Monday, July 29, 2013

Tunggangi Kuda-mu Jangan "Tunggangi" Agama-mu



    ( Image source : id-wal.com )
.

Kataku, agamaku nomor satu
Katamu, agamamu nomor satu
Katanya, agamanya nomor satu
Jadi agama siapa nomor dua ?
Aku bilang agamaku paling rasional
Kamu bilang agamamu paling sempurna
Dia bilang agamanya paling benar
Jadi agama siapa yang salah ?
Apanya lagi yang harus diributkan ?
Apakah kita harus bertikai atas nama kebaikan ?
Ataukah kita harus bermusuhan atas nama agama ?
Saling membenci . . . padahal diminta saling mengasihi
Ketika ada tokoh diluar agama-mu ikut kompetisi
Kamu bilang kitab suci melarang menjadikan orang kafir sebagai “pemimpin”
Ketika ada tokoh wanita se-agama-mu ikut kompetisi
Kamu bilang wanita tidak boleh menjadi “imam”
Aku jadi bingung mana sebetulnya yang benar ?
Kanapa tidak kita diskusikan kebenaran yang sama ?
Kenapa kebenaran hanya boleh mengikutimu ?
Sementara agamanya tidak berbeda
Aku takut kita salah memahami agama
Atau kita sengaja membelokkan makna
Layakkah korbankan agama demi politik?
Pemimpin politik bukan pemimpin agama dan “imam” tidak ada dalam politik
Maka sebaiknya . . . .  .
Demi kemaslahatan bersama
Dan tidak membelokkan agama
TUNGGANGI KUDA-mu jangan TUNGGANGI AGAMA-mu
Bukankah agama adalah jalan menuju Tuhan ?
Setahuku Tuhan tidak berpolitik terhadapmu
Maka sadarlah saudaraku
Jangan gunakan agama tuk berpolitikmu
Sebenarnya itu hanya akan menistakan
Ketika kau bajak ayat-ayat suci demi politikmu
Tuk meraih ambisi kemenanganmu
Padahal menjerumuskanmu  juga pengikutmu
Kemenangan politik hanyalah sementara
Kenapa kau tukar dengan kemenangan berhadiah surga ?
Atau kau tidak mempercayai-NYA
Jadikan agama topeng belaka
.
.
kompasiana, Juli 2013
By. SPMC SW
—————————————-
Mohon maaf kalau tidak berkenan.
=========================


No comments:

Post a Comment