Friday, November 13, 2015

"(RIP) USKUP MGR. PUJO SUMARTA"




"(RIP) USKUP MGR. PUJO SUMARTA"
.

Rangkuman oleh: (SPMC) Suhindro Wibisono
.
Menilik pemberitaan dan cerita yang saya terima mulai Rabu, 11 Nop 2015 dan berlanjut dalam tiga hari berturut-turut melalui grup-grup WhatsApp, pastinya sangat "Istimewa" sekali mendiang beliau ini. Berita dan cerita dari berbagai sumber yang orang asli Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI, bahkan mereka yang sudah migrasi ke negara lain, berita dan cerita tentang "berpulangnya" Uskup MGR Pujo Sumarta. "Uskup" pastinya merujuk pada tokoh agama Katolik bukan? Padahal data pertemanan dan persaudaraan yang ada di HP saya memang lintas agama, dan member dari grup-grup yang ada isinya juga multi etnis dan multi agama, tapi sejauh ini tidak pernah ada masalah.
.
Saya tentu saja bisa mencari via Google siapa sesungguhnya almarhum Uskup MGR Pujo Sumarta, tapi tentu saja akan sangat panjang kalau semuanya saya tuliskan disini lagi. Jadi kalau ada yang ingin tahu lebih lanjut silahkan cari via Google karena memang saya hanya bermaksud menyertakan tiga macam cerita yang sekaligus info yang saya dapatkan via WhatsApp di HP saya, silahkan jika ada yang ingin tahu isinya ....
.
.
 
