Sunday, January 1, 2017

"SUGESTI PENJARA OTAK KITA"

"SUGESTI PENJARA OTAK KITA"
.
Opini Nekad ala #SPMC Suhindro Wibisono
.
Ketika sekitar 3,5 dasa warsa yang lalu bokap saya tanya penjual gulai kambing yang sedang lewat didepan rumah "Kang otakmu masih ada", pedagangnya tidak marah dan nyantai saja menjawab masih dan berhenti melayani. Itulah candaan tahu sama tahu ala kampung saya era waktu itu, jangan ditiru ya.
.
Tahun 2016 sudah berlalu, malam tadi dirayakan begitu meriah, detik-detik berlalunya waktu bahkan dihitung dengan heboh, dirayakan dengan saling bersulang, ada yang menyulut kembang api juga petasan, cepika-cepiki sesama teman, semua hura-hura merayakannya .....
.
KENAPA? Bukankah itu semua hanya masalah pikiran manusia saja? Tertanam didiri kita "rasa" semuanya itu, rasa berbeda, rasa berlalunya tahun 2016 dan diganti 2017, padahal bukankah siklusnya ya sama saja, tiap hari ya waktunya berlalu seperti biasa, siklus alamnya sama saja, bukankah manusia sendiri yang memberi angka-angka 2016, 2017 itu?
.
Itulah luar biasanya pikiran manusia, begitu juga ketika Anda sedang jatuh cinta. Semua hal memang ditentukan oleh pemikiran, otak yang bekerja disana, maka sampai detik ini, saya blom pernah dengar ilmu kedokteran bisa mengganti otak manusia, kalau ganti hati masih pernah kita dengar, dan tebak'an saya kok memang otak manusia itu tidak bisa diganti secara fisik. Karena kalau otak manusia itu diganti dengan otak manusia yang lain, orang tersebut jadi identitasnya menjadi siapa? Menjadi yang punya otak, menjadi yang punya tubuh keseluruhannya, atau menjadi bagian dari keluarga yang membiayai operasinya? Jadi ketika banyak orang berlaku tega, dan dijuluki "tidak punya hati", atau tidak punya perasaan, itu sebetulnya hanya perumpamaan saja, karena sebetulnya itu semua merujuk ke otak-otak juga.
.
Dan karena ulah otak kita juga maka segala permainan rasa juga sangat mempengaruhi hidup kita. Ketika dulu waktu kecil saya tidak suka daging, juga kenyataanya keluarga tidak mampu beli daging, bahkan ingat saya potong ayam itu hanya pada hari-hari besar saja, tapi beruntung saya masih suka ikan laut, dan karena kebetulan kami tinggal di kota pesisir pantai, ikan laut lebih murah dari pada daging ayam atau daging sapi. Lalu ada juga anak(keponakan sepupu) yang saya kenal tidak doyan daging dan ikan, hanya makan tahu tempe, sayur dan maksimal telor ayam. Lalu kita semua dicekok'i info bahwa orang tersebut akan kekurangan gizi, tidak akan pandai, dan banyak hal negatif lain. Lalu ortunya terpengaruh dan menjadi khawatir akan perkembangan anaknya, padahal anaknya tidak apa-apa dan biasa saja, juga berkembang seperti anak-anak lain, tidak sakit-sakitan, bahkan tubuhnya cukup proporsional. ITULAH PENJARA PIKIRAN.
.
Padahal sekarang kita malah disodori info ternyata vegetarian itu sangat baik untuk kesehatan manusia, juga untuk bumi. Jadi apa yang kita anggap benar saat ini, belum tentu akan tetap benar untuk masa yang akan datang. Dan itu sudah sangat sering terbukti, sama seperti andai kita hidupkan lagi orang yang meninggal dunia dua abad yang lalu, lalu kita cerita bahwa ada orang yang datang dari bulan, pasti kita dianggap gila. Hanya orang-orang mati yang tidak pernah merubah setiap pendapatnya, mustahil orang selalu benar dalam semua hal. Kalau toh kenyataannya saat ini orang tersebut terlihat (tampaknya) selalu benar, bukankah sebagai manusia itu dihitungnya semenjak lahir sampai dengan meninggal? Kalau mau lebih baik, memang nasehat "pikirkan setiap hal yang ingin diucapkan, tapi jangan ucapkan semua hal yang dipikirkan" itu adalah benar adanya, dan hal itu akan meminimalisir kesalahan yang kita lakukan, selain tentu saja tidak mudah pikun. Segalanya akan menjadi terbiasa dan tanpa beban kalau kita berkehendak melakukannya, jadi jangan dianggap memikirkan hal-hal yang mau diucapkan itu sesuatu yang mustahil.
.
Saya tutup artikel saya ini dengan pendapat, ketika kita terbiasa memikirkan setiap hal yang mau diucapkan, selain bonus tidak mudah pikun, bonus lainnya adalah biasa berpikir kritis, dan efek dominonya adalah berani berlogika yang berbonus lagi tidak mudah diombang-ambingkan pendapat orang-orang karena kritis dan memikirkan logikanya. Maaf kalau Anda tidak paham, karena memang saya bukan ahlinya, saya hanya menulis berdasarkan rasa saya saja. (#SPMCSW, Minggu, 1 Januari 2017)
.
.
Sumber gambar:
Pulsk

No comments:

Post a Comment