Tuesday, July 9, 2013

AYO JADI KORUPTOR TERHORMAT ~ "MAU" ? . ( AWAS, Kalo Baca 'Berpotensi' Jadi Koruptor !! )



( Image source : uziek.blogspot.com )


Maaf kalau saya berpikir rada absurd atau malah extrim ?, begini, jangan-jangan roda ekonomi negeri ini berputar karena KKN ! Terutamanya KORUPSI, karena sangat banyaknya yang melakukan korupsi, jadi seolah-olah korupsi adalah suatu tindakan yang biasa saja. Maka ketika tertangkap dan diadili kalau ditanya kebanyakan jawabnya "tidak ingat" atau "lupa", soalnya mungkin memang lupa yang ditanya itu peristiwa yang mana, karena sudah terlalu seringnya melakukan korupsi !.
Atau bahkan seperti orang yang bertopeng agama, bersumpah demi Tuhan untuk meng-ingkari ! Sungguh luar biasa . . . .

Bahkan terlalu seringnya KKN, Tuhan-pun juga di-sogok-nya, seperti misalnya . . . . . beramal dengan uang hasil korupsi, bahkan menyumbang untuk pembangunan rumah ibadah, dan sepertinya para koruptor berpikir secara RASIONAL . . .  bukankah selama ini kita memahaminya jika nanti kita sudah meninggal, dosa dan amal kita akan 'ditimbang' berat mana ?

Mungkin itulah sebabnya, mereka yang korupsi biasanya justru juga "rajin" menyumbang, beramal, beribadah, berharap bisa mengurangi dosa-dosanya. Terlebih lagi jika ditambah pengertian bahwa doa dari banyak orang juga akan mengurangi bahkan mungkin menghapus semua dosa, maka terbukti para koruptor juga banyak menyumbang dirumah-rumah yatim piatu . . . . persiapan diri kalau kelak meniggal dunia atau jika meninggal mendadak, ada banyak anak yatim yang mendoakan, dan konon kabarnya doa anak yatim adalah paling berkah . . .
Luar biasa pikiran tali temali semacam itu, ditambah kotbah / dakwah lainnya, kalau melakukan kewajiban agama 'begini', semua dosa akan diampuni, terus kalau 'begitu' maka akan seperti terlahir kembali, saya tidak tahu apakah tafsir begitu betul ?
Lalu . . . .  siapa hayo yang tidak mau jadi koruptor ?  Realistis saja, bukankah tiap tahun kita bisa seperti terlahir kembali ? Kalau toh ada yang membantah, 'emang tahu kapan akan mati ?'.  Kalau realistis, pakai probabilita saja . . .  . berapa persen yang tiba-tiba meninggal dunia ? Mengingat 'kekayaan' yang akan didapat dengan korupsi, apapun bisa dilakukan didunia ini, mau keliling dunia ?, bisa !.  Mau kawin lagi dengan yang jauh lebih muda ?, bisa !.  Mau menunaikan ibadah yang butuh dana besar ?, bisa ! ( Maaf kalau salah ).   Betul betul surga dunia ada di genggaman bukan ?  Siapa yang tidak tertarik jadi koruptor ?

Lagi pula, sepertinya jadi koruptor sangat jauh lebih terhormat, lebih enak, lebih prestise, lebih aman, dan lebih lebih yang lainnya jika dibandingkan dengan pencuri ayam, pencuri jemuran, pencuri sendal jepit bekas, pencopet, dan pencuri pencuri lain yang remeh temeh itu . . .
Contohnya, apakah kita pernah dengar koruptor digebukin massa, koruptor ditembak dengan didalihkan akan melarikan diri ?  Bahkan diborgol saja tidak !!  Begitu juga setelah menghuni hotel prodeo, belum pernah denger ada yang berani "nyenggol" koruptor tersebut, tapi terhadap pencuri yang remeh temeh itu . . . . ?   Engga usah dicerita seperti apa nasibnya, kita semua pasti dah bisa bayangin bagaimana kira-kira penderitaannya.

Jaminan lainnya, koruptor engga bakalan dijatuhi hukuman mati bukan ?  ( Belum ada toh ? )

Memang begitulah kenyataan hukum dunia, bahkan setelah pensiun pun, setelah pensiun dari koruptor, atau kalau apes, pensiun dari penghuni hotel prodeo, kekayaannya masih menempatkan ybs tetap menjadi terhormat bukan ?
Jadi harap maklum ya . . . .  hehehe . . . .  ( Baca artikel SUBSIDER di blog saya kalau mau tahu modal jadi raja di penjara )

Jadi . . . . ya jangan lagi berpikir bahwa KPK itu adanya cuman sementara !!

