Friday, June 28, 2013

( SURAT UNTUK PDIP )


( Image source : dreamstime.com )


Dengan hormat,

Selamat Mbak Puan,
Sekarang ini PDIP punya jagoan Pak Jokowi yg selalu no 1 di semua survei.
Apakah Pak Jokowi akan dinominasikan jadi Capres ?  Pertanyaan umum tapi menurut saya sangat penting untuk  PDIP.

Jadwal pemilu legislatif mulai kampanye 11 januari 2014.
Kalau menurut pengamatan saya sebagai orang awam, saya tidak mengenal siapa calon-calon anggota DPR / DPRD dari semua partai yang ada.
Paling-paling saya tahu mereka yang sering tampil dimedia, hanya sekedar itu saja. Itulah sebabnya banyak partai yang mencalonkan para selebriti untuk mendulang suara seperti yang sekarang ini terjadi bukan ?.

Saya sangat yakin, orang awam seperti saya "sangatlah banyak" dinegeri ini.
Dan kalau ada partai yang cerdas yang sekiranya sreg dengan hati kami, tentu saja kami akan memilih partai tsb.
Dan hal tersebut biasanya kami pilih dari tokoh Capres yang dicalonkannya.

Kembali ke pertanyaan awal, tentang apakah Pak Jokowi akan dinominasikan jadi Capres ?
Menurut saya, kalau PDIP ingin menang dalam pemilu kali ini, ini adalah kesempatan terbaik, mumpung PDIP punya Pak Jokowi.
Popularitas seseorang seperti juga roda kehidupan yang lain, kalau kita salah memprediksi, hilanglah kesempatan tsb, terlebih kita engga tahu berapa lama seseorang berada dipuncak popularitasnya.

Menurut saya lagi, kalau memang ingin menominasikan Pak Jokowi jadi Capres, yang "terpenting" adalah kapan saat pen-deklarasi-an'nya.
Dan menurut saya waktunya adalah akhir tahun 2013 ini atau minggu pertama tahun 2014, tidak boleh terlalu cepat, karena akan menimbulkan kontradiksi terlalu lama di publik, terlebih bagi para tokoh politik ( lawan politik ) maupun pengamat politik yang tidak suka kalau PDIP sekiranya akan unggul.
Keuntungan dari pencalonan Pak Jokowi menjadi Capres, adalah untuk menggaet orang-orang seperti saya yang sangat banyak sekali, yang tidak terlalu ambil pusing siapa yang akan dicalonkan untuk menjadi anggota DPR / DPRD.  Itulah sebab pentingnya waktu pendeklarasian Capres sebelum masa Kampanye legislatif berlangsung, dan saya percaya hal tsb akan "mendongkrak" perolehan suara untuk PDIP. ( Menjadi Capres dengan hanya menjadi JURKAM tentu saja sangat berbeda, dan lebih "terlihat" jadi Gubernur DKI dari pada WAPRES )

Kalau pedeklarasian capres-nya setelah pemilu legislatif, besar kemungkinan PDIP hanya akan memenangkan kursi Presiden, tapi tidak memenangkan perolehan suara di DPR / DPRD. Dan tentu hal tsb akan merupakan hambatan Presiden dalam melaksanakan tugas nantinya.

Begitulah sedikit pendapat saya sebagai orang awam, mohon maaf kalau Mbak Puan kurang berkenan.

Semoga kali ini adalah momentum terbaik untuk PDIP yang TUHAN berikan yang dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan warga bangsa negeri ini, untuk tidak lebih terjerembab kemasalah-masalah korupsi yang sudah sangat memprihatinkan.

Wassallam,

Minggu, 2 Juni 2013
SPMC SW
---------------------------------------------------
Note :
Mohon maaf kalau ada pembaca yang kurang berkenan, soalnya engga tahu kemana ngirimnya supaya tersampaikan ke Ibu Megawati.
Dan surat ini dibuat karena salut ke-tokoh-an Bapak JOKOWI, yang pada intinya bertujuan sangat mengharapkan INDONESIA menjadi lebih baik, hanya itu !.
---------------------------------------------------

Monday, June 24, 2013

HANI BIKIN AKU GALAU

( Image source : facebook.com )



Kabarnya, kalau di negara tetangga, ketangkap bawa narkoba tidak lebih dari satu ons aja, hukumannya sudah pasti "mati" !!

Tapi kalau disini, walaupun undang-undang-nya memungkinkan dihukum mati, yang pernah dijatuhi hukuman mati bisa dihitung jari, tapi pelaksanaan hukuman matinya masih nol ya ?   Padahal yang ketangkap bawa berkilo-kilo bahkan berkwintal-kwintal narkoba sudah banyak sekali.
Dan konon kabarnya bikin pabrik ekstasi saja engga dijatuhi hukuman mati !     "Moga-moga" bukan karena jaksa dan hakimnya kena suap ya.

Malah katanya ada yang sudah divonis hukum mati, tapi nyatanya sampai puluhan tahun tidak bisa dilaksanakan ?  Kenapa ya ?   Ada yang bilang dijadiin mesin ATM, jangan-jangan bener tuh !?

