(Image source:nasional.sindonews.com)
Blogspot. Kata-kata judul artikel ini betul-betul
saya lihat dan dengar dari tipi belakangan ini. Lalu Bapak Kivlan juga
memberi keterangan, bahwa sebagai seoarang tentara, dikeluarkan dari
ketentaraan adalah sesuatu yang sangat berat.
PRABOWO SUBIANTO
Kalau Pak Kivlan Zein mengatakan begitu, bolehkah saya menyimpulkan
bahwa secara “moral” Pak Prabowo bermasalah? Kalau benar, pertanyaan
berikutnya adalah: Layakkah seseorang yang bermasalah secara Moral
menjadi pemimpin Negeri? Barang kali ada diantara para pembaca berkenan
memberi pencerahan, Terimakasih sebelumnya ya ….
JOKOWI
Ketika nama Jokowi dicatut oleh oknum dalam kasus permintaan dana, waktu
itu Pembina Yayasan RS Jakarta : Benjamin Mangkoedilaga, bahwa untuk
mengundang Jokowi harus membayar sejumlah tertentu. Hal tersebut terjadi
waktu Jokowi diundang untuk memberikan sambutan sehubungan ulang tahun
ke-60 RS Jakarta yang jatuh pada 10 Nopember 2013.
Tapi sebagai Gubernur yang dimanfaatkan bawahannya sebagai ajang
korupsi, dimana namanya dicatut untuk meminta dana, harusnya diurus
dengan serius dan segera dipertemukan kedua belah pihak, lalu kalau
betul terjadi segera dicopot saja oknum tersebut. Karena kalau tidak
ditindak lanjuti, bisa jadi namanya akan dicatut oleh pihak-pihak lain
dilain waktu dan kesempatan yang tentu saja susah diprediksi apa yang
akan terjadi. (*)
Minta maaf juga kalau “pendukung” Jokowi ada yang tidak suka dengan
kupasan tersebut, tapi boleh juga dibantah kalau saya salah mengamati.
ARB
Ketika beberapa waktu yang lalu saya bertemu teman, teman tersebut
bercerita tentang SAHAM, tentu saja saya hanya sebagai pendengar, karena
memang saya tidak pernah main/beli saham, dan boleh dikatakan
nul-putul tentang saham, maka sebelumnya saya minta maaf kalau kupasan
berikut juga ngaco ….. Selain juga sudah rada lupa detail ceritanya
…maklumlah kurang interest soal saham, tapi kok nekat mau cerita
….hehehehe sori sebelumnya. Begini cerita versi seingat saya …
Teman saya itu beli saham dari grup Bakrie, saya tidak ingat namanya
….ingat saya ada 4 perusahaan yang nilai sahamnya jeblok, mula-mula dia
bilang harga beli sahamnya ada yg sekitar 1200 sampai dengan 1600
perlembar sahamnya, sekali lagi karena saya tidak ingat nama-nama
tepatnya perusahaan tersebut. Lalu nilai saham tersebut saat ini ada
yang tinggal 200 sampai dengan 600 per-lembar-nya. Kata teman saya lagi
…. Yang merasa rugi sangat banyak …saham-nya “digoreng” waktu
peluncurannya, sehingga sekarang hancur …. “Terus kalau harganya turun
terus bagaimana bos”. Tanya saya, yang dijawab: saya sudah tidak pegang
lagi, itu saja sudah hampir bikin saya bangkrut, kalau pegang terus,
malah terlihat terus dan itu bikin stress …. Dan pemerintah menjamin
batas nilai bawah saham adalah 50 rupiah perlembarnya. (Aku hanya bilang
oooooo….maklum engga paham hehehehe)
Begitulah ceritanya …. Terus apa hubungannya dengan Rekam Jejak ARB?
Maaf …saya hanya mempermasalahkan “goreng-menggoreng” peluncuran saham,
dan mesti tanya Pak Kwik Kian Gie dimana letak dosanya. Atau adakah
para pembaca yang dapat mencerahkan saya?
Lumpur Lapindo masih meninggalkan masalah, banyak rakyat yang
mempertanyakan, kenapa Negara ikut menyokong uang ganti rugi yang
seharusnya menjadi tanggung jawab Grup Bakrie? Ketika ada pendapat yang
mengatakan bahwa tragedi lumpur Lapindo adalah bencana alam, sehingga
Pemerintah sudah sepantasnya ikut membiayai, bagaiman kalau menurut Anda
para pembaca? Karena kalau menurut saya, bencana alam memang iya,
karena itu semua bersumber dari alam, tapi ….seandainya perusahaan
tersebut tidak melakukan pengeboran, apakah bencana itu juga akan
terjadi? Saya kok yakin “TIDAK”.
————————
Demikianlah “kupasan” versi saya tentang ketiga CAPRES yang menurut saya
besar kemungkinan akan mencalonkan diri. Ayo kalau Anda juga mau
ikutan mengupas atau menyoroti rekam jejak-nya. Tapi mohon yang fakta
ya, setidaknya ada data yang kredibel ….jangan mengupas dengan hasil
rekayasa, syukur kalau kupasan-nya bukan menyangkut SARA, karena menurut
Konstitusi Negara, semua Warga Negara punya hak dan kewajiban yang
sama bukan? (SPMC SW, Mei 2014)
———————–
.
(*)
PEMERASAN ATAS NAMA JOKOWI, ANDAI KPK TER-INSPIRASI
.
http://t.co/iHeM4ilGA3
.
———————–
( 5M ) ~ SPMC = "Sudut Pandang Mata Capung" ~ yang boleh diartikan ~ "Sudut Pandang Majemuk" || MEMPERHATIKAN kebenaran-kebenaran sepele yang di-sepele-kan ; MENCARI-tahu mana yang benar-benar "benar" dan mana yang benar-benar "salah" ; MENYUARAKAN kebenaran-kebanaran yang di-gadai-kan dan ter-gadai-kan ; MENGHARAP kembali ke dasar-dasar kebenaran yang di-lupa-kan dan ter-lupa-kan ; MENOLAK membenarkan hal-hal yang tidak semestinya, menolak menyalahkan hal-hal yang semestinya. (© 2013~SW)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment