Friday, July 1, 2016

"MAAF KALAU CALO SIM JADI TIDAK LAKU"



"MAAF KALAU CALO SIM JADI TIDAK LAKU"
.
.
Opini "cerita nyata" (#SPMC) Suhindro Wibisono.
.
Doeloe saya mau "sok-sok'an", maka punya SIM-nya B1 padahal kenyataannya tidak pernah nyopir bus kecil / mobil box / truck kecil atau sejenisnya yang membutuhkan SIM B1.
.
Ketika beberapa hari lalu mau perpanjang SIM, harus ke SAMSAT karena sudah mendapat berita dari banyak teman kalau SIM B1 tidak bisa diperpanjang di fasilitas mobil kelilingnya kepolisian karena harus uji simulator.
.
Itulah kenapa saya harus perpanjang SIM ke SAMSAT, dan dua hari sebelum SIM-nya berakhir saya ke sana, karena kalau sampai telat walau hanya satu hari sekalipun, akan dianggap seperti membuat SIM baru ...... Katanya sih lebih ribet dan prosedurnya lebih panjang karena ada ujian teori dan simulator segala, begitu gosipnya.
.
Saya perpanjang SIM C dan B1 diturunkan gradenya menjadi SIM A, bukan takut ujiannya, tapi mengingat tidak pernah digunakan fungsi B1-nya, terus tidak bisa diperpanjang di mobil keliling, dan ngapain harus berlama-lama ngurusnya kalau memang terbukti fungsi B1-nya tidak pernah digunakan?
.
Saya coba urus sendiri tidak pakai calo, saya pikir kalau gagal masih punya waktu satu hari lagi untuk pakai jasa calo, walau dalam hati mengatakan pingin ngerasain "Apa iya Jokowi - Ahok pengaruhnya sudah sampai ke soal pembuatan SIM?"
.
Waktu nunggu di prosedur yang memang harus nunggu sebelum proses ambil foto untuk SIM, saya duduk bersebelahan lalu ngobrol dengan orang yang juga perpanjang SIM seperti saya, termasuk sama persis SIM-nya juga diturunkan gradenya, kita hanya ngobrol tanpa perkenalan resmi dan saya tidak nanya nama dan alamatnya juga. Tapi dia perpanjang SIM pakai jasa calo, dan saya sempat mlongo karena toh calonya memang sudah tidak ada untuk mendampinginya lagi, padahal prosedurenya begitu mudah, saya tanya bayarnya 400 ribu.
.
Berikut saya ceritakan prosedurnya untuk perpanjang SIM yang semuanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Padahal kalau sudah tahu prosedurnya dengan membaca cermat artikel ini dan mau datang pagi kisaran jam 8 nyampai SAMSAT-nya, terus tanpa tanya sono-sini, sangat mungkin waktunya akan lebih pendek lagi, bahkan tidak mustahil kalau hanya perlu waktu satu jam saja. Itu perkiraan saya setelah mengalaminya sendiri.
.
Pertama siapkan KTP dan SIM yang akan di perpanjang, langsung ketempat foto copy yang memang banyak disana, relakan saja "diperas" karena itu uang kecil, siapkan uang 5 ribu jika Anda akan memperpanjang satu SIM, mereka akan meng copy KTP dan SIM Anda masing-masing 5 lembar, padahal tidak kepakai semua, yach biarkan saja, hitung-hitung untuk dokumentasi atau ada yang terlewat meminta foto copy itu ke saya? Karena saya perpanjang 2 SIM, maka saya bayar 7 ribu untuk 3 macam yang saya foto copy itu.
.
Langsung ngantri ditempat pengambilan formulir untuk periksa kesehatan, sodorkan foto copy tadi, ada penjelasan di kacanya, ingat saya masing-masing @1 lembar, dan formulir tersebut harus dibayar 25 ribu rupiah, bukan harga formulir lho ya, itu termasuk jasa periksa kesehatannya.
.
Setelah memegang formulir kesehatan, walau saya perpanjang 2 SIM saya hanya dikasih 1 formulir dan bayarnya hanya satu juga. Saya masuk keruang sebelahnya, ruang pemeriksaan kesehatan, menyodorkan formulir tadi dan sekitar 1 menit sudah keluar lagi, memang tidak diperiksa apa-apa, sepertinya hanya formalitas saja, hanya seperti kalau mau periksa mata, diminta menyebutkan huruf yang lebih besar dan lalu huruf yang lebih kecil. Lalu formulir yang kita bawa tadi diberi kode dan paraf. Apakah mungkin karena perpanjang SIM jadi tidak njelimet, dan sesungguhnya saya juga tidak lihat ada yang njelimet diperiksa. Memang ada yang diperiksa tensi darahnya, entah yang bagaimana, tapi karena petugas tensi hanya satu orang dan alat pengukurnya hanya dua, sementara yang akan ngurus SIM tiada henti, itulah sebab mungkin giliran saya tidak kebagian jadi langsung saja disuruh masuk untuk test penglihatan.
