Thursday, August 1, 2013

JOKOWI~AHOK Korban SUNATAN Tipi



( Image Source : dakwatuna.com )

.

Tipi itu punya pengaruh yang luar biasa, banyak sekali yang mengatakan begitu, saya pikir semuanya mungkin setuju.

Seandainya semua tipi di Indonesia maksud saya, mempunyai tekad idealis untuk ikut membangun moral bangsa yang baik sebagaimana mestinya, pastinya bangsa ini akan lebih cepat sejajar dengan bangsa-bangsa dinegara maju.

Karena kalau saya amati, rasanya hampir semua pemberitaan tipi itu cenderung ingin membuat suasana menjadi "gaduh", mungkinkah itu kaidah jurnalis tipi berita yang tidak saya pahami ?.
Karena dengan ke-gaduh-an akan menarik perhatian banyak pemirsa, dan banyaknya pemirsa manaikkan RATING !!  Sungguh kreativitas jalan pintas yang dangkal, kurang bijaksana dan menyesatkan.

Coba kita amati, berita tentang 'penggusuran' waduk pluit beberapa waktu lalu, semuanya memberitakan tentang "seolah-olah" pemerintah sedang menindas 'rakyat kecil', ini jelas pembelajaran yang kurang baik.
Kalau dihitung persentase pemberitaan ttg penggusuran waduk pluit oleh suatu tipi, paling-paling hanya sedikit sekali dikupas ( bahkan hanya sepintas ! ) yang ME-NANYA-KAN ttg status kepemilikan tanah yang ditinggali oleh warga tsb.

Menurut saya, seharusnya pemberitaan tidak cenderung membela yang sana atau yang sini, tapi seharusnya mengungkap kebenaran suatu masalah, sehingga berguna untuk kebaikan keseluruhan Bangsa ini pada masa mendatang.

Jika memang mau, lebih bagus tipi mengadakan investigasi, kanapa warga bisa tinggal disitu kalau memang tanah yang ditinggali tersebut adalah seharusnya sebagai waduk ?.
Kalau semua tipi membela rakyat penghuni yang terkena gusur, dan mengesampingkan kebenaran yang semestinya, bukankah itu namanya "menjerumuskan" ?. Atau "menyesatkan" ?

Menurut perasaan saya, kasus 'seperti' Waduk Pluit sudah sangat sering kali terjadi, dan akibatnya ya seperti sekarang ini, dan juga akan terus terjadi berulang-ulang . . . .
Apa lagi kalau ada tokoh yang mengatakan . . . . "ya udah lah ini kejadian masa lalu" . . . . .
Yang artinya engga usah ribut-ribut diusut : kenapa mereka bisa tinggal disitu ~ siapa yang mengijinkan ~ siapa yang mengambil keuntungan ?
Enak bener pelakunya . . . .

Begitu juga dengan penggusuran dikawasan yang bersangkutan dengan kereta api, banyak juga mahasiswa yang membantu dengan cara demo menolak penggusuran.
Manambah suasana jadi rancu.
Tapi . . . harusnya mahasiswa cerdas dalam membela yang lemah, tidak hanya asal demo, pelajari dulu duduk masalah yang sebenarnya, apakah yang dibela itu benar atau salah ?
Karena kalau mahasiswa membantu rakyat kecil dalam kebenaran, pastinya rakyat yang lain juga akan mendukung. Jadi maksud saya, semestinya mahasiswa harus bisa memilah mana yang bener-bener BENER, dan mana yang bener-bener SALAH.
Seperti contohnya peristiwa Gerakan REFORMASI yang mengganti pemerintahan Orde Baru, bukankah hal tersebut juga didukung oleh masyarakat ?

Belakangan yang lagi heboh masalah PKL Tanah Abang, banyak sekali pemberitaan yang simpang siur dan cenderung sangat panas, saya curiga itu semua juga sumbangan oleh pemberitaan tipi-tipi yang ada, cara mereka menyumbang panas-nya situasi adalah dengan melakukan "penyunatan" tayangan.
Mereka sepertinya dengan sengaja menampilkan potongan rekaman-rekaman pembicaraan, sehingga seolah-olah tokoh tersebut melakukan diskriminasi atau pernyataan yang kontroversial, supaya menyinggung tokoh-tokoh lain, dan lalu tokoh lain tsb dimintai tanggapannya oleh wartawan, sementara tokoh tsb hanya dapat sepenggal berita yang "sepertinya" memang menghujat/menyinggungnya, dan tentu saja kita sudah dapat menerka ybs akan memberikan tanggapan apa.
Sungguh tidak mencerahkan rekayasa semacam itu, mengorbankan ketentraman hanya untuk membuat heboh yang direkayasa sedemikian halusnya pemberitaan oleh tipi.

Menurut pengamatan saya itulah yang terjadi pada tokoh JOKOWI dan apalagi AHOK yang memang terkenal dengan pernyataan-pernyataan blak-blak'annya !! 
JADI KORBAN REKAYASA.

Semoga tokoh-tokoh tsb waspada, dan  para pembuat berita tersadarkan bahwa kehebohan yang dibuat akan menghambat Indonesia menjadi lebih baik.

Kalau kita semua ingin Indonesia maju, ketertiban adalah mutlak !.
Dan kalau menyangkut publik, ketegasan sangat diperlukan.
Kalau tidak ada ketegasan, rasanya akan sangat sulit membuat kehidupan bersama menjadi tertib.
Itulah sebabnya sangat dibutuhkan ketegasan dan keadilan dalam pelasanaan hukum !!
Hukum harus tetap dijaga wibawanya, supaya tidak terlindas oleh Hukum Rimba, dan itu adalah tugas POLRI untuk menegakkannya dengan TEGAS dan ADIL, dan semoga tidak tergadaikan . . . . .

.
Wassallam,

blogspot, Agustus 2013

By. SPMC SW

===================
Begitulah pengamatan saya, mohon maaf kalau tendensius, dan pastinya "salah" menurut awak tipi, tapi bagaimana menurut penilaian pembaca ? Mohon pencerahannya
===================

No comments:

Post a Comment