Monday, September 28, 2015

AHOK TERSERAH "SUTRADARA"




AHOK TERSERAH "SUTRADARA"
==========================
.
.
OPINI IMAJINASI | (SPMC) Suhindro Wibisono
.
.
~~~~~~~~~~
.
AHOK itu ibarat aktor utama cerita film:
.
"Mang Kabayan" untuk kejujuran
"MacGyver" untuk kecerdikan
"Super Hero" untuk kepedulian
"Rambo" untuk keberanian
"Crash" untuk kesetaraan
"Die Hard" untuk berantas preman
"The Artist" untuk ketenaran
.
~~~~~~~~~~
.
Apakah itu menjadikan Ahok tokoh sempurna? Ternyata tidak! Kesempurnaan memang hanya ada pada Allah. Menurut saya pribadi, bahkan kitab sucipun juga tidak sempurna, karena pada kitab suci tidak tertulis "Dibuat/Ditulis/Hak Cipta/Pengarang/Penerbit oleh: Allah", saya tidak ingin diskusi tentang kitab suci, jadi abaikan saja kalau menurut Anda pendapat saya salah kaprah. (SPMC SW, Selasa, 29 September 2015, WIB)

*****************

.

"Persembahan"

Untuk saudara Peter (PTL),
Selamat Ulang Tahun, Semoga Banyak dapat kebahagiaan dalam hidup ini. GBU

.
.
Sumber gambar:

www.aktualita .co

Sunday, September 27, 2015

"FENOMENA MALAIKAT KAFIR" | SAJAK OPINI




. "FENOMENA MALAIKAT KAFIR"
.
 
SAJAK OPINI | (SPMC) Suhindro Wibisono
.
.
¤1/9
Sudah 70 tahun Indonesia merdeka,
silih berganti pejabatnya,
banyak pejabat masuk penjara,
juga pengusaha dan pengacara,
tobatkah mereka semua?
.
¤2/9
Hoegeng nama pejabat bersih negeri,
pameo bersih mantan Kapolri,
setara polisi tidur dan patung polisi,
pejabat jujur langka di negeri ini,
nama lain sangat dinanti Ibu Pertiwi.
.
¤3/9
Ahok terkenal fenomena gelegar,
Ahok Gubernur ibukota sangar,
sendirian bak cerita pendekar,
obrak-abrik bongkar munkar,
dikatai "kafir" juga tak gentar.
.
¤4/9
Demi layanan rakyat Ahok lakukan,
reorganisasi semua jabatan,
ribuan pejabat dirampingkan,
ratusan pejabat disingkirkan,
siapa berani lakukan?
.
¤5/9
Ahok jujur, cerdik, berani, peduli,
pandang si miskin si kaya sami-sami,
benar salah sesuai konstitusi,
bukan keberpihakan politisasi,
siapa pernah berani?
.
¤6/9
Ahok contohkan pro rakyat,
tanam pondasi bijak banyak manfaat,
bukan kepentingan sesaat,
demi maslahat bukan hanya hikayat,
siapa pernah berbuat?
.
¤7/9
Ahok contoh pejabat teladan hakiki,
agar rakyat melek sadar konstitusi,
rakyat penguasa tertinggi,
pilih pejabat punya nurani,
jangan pejabat korupsi!
.
¤8/9
Ibukota wakili wajah negara,
mulai terlihat nyata beda,
preman, bromocorah tak lagi kuasa,
sungai tampak bersih tertata,
hayo siapa kata tak akan terlaksana?
.
¤9/9
Tuhan sodorkan pada rakyat,
"Kafir" Ahok sang fenomena hebat,
dukung atau hujat terserah rakyat,

walau Ahok bukan wakili malaikat,
Ibu Pertiwi sedang catat sejarah hebat.

.