(WA - Jumat, 13 Nop 2015)
.
Sesaat menjelang pemberangkatan jenazah Mgr Johannes Pujasumarta dari Gereja Katedral Semarang menuju Seminari Tinggi Santo Paulus Yogyakarta, di tengah lagu “Ndherek Dewi Maria” yang dinyanyikan umat yang hadir, Pastor Aloys Budi Purnomo Pr mempersilakan dan Kiai Budi Hardjana, pengasuh Pondok Pesantren Al Islah Meteseh, Tembalang, untuk menghadirkan tarian sufi dengan iringan lagu itu. Kiai itu maju dan berdiri di samping peti jenazah, memberi hormat lalu mulai menari selama lagu dinyanyikan.
.
Kiai Budi sendiri sengaja hadir dalam upacara itu setelah ditelpon tentang kematian Mgr Puja oleh Pastor Budi Purnomo yang menjadi sahabatnya dalam bertugas sebagai Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang. Saat ditelpon, Kiai Budi masih berada di Tuban.
.
Kiai yang mahir menari sufi dan memiliki banyak santri penari sufi itu langsung pulang demi persahabatannya dengan Mgr Puja. “Tarian sufi itu juga dipersembahkannya sendiri sebagai tanda persahabatannya dengan mendiang Bapak Uskup Agung Semarang itu yang setiap Hari Raya Idul FItri bersilaturahmi ke pondoknya. Bahkan di saat sedang berjuang dengan sakit yang dideritanya, Mgr Pujasumarta tetap bersilaturahmi ke Ponpes Al Islah pada Hari Raya Idul Fitri 2015,” kata Pastor Budi Purnomo dalam siaran pers yang disampaikan kepada wartawan Katolik.
.
Sesudah Kiai Budi menari sufi, jenazah langsung diberangkatkan menuju Yogyakarta diiringi dentang lonceng Katedral dan isak tangis umat serta imam yang masih dirundung duka. Perjalanan menuju Yogya ditempuh melalui jalan biasa, tidak melalui jalan tol atau pun jalan lingkar, mengingat umat di Ambarawa dan Bedono siap menyambut jenazah Mgr Johannes yang melintasi daerah itu, jelas imam itu.
.
Uskup Agung Semarang Mgr Pujasumarta wafat 10 November 2015 setelah mendapat perawatan intensif selama kurang lebih dua bulan di Rumah Sakit Elisabeth Semarang. Sejak pukul setengah lima pagi, umat sudah berdatangan ke Katedral Semarang untuk memberikan penghormatan terakhir. Pukul 05.30 WIB, Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh sembilan imam, yang dipimpin oleh Pastor Antonius Abas Kurnia Andrianto Pr dari Katedral Semarang. Ribuan umat hadir. Sesudah Perayaan Ekaristi, umat terus memberikan penghormatan terakhir dan mendoakan Mgr Puja.
.
Pukul 08.00 WIB, diselenggarakan ibadat pemberangkatan jenazah sebelum dibawa menuju Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, Yogyakarta. Mgr Puja akan dimakamkan di makam para Imam Praja (Diosesan) Keuskupan Agung Semarang yang berada di kompleks seminari itu, 13 November 2015.
.
Sebelum ibadat dimulai, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan sambutan. Dalam sambutannya, Ganjar mengatakan bahwa Mgr Johannes Pujasumarta selama ini dikenal tak hanya sebagai Eyang dan Bapak, tetapi juga rekan seperjuangan dalam membangun kerjasama dan saling keterbukaan menuju suatu persaudaraan sejati. “Hatinya sangat terbuka. Banyak pintu bisa dimasuki dan semua diterima dengan hati yang penuh cinta,” katanya.
.
Atas nama Dewan Konsultores Keuskupan Agung Semarang, Wakil Uskup Agung Semarang yang hingga wafatnya Mgr Puja menjabat sebagai Vikjen, Pastor FX Sukendar Pr, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh umat dan masyarakat juga para tokoh masyarakat maupun agama yang memberikan perhatian kepada Mgr Johannes sejak beliau sakit hingga meninggalnya.
.
Pastor Sukendar juga menyampaikan pesan warisan Mgr Puja dalam bentuk RIKAS (Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang) 20 tahun ke depan, sejak 2016 hingga 2035 dalam rangka menyambut Yubileum Agung Kelahiran Yesus Kristus tahun 2033.
.
“Bapak Uskup bercita-cita melalui RIKAS untuk mengajak umat menjadi umat beriman yang bermartabat, sejahtera, dan bersaudara melalui peradaban kasih. Itulah gagasan dasar yang diwariskan Mgr Puja untuk dua puluh tahun ke depan. Kita semua diajak untuk kian mewujudkan gagasan dasar itu melalui kehidupan kita,” kata imam itu.
.
Selain Ganjar Pranowo, hadir juga para tokoh masyarakat dan agama, antara lain Setda Kota Semarang, Taslim dari FKUB Provinsi Jawa Tengah, Fatquri dari Masjid Agung Jawa Tengah, Kang Gunretno dari sedulur Sikep Sukolela.
.
Menurut Pastor Budi yang sempat beberapa kali berkunjung dan berdialog dengan Mgr Johannes Pujasumarta selama dirawat di Ruang Anna 402 Rumah Sakit Elisabeth Semarang, beliau merupakan Uskup, Gembala dan Pemimpin yang mengumat dan merakyat. “Itulah yang selama ini ditangkap banyak orang. Beliau sangat kebapakan dan baik hati dalam kesederhanaan dan kecintaan kepada umatnya. Bahkan beliau menghayati sakitnya sebagai bagian dari kecintaan kepada umat dan masyarakat. Itulah sebabnya, beliau memilih dirawat dengan cara seperti umat dan meninggal juga seperti umat, dengan tidak mau dirawat di ICU apalagi berobat ke luar negeri.”
.
(pcp berdasarkan edaran dari Pastor Aloysius Budi Purnomo[truncated by WhatsApp]
.
*******************
.
 