Herannya sudah banyak yang bicarain tapi keadaan juga tidak berubah ?
Bahkan menteri-menteri-nya sudah ganti berapa kali, toh keadaan juga tetap sama. Jadi sebenarnya masalahnya ada dimana ya ? Apakah masih kurang banyak warga bangsa yang 'tersandung' narkoba ? Atau masih kurang massif peredarannya ?
Hayo siapa yang bisa jawab ?  Mungkin kalau ditanya begitu saja pastinya banyak yang bisa jawab, tapi kalau disuruh memecahkan masalahnya, sampe ganti presiden berapa kali lagi ya baru bisa bener penegakkan hukum dinegeri ini ?  Yach . . . . setidaknya sama ama negara tetanggalah, supaya para penyelundup/pengedar narkoba takut-nya sama dengan kalau ngedarin di negara tetangga tsb.

Konon kabarnya ingin menjadikan "2015 Indonesia Negeri Bebas Narkoba", apakah tidak terlalu berlebihan ?, sementara ketegasan menegakkan keberanian untuk melaksanakan hukuman yang sudah punya kekuatan hukum tetap saja masih tidak terdengar gaungnya.
Laksanakan dengan tegas, berikan contoh pelaksanaan hukuman mati terhadap terpidana mati kasus narkoba yang sudah punya kekuatan hukum tetap, lalu "promosikan" hasil pelaksanaan tsb !.

Sehubungan dengan masalah pengedaran narkoba tsb, banyak lho yang rada janggal di negeri tercinta ini.
Coba bayangin . .  .  dengan menggunakan HP ada pengendali pengedar narkoba yang beroperasi dari sel penjara, saya rada bingung sendiri, kenapa masalah tsb kok sepertinya berulang kali terjadi, dan engga dicari solusinya yang setidaknya bisa bikin jera !!  Rasanya kok lucu banget kalau Kalapas-nya engga tahu atau kecolongan ada warga binaannya pakai HP !

Kalau saya ditanya gimana caranya, saya akan jawab : "kalau hal tsb terjadi, kepala penjaranya langsung dicopot saja !!". Harus diusut jangan-jangan terlibat pengedaran juga, atau setidaknya kena suap. ( Dicopot maksud saya diberhentikan dengan tidak hormat lho, bukan cuman dihilangkan jabatannya saja, atau dipindahkan ke lokasi lain !! )
Apa engga aneh kalau sampai sekarang saya belum pernah denger kepala penjara dicopot ttg kasus tsb !. Juga apa sanksi ketika ada kamar hotel prodeo bak kamar hotel berbintang ?  Ketika ada narapidana tamasya ke Bali ? Kok seolah-olah hanya menyalahkan terpidananya saja . . . .   logika apa yang digunakan oleh pejabat yang berwenang . . .  .   ?  Sungguh menyedihkan dan tidak menyelesaikan akar masalah . .  . ..
Jadi kalau hal-hal 'semacam' tsb terjadi berulang lagi, harap maklum . . .   engga ada resikonya . .  .  .
( Maaf kalau saya kurang info ? )  Bukankah hal tsb sangat logis ?   

Atau  engga ada undang-undangnya ??  Kalau gitu apa dong tanggung jawabnya kepala penjara ??
Kalau memang gitu, ya dibikin saja aturan dan tanggung jawabnya.  Kalau jadi kepala penjara terus engga ada tanggung jawabnya, terus gimana dong ??   Ayolah . . . . Pakai cara pemecahan masalah yang logis-logis saja . . . engga usah yang aneh-aneh.

Harusnya Kalapas-nya juga bisa membuat ultimatum yang serupa terhadap bawahannya !! Dipecat kalau sampai ada warga binaan yang memiliki HP.
Biasanya kalau kepalanya bersih, anak buahnya akan takut berbuat tidak bersih.
Karena . . . . logikanya engga mungkin bisa terjadi kalau engga ada kasus suap dalam masalah tsb !.

Sebetulnya . . . . masalah di negeri kita ini terjadi karena ketidak-mauan untuk membereskan masalah dengan serius dan tegas.  Banyak hal yang memang "sengaja" dibiarkan mengambang, dan itu terjadi dihampir semua instansi yang berkaitan dengan pelayanan publik. Supaya tercipta makelar-makelar atau calo-calo.
Mustahil kalau semua itu tidak diketahui oleh pejabat yang berwenang pada institusi tsb, karena kalau sudah hampir menjadi rahasia umum, terus pejabatnya tidak tahu, lucu bukan ??  Jadi pastinya ya ada pembiaran disitu.

Ampun banget ama keadaan negeri ini . . .

Ampuni saya yang galau, galau menanti terciptanya banyak kebaikan dinegeri ini . . .


Wassallam,

blogspot, Juni 2013.
By SPMC SW

-----------------------------------------------
@ 2013 "HANI" = Hari Anti Narkoba Internasional
-----------------------------------------------

Friday, June 21, 2013

BERSIH-BERSIH ALA REFORMASI

( Image source : elesen4446.blogspot.com )



Saya terkadang suka ngelamun, lalu  ada rasa gusar dalam lamunan tersebut.  Lamunan kali ini saya coba mengetiknya, semoga Anda mau merenungkannya, yang siapa tahu tergerak hati untuk menyuarakannya juga.

