Monday, May 26, 2014

"PERAMPASAN KAMERA JURNALIS METRO REALITAS DI RUMAH POLONIA"

                          (Image source: kabar24.com)


Blogspot. Ketika baru saja melihat METROTV pada acara “Metro Realitas”, ada selintas kupasan tentang perampasan kamera awak media acara tersebut ketika meliput di Rumah Polonia sebagai markas kubu Capres Prabowo, sepertinya ada beberapa rekaman yang dihapus, saya menangkap sepertinya berita tentang hasil wawancara akan adanya jatah-jatah jabatan kalau menang. Lalu juga sangat sepintas tentang klarivikasi yang ditanyakan kepada Capres Prabowo tentang perampasan tersebut “…….udahlah ….kan mentro tipi memang tidak suka sama saya ….”

Sepintas berita tersebut cukup membuat saya bertanya-tanya, tentu saja saya langsung mengingat ketika doeloe ada kamera awak media yang dirampas oleh “oknum” entah dari mana saja, bukankah semua awak media bersatu menentang, ada semacam korp jurnalis yang bersatu, dan semua tipi memberitakan, tapi dalam kasus tersebut diatas saya tidak melihat adanya pemberitaan dari tipi manapun. Jadi apakah Metro Realitas memberitakan yang sebenarnya, atau juga rekayasa? Walau tampak masuk akal. Politik identik dengan kepentingan, beginilah yang terjadi ketika tipi-tipi dikuasai oleh politisi-politisi. Tak ada yang benar-benar netral, menyedihkan. Jadi pemirsa sepertinya harus berlogika “waras” supaya tidak mudah dipermainkan oleh berita di tipi-tipi.

Ketika juga melihat berita tentang adanya baliho PDIP yang dibakar, ingat saya di Jakarta Barat. Lalu berita ada Posko kubu Jokowi di Jakarta Selatan yang dibakar. Apakah itu semua tanda-tanda adanya perang intimidasi? Lalu Fadli Zon menduga pembakaran posko bisa jadi dilakukan supaya terkesan menjelekkan pihak lawan. Dan berita tersebut bisa jadi tidak akan ada di TVONE.

Beberapa hari belakangan ini, ketika saya mencermati berita-berita dari Kompas TV, TVONE, dan Metro TV, menurut saya pribadi yang paling obyektif dalam pemberitaan yang ada hubungannya dengan kedua kubu Capres adalah Kompas TV. Pada TVONE, saya tidak menemukan adanya berita deklarasi dukungan oleh masyarakat manapun juga terhadap Capres Jokowi, tapi di Metro TV saya masih menemukan adanya berita deklarasi dukungan dari masyarakat terhadap Capres Prabowo. Maaf kalau kurang cermat dalam pengamatan, karena memang tidak mencermati mereka dalam waktu bersamaan, maklum tipinya hanya satu!

Silahkan Anda mencermati sendiri, supaya bisa memberikan penilaian dengan tidak terkontaminasi artikel saya ini yang sangat mungkin tendensius. Tapi yang pasti, kalau menurut saya, acuan yang penting dalam memilih Presiden adalah mencermati REKAM JEJAK sang calon. Rekam jejak KEJUJURAN dan KEBERSIHAN memungkinkan Presiden nanti tidak tersandera oleh masa lalu-nya sendiri. (SPMC SW, Mei 2014)

No comments:

Post a Comment