Thursday, August 15, 2013

M E R D E K A Lakukan Korupsi . . . "Aku Mau" !


( Image source : hukum.kompasiana.com )



Menjelang HUT RI ke 68 kali ini, kado penangkapan koruptor oleh KPK pada institusi SKKMIGAS, tangkap tangan terbesar semenjak KPK berdiri !.
Kado yang memilukan, sekaligus menegaskan, itulah kenyataan negeri ini, negerinya para koruptor.
Tapi sampai detik ini masih banyak sekali yang memberi pernyataan : “Bahwa itu adalah ulahnya oknum dan masih banyak sekali warga bangsa yang masih baik”.
Sungguh ungkapan klasik yang lebih ditujukan untuk menghibur, atau mungkin malu mengakui bahwa negeri kita adalah negerinya para koruptor, karena ternyata ungkapan tsb sudah berpuluh tahun digaungkan, dan ternyata siapapun nantinya yang mempunyai kesempatan untuk korupsi, akan berubah menjadi si-OKNUM itu sendiri.


Korupsi  oleh OKNUM (?) yang kalau dilihat secara materi bahkan sudah sangat bergelimang harta.
Tapi ketika memberi pernyataan selesai pemeriksaan awal atas ditangkapnya ybs, menyatakan tidak korupsi tapi menerima gratifikasi !
Rupanya ybs sudah mempelajari dahulu perbedaan antara korupsi dan gratifikasi, sepertinya mungkin ada “celah” mendapat sedikit hukuman lebih ringan.
Pernyataan yang patut dikasihani, berbading terbalik dengan prestasinya, predikat lulusan cumlaude dari universitas top dinegeri ini, ditambah pendidikan LN, dan menjadi dosen teladan. Kejeniusan yang sengaja digunakan untuk menipu, bukan untuk kemaslahatan, sungguh mengerikan.
Beberapa kali menerima duit mungkin berjumah lebih sepuluh milyar dengan diam-diam kok dibilangnya gratifikasi, kalau menerima gitar dan diterima terbuka lalu diserahkan ke KPK masih bisa diterima, beda tipis antara pernyataan tolol atau konyol yang tidak punya malu, bener-bener menggemaskan !.
Terlebih ybs pernah berujar, akan bekerja sama dengan KPK memberantas korupsi di-institusi yang dipimpinya. Pernyataan untuk menggambarkan betapa bersihnya ybs, sungguh seperti maniak dengan topeng keanggunan profesor yang disandangnya. Kalau nantinya terbukti bahwa korupsinya adalah berjama’ah dan ybs adalah koordinatornya, betul-betul penampilan keanggunan yang mengerikan.
Percayalah . . . ada yang tidak beres dengan negeri ini, negeri yang salah menyelenggarakan pendidikan karena ternyata menghasilkan manusia-manusia yang egois dan tamak. Pendidikan yang justru sangat penting untuk membedakan manusia dengan hewan, yaitu mempunyai RASA MALU !, yang ternyata belum dimiliki oleh kita semua bukan ?
Apakah masih kurang contohnya, dan masih tidak malukah kita mengatakan bahwa masih banyak orang baik dinegeri ini ?  Jangan-jangan aku pun juga akan korupsi kalau ada kesempatan itu. Siapa yang tidak ingin melakukan, mendapatkan kekayaan untuk tujuh turunan ?
Sungguh menyedihkan dan menjengkelkan !  MORAL kita sebagai bangsa itulah yang paling utama harus dibekalkan kepada generasi pemula warga bangsa ini.
Dan hal ini sudah sangat mendesak untuk dilakukan.
Karena ternyata Sila Pertama pada ideologi dasar negeri ini tidak cukup, tapi harus ditambahkan dengan pendidikan MORAL, dan itu sangat penting dan bermanfaat untuk anak sepanjang usia Sekolah Dasar.
” - MORAL = Kasih ; Kejujuran ; Budi Pekerti ; Budaya Malu ; Tolong Menolong  ”. Pada artikel saya ~~ KUGADAIKAN CINTANYA ( Maafkan aku anak-anakku ) ~~
Karena terbukti, walau semua warga negara harus mempunyai agama, dan nyatanya tidak satupun oknum tsb yang taat pada agamanya bukan ?
Tidak ada satupun oknum yang takut pada Tuhannya, dengan disumpah justru bahkan akan berlindung dibalikNYA untuk menyanggah korupsi yang dilakukan.
BUKAN MAIN !
Menurutku : ketegasan, pemberatan hukuman ( hukuman mati ), dan pelaksanaan segera hukuman tsb, itulah kunci pemberantasan koruptor yang sudah sangat massif dinegeri ini.
Kenapa semua pejabat yang berwenang tidak mau melaksanakannya ? Jangan-jangan karena mereka juga sedang menuggu dapat giliran jadi koruptor guna menimbun harta untuk anak-cucu-cicit’nya . Atau sudah terbelenggu didalamnya, dan masih was-was dalam keberuntungan belum terbongkar kasusnya ?

Wallahuallam . . .  .    .   .
.
Wassallam,
blogspot, Agustus 2013
By. SPMC SW
—————————————–
Catatan : 
Tokoh jujur dan bersih dinegeri ini memang masih ada, tapi sangat langka. Itulah sebabnya tidak seharusnya kita mengatakan "masih banyak" terlebih lagi belum teruji karena belum mendapat posisi yang  BASAH bukan ? 
---------------------------

No comments:

Post a Comment