Saturday, January 21, 2017

"MERAWAT PERKAWINAN SAKRAL"

"MERAWAT PERKAWINAN SAKRAL"
.
Opini ala Suhindro Wibisono
.
Ada tertulis "Apa yang telah dipersatukan Tuhan janganlah dipisahkan oleh manusia", maaf jika kurang tepat salinannya, kurang lebih inget saya begitu.
.
Lalu bagaimana mengetahui bahwa itu dipersatukan oleh Tuhan? Itulah misteri abadi kita, karena manusia hanya dapat meramal masa depan dan tidak mengetahui kepastian apa yang akan terjadi.
.
Ketika ada imam menjawab tanya, apakah dia menjadi imam karena panggilan? Saya masih ingat jawabnya kurang lebih gini, tinggal dilihat saja sampai akhir hidup saya nanti, apakah saya akan tetap menjadi imam atau tidak.
.
Dan memperhatikan semuanya itu, saya simpulkan bahwa panggilan, jodoh, dan lain-lain yang mirip begitu-begitu itu, ternyata yang sangat penting adalah PERAWATANNYA.
.
Dalam contoh sebagai imam, tentu saja yang merawat panggilan itu adalah imam itu sendiri, dan dalam perkawainan, tentu saja yang merawat adalah kedua belah pihak yang terlibat perkawinan tersebut. Tapi kedua-dua contoh itu, yang terpenting tentu saja saat memutuskannya. Jika sudah dipikir masak-masak, berulang kali, dari berbagai macam pertimbangan dan RASA hati, maka MERAWAT itu menjadi kewajiban yang sudah memutuskan untuk menjalani pilihannya.
.
Khusus dalam soal dipersatukan atau perkawinan, sangat penting keterbukaan dalam masa penjajakan, pacaran, lalu bila perlu rekamlah kesaksian kalian berdua yang mau menikah, apa tujuan kalian menikah, janji apa yang dapat kalian berikan untuk masing-masing pasangan, janji kejujuran, janji bagaimana jika terjadi perbedaan pendapat, dan lain-lain yang PASTI akan terjadi dalam mengarungi bahtera rumah tangga bersama. Dan menepati komitmen itulah yang terpenting dalam MERAWAT apa yang telah dipersatukan oleh Tuhan bukan? (#SPMCSW, Sabtu, 21 Januari 2017)
.
.
Sumber gambar:
Paling Seru

No comments:

Post a Comment