(Maaf kalau dianggap terlalu “SENSI”)
.
.
Opini Renungan Sensi : Suhindro Wibisono.
.
#SPMC SW -
Mengamati suasana menjelang dan tibanya lebaran, memprihatinkan ketika
terjadi “panen” BOM, bahkan ledakan bom juga terjadi didekat
tempat-tempat yang dianggap suci oleh umat muslim se dunia.
.
RENUNGKAN, bukankah beragama itu bertujuan memanusiakan manusia itu
sendiri? Memanusiakan manusia itu maknanya juga bersikap toleransi
terhadap manusia lainnya, terhadap semua manusia apapun agamanya, dan
tidak melakukan SARA itulah ukurannya. Masih ingatkah Anda ketika Natal
dan Tahun Baru tiba, kenapa begitu banyak yang menyebarkan wacana
“haram” memberi ucapan selamat kepada umat yang merayakannya? Yakin itu
toleransi? Lalu adakah wacana mengharamkan dari umat lain bagi mereka
yang merayakan Idul Fitri saat ini? Kenapa ada juga muslim yang tidak
mempermasalahkan memberi ucapan selamat Natal juga Selamat Tahun Baru,
kenapa hal yang sepertinya remeh-temeh itu saja tidak ditemukan
kebenaran yang pasti? Kenapa membiarkan agama terkesan membingungkan
umat awam? Atau karena tidak adanya pemimpin umat yang boleh mewakili
secara keseluruhan umat setidaknya untuk negara ini?
.
RENUNGKAN, mengapa hal-hal diatas itu bisa terjadi? Kalau boleh jujur
berkata, bukankah pelaku peledakan bom itu setidaknya simpatisan muslim
juga? Banyak yang menuduh pelakunya justru musuh Islam, dan pendapat
itu memang tidak salah. Lalu apa yang sudah dilakukan oleh yang menuduh
“musuh Islam”? Ketika Ahok sebagai Gubernur DKI di demo dan minta
dilengserkan, lalu juga selalu di tausiahkan oleh beberapa kyai agar
tidak dipilih lagi karena haram hukumnya dan lain-lain. Masih ingatkah
Anda betapa hebohnya penggalangan demo itu? Masih ingatkah Anda betapa
hebohnya perang wacana di dumay? Memangnya apa yang sudah dilakukan
Gubernur Ahok yang mencederai kita sebagai bangsa, apakah yang
bersangkutan merampok uang negara? Apakah Ahok gembong narkoba, gembong
pelaku bom bunuh diri?
.
RENUNGKAN, kalau hanya karena Ahok
bukan muslim lalu dihujat, lalu kenapa Gus Dur justru pernah memberi
sponsor Ahok untuk maju jadi Gubernur? Gus Dur adalah kyai, lalu ada
beberapa “kyai” dan juga habib yang menolak Ahok dan mengharamkannya
sebagai pemimpin, pertanyaannya ...... kyai siapa yang benar? Lha kalau
urusan begitu saja Islam tidak bisa menyatukan suara, terpikirkah oleh
Anda apa tanda tanya dalam benak mereka yang bukan muslim? Bukankah itu
semua terkesan plin-plannya pembenaran sesuai kepentingannya? Adakah
yang bisa menengahi itu? Pendapatnya siapa yang harus dipercaya ummat?
Pembiaran yang berlarut-larut itulah juga pemicu masalah, betapa muslim
sendiri juga menikmati itu semua, menikmati bahwa agamanya boleh untuk
dimanfaatkan keranah-ranah kepentingan pribadi yang menurut saya justru
menjerumuskan agama Islam itu sendiri.
.
RENUNGKAN, adakah demo
seheboh penolakan Gubernur AHOK, demo seheboh keinginan pelengseran AHOK
terhadap pelaku bom bunuh diri itu? Bukankah pelaku bom bunuh diri
dinyatakan musuh Islam? Kenapa tidak ada yang serius memberantas segalak
menolak Ahok sebagai Gubernur? Susahkah mencari siapa biang pelaku bom
bunuh diri itu? Susahkah mencari siapa peminang pengantin untuk pelaku
bom bunuh diri? Sadap semua tempat ibadah, tempat ibadah semua agama,
sebarkan intel untuk mengejar oknum jahat yang menggunakan agama sebagai
topengnya, tangkap penyebar bibit makar dan perusak kesatuan kita
sebagai bangsa dan negara, mumpung belum menggurita yang justru
berpotensi menjadikan negara ini porak-poranda.
.
RENUNGKAN.
Pembiaran, ewuh pekewuh karena “sentimentil” agama, ibarat membiarkan
api dalam sekam, itu sangat membahayakan kesatuan NKRI. Maaf..... apakah
banyak manfaatnya ketika Presiden "mengecam dengan keras" pelaku bom
diseluruh dunia itu? Juga pemimpin agama yang "mengutuk"-nya? Tindakan
nyata jauh lebih bermanfaat, itu menurut saya, maaf kalau tidak
berkenan, dan sekali lagi mohon maaf pada suasana lebaran mungkin
dianggap kurang sopan saya mengajak me-RENUNGKAN kenyataan kita dalam
berbangsa dan beragama. Minal aidzin walfa idzin. (#SPMC SW, Rabu, 6
Juli 2016)
.
~~~~~~~~~~~~~~~
.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1437 H. / 2016 M.
Mohon Maaf, Lahir dan Batin.
.
~~~~~~~~~~~~~~~
.
Sumber gambar:
www.infolengkap .net
( 5M ) ~ SPMC = "Sudut Pandang Mata Capung" ~ yang boleh diartikan ~ "Sudut Pandang Majemuk" || MEMPERHATIKAN kebenaran-kebenaran sepele yang di-sepele-kan ; MENCARI-tahu mana yang benar-benar "benar" dan mana yang benar-benar "salah" ; MENYUARAKAN kebenaran-kebanaran yang di-gadai-kan dan ter-gadai-kan ; MENGHARAP kembali ke dasar-dasar kebenaran yang di-lupa-kan dan ter-lupa-kan ; MENOLAK membenarkan hal-hal yang tidak semestinya, menolak menyalahkan hal-hal yang semestinya. (© 2013~SW)
No comments:
Post a Comment