Tapi yang paling bahaya adalah pemikiran untuk mengurangi kewenangan KPK, karena banyaknya kasus terungkap oleh penyadapan yang dilakukan KPK, maka ada yang ber-argumen "penyadapan" adalah pelanggaran HAM.
Apakah mereka yang mengatakan begitu tidak berpikir, bahwa rakyat justru mencurigai mereka 'tidak bersih' ?  Atau jangan-jangan mereka disuruh kroninya yang tidak bersih ?   Karena kalau bersih, kenapa mesti takut disadap ??  Ternyata ada juga yang berpolitik tapi lupa ber-logika ya ( atau malah banyak ? ) hehehe . . .
Herannya . . . kenapa para koruptor yang tertangkap tidak ada yang menuduh pelanggar HAM ? Maksud saya, mereka yang menyatakan penyadapan oleh KPK adalah melanggar HAM, kenapa tidak menuduh para koruptor itu pelanggar HAM !?.

Kembali ke roda ekonomi berputar karena adanya korupsi, karena kalau tidak . . . . jangan-jangan dua pertiga dari  mall / pusat belanja / restoran / properti / hotel / penjual mobil / barang-barang mewah / tempat hiburan . . . dan lain-lain hampir semuanya . . .   harus ditutup karena tidak ada pembeli atau pengunjungnya !.

Keroyalan para koruptor membuat roda ekonomi berputar, membuat tempat-tempat belanja dll tsb diatas ada begitu banyaknya, dan tentu saja itu semua membutuhkan banyak karyawan . . . . jadi . . . . gimana engga bingung hayo . . . . jangan-jangan kalau koruptornya bener-bener dibasmi habis . . . . pengangguran akan bertambah banyak karena PHK . . . . . hehehe . . . .

Hal tersebut juga bisa ditanyakan kepada biro-biro perjalanan, terutamanya wisata ke luar negeri, konon kabarnya orang Indonesia sangat royal dalam hal apa saja, padahal mereka bukanlah pengusaha papan atas ataupun direktur suatu perusahaan, juga bukan pejabat tinggi departemen. ( Moga-moga itu cuman gosip lama yang sudah tidak ada lagi )

Kalau disuatu institusi ada pejabat yang tertangkap karena kasus korupsi, dan untuk menghilangkan kesan masyarakat bahwa di-institusi tsb adalah sarangnya koruptor, maka pejabat yang lainnya dalam institusi tsb akan membelanya dengan menggambarkan "sedikit-nya" koruptor di-institusi-nya, biasanya para pejabat-pun beragumen "jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga", sungguh pribahasa yang paling efektif untuk menggambarkan kebersihan dan sedikitnya para koruptor yang ada, lalu biasanya  ditambahkan kata-kata "oknum" untuk menyalahkan tersangkanya, dan ditambahkan lagi "masih banyak lho orang-orang bersih di . . . . .  "  kalau toh akhirnya yang mengatakan itupun suatu ketika tersandung masalah korupsi, agaknya mereka sendiri tidak ingat pernah berpribahasa seperti tsb diatas, terlebih lagi rakyat negeri ini adalah pelupa ( juga bakalan lupa kalau ada orang MANTAN koruptor ) . . . . Jadi para pejabat boleh berjanji apa saja, engga bakalan ada yang memperkarakan sesudahnya, AMAN !      Soalnya saya ingat waktoe itoe ketika masih awal-awal reformasi, ada wapres yg kebetulan ketua partai, yang mengatakan kalau nanti hasil pemilu partainya tidak dapat suara minimal berapa puluh persen, maka ybs akan mengundurkan diri jadi ketua partai tsb . . . . nyatanya setelah hasilnya jauh kurang  dari prediksinya . . . . engga ada yang mempermasalahkannya . . . . santai aja . . . . kita semua pelupa kok . . . . termasuk semua wartawan . . . . yang saya tunggu beritanya ternyata tidak ada satupun yang menanyakan ttg hal tsb ( takut ya ? ).  Atau . . . . jangan-jangan yang janji sendiri juga sudah lupa . . . hehehe . . . ternyata salah saya sendiri kenapa cuman saya doank yang mengingatnya . . . . sedihnya jadi orang introvert dan atau perfeksionis kata para psikolog ( ??? ).

Wassallam,

blogspot, Juli 2013
By SPMC SW.

--------------------------------------------------------
- Mohon maaf, karena judulnya memang sengaja memprovokasi Anda, hehehehe . . . .
- Tulisan ini tidak bermaksud untuk jangan (berhenti) memburu koruptor, tapi mengingatkan jangan-jangan begitulah realitanya . . .
- Jadi . . . . ya harus dicarikan terobosan bagaimana sebaik-baiknya dan se-efektif-efektifnya, karena memang korupsi adalah kejahatan yang sangat luar biasa merusaknya.
-------------------------------------------------------

No comments:

Post a Comment