Kalau seandainya kita punya pemimpin yang BERANI - BERSIH - ADIL - TEGAS, wah Indonesia pasti bisa jadi luar biasa.
Untuk mendapatkan dukungan bagi pemimpin tsb, dan juga untuk memproklamirkan kehebatannya, misalnya gini, bukankah banyak sekali mahasiswa yang sedang menulis skripsi, tesis atau apalah itu namanya untuk mengambil gelar S1, S2, maupun S3, nah dari mahasiswa-mahasiswa tsb bisa dibuat rangking-nya.  Lalu . . . misalnya untuk mereka yang akan mengambil gelar dibidang hukum, kasih aja kesempatan bagi mereka untuk mengikuti pembicaraan-pembicaraan atau lobi-lobi mulai dari awal yang diadakan oleh pemimpin, jadi mereka bisa juga dianggap sebagai pembuat notulen atau apalah . . . . yang harus mengikuti setiap pembicaraan yang diadakan tentang suatu masalah, walaupun mungkin mereka tidak punya hak bicara, setidaknya mereka punya kesempatan untuk banyak belajar, kemudian hasil skripsi / tesis mereka juga diminta untuk dokumentasi. ( Maksudnya lebih bagus kalau bukan hanya satu orang mahasiswa dalam satu kasus )

Bukankah mereka-mereka nantinya adalah calon-calon pemimpin Bangsa ?
Dan kalau memang pemimpin-nya bersih, pemimpin yang memang mengabdi untuk rakyat, kebobrokan apa yang harus takut untuk dirahasiakan ?   Bukankah itu berarti pemimpin yang memberi contoh tentang keterbukaan dan "bersih" ?!
Tentu saja ada semacam peraturan terhadap mahasiswa tsb, entah itu berupa perjanjian dan sumpah tentang kerahasiaannya, sampai kapan boleh dipublikasikan,  terus juga untuk hal-hal yang sangat rahasia misalnya, mungkin syaratnya adalah bagi mereka yang akan mengambil gelar S3, dan lain-lain yang disesuaikan demi kebaikan semuanya.

Tinggal disesuaikan saja, pemerintah akan mengambil kebijakan dibidang apa, lalu mahasiswa bidang apa yang boleh ikut melakukan penelitiannya.

Coba kalau kita bayangkan, kalau hal tersebut terjadi mulai dari tingkat presiden, wapres, menteri, gubernur,  dst-nya bahkan mungkin sampai ke bupati, wali kota, terus ditambah dengan ABRI,  kepolisian dan "komisi di DPR" . . . . pastinya Indonesia akan segera menjadi negara yang bersih, dan hal-hal positif lainnya.

Pelaksanaannya mungkin tidak bisa serentak ya, setidaknya kalau presidennya berani mencoba untuk memulai dalam satu case tentang apa saja, saya pikir itu adalah suatu permulaan yang luar biasa.

Semoga tulisan ini dapat menyampaikan kepada Anda tentang yang ingin saya sampaikan ?  Mohon maaf kalau rada amburadul, tapi intinya adalah  menciptakan sejarah tentang : " kebersihan - keterbukaan - dukungan - regenerasi " terhadap suatu pemerintahan yang sangat luar biasa. Penulisan sejarah yang akurat, tidak seperti SUPERSEMAR yang masih misteri hingga kini.

Mohon maaf kalau ngaco . . . .
( Namanya juga ngelamun . . . . hehehe )


Wassallam,

blogspot, Juni 2013.
By SPMC SW



==================================
NOTES-nya :
Melibatkan pihak akademisi dalam proses  pengambilan kebijakan dan keputusan.
Akhirnya mendapatkan bonus kebenaran sejarah yang pasti tentang pemerintahan INDONESIA era Reformasi yang bersih.
-------------------------------------------------

Wednesday, June 19, 2013

MENAPAK PERSADA NUSANTARA ( #2/3 )

( Image source : mari.patungan.net )



Menjelang kenaikan harga BBM,  banyak sekali iklan di TV-TV dan Radio-Radio oleh Departemen-Departemen ( Kementrian-Kementrian ) yang intinya mengatakan "stop salahnya subsidi yang selama ini dikucurkan", tapi agaknya pembuat iklan lupa . . .  atau pemerintah juga lupa ?,  bahwa setelah kenaikan harga BBM yang akan diberlakukan, toh subsidi masih tetap diberikan kepada mereka yang selama ini menikmati !! Tidak ada perubahan, karena harga non-subsidi "katanya" sekitar Rp.9.500,- bukan ?   Jadi . . .  apakah pembuat Iklan tsb tidak membuat rancu ?  Atau tidak terpikir ??  Atau bagaimana ? . . .  dibilang salah tapi tetep dilanggengkan !
Kalau selama ini salah, terus mau di stop kesalahannya, ya harusnya jual dengan harga Rp.9.500,-    Bukan Rp.6.500,- dan Rp.5.500,- ( solar ) yang sampai detik pengetikan ini, belum diumumkan kenaikan harganya.

Padahal kalau menurut insting saya, seandainya dinaikkan menjadi Rp.9.500,- tapi pemakaiannya benar untuk menyejahterakan rakyat, mungkin efek demo-demo yang ada sekarang ini bisa jadi malah lebih sedikit. Asal pemerintah bener-bener tulus mau menyejahterakan rakyatnya lho ya, bukan egois hanya untuk kekayaan diri sendiri dan kelompoknya saja. Dan juga bukan demi urusan politik !. Apa lagi untuk bancaan korupsi !!.
( Baca juga artikel "MIMPI NYATA KE SURGA" dalam blog ini. Tak lupa terimakasih bagi mereka yang telah memberi tanggapan atas artikel tsb ~ Red. )

