Monday, April 7, 2014

CITRA-PENGUASA ADALAH SEGALANYA, SEGALANYA ADALAH CITRA-PENGUASA




Trenyuh sukmaku
Paduka menggerutu
Wacana dan gosip tertuju
Adipati terbelenggu

Doa dipanjat
Dari tanah suci
Mantapkan hati
Sebelum bersikap

Menghimbau berkeluh
Tak beda
Partai terpuruk
Paduka gundah

KPK menetap
Adipati terperangah
Pewarta mengejar
Tak mungkin hindar

Adipati tutup buku
Paduka mau
Buka halaman satu
Semua mau tau

Paduka merangkap
Lupa sabda sendiri
Pakai jurus konvensi
Tuk bangkit lagi

Terperangah naluri
Lihat Paduka konferensi
Korupsi mendera kroni
Sibuk buat alibi

Korupsi di-statistik tuk data
Korupsi di-timbang tuk keringanan
Korupsi di-banding tuk tanding
Korupsi di-bangga ngaku dikit

Sedih menerima nyata
Apa paduka lupa etika?
Bisa jadi ulah pembisik
Kenapa tidak telisik?

Impian partai menang
Tetap jual kebersihan
Itulah konsistensi
Nekat diwacanakan

Lupa pesan kader populer
Kampanye bertingkah hebring
Tertangkap kamera lagi nyawer
Ternyata kader mbeling

Tak apa kampanye bagi rente
Bukankah semua Caleg melakukan?
Korupsi sudah dibandingkan
Saweran juga bagus disamakan

Jadi rakyat harus pilih mana?
Ternyata semua sama saja
Ngaku bersih atau ganyang koruptor
Ternyata bobrok jadi pelopor

Jakarta miniatur Indonesia
Senin dua hari sebelum pemilu
Terlihat lebih lapang dari biasa
Apakah itu pertanda Golput juara?

------¤¤¤------

(Blogspot, (PS) SPMC SW, April 2014)

-----------------------
Catatan:

PS = Puisi Sensi.
"Adipati" bisa dikonotasikan Ketua Umum Partai.
Salam (SW)

No comments:

Post a Comment