(SW, Minggu, 27 Sep 2015)
.
~~~¤O¤~~~
.
Sumber gambar:
www.harianaceh .co .id

Wednesday, September 23, 2015

"AHOK SEMAKIN "EDAN", LARANG MUSLIM JUALAN HEWAN KURBAN"



.
"AHOK SEMAKIN "EDAN", LARANG MUSLIM JUALAN HEWAN KURBAN"
.
.
OPINI "EDAN" | (SPMC) Suhindro Wibisono
.
.
Hari Raya Kurban ummat muslim setahun memang hanya sekali, lalu AHOK ~ Gubernur DKI yang nota bene "KAFIR" (menurut mereka) berani menata ulang lokasi perdagangan hewan kurban dan tata cara penyembelihan hewan kurban. Luar biasa hebat, saya pikir justru beliaulah satu-satunya orang paling waras dinegeri ini. Apa pernah ada Gubernur sebelumnya melakukan itu? Mungkin mereka takut atau tidak paham masalah estetika dan kesehatan?
.
Beberapa hari yang lalu ada penolakan penertiban pedagang hewan kurban di Tanah Abang, heran juga melihat massa begitu banyak menentang penolakan penertiban, padahal logikanya, mana mungkin pedagangnya sebegitu banyak? Kalau mau curiga jelek, logikanya ya ada musuh dalam selimut, jadi sudah di-infokan dulu kalau akan ada penertiban sehingga massa sudah siap, dan seterusnya-dan seterusnya sesuai skenario.
.
Pokok masalah adalah, apapun yang dilakukan oleh Gubernur Ahok, hayo berusaha digagalkan, apa lagi sudah banyak wacana deklarasi Cagub periode mendatang. Menjadi Gubernur DKI adalah hal yang sangat luar biasa di negeri ini, jabatan yang menurut saya hanya kalah oleh jabatan Presiden. Apa lagi kalau hanya dibandingkan menjadi Gubernur propinsi lain, jelas prestise-nya sangat jauh, bukankah waktu itu ada Cagub yang menjabat Gubernur propinsi di Sumatra ikut mencalonkan jadi Cagub DKI? Bahkan dibandingkan dengan jabatan Menteri sekalipun, saya rasa masih lebih hebat Gubernur DKI, adakah yang tidak setuju? Ahok menurut feeling saya akan di jadikan sebagai Menteri "seandainya" nganggur, dan itupun jika Presisdennya adalah Jokowi. Karena memang Presiden Jokowi kenal betul karakternya Gubernur Ahok, orang yang seperti malaikat kalau menilik zaman ini, karena jabatan Gubernur DKI itu mempunyai kesempatan untuk menimbun kekayaan yang sangat luar biasa, bahkan bisa dilakukan dengan cara "tanpa korupsi". Adakah mantan Gubernur DKI yang tidak kaya raya? Saya hanya tanya lho, tidak berpretensi apa-apa, jadi ya jangan dibilang menuduh macem-macem ya.
.
APBD DKI adalah terbesar, tapi bukan itu saja yang menjadi gulanya, gula-gula yang lain adalah, DKI itu pusat segalanya, pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat pembangunan, dan pusat tetek-bengek lainnya. Uang di negeri ini konon LEBIH 50 persen beredarnya di DKI, tentunya itu juga otomatis menciptakan berbagai macam peluang untuk memperkaya diri bukan? Apalagi kalau Anda punya jabatan yang strategis, bahkan Gubernur Ahok pernah cerita ditawari 10M hanya untuk tutup mulut, dan itu berlaku kelipatan. Padahal Ahok tidak diminta mem-backup masalah, mendukung masalah, atau merubah sesuatu yang salah menjadi benar, itu semua karena Ahok terlalu cerdik dapat menerka dan akan BERSUARA untuk hal-hal yang walau terlihat baik tapi tidak baik untuk kepentingan rakyat banyak dan negara. Itulah sebab banyak pengusaha yang mencoba memberi "hadiah" kepada Gubernur Ahok, hanya untuk meminta Ahok "tutup mulut". Edan!.
.
