Tuesday, December 20, 2016

~ ‘MET NATAL, IMANUEL ~




.
~ ‘MET NATAL, IMANUEL ~
.
.
Opini Jelang Natal ala #SPMC Suhindro Wibisono.
.

BUAH MANGGA, adakah dari kalian yang tidak kenal dan paham? Boleh ya saya gambarkan bagian-bagiannya secara garis besar, terdiri dari kulit, daging buah dan biji. Adakah yang tidak setuju? Bukankah begitu standardnya? Kulit tidak bisa berdiri sendiri untuk menjadi buah mangga, begitu juga daging buah dan bijinya bukan? Biji mangga dikampung saya namanya "pelok", bacanya pe dari kata pelok seperti baca kata pepaya, pecel, petai, pedang, ... (just info).
.
Tuhan, ada yang menyebut "Dzat" , tidak bisa digambarkan, tidak berbilang, tidak menyerupai apapun, bahkan ada yang pernah mengutarakan tidak tertampung oleh wadah apapun(?), dan banyak lagi mereka memberi definisi, tapi juga banyak yang menyatakan bahwa Tuhan punya kemampuan tak terhingga, tak terbatas, sampai ada sebutan 99 nama untuk mewakili Tuhan yang serba Maha itu. Walau kita susah membayangkan bahwa Dzat dapat mencipta alam semesta dan semua kehidupan, ayolah kita berusaha memahami pemahaman mereka semua tentang Tuhan, yang terpenting bukankah tujuan baiknya?
.
Lalu bolehkah saya tanya, “APAKAH TUHAN TIDAK MAMPU” menjadikan bagian dari diriNya menjelma menjadi manusia untuk membimbing atau mengajarkan kapada ummat manusia agar mengenal "buah mangga" secara utuh itu? Atau tidak boleh mampu? Atau tidak percaya bahwa Tuhan mampu melakukan itu? Adakah cara lain yang lebih baik untuk dapat melakukan bimbingan kepada manusia selain juga menjadi manusia juga? Apa kira-kira manusia mau dibimbing binatang, atau bahkan mahluk halus? Bukankah kalian juga pernah berpendapat bahwa Tuhan tidak mungkin bisa dilihat oleh manusia? Jadi bukankah sudah betul bagian dari Tuhan menjadi manusia yang sempurna agar ummat manusia dapat lebih mudah memahamiNya? (Paham cerita dari kulit/daging/pelok untuk memahami mangga)
.
Manusia memang bukan dicipta yang pertama oleh Tuhan, ada tertulis Tuhan mencipta manusia lalu malaikat dan iblis diminta untuk bersujud, bukankah itu juga bermakna manusia lebih istimewa dari mereka? Jadi adakah makhluk lain yang lebih layak untuk menjadi guru manusia?
.
Ketika ada yang protes kenapa Tuhan harus bersusah-susah menjadi manusia untuk jadi guru manusia, bukankah Tuhan maha segalanya? Kalau kalian mau gampangnya, lalu bukankah buntutnya kenapa Tuhan harus mencipta manusia? Bukankah kalian nanti juga akan protes kenapa Tuhan menciptakan kesedihan, malapetaka, ada yang terlahir tidak sempurna dan segala macamnya? Lalu kenapa kalian tidak protes adanya perbedaan keberagaman, tapi justru begitu banyak menghakimi dan merasa benar sendiri? Apakah itu prilaku waras? Bukankah menggelikan kalau kalian menyadari bahwa adanya keberagaman itu adalah karya Tuhan lalu kalian berusaha memporak-porandakan? Masihkah kurang jelas yang saya maksudkan?
.
Bukan tanpa sebab bagian dari Tuhan lewat kelahiran sebagai mana manusia pada umumnya, karena hal itulah cara terbaik agar tidak dilakukan oleh iblis atau mahluk lainnya. Utamanya adalah dikandung tanpa melakukan hubungan badan sebagaimana Anda dan saya tercipta. Tapi proses itulah justru yang menggambarkan keillahianNya. Dan itupun juga sudah dikabarkan bukan? Karena kita saat ini tidak hidup di zaman kehidupanNya sebagai manusia, maka pernahkah tertulis dikitab suci bahwa Dia sebagai manusia pernah dikatakan punya dosa? Adakah manusia pernah dinyatakan tidak punya dosa seandainya hidup normal sampai menginjak usia dewasa? Termasuk manusia yang ditunjuk sebagai nabi sekalipun? Jadi apakah kalian tidak percaya bahwa yang menjadi manusia itu adalah bagian perumpamaan saya dari buah mangga, entah itu kulit, daging buah atau peloknya?
.
