Monday, May 20, 2013

TITIK NADIR HARKITNAS

        ( Image source : vimeo.com )



Apa sesungguhnya yang terjadi dengan negeri ini, banyak sekali para pembawa acara baik di tv maupun radio, juga para tokoh & pengamat politik yang menyebut keadaan negeri ini sudah di-TITIK NADIR.
Serem amat ya . . .

Terus banyak yang mencontohkan tentang banyaknya tawuran antar kampung, tawuran pelajar, tawuran mahasiswa, brutalnya organisasi massa, brutalnya geng motor, Ibu meracuni anaknya, anak membunuh ibunya dan bahkan memakan hati ibunya, bapak memperkosa anaknya, merajalela-nya oknum korupsi ke hampir semua institusi, bahkan oknum di institusi yang seharusnya memberikan contoh ttg ahklak, oknum di institusi yang seharusnya menegakkan keadilan itu sendiri, korupsi di (oknum ) partai politik, dan masih buuanyaak sekali contoh lainnya . . . .    mungkin dari situlah sebutan "titik nadir" dipersepsikan.
Terus ada juga yang bilang itu semua karena masih banyaknya anak bangsa yang bodoh, yang bahkan sekolah SD saja tidak tamat.
Hmm . . .  memang semua itu fakta ya.
Dan menurut saya, susah sekali menyebut hanya satu akar masalah dari apa yang terjadi di-negeri ini.

PENDIDIKAN
Walaupun dikatakan ini adalah akar masalah yang utama, saya pribadi tidak menolak, tapi juga tidak mengatakan seratus persen ok.
Kalau dibilang banyak anak bangsa yang bahkan sekolah SD saja tidak tamat, memang itu fakta bukan ?
Tapi doeloe, beberapa puluh tahun lewat, sewaktu sekolahan belom sebanyak belakangan ini, bukankah persentasenya lebih tinggi lagi manusia Indonesia yang bahkan tidak berpendidikan formal ?
Napa waktoe itoe tidak ada istilah di-titik nadir ?

MORAL : KASIH  / BUDI PEKERTI /  BUDAYA MALU
Menurut saya, semua itu adalah hal yang sangat penting dalam hidup manusia.
Sayang sekali hal tersebut hampir tidak ada dalam kurikulum pengajaran disemua jenjang pendidikan di Indonesia kini.
Dan ketidak ada'an waktu (kesibukan) juga banyak dijadikan alasan kurangnya pendidikan tersebut dirumah-rumah tangga, padahal inilah pilar-pilar terpenting pembentukan moral bangsa secara utuh.
Doeloe . . . negeri ini terkenal dengan penduduknya yang jujur, ramah, baik . . . dll.   Walaupun masih pernah kita dengar, tapi itu semua dah mulai luntur.
Taukah Anda bahwa suatu keadaan kalau tidak terjadi 'revolusi', prosesnya akan terjadi secara simultan, begitu juga dengan moral bangsa, yang tentu saja sangat susah dikondisikan terjadi revolusi.  Lunturnya moral bangsa inilah yang sedang terjadi di negeri ini.
Dan apakah terus berproses ke hal-hal yang tidak baik ?  Kita semua-lah yang merasakan dan menilainya.
Sudahkah Anda mengambil peran positif membangun pilar bangsa kearah yang lebih baik ?. Jika kita semua mengambil peran positif, berarti keadaan kita akan menjadi lebih baik pada generasi yang akan datang, sekitar 50 tahun kemudian, sesuai dengan degradasi yang kita alami sekarang ini.
Nah . . . semoga saja arahnya positif ya. . . .

KONSUMERISME
Saya pikir juga salah satu akar masalah. Keinginan untuk memiliki barang-barang mewah banyak sekali menyebabkan orang menjadi kalap. Ada anak yang rela menjual diri agar bisa memiliki barang-barang tertentu.
Bahkan pernah ada berita ttg anak yang bunuh diri karena tidak punya HP, luar biasa pengaruhnya !!.
Ditambah dengan luar biasa-nya "kreatifitas" pembuat iklan.
Saya pikir konsumerisme juga ikut menyumbang andil banyaknya korupsi di-negeri ini.

KESIMPULANNYA
Pendidikan formal yang mementingkan kecerdasan  belum tentu menghasilkan kebaikan moral suatu bangsa.
Contohnya, bukankah saat ini lebih banyak anak bangsa ini yang berpendidikan sangat tinggi, tapi malah dibilang kondisi negeri di TITIK NADIR ??  Bahkan berapa banyak Profesor dinegeri ini yang sudah di vonis hukuman karena korupsi ?? Dan lebih sedih lagi, sepertinya mereka itu tidak punya rasa malu ! ( Prof. yg korupsi ).

Ayo, jangan sepelekan pendidikan MORAL, mari kita tanamkan KASIH ; BUDI PEKERTI ; BUDAYA MALU

Selamat Hari Kebangkitan Nasional

Wassallam,
blogspot, 20 Mei 2013.
By SW.

No comments:

Post a Comment