceko
12 30 Agustus 2015 Donington Park, Inggris
13 13 September 2015 Misano, Italia
14 27 September 2015 Aragon Motorland, Spanyol
15 11 Oktober 2015 Motegi, Jepang
16 18 Oktober 2015 Philip Island, Australia
17 25 Oktober 2015 Sepang, Malaysia
18 8 November 2015 Comunitat Valenciana, Valencia
.
.
Daftar nama pembalap MotoGP 2015 dan tim:


# Rider Nat. Team
4 Andrea Dovizioso ITA Ducati Team
6 Stefan Bradl GER NGM Forward Racing (Forward Yamaha)
8 Hector Barbera SPA Avintia Racing (Ducati)
9 Danilo Petrucci ITA Pramac Racing (Ducati)
17 Karel Abraham CZE Cardion AB Motoracing (Honda)
19 Alvaro Bautista SPA Factory Aprilia Gresini (Aprilia)
25 Maverick Vinales SPA Team Suzuki MotoGP
26 Dani Pedrosa SPA Repsol Honda Team
29 Andrea Iannone ITA Ducati Team
35 Cal Crutchlow GBR LCR Honda
38 Bradley Smith GBR Monster Yamaha Tech 3
41 Aleix Espargaro SPA Team Suzuki MotoGP
43 Jack Miller AUS LCR Honda
44 Pol Espargaro SPA Monster Yamaha Tech 3
45 Scott Redding GBR Marc VDS Racing Team (Honda)
46 Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP
50 Eugene Laverty IRL Drive M7 ASPAR (Honda)
63 Mike di Meglio FRA Avintia Racing (Ducati)
68 Yonny Hernandez COL Pramac Racing (Ducati)
69 Nicky Hayden USA Drive M7 ASPAR (Honda)
76 Loris Baz FRA NGM Forward Racing (Forward Yamaha)
93 Marc Marquez SPA Repsol Honda Team
99 Jorge Lorenzo SPA Movistar Yamaha MotoGP
(Data dikutip dari berbagai sumber)
.
.
Sumber gambar:
yangseru .com

Saturday, November 7, 2015

"OKNUM", TOLOK UKUR AGAMA ANDA.




.
~ “OKNUM", TOLOK UKUR AGAMA ANDA ~
.
Opini Sensi (SPMC) Suhindro Wibisono
.
~~~
BUAH GAMBARAN BAIK / BURUK POHONNYA,
POHON DINILAI DARI BUAHNYA.
(Bukan asli pendapat saya)

.


Pohon menggambarkan agama, buah menggambarkan ummat.
~~~
.
Cermati kenyataan yang ada, lalu RENUNGKAN .....
Setelah itu hayo lakukan hal terbaik yang bisa, agar ada perubahan ....
.
Kalau kita selalu menyangkal, itu artinya kita kurang mencermati keadaan, atau pakai kacamata kuda? Hehehehehe .... Renungkan .....
.
Setelah beberapa waktu mengembara pada beberapa grup “seram” di facebook, ujung akhirnya saya diusir oleh adminnya, karena saya hampir tidak pernah melamar untuk menjadi membernya, ya mau apalagi, toh memang semuanya gratis bukan? Entah sudah berapa grup yang saya masih tercatat sebagai member, dan itu semua hasil dimasukkan teman-teman. No problemo! Pada hasil pengembaraan tersebut, berdasar pengamatan saya, jadi tentu saja ini adalah pendapat subyektif ya, maaf kalau kurang benar atau kurang berkenan. Ada kelompok kepercayaan tertentu yang sangat antipati tidak memberi ruang kebenaran pada kepercayaan lain. Atas nama toleransi itu sangat menyedihkan, bahkan tidak segan mereka menyebut bahwa kepercayaan “A” salah, kepercayaan “B” sesat, kepercayaan “C” nyembah berhala, dan seterusnya, yang pada intinya mengatakan bahwa kebenaran hanya ada pada kepercayaannya, semuanya pasti masuk neraka kalau tidak masuk kepercayaannya, bahkan ada yang mengatakan perbuatan amalnya juga akan sia-sia karena salah kepercayaan. Itu sesuatu yang sangat menyedihkan, sungguh penggambaran kefanatikan yang akut. Atau punya sertifikat hak ultimatum dari Tuhan? RENUNGKAN.
.
Apakah mengatakan bahwa kepercayaannya adalah yang paling benar tidak boleh? Apakah mengatakan bahwa kepercayaannya yang mendapat garansi masuk surga tidak boleh? TENTU SAJA SANGAT BOLEH! Dan seharusnya memang begitu, bukankah itu bagian dari ajaran agar ummat mudah mengimani kepercayaannya? Tapi yang sering lupa atau memang disengaja, adalah menyalahkan kepercayaan orang lain. “Itulah akar masalah!” Apapun alasannya, ajaran yang menyalahkan kepercayaan orang lain walau hanya didepan ummatnya sendiri, pastilah bukan ajaran kepercayaan yang punya toleransi. Tidak mungkin menanam kebencian berbuah kebaikan atau toleransi, RENUNGKAN .....
.
Pada banyak diskusi yang pernah saya alami, mereka selalu melempar kesalahan pada oknum, tapi lupa menyadari bahwa oknum itu sendiri gambaran dari buah hasil pohonnya. Apakah tidak sangat menggelikan ketika berkoar-koar mengatakan bahwa pohonnya adalah yang terbaik, pohonnya masih murni karena masih asli, pohonnya tidak mungkin bisa tercemar karena selalu dijaga, pohonnya tidak mungkin rusak karena dibela dengan siap mempertaruhkan nyawa, dan seterusnya yang serba wah dan tiada bandingnya? Bukankah yang dinilai awam adalah buahnya? Mungkin mereka banyak yang lupa, bahwa oknum-oknum itupun adalah hasil dari pohonnya, maka semakin banyak oknum, bukankah itu artinya ada masalah dengan pohonnya? Sangat mungkin perawatannya tidak benar, cara penennya salah, perawatnya tidak punya keahlian sebagaimana mestinya, kurang terkoordinasi sehingga tidak menghasilkan buah-buah standard sesuai harapan, perawatnya memanipulasi pohon demi kepentingan sendiri, lupa bahwa pohon yang ditanam diwilayah tertentu butuh perlakuan berbeda, dan seterusnya .... RENUNGKAN.
.
Adakah pohon yang tidak menghasilkan buah jelek? Adakah kepercayaan yang tidak ada oknumnya? Sayangnya saya belum pernah melihatnya ada. Tapi sebaiknya oknum itu dijadikan tolok ukur, bukan pelarian atau pelemparan masalah. Jadi apakah salah pernyataan : “BUAH GAMBARAN BAIK / BURUK POHONNYA, POHON DINILAI DARI BUAHNYA”? Renungkan! (SPMC SW, Sabtu, 07 Nopember 2015).
.

~~~~~~~~~~~~
.
Persembahan:
Artikel ini juga dipersembahkan Kepada
Bapak Alidjan Lorina
Selamat Ulang Tahun.
.
~~~~~~~~~~~~
.
Sumber gambar:
Snel-ku.blogspot .com
.