Menyimak lebih detail tentang iklan-iklan yang saya maksud diatas, rasanya iklan-iklan 'semacam' tsb sudah pernah kita 'rasakan' . . .  .   yach . . .  pada waktu akan menaikkan BBM  beberapa tahun yang lalu . . . .  
Rasanya sih masuk akal, untuk menggiring opini publik agar memaklumi akan terjadinya kenaikan harga BBM.
Cuman yang jadi masalah . . .  "isi" dari iklan-iklan tsb !!  Coba deh Anda simak lagi . . . apa iya setelah dinaikkannya harga BBM, maka rumah-rumah orang miskin dipelosok-pelosok sana tidak ada yang bocor lagi ??  Apa iya setelah ini tidak ada lagi berita tentang kesulitan warga miskin mencari pangan ?  Meneruskan pendidikan yang walaupun setelah mendapat anggaran 20% dari APBN tapi masih ada keluhan dari masyarakat ? ( Bener engga ? )
Apa iya jalan-jalan dipelosok-pelosok negeri ini akan dibuat ?  Jembatan-jembatan akan diadakan ? Sehingga tidak terulang lagi berita ttg kesekolah ala 'Indiana Jones'.
Apa iya mereka yang tinggal didaerah-daerah yang kekurangan air tidak ada lagi ?, dan malah iklannya mengatakan   " . . .  kalau air bersih sudah ada jangan malas mandi ya . .  . "  Luar biasa !!.

Terus terang saya rada pesimis, karena kalau iklannya benar . . .  bukankah seharusnya sudah terlaksana waktu ada iklan sejenis beberapa tahun yang lalu, ketika juga akan menaikkan BBM ?

Kalau iklan tersebut tidak bisa menepati janji yang tertangkap oleh masyarakat, saya pikir iklannya terlalu manis, kalau tidak boleh dibilang "ada" pembohongan publik. Atau jangan-jangan masyarakat udah kebal, menganggap iklan tersebut hanya janji-janji surga, dan pembuat iklan juga sudah tahu engga bakalan ada yang menagih lagi sesudahnya.

Kenapa tidak membuat iklan yang lebih logis dan masuk akal saja, iklan yang membumi !!  Misalnya, adanya jaminan harga BBM akan sama diseluruh pelosok negeri ini.  Jadi tidak ada keluhan lagi bahwa harga bensin di pelosok negeri ini harganya 25ribu perliter  seperti yang kita dengar sekarang !   Harusnya pemerintah bisa memberikan garansi itu, karena harga yang diumumkan adalah untuk  Indonesia alias seluruh Nusantara, seberapa pun susahnya wilayah tersebut, itu adalah bagian dari Indonesia, dan saya pikir itu wajib hukumnya bagi pemerintah untuk mensubsidi seberapapun besar biaya transportasinya.
Bukankah seharusnya pemerintah juga menciptakan rasa kemanunggalan saudara-saudara kita di seluruh persada nusantara ini ?, walau yang nun jauh disana letaknya.
Termasuk pembangunan sarana jalan dan lainnya untuk daerah-daerah terpencil, karena kalau kita dengar berita di TV tentang berpindahnya warga negara ke negara lain, rasanya sangat miris . . . seolah-olah pemerintah tidak mampu mengayomi semua anak bangsanya . . .
Sori jadi sedikit melenceng teringat Sipadan dan Lingitan yang dimenangkan Malaysia, yang menurut saya hanya karena kita "kalah" promosi . . .  .  kabar ceritanya waktu ada peninjauan oleh unit dari PBB, ternyata disana sudah ada aktifitas oleh Malaysia, sehingga itulah alasan kemenangan yang diberikan.
Jangan sampai hal tersebut terjadi lagi di pulau-pulau yang lain. Karena konon kabarnya "Tanjung Datu" ( Kalbar ) objek wisatanya dikelola oleh Malaysia.
Entahlah . . .  saya kurang terlalu paham, tapi . . . jangan-jangan karena para pengambil kebijakan dinegeri ini terlalu asik 'cakar-cakaran' jadi lupa sama anak bangsa diperbatasan sana, atau lupa ngurusin wilayahnya dipinggiran . . . . yang ngenesnya baru heboh setelah resmi "kehilangan".

Semoga para pejabat dinegeri ini lebih mengutamakan ke-BIJAK-an, dari pada ke-EGOIS-an.

Tidak lupa mohon maaf juga kalau ada yang kurang berkenan.

Wassallam,

blogspot, Juni 2013
By SPMC SW

--------------------------------------

Sunday, June 9, 2013

Gue mang EGOIS ! Masalah buat lo ?



( Image source : skcuzzlebumm.blogspot.com )


Saya lupa, ada yang "pernah" mengatakan, kalau mau menilai tentang suatu Bangsa, perhatikan saja lalu lintasnya ! ( Saya tambahin sendiri gini : terutama di ibukotanya ! )
Wow . .  .   .    .  !    Apa iya ya ??

Coba bagaimana harus mendeskrepsikan tentang lalu-lintas di Jakarta yang semrawut itu ??

Kalau hanya boleh mendeskrepsikan hanya dengan satu kata, maka saya akan mengatakan kebanyakan pengemudinya adalah EGOIS.

Angkutan umum suka berhenti se-enaknya sendiri, berhentinya di sembarang tempat, entah itu ditikungan, ataupun ditempat terlarang lainnya. Mungkin mereka berdalih, cari penumpang, mengejar setoran, atau karena tidak ada polisi.
Mereka tidak peduli dengan pengendara lainnya !!  Mereka tidak peduli walau itu mengakibatkan kemacetan, dan otomatis mengganggu kelancaran pengguna jalan lain, bukankah itu masuk dalam kelompok sifat EGOIS ?