Saya pernah mendapat cerita dilapangan, maksud saya dari mayarakat umum. Seperti biasa kalau ada pejabat terkenal dan naik daun dari kampung Anda, Anda tentu akan bangga bukan, bahkan bukan hanya sekampung, tapi kalau itu teman Anda, kenalan Anda, se-suku dengan Anda, dan juga bisa bertalian dengan hal-hal sentimentil lain. Pernah Ahok diminta meresmikan rumah mewah tempat tinggalnya orang keturunan Tionghoa yang baru selesai dibangun, dan itu sempat terjadi beberapa kali, apalagi tidak perlu memberi "angpow" untuk Gubernur "edan" yang sepertinya engga butuh duit ini. Lalu kejadian itu terhenti dengan sendirinya, karena kenyataannya, setelah rumah-rumah mewah yang diresmikan oleh Gubernur Ahok, beberapa hari kemudian akan didatangi petugas pajak untuk meneliti segala sesuatunya apakah ada yang lupa dibayar atau tidak .....wkwkwkwkwk ..... Ini memang Gubernur paling "edan" yang saya pernah dengar ....., sungguh "edan" yang paling menyenangkan yang dibutuhkan oleh rakyat negeri ini. Teruskan Pak Ahok, saya suka gaya Anda yang tidak pandang bulu, tidak membedakan suku atau ras. Anda memang lain dari yang lain dan banyak yang sangat original, menurut saya hanya orang-orang yang sudah tidak memahami apa itu kewarasan yang sejatinya tidak suka Anda.
.
Belum ada sejarahnya pejabat mengembalikan kelebihan uang operasional jabatannya, atau tidak justru sengaja menghabiskannya, dan itu hanya dilakukan oleh Gubernur Ahok yang konon mengembalikan 4,8M untuk periode tahun 2014, "edan" kok disegala bidang toh Bapak ini ..... mbok ya jangan nemen-nemen kasihan nanti yang menggantikan Bapak sebagai Gubernur bagaimana? Atau rakyat ini akan segera melupakan semua itu? Setidaknya semoga artikel ini juga andil ambil bagian yang akan mengingatkan sejarah tentang Bapak Ahok yang pernah menjadi Gubernur Ibu Kota negeri ini ya. Menurut saya Bapak layak mendapat julukan "Bapak Perubahan Karakter Budaya Bangsa".
.
Kembali kemasalah perdagangan hewan kurban, hari gini masih susah diatur? Lha wong ceto welo-welo mau dirapikan, mau diberesin, mau di sejajarkan sama Ibu kota lain di dunia kok malah yang salah dibelain .... KEBLINGER ABIS. Kalau maksudnya ingin menjadi bagian skenario untuk menjatuhkan citra Gubernur Ahok, semoga rakyat muslim mayoritas dapat memahami maksud baik Gubernur, dan tidak selalu terpaku pada julukan "kafir" untuk menjadi pegangan anti pati yang membuta, sehingga lupa mana yang benar-benar BENAR dan mana yang benar-benar SALAH. Ibu kota negara mana yg mengijinkan jualan ternak di trotoar? Taiknya bauk, dan mengotori lingkungan ..... apa lagi dalihnya hanya 4 hari, kenyataannya tidak kurang dari 10 hari. Di Arab sono, tempat asal muasalnya Hari Raya Kurban, juga tidak membolehkan dagang dan memotong hewan kurban sembarangan, itu juga yang pernah di-infokan oleh Bapak Gubernur Ahok, tapi rupanya masih tidak mudah menyadarkan masyarakat yang memang punya kepentingan tersediri, karena apakah bangsa ini memang sudah terlanjur manjadi bangsa yang sangat EGOIS? Wallahuallam, walau saya merasakannya begitu. (SW, Rabu, 23 September 2015)
.
.
CATATAN:
.
MAJU TERUS PAK AHOK, JANGAN TAKUT DI STEMPEL KAFIR, YANG PENTING NIATNYA BAIK.
.
Adakah yang masih tidak ingin Gubernur Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI untuk periode yang akan datang? Hayo kumpulkan copy KTP DKI Anda untuk mendukungnya sebagai calon independen agar Gubernur Ahok tidak menjadi sapi perah partai.
.
Sumber gambar:
www.merdeka .com

___________

Tuesday, September 15, 2015

"KITA MENJIJIKKAN?"






"KITA MENJIJIKKAN?"
.
SAJAK OPINI | (SPMC) Suhindro Wibisono
.
Kini ...
Kamu adalah pemimpin, pamong, pejabat
Kamu janji sejahterakan rakyat
Kamu janji tidak korupsi uang rakyat
Kamu disumpah ketika akan menjabat
Kamu semua masih ingat?
.
Kini ...
Kamu ditahan dan dihujat
Kamu dituduh rampok uang rakyat
Kamu lambaikan tangan pada rakyat
Kamu tidak malu kelakuan bejat
Kamu menjijikan sangat
.
Kini ...
Kamu ajukan pra-peradilan
Kamu tuduh salah tuduhan
Kamu merasa dizalimi, dibuat jebakan
Kamu gugat prosedur asal-asalan
Kamu katakan dipolitisasi sesuai pesanan
.
Kini ...
