Monday, August 19, 2013

Mengungkap Dukun & Suhu Pemberi MANTRA Kehebatan Jokowi & Ahok



( Image source : theghostcommunity.blogspot.com )


TEST CASE
Apa sih hebatnya Jokowi & Ahok ?
Kalau mau tahu, coba deh kalian tulis tanggapan menjatuhkan kedua tokoh tsb disemua artikel yang mengupas ttg ybs. Pasti kalian akan mendapat respon keras bukan saja dari yang punya lapak, tapi juga dari banyak pembaca lainnya. Itulah kehebatannya. ( Karena biasanya mereka mengungkapkan fitnah - red )

BLUSUK'AN
Apa benar kehebatan Jokowi hanya karena blusuk'an ?
Saya pikir . . . mestinya bukan itu ukurannya.
Menurut saya blusuk'an tidak harus dilakukan tiap hari, dan lebih bagus kalau random waktu dan lokasi serta pemberitahuannya seketika waktu akan berkunjung saja, untuk cross-check terlaksananya penugasan yang diberikan.
Karena blusuk'an tiap hari menurut saya justru "PENDELEGASIAN PENGAWASAN" tidak terjadi pada pemerintahan tsb.  Bukankah menurut ilmu manajemen disimbolkan dengan gambar kerucut/segi-tiga ?  Itu juga menggambarkan blusuk'an bukanlah pekerjaan yang banyak dilakukan oleh top manajemen, tapi pekerjaannya atasan unit terkecil atau menengah, mestinya dalam hal ini banyak dilakukan oleh lurah~camat~walikota.

Jadi apakah blusuk'an yang dilakukan Jokowi salah ?

Untuk saat ini memang dibutuhkan, karena terlanjur salah kaprahnya keadaan, dimana banyaknya aparat pemerintah yang justru memanipulasi keadaan untuk memperkaya diri sendiri, terutama ya aparat setingkat lurah~camat~walikota itu sendiri, bak tuan tanah serasa yang memiliki lahan, melalui kaki-tangan preman mengkavling tempat kosong/jalanan/trotoar untuk disewakan ke-pedagang kaki lima, mengadopsi dunia bawah tanah seperti di film-film gangster, dimana hukum rimba diberlakukan.
Mungkin dia pikir, "bukankah aku tidak meng-korup uang negara ?". Sungguh cara berpikir kreatif para pejabat untuk memenuhi ke-tamak-an dan ke-egois-an pribadi dengan mengorbankan kepentingan umum, padahal sejatinya mereka ditunjuk justru untuk melayani kenyamanan dan ketertiban kepentingan umum, bukan malah main mata dengan preman yang menjadikan salah kaprahnya aturan yang ada.

KESEMPATAN JADI HEBAT
Maka bagi lurah~camat~walikota yang ingin hebat, sekaranglah saatnya membereskan keadaan sebelum bos kalian (gubernur) datang menertibkan keadaan diwilayah kalian bertugas. ( Sebagai lurah~camat~walikota "seharusnya" malu kalau hal itu terjadi.)

Ayo segera lakukan, dan percayalah kalian juga bisa hebat, sehebat Jokowi kalau kalian mau. Kecuali kalian tidak berani memotong rantai manipulasi penerimaan upeti, mungkin perintah kalian seperti macan ompong bagi para preman dan pelanggar aturan yang akan kalian tertibkan.
Walau lebih susah, tapi percayalah masih ada kesempatan jika punya nyali dan lihai mengambil jalan. ( Manfaatkan gosip angin perubahan "Jakarta Baru" yang sedang berhembus !  hehehe . . . )

Bukankah kalian lurah~camat~walikota~GUBERNUR memegang "mantra"- PERDA yang sama ?.

Jadi tidak harus menuggu Jokowi untuk melaksanakannya, dan itu berarti kesempatan untuk mempromosikan diri.

HEBATNYA KEJUJURAN
Jadi kalau toh Pak Gubernur sepertinya lebih mudah berhasil melaksanakan penertiban, itu bukan karena beliau hebat, tapi beliau tidak menerima upeti dan juga tidak memberi upeti atas jabatannya, sehingga tidak terjebak menjadi macan ompong.

Dan penggambaran seperti tsb bisa diterapkan disemua lini jabatan yang ada, termasuk jabatan presiden di republik ini. Itulah sebabnya Jokowi dan bahkan kalau mungkin Ahok dicalonkan menjadi RI-1 dan RI-2, kemungkinan mereka akan berhasil karena mereka tidak mempunyai sejarah kelam seperti tokoh yang lainnya bukan ?. Mereka tidak merasa berhutang apapun atas jabatannya, ataupun melakukan tindakan tercela lainya yang menyakiti hati rakyat, bahkan terhadap rakyat pada kelompok tertentu sekalipun.

Jadi misalnya Ahok harus menjadi gubernur karena "kecelakaan keadaan", saya yakin ybs juga bisa sukses, kecuali ada diantara mereka yang selama ini terkungkung masalah SARA dan menjadi kalap untuk membuat suasana menjadi CHAOS yang justru sebetulnya menunjukkan merekalah pengkhianat bangsa tapi berlindung dibalik mayoritas agama dan ras, dan celakanya kalo ternyata masih banyak dari kita yang memakai kaca mata kuda untuk juga membela secara membabi-buta.

Semoga warga kita sudah semakin dewasa untuk tidak mudah diadu domba yang konyolnya diadu domba untuk menggagalkan kemaslahatan bersama.
Jangan sampai kita iri dan menjadi dengki, yang justru tidak menyadari akan menelanjangi diri kita sendiri, dan semua atribut diri yang melekat.

Semoga Jokowi & Ahok menginspirasi banyak tokoh lain bermunculan ( ras/suku apapun ) untuk membuat Indonesia menjadi hebat dan bermartabat.

.

Wassallam,

.
.

blogspot, Agustus 2013.

By. SPMC SW

----------------------------------------------------
Artikel bekaitan erat & wajib baca :


"PENDELEGASIAN PENGAWASAN"


.
.

"BASUKI, SELAIN KRISTEN, CINA Lu !"


.
.

"TUNGGANGI KUDA-mu JANGAN TUNGGANGI AGAMA-mu"


.
.

"JOKOWI & BASUKI TELANJANGI POLITISI"


.
.

"( Artikel SENSI ) DEBAT-KUSIR CARI AGAMA BERGARANSI SURGA"


===================

No comments:

Post a Comment