Saya sering melihat pengemudi mobil-mobil bagus yang parkir ditempat yang nyata-nyata ada rambu dilarang parkir, mungkin berdalih cuman sebentar, atau . . . . ah jalanan sepi ini, atau mungkin juga ada yang mikir : siapa yang berani tilang saya ?
EGOIS juga kan ? ( Ttg batasan kepemelikan mobil, baca tulisan saya di blog ini juga "PENGATURAN KEPEMILKAN KENDARAAN DI DKI" )

Begitu juga motor yang parkir dibawah jembatan penyeberangan atau dibawah jalan layang waktu hujan, karena pengendaranya berteduh , bahkan tidak peduli walau menutup setengah jalanan, yang sering kali berbuntut kemacetan.
EGOIS yang minta dimaklumi !.
Dan hal tersebut sepertinya tidak pernah dicarikan solusinya bagaimana supaya tidak terjadi, alias supaya jembatan tidak dijadikan tempat berteduh lagi.  Padahal kalau mau . . . . .   mestinya ya engga susah-susah amat toh ?

Terus kalau kita perhatikan dijalan tol, banyak mobil yang nyalip dari bahu jalan, ( maaf saya juga pernah melakukan, walaupun 'apes'nya langsung kena tilang hehehehe ), berarti itu melanggar aturan toh ?  Karena tidak ada polisi, karena tidak mau ngantri, lupa kalau hal tersebut sebenernya juga membahayakan keselamatan pengguna jalan yang lain.
EGOIS !.

Termasuk pengguna jalan tol yang menggunakan lajur paling kanan, padahal sudah tahu bahwa lajur tsb hanya untuk mendahului, dan yang konyol . . .  jalannya mobil tidak termasuk kencang untuk ukuran jalan tol ( 70~90 KM/Jam ), jadinya susah untuk didahului, terus kalau di klakson atau di DIEM oleh mobil dibelakangnya, cuek aja . . . berasanya dah paling bener, malah terkadang marah !.
Persis sama dengan pengendara motor yang sengaja ngelawan arus karena mau ambil jalan pintas !  Galaknya merasa dia yang bener !!
Luar biasa . . .  entah apa yang terjadi dengan kita semua ?
EGOIS !

( Numpang tanya : apakah kalau becak boleh ngelawan arus ?? Bukankah becak lebih lebar dari pada motor ?. Bukan di DKI lho ! )

Pengemudi mobil bagus juga sering saya lihat buang sampah sembarangan, mungkin dia berpikir . .  ah cuman tissue ini, ah cuman bungkus rokok aja kok, ah cuman putung rokok aja kok, ah cuman kantong plastik ini . . .  dan ah-ah lainnya.    Mungkin berpikir : 'Ngapain harus ngotorin mobil saya ? Masak barang segitu kecil bisa bikin banjir ?'
Atau . . . jangan-jangan malah engga mikir apa-apa, saking udah biasanya !!
Biasa EGOIS !!  Hehehehe

Jadi . . . apakah "kita" ( maaf jangan-jangan boleh dibilang "kita Bangsa" ! ) EGOIS ??

Coba kita renungkan sejenak, begitu banyak korupsi dinegeri ini, pastinya mereka-mereka yang korupsi hanya berpikir untuk kekayaan sendiri dan mungkin juga kelompoknya, tidak mikirin orang lain. Jadi jelas bahwa mereka adalah manusia yang EGOIS.

Menurut saya, KORUPSI itu suatu kejahatan yang paling kejam.
Coba bayangkan, kalau ada korupsi oleh penegak keadilan, orang diadili  yang seharusnya salah bisa jadi tidak salah karena hakim yang memutuskannya menerima suap. Berarti terdakwa akan melakukan kesalahan serupa karena merasa pasti aman . . .  dan akan melakukannya lagi dengan cara yang lebih canggih !! Bagaimana kalau kejahatan yang dilakukannya adalah KORUPSI ??

Dan yang lebih mengerikan lagi adalah "kalau" terjadi korupsi oleh penyelengara negara, oleh pejabat negara yang berhubungan dengan eksploitasi alam ( tanah air ), bukankah sangat mengerikan kalau misalnya ada perjanjian yang tidak menguntungkan bangsa dan negara ini gara-gara pengambil kebijakan menerima suap ?
Agaknya harus diteliti bagaimana perjanjian-perjanjian eksploitasi alam ( pertambangan ) itu terlaksana ?  Berapa bagian yang diterima bangsa ini ? Sudah layak-kah  jika dibandingkan dengan perjanjian oleh negara lain ?
Pertambangan yang dimiliki oleh negara maju terutamanya !

Atau terjadinya "pembiaran" ( pura-pura tidak tahu ) eksploitasi hutan maupun laut secara ilegal karena petugasnya sudah disuap ?
Janganlah selalu berdalih bahwa kita kurang mempunyai sarana untuk pengawasannya.

Saya sangat yakin bahwa warga bangsa kita sebenernya banyak yang cerdas, jadi kalau masalah perjanjian ( pada kasus pertambangan ) ataupun pengawasan ( pada kasus hutan dan lautan ), mestinya tahu bagaimana melaksanakannya dengan baik dan bijak.  Tapi . . .  takutnya kebijasanaan tsb sudah digadaikan dengan menerima suap. ( Sori bukan menuduh lho !! Hanya mengkhawatirkan ! ).
Dan kalau itu benar terjadi, berarti EGOIS bukan ?