Kamu terlihat tak punya nurani
Kamu ajukan pra-peradilan cari alibi
Kamu tidak tengok diri sendiri
Kamu korupsi, itulah pokok materi
Kamu kebangetan, perampok merasa dizalimi
.
Kini ...
Kamu diadili dalam persidangan
Kamu alibi ditekan dewan
Kamu kata banyak pejabat terlibat sekongkolan
Kamu sinting pra-peradilan ngaku tidak lakukan
Kamu semakin menjijikkan
.
Kini ...
Kamu dijatuhi putusan
Kamu katakan mohon dikuatkan
Kamu harapkan dapat melewati cobaan
Kamu "mohon doa restu" lewat wartawan
Kamu makin kebacut, sangat menjijikkan
.
Kini ...
Kamu mendekam dalam penjara
Kamu alibikan tersandung perkara
Kamu anggap cobaan Yang Maha Kuasa
Kamu jadikan agama topeng belaka
Kamu sejatinya dajjal berjubah manusia
.
Kini ...
Kamu selesai dipenjara
Kamu merasa sudah menebus dosa
Kamu ada lagi yang ikut Pilkada
Kamu buat αku semakin gila
Kamu atau kita menjijikkan sebetulnya?
.
Kini ...
Aku semakin tidak memahami
Αku tidak tau apa terjadi pada negeri?
Αku harap hanya mimpi
Αku tidak ingin terbangun lagi
Αku malu lihat kejijikan terjadi
.
(SW, Selasa, 15 Sep 2015)
.
-----------
.
Sumber gambar:
www.merdeka .com


Monday, September 7, 2015

"SEJATINYA KAFIR AHOK BOLEH/TIDAK JADI PEMIMPIN?"




"SEJATINYA KAFIR AHOK BOLEH/TIDAK JADI PEMIMPIN?"
( "APA BETUL SETIAP ORANG BUKAN MUSLIM ITU KAFIR?" )

.
OPINI SENSI || (SPMC) Suhindro Wibisono
.
(JANGAN Kasih Tanggapan Sebelum Klar Baca Artikelnya, JANGAN LUPA BERSANTUN RIA)

.
KETIKA "diskusi" disuatu lapak tentang agama yang diseret ke ranah politik, teman diskusi menyodorkan hal berikut: "Jika anda muslim memilih pemimpin kafir, layak dipertanyakan muslim anda"
.
KETIKA diingatkan bahwa Gus Dur, Syafii Maarif, Hasyim Muzadi, Alwi Shihab, dll., sekali lagi "dan lain-lain", anehnya kok tidak mempermasalahkan hal itu, apakah "Anda" lebih hebat dari mereka soal agama Islam? Juga diingatkan tentang: "Bukankah Quran Anda sama dengan Quran yang dibaca mereka?" Masih saya tambah lagi ingatkan bahwa "Sangat mungkin Anda memahami Quran-nya jangan sepotong-sepotong, karena kalau itu yang Anda lakukan sangat mungkin akan kurang tepat." Sudah dapat ditebak inti jawabannya, merasa paling benar , sudah sesuai Quran, bahkan ada yang rela "menyalahkan sampai ada juga yang tega menghujat" diantara nama tokoh yang saya sebutkan itu. Sungguh itulah cermin kefanatikan, sangat fanatik sampai menakutkan, utamanya menakutkan dalam hidup berbangsa dan bernegara di NKRI ini. Apakah itu murni karena fanatik, atau ada agenda dibalik itu semua? Ketika ingat Kultum Syafii Maarif pada Ramadhan yang lalu di Kompastv, sedikit cuplikannya adalah mengatakan "Negara Timteng mana yang layak kita jadikan contoh bernegara, bukankah mereka kebanyakan saling bunuh-bunuhan sendiri dalam peperangan dan terorisme?" Kurang lebih intinya begitu, tentu saja tidak tepat seperti itu karena saya tidak merekam kultum-nya.
.
KETIKA diingatkan bahwa Konstitusi Negeri ini bukan berdasarkan agama tapi menyatakan bahwa semua warga negara punya hak dan kewajiban yang sama, tetap saja ngeyel dan meyakinkan bahwa sebagai muslim tidak boleh memilih pemimpin yang bukan muslim, "jika ada pembaca yang merasa sebagai muslim, apakah dalil yang saya katakan salah?" Bertambah sengit dalam menegaskan. Tidak kurang semangat saya utarakan sambil mempertanyakan, kalau memang seharusnya yang Anda katakan itu suatu keharusan, kenapa di konstitusi negara tidak dikatakan saja : "Pemimpin harus muslim", sehingga Ahok tidak boleh jadi Gubernur (dalam diskusi "hangat" tentang Ahok), karena menurut saya berdasar konstitusi yang ada, bahkan Ahok jadi Presidenpun dimungkinkan kalau ada partai yang berhak mengusulkan dan menang dalam pemungutan suara.
