Friday, May 9, 2014

"KIVLAN ZEIN: SECARA MORAL PRABOWO BERTANGGUNG JAWAB"

(Image source:nasional.sindonews.com)

Blogspot. Kata-kata judul artikel ini betul-betul saya lihat dan dengar dari tipi belakangan ini. Lalu Bapak Kivlan juga memberi keterangan, bahwa sebagai seoarang tentara, dikeluarkan dari ketentaraan adalah sesuatu yang sangat berat.

PRABOWO SUBIANTO
Kalau Pak Kivlan Zein mengatakan begitu, bolehkah saya menyimpulkan bahwa secara “moral” Pak Prabowo bermasalah? Kalau benar, pertanyaan berikutnya adalah: Layakkah seseorang yang bermasalah secara Moral menjadi pemimpin Negeri? Barang kali ada diantara para pembaca berkenan memberi pencerahan, Terimakasih sebelumnya ya ….


JOKOWI
Ketika nama Jokowi dicatut oleh oknum dalam kasus permintaan dana, waktu itu Pembina Yayasan RS Jakarta : Benjamin Mangkoedilaga, bahwa untuk mengundang Jokowi harus membayar sejumlah tertentu. Hal tersebut terjadi waktu Jokowi diundang untuk memberikan sambutan sehubungan ulang tahun ke-60 RS Jakarta yang jatuh pada 10 Nopember 2013.


Tapi sebagai Gubernur yang dimanfaatkan bawahannya sebagai ajang korupsi, dimana namanya dicatut untuk meminta dana, harusnya diurus dengan serius dan segera dipertemukan kedua belah pihak, lalu kalau betul terjadi segera dicopot saja oknum tersebut. Karena kalau tidak ditindak lanjuti, bisa jadi namanya akan dicatut oleh pihak-pihak lain dilain waktu dan kesempatan yang tentu saja susah diprediksi apa yang akan terjadi. (*)

Minta maaf juga kalau “pendukung” Jokowi ada yang tidak suka dengan kupasan tersebut, tapi boleh juga dibantah kalau saya salah mengamati.

ARB
Ketika beberapa waktu yang lalu saya bertemu teman, teman tersebut bercerita tentang SAHAM, tentu saja saya hanya sebagai pendengar, karena memang saya tidak pernah main/beli saham, dan boleh dikatakan nul-putul tentang saham, maka sebelumnya saya minta maaf kalau kupasan berikut juga ngaco ….. Selain juga sudah rada lupa detail ceritanya …maklumlah kurang interest soal saham, tapi kok nekat mau cerita ….hehehehe sori sebelumnya. Begini cerita versi seingat saya …


Teman saya itu beli saham dari grup Bakrie, saya tidak ingat namanya ….ingat saya ada 4 perusahaan yang nilai sahamnya jeblok, mula-mula dia bilang harga beli sahamnya ada yg sekitar 1200 sampai dengan 1600 perlembar sahamnya, sekali lagi karena saya tidak ingat nama-nama tepatnya perusahaan tersebut. Lalu nilai saham tersebut saat ini ada yang tinggal 200 sampai dengan 600 per-lembar-nya. Kata teman saya lagi …. Yang merasa rugi sangat banyak …saham-nya “digoreng” waktu peluncurannya, sehingga sekarang hancur …. “Terus kalau harganya turun terus bagaimana bos”. Tanya saya, yang dijawab: saya sudah tidak pegang lagi, itu saja sudah hampir bikin saya bangkrut, kalau pegang terus, malah terlihat terus dan itu bikin stress …. Dan pemerintah menjamin batas nilai bawah saham adalah 50 rupiah perlembarnya. (Aku hanya bilang oooooo….maklum engga paham hehehehe)

Begitulah ceritanya …. Terus apa hubungannya dengan Rekam Jejak ARB? Maaf …saya hanya mempermasalahkan “goreng-menggoreng” peluncuran saham, dan mesti tanya Pak Kwik Kian Gie dimana letak dosanya. Atau adakah para pembaca yang dapat mencerahkan saya?

Lumpur Lapindo masih meninggalkan masalah, banyak rakyat yang mempertanyakan, kenapa Negara ikut menyokong uang ganti rugi yang seharusnya menjadi tanggung jawab Grup Bakrie? Ketika ada pendapat yang mengatakan bahwa tragedi lumpur Lapindo adalah bencana alam, sehingga Pemerintah sudah sepantasnya ikut membiayai, bagaiman kalau menurut Anda para pembaca? Karena kalau menurut saya, bencana alam memang iya, karena itu semua bersumber dari alam, tapi ….seandainya perusahaan tersebut tidak melakukan pengeboran, apakah bencana itu juga akan terjadi? Saya kok yakin “TIDAK”.

————————

Demikianlah “kupasan” versi saya tentang ketiga CAPRES yang menurut saya besar kemungkinan akan mencalonkan diri. Ayo kalau Anda juga mau ikutan mengupas atau menyoroti rekam jejak-nya. Tapi mohon yang fakta ya, setidaknya ada data yang kredibel ….jangan mengupas dengan hasil rekayasa, syukur kalau kupasan-nya bukan menyangkut SARA, karena menurut Konstitusi Negara, semua Warga Negara punya hak dan kewajiban yang sama bukan? (SPMC SW, Mei 2014)

———————–
.
(*)
PEMERASAN ATAS NAMA JOKOWI, ANDAI KPK TER-INSPIRASI
.
http://t.co/iHeM4ilGA3
.
———————–


No comments:

Post a Comment