Sulitnya Anda memahami bukan tidak mungkin karena sudah tertanam dibenak bahwa tidak ada yang boleh benar selain ajaran agamaku. Dan itulah akar masalah. Padahal seandainya Anda paham satu hal saja dari apatoh makna ajaran agama sesuai kitab sucinya, itu sudah cukup membuat "dunia kita" ini nyaman untuk kita tinggali bersama. Apakah itu? Ternyata kita seringkali lupa bahwa ajaran agama A ya hanya untuk ummat A, ajaran agama B ya untuk ummat B, dan seterusnya, jadi ya jangan dicampur adukkan. Tapi yang sering saya lihat sangat kebangetan adalah ayat kitab suci A untuk mengadili ummat B atau mengadili isi kitab suci B. Maka ketika ada Imam dari suatu agama khotbah didepan ummatnya sendiri tapi menyinggung atau menyalahkan ummat agama lain walau mengutip kitab sucinya, itulah khotbah lupa ajaran agamanya dan yang tidak menghargai tetangga. KEBANGETAN!
.
Kalau mau hebat, ajaran agama apapun itu seharusnya yang penting ditekankan untuk ummatnya adalah ajaran yang tidak bertujuan menyakiti manusia lainnya, termasuk menyakiti istri/suaminya atau keluarganya. Karena ajaran Tuhan seharusnya bukan untuk saling menyakiti, karena Tuhan itu sendiri adalah kasih. Dan hanya dengan adanya kasih didunia maka kehidupan ini masih ada dan terpelihara. Bukankah dunia akan sudah lama "kiamat" andai didunia ini tidak ada kasih, karena tanpa kasih semua manusia saling berantem seperti binatang buas yang hanya mengelompok egois dan rela membunuh kelompok lainnya. Bukankah juga ada kelompok manusia yang bahkan sudah satu agama dalam wadah satu negara tapi justru kenyataan negaranya tidak aman dan terjadi saling bunuh oleh kelompok lain yang beragama sama? Apakah beragama justru menjadikan manusia semakin seperti binatang buas bahkan melebihi?
.
Jadi sekali lagi yang terpenting beragama menurut saya adalah pelajari saja dari kitab suci Anda hal-hal yang tidak menyakiti manusia lain, termasuk menyakiti pasangan Anda! Mintalah persetujuan kerelaannya untuk hal-hal yang sekiranya akan menyakiti jika Anda lakukan, jadi justru jangan menyodorkan ayat-ayat demi keegoisan Anda untuk merasa paling benar karena menurut Anda sudah sesuai dengan kitab suci. Bukankah kitab suci bertujuan mengajarkan kebaikan, bukan menyakiti, maka dalih apapun yang Anda sodorkan walau tertulis dikitab suci kalau kenyataannya menyakiti pasangan Anda, jelas Anda sudah salah tafsir kitab suci itu. Maaf, begitu rasa saya.
.
Balik kemasalah "buah mangga" sebagai upaya saya menggambarkan tritunggal, dan utamanya tentang Yesus yang memang ada karena sabdaNya, menurut saya itu membuktikan bahwa Yesus bukanlah manusia seperti kita yang terjadi karena relasi ayah dan ibu kedua orang tua kita. Dan Anda tidak harus percaya bahwa Yesus itu Tuhan seperti Nasrani menyebutnya Tuhan Yesus, karena memang ajaran agama A bukan untuk ummat B, dan seterusnya, dan kebalikanya juga. Biarkan saja kalau Nasrani salah, toh Anda tidak mungkin ikut diadili atas kesalahan itu, karena justru terjadi masalah kalau Anda menyalahkan mereka, kepo agama tetangga padahal sudah paham kitab suci tuntunannya beda. JANGAN LAKUKAN!
.
Saat ini, Rabu, 20 Desember 2016, apakah terlalu cepat kalau saya mengucapkan “SELAMAT NATAL” bagi Nasrani yang akan merayakan natalan, dan saya juga mengucapkan “SELAMAT TAHUN BARU 2017” untuk menyongsong tahun baru yang akan datang? Bagi mereka yang diharamkan menerima ucapan-ucapan selamat itu dari saya, abaikan saja dan anggap bukan saya tujukan untuk kalian yang diharamkan menerima ucapan selamat. Walau hanya di dumay, tapi kita masih boleh tetap berteman bukan? Maaf. (#SPMCSW)
.
.
Sumber gambar:
OLX .co .id
.
.
.
TAMBAHAN:
==========
.
Matius 1:18-25


Konteks:
“KELAHIRAN YESUS KRISTUS”


1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. 1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. 1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." 1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: 1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita. 1:24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, 1:25 tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
.
Rasul Besar Yohanes 16:28, “bahwa Isa Al-Masih datang dari Allah (Kalimat Allah). Aku (Isa Al-Masih) datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan datang kepada Bapa.
.
Rasul Besar Yohanes 1:1, 14, “ Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”.
.
.

IMANUEL = Allah beserta/menyertai kita.
Imanuel = Immanuel
.
.

No comments:

Post a Comment