.
KETIKA hal semacam diskusi itu tidak dijelaskan secara gamblang dan terbuka bagaimana seharusnya negara bersikap, karena tidak pernah menegur hal semacam itu waktu ada kampanye atau demo dan membiarkannya terus berlarut untuk kepentingan politisasi sesuai kebutuhan, bukankah sama artinya mempermainkan rakyat? Masihkah anda ingat, ketika Pilpres 2014 yang lalu, banyak yang meng obok-obok silsilah Jokowi, diteliti untuk menelisik kesalahan sekecil apapun, terus bermunculan gosip mulai dari PKI, ortunya China asli Singapura, terus juga dibilang dari keluarga Kristen. Sangat kebangetan memang, politisasi sesuai kepentingannya sendiri, menebar fitnah SARA demi menjatuhkan lawan. Tak peduli walau harus menggadai agama yang katanya sangat suci, apakah sejatinya mereka mempercayai agamanya sendiri? Jika seandainya ditemukan ortunya Jokowi itu kristen tapi Jokowinya Islam, apakah ada masalah? Bukankah banyak keluarga-keluarga di NKRI yang gado-gado dalam beragama? Yang paling kebangetan adalah, sangat terang benderang yang mereka dukung waktu itu jelas silsilahnya bukan muslim murni, bahkan adiknya juga ceto welo-welo bukan muslim, lha ngapain pendukungnya ubek-ubek silsilah kompetitor, tapi didepan mata tidak mempermasalahkan? Apakah tidak keblinger namanya? Apakah memang agama hanya untuk dipermainkan sesuai kebutuhan? Atau saya yang justru kebangetan menuliskan ini semua?
.
KETIKA pada diskusi jauh waktu dari cerita tersebut diatas juga pernah saya utarakan, soal haram hukumnya memilih pemimpin yang bukan muslim, lalu bagaimana dengan warga muslim yang menjadi warga negara Amerika, Jepang, Australia, dan banyak lagi dimancanegara itu? Apakah mereka semua juga haram, murtad, dan muslimnya tidak benar? Apakah mereka yang migrasi kemancanegara itu tidak paham bahwa pemimpin di negara-negara itu bukan muslim? Bahkan sampai detik ini masih sering kita lihat berita para pencari suaka maupun para imigran dari negeri muslim, baik imigran gelap maupun terang yang berduyun duyun ke Eropa, Jerman utamanya, juga Australia, Apakah mereka semua itu tidak paham Quran juga? Islamnya salah juga? Apakah lalu tidak jadi banyak yang salah dan harus dipertanyakan?
.
KETIKA pada suatu diskusi (debat-kusir tepatnya) saya menyodorkan ayat-ayat yang menyiratkan "kebejatan" mananggapi ayat-ayat kebejatan yang ditampilkan pada artikelnya, mereka semua hampir koor mengingatkan: "Kalau mau jelas baca dulu seluruh isi Quran, karena ayat-ayat itu tidak boleh dimaknainya sepotong-sepotong, harus tahu sejarahnya, harus tahu ayat tersebut turunnya pada masa apa." Kurang lebih ingat saya mereka mengatakan begitu. Waktu debat dan menghujat kitab suci orang lain saya ingatkan semacam itu tidak mau dengar, tapi ketika disodorkan ayat yang tidak meng-enak-kan, orang diminta memahami seluruh Quran baru boleh membahas, apakah tidak egois? Begitu juga ketika diingatkan tentang: "Jangan pilih kafir sebagai pemimpin kalau Anda merasa muslim". Apakah Anda yakin tidak salah memahami Quran? Apakah semua tokoh hebat itu salah? Apakah semua muslim warga negara mancanegara itu salah juga islamnya karena pemimpin negaranya bukan muslim? Ah ..... kenapa senang membuat keruh susana? Apakah bukan bermaksud mengadu domba rakyat? Atau memang ingin menciptakan penganut agama yang radikal dan fanatik seperti pakai kacamata kuda? Bukankah beragama itu sejatinya mengimani? Apakah itu semua terjadi bukan karena semua orang boleh tausiah asal merasa haji, asal merasa mampu, asal merasa hebat? Sehingga dengan sesuka hati "boleh" menyampaikan keinginannya dengan bungkus agama. Kenapa tidak ada yang mengkoordinir? Apakah tidak memahami bahwa agama itu sangat sensi? Ideologi yang dibawa agama itu sungguh sangat luar biasa, dan itu juga terjadi disemua agama. Banyak yang rela mengorbankan nyawa karena doktrin agama, dan itu sudah sangat banyak contohnya, termasuk pengantin pelaku bom bunuh diri.