(WA - Kamis, 12 Nop 2015)
.
Renungan ANNE AVANTIE
.
Awan gelap menyelimuti ke Uskupan Agung semarang ... -Bapa Uskup MGR Pujo Sumarta telah berpulang semalam ..
.
Gerimis air mata membasahi bumi.. Menggenangi hati .. Kelu tercekat disanubari ..
.
> Teringat masa-masa penuh kenangan indah ... disaat pembuatan video clip "Diantara yg kecil . Lemah .. Menderita .. Papa Tersingkir dan Difabel"...
.
Di iringi.. Lagu KEMESRAAN ...beliau meresapi dgn mendalam arti sebuah KASIH yg sesungguh nya.
.
Masih hangat .. Dalam ingatan bagaimana Beliau menyanyikan lagu Kemesraan ditepi pantai dengan melepas kasut .. Menyusuri butir butir pasir yg berbisik ..-"Kemesraan ini .. Jangan lah cepat berlalu . - kemesraan ini .. ingin ku kenang selalu ".
.
>•Hening dalam lutut yg bersimpuh.. Membaca kembali email-email yg beliau tuliskan pada saya .. - banyak rencana yg belum terwujud ..-banyak kesatuan hati yg tertunda dan saat ini muncul di benak ..
.
Saat sebelum pemberkatan Bunda Maria ASSUMPTA ...beliau berkisah banyak hal yg saya tulis dgn kertas seadanya .. Dari atas pembaringan . Saya simpuh dikaki beliau dan menuliskan satu persatu apa yg beliau sampaikan dengan hati .. Sepenuh jiwa .
.
>• Pancaran KASIH itu sekarang telah pergi .. Butiran Air mata membasahi bumi .. - teringat seminggu yg lalu saya dipanggil masuk ruangan .. Perlahan beliau menanyakan "Anne sakit apa? Semoga sehat ya.."
.
Itu kalimat terakhir beliau yg terngiang ditelinga saya dan kemudian perlahan lahan saya usap tangan beliau dengan menyanyikan lirih lagu Bapa Kami ... Hingga beliau terlelap..
.
>• Kini .. Jiwa itu benar-benar terlelap dipelukan BAPA disurga..- seseorang yg kegigihan dan jiwa seni nya menginspirasi hidup saya telah berpulang .
.
Selamat jalan Ayah Iman bagiku .. Kan ku rangkai catatan buah pikiran dan Roh mu dalam halaman-halaman kisah kasih "JUBAH yg tergantung".
.
Yg kupersembahkan untuk mengenang mu didalam hati kami ..-
.
( Berkah Dalem)
.
*****************
.
 
(WA - Rabu, 11 Nop 2015)
.
Dari Uskup Bandung:
.
Para Rama, kita berduka cita karena Uskup Bandung ke-4 yang kini menjadi Uskup Agung Semarang, Mgr. Pujasumarta meninggalkan dunia pada jam 23.30, Selasa, 10 November 2015 di rumah sakit St. Elisabeth. Saya baru terima berita duka ini dari Direktur RS Elisabet, Sr. Victorine. Kita doakan, semoga beliau beristirahat dalam damai. Mgr. Puja, selamat jalan. Terima kasih atas jasa dan cinta Mgr. Puja untuk kami!
.
Ut diligatis invicem,
Anton osc
.
.
.
RIP. Mgr Johanes Pujasumarta telah dipanggil Tuhan,
.
Hari Selasa, 10 November 2015 jam 23.35 WIB.
.
Rabu 11 Nop 2015, jam 10.00 disemayamkan di gereja Katedral,
Jam 18.00 Misa Req di Katedral;
.
Kamis 12 Nop 2015 jam 05.30 misa pagi di Katedral;
.
Jam 08.00 ibadat pemberangkatan, dilanjutkan pemberangkatan ke seminari Tinggi Kentungan Yogya;
.
Jam 18.00 Misa di Kapel St Paulus Kentungan.
.
Jumat 13 Nop 2015 jam 10.00 Misa dan pemakaman.
.
**************
.
.
Sumber gambar:
www.sesawi .net
.
.
 
CATATAN:
========
Saya Ikut Berduka Cita
Semoga Tuhan mengampuni semua dosanya, berkenan menerimanya untuk memberikan tempat yang terbaik.
Amin .....
(SW)

No comments:

Post a Comment