Belakangan ini ada kasus pemukulan pramugari oleh penumpangnya, luar biasa . . . mungkin yang memukul merasa pejabat yang paling hebat, merasa yang paling kuasa, merasa hanya ybs saja yang boleh menghidupkan HP, atau merasa-merasa yang lainnya, sehingga tidak memikirkan keselamatan penumpang lain oleh ulahnya, tapi tetep aja bisa dikelompokkan EGOIS bukan ??

Dalam waktu yang berdekatan, terjadi kasus pemukulan oleh penumpang kereta api yang tidak mempunyai tiket terhadap petugas wanita yang bertugas.
EGOIS banget !

Luar biasa MORAL bangsa ini, mulai dari pejabat, pelaksana kekuasaan, kaum terdidik, sampai kelas bawah, semuanya bisa dikelompokkan EGOIS.

Jangan-jangan bener ya pernyataan awal dari tulisan ini, kalau mau menilai suatu Bangsa, lihat saja lalu-lintasnya !

Memperhatikan keadaan Bangsa ini dari segala sudut pandang, begitu banyaknya korupsi, teroris, perkelahian massa, perampokan, dan masih banyak lagi hal-hal negatif yang sangat memprihatinkan, apakah kalian setuju bahwa seharusnya pendidikan MORAL yang baik untuk anak Bangsa ini -  harus diutamakan untuk diajarkan ?
Karenanya sekali lagi saya tuliskan disini, ternyata pendidikan yang tinggi tidak ada jaminan kebaikan suatu Bangsa.
Justru MORAL yang baik, itulah seharusnya yang harus dimiliki oleh kita sebagai manusia !!

Dan yang pasti, moral yang baik juga mengajarkan kita untuk TIDAK EGOIS.

Yang tidak kalah pentingnya adalah, KETEGASAN !!  Semua hal yang menyangkut kebijakan publik, tidak akan jalan kalau hanya dihimbau !!
Undang-undang atau hukum harus ditegakkan, bahkan dengan cara yang sangat TEGAS dan adil !!

Jadi . . .  alangkah baiknya kalau membuat keputusan untuk publik, bukan mengharapkan pelaksanaannya dengan himbauan, karena kalau begitu, saya garansi seribu persen pasti gagal. 
Seperti iklannya Mas Tukul di tv-tv belakangan ini, ttg pemakaian premium oleh mobil mewah, maaf ya, itu salah satu contoh yang saya nilai "garansi tidak ada manfaatnya".
Bayangkan kalau misal selisih harga bensin 5000 rupiah dg premium, kalau kita ngisi 30 liter, itu sama aja kita langsung "merasa" untung 150ribu !!
Ayolah . . . kalau mengambil kebijakan jangan yang ambigu begitu !!
( Ttg premium/solar, baca tulisan saya di-blog ini juga dengan judul "MIMPI NYATA KESURGA" )

Terus begitu juga ttg "himbauan" larangan pembuangan sampah !!  Setali tiga uang !  Kalau larangan, penegaknya ya harus KETEGASAN titik !  Tanpa ketegasan mustahil bisa menegakkan aturan untuk begitu banyak orang, apalagi dengan latar belakang, pendidikan dan adat istiadat yang berbeda-beda.  Terlebih kalau uraian dari awal-awal tulisan ini bener, bahwa kita itu EGOIS !
Bukankah orang EGOIS itu adalah orang-orang yang mau seenaknya aja, mau menang sendiri, alias tidak peduli dengan kepentingan orang lain, dst dst . . . .
Jadi ya dengan KETEGASAN-lah untuk mengaturnya !, lalu dengan segera pendidikan MORAL diberikan kepada semua anak bangsa, sehingga generasi yang akan datang akan jauh lebih baik. ( Ttg MORAL, baca juga tulisan saya di blog ini dengan judul "KUGADAIKAN CINTANYA . . . . " )

Kali ini ternyata tulisan saya agak panjang, tapi kalau kalian sependapat dengan saya, yang mengharapkan Indonesia bisa menjadi lebih baik, pastinya saya sangat senang kalau Anda bersedia mem-broadcast link address tulisan ini kesemua kontak Anda, tidak apa-apa kalau berarti itu termasuk juga ke saya.
Terimakasih ya

Mohon maaf kalau ada yang salah dan kurang berkenan dihati.

Wassallam

blogspot, Juni 2013.
By SPMC SW

----------------------------------------------------

Thursday, June 6, 2013

SENSITIF || "Kasihan" TERORIS !



( Image soure : balipost.co.id )



Ini salah satu konteks yang peka dibicarakan dinegeri ini, saya hanya ingin mengutarakan menurut versi saya, semoga tidak membuat banyak orang tersinggung karenanya. Walau begitu saya minta maaf kalau tulisan ini kurang berkenan bagi siapa saja.

Luar biasa ada manusia mau mengorbankan diri dengan melakukan bom bunuh diri, dan yang lebih hebat sesungguhnya adalah "motivator-nya", saya percaya mereka pastinya lebih hebat dari Mario Teguh, Andre Wongso, TDW . . . . Dll

Tapi jangan lupa, terorisme juga banyak dinegara lain, dan mungkin ada disemua agama !.