.
KETIKA mencermati itu semua, lalu berandai-andai, dan dalam berandai-andai itu boleh menghimbau, maka sebaiknya negara secara resmi mengambil sikap dan memberi arah kebijakan dalam hal politik praktis itu, walau memang konstitusi sudah menyiratkan dengan jelas, bahwa tidak ada dominasi mayoritas maupun diskreminasi minoritas, sebaiknya Pemerintah juga harus selalu mengingatkan prinsip bernegara kita sebagai suatu bangsa, lalu juga berani dan harus menegur hal-hal yang menyimpang atau tidak sesuai dengan kebijakan negara, walau itu menyangkut agama sekalipun. Pembiaran doktrin yang tidak sesuai dengan kesepakatan garis besar bernegara, bukan tidak mungkin menanam rasa salah terhadap kebijakan negaranya sendiri, itu artinya mengadu domba rakyat dan pemerintahnya sendiri.
.
KETIKA mencermati suatu tanggapan, ada yang sampai mengatakan: "Memang Konstitusi Negara mau dianggap lebih tinggi dari Quran?" Sungguh itu bukan hal yang sepele, sangat mungkin fenomena gunung es, dan hal itu sungguh sangat mengkhawatirkan untuk keberlangsungan langgengnya kita bernegara, dan hal itu memang sangat sensi untuk berani dibenahi dinegeri ini, karena apapun yang dilakukan untuk meluruskan dan bertujuan baik sekalipun, pasti akan ditentangnya. Kenapa tidak mencontoh negara lain dalam menangani agama? Amerika, Australia, Singapura, juga banyak negara di eropa misalnya? Karena kalau dalam hal itu kita berkiblat ke negara TimTeng, bukankah disana tidak banyak yang kita bisa jadikan contoh yang baik? Saya paham itu sangat tidak mudah, lha wong dilarang potong hewan korban sembarangan saja langsung di cap "musuh Islam", padahal di Arab saja juga tidak boleh potong hewan korban sembarangan, tapi apa pedulinya? Yang penting jangan sampai kutik-kutik sedikitpun, baik berdalih kabaikan sekalipun ...... Bukankah begitu juga ketika dihimbau: "Jangan gunakan speaker keras-keras, apalagi kalau speakernya hanya setel/mainkan CD/Kaset, memang CD/Kaset bisa terima pahala?" Kata yang menghimbau, yang padahal adalah juga ketua dewan pembina masjid (maaf kalau salah data), tapi juga menuai caci maki dan sindir sana-sini, padahal kalau tahu di negara-negara seperti Australia juga di Eropa, hal tersebut jelas dilarang, menempatkan speaker diluar gedung.
.
KETIKA merenungkan itu semua, toh hanya mampu berharap, semoga Pemerintah tidak menganggap bahwa hal seperti itu tidak perlu ditindak lanjuti, karena ideologi agama adalah sesuatu doktrin yang sangat luar biasa, ummat yang terdoktrin akan dengan suka rela melakukan apa yang dianggapnya benar, dan hal itu bukan tidak mungkin berujung membenturkan anak bangsa sendiri kepada Pemerintahannya sendiri, entah Pemerintahan yang manapun yang bisa saja terjadi. Jangan biarkan pertikaian dibawah terus berlanjut, apa lagi kalau sengaja bermaksud untuk digunakan demi menjegal kompetitor politik dalam ajang-ajang pemilihan dari tingkat lurah hingga Presiden. Semoga Pak Presiden membaca himbauan saya ini dan berkenan memerintahkan Kementrian dibawahnya untuk membahas hal itu dan menemukan solusinya, utamanya SERINGLAH mengingatkan rakyatnya, karena memang yang saya lihat adalah pembiaran. Maaf kalau salah, atau kali ini saya ngocehnya kelewatan lagi, saya hanya menginginkan negeri ini tetap menjadi negeri yang menyenangkan bagi semua penghuninya. Wassallam. (SW, Senin, 7 September 2015)
.
.
Sumber gambar:
panjimas .com

.
( YANG BERKENAN UNTUK "SHARE", LANGSUNG SAJA, TQ )