.
Dengan membawa formulir hasil pemeriksaan kesehatan itu lalu menuju ke gedung untuk prosedur lanjutan proses perpanjangan (pembuatan) SIM, setelah tanya harus kemana kepada petugas dipintu masuk yang memberikan tanda pengenal pengunjung dengan menunjukkan formulir hasil periksa kesehatan, maka saya langsung menuju "lapak" bank untuk proses pembayaran, tartifnya 80 ribu untuk SIM A dan 75 ribu untuk SIM C, dan asuransi @ 30 ribu kali dua SIM. Dari situ diberi kartu asuransinya dan dua formulir sama yang terpisah karena saya ngurus dua SIM, lalu mengisi kedua formulir itu, hanya soal alamat, tempat tanggal lahir, pekerjaan, pendidikan, selebihnya yang tidak paham "jangan diisi" kata petugas waktu saya pertanyakan ketika tidak tahu harus mengisi apa. Betul-betul dipermudah atau memang hanya sekedar formalitas?
.
Karena saya mengurus dua SIM, maka saya diminta foto copy formulir pemeriksaan kesehatan yang hanya satu tadi, didalam gedung itu juga ada lapak foto copynya, saya kesana foto copy 1 kali, diminta bayar seribu, tapi karena disaku kebetulan hanya ada satu koin 500 perak, saya sodorkan toh diterima saja tanpa banyak cingcong. Bukankah satu lembar 500 rupiah sebetulnya sudah lebih dari cukup juga? Jadi saya tidak merugikan bukan?
.
Karena saya mengurus SIM turun kelas, dari SIM B1 ke SIM A, maka saya diminta membuat surat pernyataan, saya harus beli formulir yang sudah ada meterai 6000 rupiah, saya bayar saja 10 ribu, cincai lah ..... Dan itu menyenangkan karena memang tidak ada pungutan liar lain yang menjengkelkan. Hanya tinggal isi nama, alamat, ... dan menyebutkan dari SIM apa ke SIM apa plus tanda tangan diatas meterai. Betul-betul lancar.
.
Kemudian semua berkas tersebut diserahkan keloket pendaftaran perpanjangan SIM, diperiksa, diminta lampirkan SIM aslinya yang mau diperpanjang dan disuruh menunggu untuk dipanggil kalau sudah selesai prosesnya. Jadi KTP asli kita tidak pernah diserahkan lho ya.
.
Sekitar setengah jam kira-kira saya menunggu dan disediakan tempat duduk yang cukup, tempat dimana saya jumpa, duduk bersebelahan dan ngobrol dengan orang yang ngurus perpanjangan SIM lewat calo yang saya ceritakan diatas tadi. Dia sudah lebih lama nunggu disitu, tapi kenyataannya hampir bersamaan selesainya dengan pengurusan SIM yang saya lakukan walau tanpa calo. Memang namanya dipanggil duluan karena antriannya dia dulu, dan saya tidak melihat "kesaktian" fungsi jasa calo.
.
Setelah nama dipanggil, dikasih berkasnya untuk foto, lalu langsung menuju tempat foto, pengambilan sidik ibu jari dan tanda tangan, ada dua ruang yang disediakan. Saya sengaja ambil ruang yang terpisah dengan orang yang sempet ngobrol tadi, siapa tahu lebih cepat? Ternyata saya salah masuk karena terbukti didalam orangnya yang ngantri lebih banyak, pilihan yang salah .....hehehehehe
.
Setelah foto, berkasnya dikembalikan kesaya dan langsung ketempat pengambilan SIM, ditengah perjalanan menuju ke pengambilan itulah saya jumpa dengan orang yang sempat ngobrol tadi, dia sudah selesai dan tinggal pulang saja. Sesampainya diruang pengambilan SIM, tinggal duduk dan menunggu dipanggil untuk diberikan SIM-nya yang sudah siap jadi, tidak sampai 10 menit lah kira-kira. Dengan menyerahkan berkas, SIM saya diberikan. TAMAT. (#SPMC SW, Sabtu, 2 Juli 2016)
.
CATATAN:
Biaya Pengurusan perpanjang SIM:

Foto Copy : 5.000 atau 7.000
Kesehatan: 25.000
SIM A. : 80.000 plus 75.000 (C)
Asuransi.. : 30.000 plus 30.000 (2)
SPTG. : 10.000
------------------------------
Total Rp. 150 ribu atau 257 ribu untuk dua SIM (A & C)

SPTG = Surat Pernyataan Turun Grade bermeterai 6rb.

Foto copy 500 rupiah tidak saya hitung ya. Sampai rumah saya periksa ternyata foto copy KTP saya justru tidak ada sisa, jadi maksud saya foto copy KTP sangat penting jangan kurang jumlahnya, sedangkan foto copy SIM B1 dan SIM C masih @4 lembar, mungkin ada petugasnya yang lupa minta, atau copy KTP saya yang hilang terjatuh, maaf lupa detailnya .... hehehe ...(SW)
.
.
Sumber gambar:
Dokumentasi pribadi
.

No comments:

Post a Comment