Dimana akar masalahnya ya ??

Kalau menurut saya, masalah utamanya "mungkin" ada di MORAL paling dasar kita sebagai manusia, ada di kesadaran dari diri kita masing-masing, kurang (salah) memahaminya tentang agama yang kita percaya,  ada di pemahaman dan penilaian dari kita terhadap masukkan apapun itu.
Tentang MORAL, dalam tulisan saya yang lain sudah banyak saya tuliskan, silahkan lihat kalau ingin tahu.

Ketika berlangsung kampanye pilkada, waktu itu ada penghujatan terhadap etnis tertentu oleh seorang tokoh, tokoh tsb beragumentasi :

" Seharusnya yang menyiarkannya yang bersalah, karena hal tsb dilakukan ditempat ibadah, berarti untuk kalangan sendiri !! "

Juga saya lihat di tv ketika ada seorang teroris tertangkap, bapak dari orang yang tertangkap tsb kurang lebih mengatakan :

" Saya juga berjuang seperti anak saya, cuman cara-nya yang berbeda. Jadi ya dia harus mempertanggung jawabkan sendiri akibatnya. "

Luar biasa, sepertinya heroik dan benar !

Jadi . . . . bagaimana seharusnya menyikapi itu semua ??

Tempat ibadah, baik itu Masjid, Gereja, Pura, Wihara, Kelenteng adalah tempat yang sakral bagi umatnya, rumah ALLAH, juga ada yang menyebut rumah Tuhan, tempat suci dll.
Rasanya semua sepakat dengan hal tersebut bukan ?

Jadi kalau kita percaya dengan itu semua, kenapa kita sering lupa diri ?
Bukankah seharusnya rumah ALLAH, Rumah Tuhan, tempat sakral, tepat suci tsb tidak seharusnya sebagai tempat untuk menghujat orang lain ?
Tidak seharusnya juga untuk menyebarkan kebencian terhadap orang lain, terhadap kelompok lain.

Sungguh sangat ironi, kalau kita justru berdalih untuk membela agama kita, maka kita harus menyebarkan kebencian dan itu dilakukan ditempat ibadah !.
Mungkin pemahaman kita yang harusnya diperbaiki.

Saya kira semua Agama mengajarkan cinta-kasih, dan kalau semua agama mengatakan bahwa agamanya adalah jalan yang paling benar, saya pikir seharusnya memang begitu, dan itulah sebabnya seharusnya kita tidak mempertentangkannya lagi.

Kita sering lupa atau mungkin kurang merenungkan, bahwa semua ciptaan TUHAN, semua pemberian TUHAN adalah benar adanya. Tentunya kita semua sudah tahu tentang itu bukan ?
Jadi . . . .  kenapa kita sering kali menyangkal hal tsb dengan mengatakan, agama saya adalah agama yang paling benar, dengan dalih ada dikitab suci yang mengatakan begitu, karena merupakan agama yang disempurnakan, dan lain-lain argumen yang saya pikir benar untuk kebenarannya sendiri.
Bukankah kalau itu yang kita lakukan, kalau itu yang kita argumentasikan . . . itu sama dengan kita 'meragukan' terhadap semua ciptaan TUHAN, semua pemberian TUHAN.
Bukankah kita secara tidak langsung berarti mengatakan bahwa ciptaan TUHAN itu seperti ciptaan manusia yang perlu disempunakan, atau yang akan terbit versi versi berikutnya.  Boleh jadi dalam kitab suci ada tertulis/tafsir "ini adalah yang terakhir", tapi apakah itu berarti yang lain salah, yang lain tidak berlaku ?  Atau apakah hal tsb seperti buku berseri ? Janganlah meng-klaim bahwa kebenaran itu cuman satu , karena kalau benar begitu, apa susahnya untuk Tuhan ? Bukankah tinggal "Kun Fayakun" ?
Atau jangan-jangan kepercayaan kita yang sudah mulai luntur ?? Atau cara kita memahaminya yang terlalu realistis, serealistis pemahaman supaya sesuai dengan yang kita kehendaki.

Kita juga sering mendengar, banyak ahli, tokoh, dan juga ada di UUD, bahwa negara kita berlandaskan PANCASILA, Bhineka Tunggal Ika . . . . .
Dan bahkan juga banyak yang mengatakan bahwa hal tsb adalah sudah final !!

Pertanyaan saya, kalau itu memang sudah final, dan sudah menjadi kesepakatan bersama, bukankah seharusnya tidak boleh dipermasalahkan lagi ??
Apakah dengan berdalih demokrasi kita boleh merubahnya ??
Banyak para pelaku bom bunuh diri menyatakan bahwa mereka melakukan itu untuk meperjuangkan dan menegakkan SYARIAT-nya. Mau mengubah dasar dasar negara kita yang katanya sudah final.
Kalau itu terus terjadi, dan pemerintah belum menemukan upaya yang signifikan untuk menghentikan akar masalahnya, bukankah 'kasihan' para teroris menjadi korban berkelanjutan ?
Dan . . . bukankah akan sia-sia waktu dan nyawa yang terus terbuang ?
Yang bahkan kalau inkalasinya bertambah-bertambah banyak, maka bukan tidak mungkin nantinya akan jadi banyak negara di Indonesia ini.

