Saturday, January 28, 2017

"AWAS TERSESAT DOKTRINMU SENDIRI"

"AWAS TERSESAT DOKTRINMU SENDIRI"
.
Opini Sensi ala #SPMC Suhindro Wibisono.
.
Ketika Anda jumpa Tuhan, itulah mujizat, karena sangat sedikit manusia yang bisa jumpa Tuhan walau mengakui Tuhan selalu bersamanya? Ketika kemaren itu saya nonton video dari YouTube dengan judul "Kesaksian Dini seorang muslim bertemu Yesus saat sholat tahajud”, lalu juga ada video-video lain yang inti ceritanya serupa dengan cerita Dini, dan semuanya menarik karena utamanya terjadi oleh mereka yang seiman dengan Dini, bahkan ada yang jumpa Yesus di tempat sucinya sana.
.
Lalu setelah menonton video-video kesaksian semacam itu, saya juga nyeleneh mikirnya gini, bukankah selama ini tertanam doktrin dibenak Dini (juga yang lainnya) bahwa TUHANNYA TIDAK BOLEH DISERUPAKAN OLEH APAPUN? Jadi andai Dini dan saudara seimannya itu sebetulnya memang dijumpai oleh Tuhannya yang blom tentu biasa disebut Yesus oleh mereka, tapi karena doktrin itu tadi, maka yang bersangkutan memaknainya sebagai Yesus. Hayo siapa yang salah sebenarnya? Tapi mengingat makna Tuhan adalah Maha Esa, ya sebetulnya juga tidak salah Dini memaknainya sebagai Yesus, hanya saja secara tidak sadar Dini meminjam sebutan yang digunakan oleh ummat agama lain. Dalam bahasa lain, saya ingin menyatakan bahwa sangat mungkin Dini sebetulnya dijumpai oleh Tuhannya, tapi karena doktrin yang tertanam dibenak Dini bahwa Tuhannya tidak bisa disetarakan oleh apapun, dan Tuhannya berupa Dzat, maka otomatis Dini tidak berani menyatakan bahwa dia dijumpai Tuhannya, dan secara reflek otomatis teringat gambar yang salama ini sudah sangat umum, yakni Yesus. Selebihnya lihatlah sendiri, bukankah jurusannya MURTAD?
.
Jadi kalau saya boleh tanya,

APAKAH SALAH TUHANMU PAKAI UJUD TUHAN LAIN DALAM BENAKMU UNTUK DAPAT MENJUMPAIMU? BUKANKAH KAMU SENDIRI YANG MEMBLOKIR TUHANMU UNTUK MENJUMPAIMU?
.
Memang tidak ada yang sempurna didunia ini, termasuk juga doktrin agama, karena memang ayat-ayat yang tertulis dikitab suci itu multi tafsir, dan sangat mungkin tergantung kacamata penafsirnya. Jadi hati-hatilah menyikapi ayat kitab suci Anda, jangan langsung merasa bungah jika ada tertulis di ayat kitab suci Anda seolah menyalahkan keimanan ajaran agama lain. Sangat mungkin justru bumerang untuk Anda sendiri seperti contoh yang saya utarakan pada cerita video-video kesaksian itu bukan?
.
Maka ketika ada yang begitu bungah dan haqul yakin bahwa keimanan ummat agama lain PASTI SALAH karena bunyi ayat kitab sucinya "Tuhan tidak beranak dan diperanakkan", kenapa kalian begitu yakin bahwa bunyi ayat itu pasti menghakimi agama lain? Ingatlah rumus yang sudah berkali-kali saya utarakan baik dalam artikel-artikel maupun tanggapan-tanggapan, bahwa kitab suci agama A itu untuk ummat A, TIDAK untuk ummat agama B/C/D/dstnya ..., juga TIDAK untuk mengadili keimanan maupun mengadili kitab suci agama lain. Dan juga sudah sering saya nyatakan, apapun kitab suci Anda jika bunyi ayatnya tidak bisa ditafsir secara positif, PERCAYALAH, saya kok yakin Anda pada posisi salah tafsir, atau memang jangan-jangan itu memang bukan ayat Tuhan, tapi ayat selundupan.
.
Tuhan TIDAK MUNGKIN mengajarkan permusuhan untuk sesama manusia, karena semua manusia itu ciptaan Tuhan yang sama, TUHAN YANG MAHA ESA. (#SPMCSW, Jumat, 27 Januari 2017)
.
.
Sumber gambar:
Astroshiopedia
.
.
************
.
"Selamat Tahun Baru Imlek (2568)"
Semoga di sepanjang Tahun Ayam yang dimulai besok Sabtu, 28 Januari 2017, kita semua banyak mendapatkan kebahagiaan. Amin.
GBU
.

************

No comments:

Post a Comment