Monday, April 14, 2014

SEGERA DIBUKA LELANG JABATAN MENTERI ("AMBISI TEAM SUKSES")


Blogspot. Mencermati gelagat perpolitikan Negeri ini “saat-ini”, walau saya berdoa tidak terjadi pengulangan sejarah tentang Pemerintahan, tapi saya kawatir begitulah yang akan terjadi.
Ketika mencermati Pak Jokowi mengatakan “Gotong Royong” untuk membangun Pemerintahan, kita tinggal menanti dengan siapa saja koalisi dijalin. Walau secara teori mengatakan koalisi bertujuan menggalang kesamaan platform, tapi sungguh wacana suaranya seperti akan terjadi pengulangan sejarah. Bukankah begitu juga waktu itu didengungkan pada periode Pemerintahan yang sekarang masih kuasa?
Kalau nanti terjadi Pemerintahan yang akan dibangun lebih mengutamakan keamanan keberlangsungannya, sehingga kalkulasinya koalisi supaya lebih 50 persen suara di Parlemen, sudah lebih dari cukup bahwa kita tinggal menanti waktu sebagai saksi pengulangan sejarah, hanya mungkin detailnya saja yang beda. Apa mungkin peserta koalisi menyumbangkan suara-nya saja tanpa imbalan apapun juga?
Sungguh salah satu harapan saya terhadap Pak Jokowi adalah keberanian mengambil resiko, saya pikir dengan modal REKAM JEJAK yang dimiliki-nya selama ini, beliau akan berani menjalankan Pemerintahan tanpa harus bagi-bagi jatah menteri. Saya sangat berharap Pak Jokowi berani bebas memilih Menteri-Menteri untuk mendukung Pemerintahan-nya yang tentu saja rakyat mengharap akan “Bersih-Adil-Tegas”. Dan apakah itu bisa terjadi seandainya akan menjalin koalisi gendut, bukankah contoh ada didepan mata?
Pak Jokowi, sekali lagi saya harapkan, koalisi secukupnya untuk memenuhi persyaratan saja, kalau mau dengan satu partai, Nasdem atau PKB. Ulasannya adalah:
NASDEM
Punya tipi, biaya promosi bisa jadi lebih murah, dan lebih bisa di-nego-kan supaya nama Wapres dari Jokowi, tapi direkrut oleh Nasdem(mewakili Nasdem). Begitu juga dengan jatah Menteri-nya, dipilih dan boleh ditolak oleh Pak Jokowi walau atas nama Nasdem, supaya seimbang sesuai proporsinya saja, 20 persen masuk akal, karena juga sudah menaruh Wapres.
PKB
Sejarah keterkaitan dengan PDIP lumayan. Tapi nama Wapres yang diajukan oleh PKB jangan Roma, karena akan kontradiksi dengan pendukung Jokowi yang lebih terbuka. Juga jangan dengan Cak Imin sendiri, karena bagaimanapun juga etika juga harus diperhatikan, bukankah Cak Imin telah berjanji tidak akan maju sendiri, tapi menjanjikan kepada Roma/Mahfud MD/JK? Syarat yang lainnya idem diatas.
Saya sangat optimis Pak Jokowi bisa memenangkan pemilihan Presiden yang akan datang, itulah sebabnya artikel ini saya buat. Dan saya sangat yakin, banyak orang yang berpikiran seperti saya ….mengharapkan pemerintahan yang bersih-adil-tegas, dan itu tidak akan bisa terjadi kalau “hanya” Presiden-nya saja yang jujur. Tapi juga harus didukung oleh Menteri-Menteri-nya. Itulah alasannya, kalau PDIP (Jokowi) tidak banyak berkoalisi dengan partai lain, masih ada tempat untuk memilih Menteri dari kalangan profesional atau tokoh diluar partai yang bersih dan berani.
Saya sangat mengharap ada revolusi dalam Pemerintahan yang akan datang, revolusi yang membuat Indonesia menjadi hebat. Dan itu bisa terjadi kalau koalisi Pemerintahan lebih banyak dengan rakyat saja, caranya adalah “keterbukaan dan kejujuran”, karena memang rakyat sudah tidak terlalu percaya dengan partai apapun itu. Begitu menurut saya, maaf kalau salah. Dan …konon kabarnya ….salah satu ciri satrio piningit adalah berani mengambil resiko, benar tidak? (SPMC SW, April 2014)
———————
.
STRATEGI “GILA” OTAK-ATIK PDIP
.
http://t.co/L8zYtNzMwv
.
———————-
.
“PASUKAN SILUMAN PENYEBAB GATOT JOKOWI EFFECT”
.
http://t.co/WsPzbC7Pe8
.
————————

No comments:

Post a Comment