Sudahkah kita melakukan hal tebaik untuk negeri ini, juga untuk agama kita ? Kita boleh mengatakan bahwa agama kita nomor satu, tapi untuk apa kalau orang lain justru takut dengan kita ?? Marilah kita berlomba untuk berbuat kebaikan, terhadap sesama manusia, terhadap dunia yang kita tinggali bersama, karena itu juga berarti "mempromosikan" siapa kita, juga termasuk didalamnya AGAMA kita !!.

Wassallam

blogspot, Juni 2013.
By SPMC SW

Monday, June 3, 2013

( Ironi ) JAKARTA GREAT SALE !!



( Image source : jakartavenue.com )



Adakah dari kalian yang menunggu event tsb ?.
Konon khabarnya, kalau sedang Singapore Great Sale, kaum kaya bangsa ini berduyun-duyun ke sana sebagai pemborong.
Luar biasa kalau benar . . . .
Kembali kepertanyaan awal, adakah dari kita yang menunggu event "Jakarta Great Sale" ? ( JGS ).

Tahun lalu waktu ada event JGS, pernah saya melihat disalah satu toko yang menjual pakaian anak ( barang ber-merk ! ), tertulis SALE 75%, lalu dibarang tsb ada harganya 268rb, dan saya tanyakan apakah harga tsb harga sesudah atau sebelum discount ?.
Pramuniaganya menjawab sudah discount, lalu saya tanya lagi . . .
Apa masuk akal Mbak, celana anak ini diatas sejuta sebelum sale ??  Ybs diam aja . . . .  dan saya maklum . . .  bukankah ybs hanya seorang karyawan ?
Begitulah gambaran umumnya . . .  .  Jadi . . .  apakah para pengambil kebijaksanaan menyadari hal tsb ?
Wallahuallam . . .

Bukannya saya mau meng-ada-ada, saya cuman takut itu merupakan gambaran umum tentang rakyat negeri ini, tentang kita semua.
Apakah itu tidak boleh dibaca bahwa kita sebenernya seneng kebohongan, seneng bohong, dan juga seneng dibohongin ??!

Apakah juga seperti itu 'Singapore Great Sale' ? Atau Great Sale - Great Sale dinegara-negara lain ?
Wallahuallam juga . . . .

Saya terkadang juga kurang terlalu percaya dengan iklan-iklan yang sungguh sangat luar biasa, ada yang berhadiah beratus-ratus motor, berpuluh-puluh mobil, juga bermilyar uang tunai. Bagaimana ya sesungguhnya regulasi dari pemberian hadiah-hadiah tsb ??
Adakah pengawasan dari pemerintah atau lembaga tertentu dalam hal tersebut, YLKI misalnya ?
Bagaimana regulasinya ?  Apakah YLKI atau DEPSOS telah membandingkan Iklan dan penyaluran hadiahnya sama ? Maksudnya iklan ( janji ) jumlahnya sesuai dengan jumlah yang diberikan ?
Kalau misalnya janji memberikan tiap minggu satu mobil atau apalah . . .
Adakah laporan siapa pemenangnya ?
Karena kalau tidak sesuai, bukankah hal tsb bisa dituduh dengan "pembohongan publik" ?

Saya belum pernah denger mekanisme penataan hal tsb. Mungkin karena sepertinya seolah-olah tidak ada yang dirugikan, jadi tidak perlu terlalu dirisaukan ya . . . ?  Maaf kalau saya salah. ( Mohon pencerahannya )

Memang ada 'beberapa' yang saya pernah lihat di TV, tentang penarikan hadiah dengan disaksikan notaris.
Tapi sekali lagi hanya beberapa !.

Bisakah misalnya diatur, kalau suatu perusahaan menjanjikan sejumlah hadiah, maka sejumlah itu pula hadiahnya dititipkan di DEPSOS, atau YLKI mungkin ?   Saya mengada-ada ya ? hehehehe . . .

Atau . . . bisakah diminta kepenyelengara undian berhadiah tsb jika mengiklankan di-radio/tv/koran/brosur wajib menyebutkan nomor ijin penyelengaraannya ?.

Sebelum kalian semua jengkel dengan tulisan ini ( moga-moga tidak banyak yang jengkel ! hehe. .  ), saya pernah jengkel waktu berkunjung ditoko supermarket bangunan, ada termos sale 50%, jatuh harganya sekitar 250rb, dan dengan senang saya beli, tapi sangat kecewa ketika secara tidak sengaja besoknya di toko electronik saya lihat barang tsb harganya lebih murah, padahal tidak ada discount !. Sungguh menjengkelkan.

Pernah saya perhatikan suatu depstore yang mengiklankan dikoran dengan sangat besar-besar size iklannya, tiap minggu pasang iklan, tiap minggu mengadakan SALE !!
Bahkan ada banyak toko yang menulis SALE secara permanen !! 
Dan canggihnya lagi, sekarang ini semua penulisan SALE-nya dikasih kata "up-to", sehingga tidak ada celah salahnya !! 

Saya pikir mungkin itulah salah satu sebab kenapa "Jakarta Great Sale" tidak pernah punya gigi, alias kurang begitu dinanti-nanti. Jadi untuk apa selalu diadakan kalau malah berbuntut tidak menguntungkan ?  oup . . . .   maaf !

Sungguh ironi kalau kebohongan sudah sangat masif dinegeri ini, disemua bidang,  atau jangan-jangan malah diseluruh dunia . . . hehehehehe . . .
Pastinya ini cuman intermezo . . .


Wassallam

bolgspot, Juni 2013
By SPMC SW