Friday, July 19, 2013

". . . dik JOKOWI ojo lali mengko desember ngumumin nyapres . . . . ."


( Image source : politik.news.viva.co.id )

Ketika sepenggal percakapan "itu" saya lihat di berita tipi, pembicaraan Ibu Mega kepada Pak Jokowi, bukankah dialog tsb menyiratkan betapa WISE-nya Ibu Mega ?, telah mendengarkan keinginan rakyat, dan lebih mengutamakannya diatas kepentingan pribadi, bahkan mungkin kepentingan keluarga sekalipun, demi INDONESIA yang telah dimerdekakan oleh ayah-handanya BUNG KARNO.
Dan pastinya juga sangat realistis, karena ternyata beliau tidak se-egois yang ditakutkan banyak orang yang bahkan ada yang mengatakan kenapa Jokowi tidak diangkat "sebagai ini" di PDIP atau "sebagai itu" di PDIP.

Memang saya terlalu berharap, bahkan berharap Pak Jokowi secara pribadi SUDAH dikasih tau oleh Ibu Mega untuk juga tidak membocorkan dulu berita itu, karena memang Ibu Mega berharap 'Dik Jokowi' selama hampir setengah tahun kedepan dapat melakukan sesuatu untuk DKI Jakarta. Siapa tahu dengan begitu Pak Jokowi dapat menancapkan tambahan system yang baik untuk DKI yang tidak bisa dirubah lagi oleh penggantinya karena dukungan warga DKI. Juga memberikan keputusan-keputusan atau proyek-proyek yang berdampak sangat baik, dan langsung bisa dimulai walaupun berjangka panjang untuk Ibukota tercinta.

Sayang sekali sepenggal percakapan di tipi itu terpotong begitu saja, dan memang tak ada yang dapat saya perbuat, karena memang radio diruang depan tempat tidur saya sudah berbunyi, itu adalah suara radio yang rutin membangunkan tidur saya setiap paginya, timer yang memang saya stel begitu, kecuali memang saya kecilkan suaranya karena pingin 'mbangkong' keesokkan harinya, atau karena PLN-nya mati, dan memang itu rada sering terjadi walau kadang hanya beberapa menit saja.  Karena radio yang merangkap telepon rumah tsb hidupnya pakai listrik, maka kalau PLNnya mati, setelan timernya jadi ke-reset semua, jadi walau matinya hanya selama sekedipan mata sekalipun, kalau pas lagi tidur juga engga tahu harus menyetel lagi timernya.

Walau itu semua hanya harapan saya, harapan yang dilanjutkan setelah mimpi yang terpotong, saya sangat yakin bahwa rakyat Indonesia juga banyak yang berharap begitu, berharap benar terjadi, bukan sekedar mimpi seperti yang saya alami.



Wassalam,

kompasiana, Juli 2013.
By (mimpinya) SPMC SW.


----------------------------------------------------
( Surat untuk PDIP #3 ) . . . mimpi . . 
----------------------------------------------------
Yth. Ibu Megawati

Cerita tsb diatas adalah surat saya untuk Ibu, walaupun saya bermaksud untuk sumbang saran karena menginginkan kebaikan, mohon maaf kalau kurang berkenan.
Semoga Ibu baik-baik saja dan banyak mendapatkan kebahagiaan dalam hidup ini.

Salam hormat

SW- 19 Juli 2013

============

No comments:

Post a Comment