Wednesday, June 19, 2013

MENAPAK PERSADA NUSANTARA ( #2/3 )

( Image source : mari.patungan.net )



Menjelang kenaikan harga BBM,  banyak sekali iklan di TV-TV dan Radio-Radio oleh Departemen-Departemen ( Kementrian-Kementrian ) yang intinya mengatakan "stop salahnya subsidi yang selama ini dikucurkan", tapi agaknya pembuat iklan lupa . . .  atau pemerintah juga lupa ?,  bahwa setelah kenaikan harga BBM yang akan diberlakukan, toh subsidi masih tetap diberikan kepada mereka yang selama ini menikmati !! Tidak ada perubahan, karena harga non-subsidi "katanya" sekitar Rp.9.500,- bukan ?   Jadi . . .  apakah pembuat Iklan tsb tidak membuat rancu ?  Atau tidak terpikir ??  Atau bagaimana ? . . .  dibilang salah tapi tetep dilanggengkan !
Kalau selama ini salah, terus mau di stop kesalahannya, ya harusnya jual dengan harga Rp.9.500,-    Bukan Rp.6.500,- dan Rp.5.500,- ( solar ) yang sampai detik pengetikan ini, belum diumumkan kenaikan harganya.

Padahal kalau menurut insting saya, seandainya dinaikkan menjadi Rp.9.500,- tapi pemakaiannya benar untuk menyejahterakan rakyat, mungkin efek demo-demo yang ada sekarang ini bisa jadi malah lebih sedikit. Asal pemerintah bener-bener tulus mau menyejahterakan rakyatnya lho ya, bukan egois hanya untuk kekayaan diri sendiri dan kelompoknya saja. Dan juga bukan demi urusan politik !. Apa lagi untuk bancaan korupsi !!.
( Baca juga artikel "MIMPI NYATA KE SURGA" dalam blog ini. Tak lupa terimakasih bagi mereka yang telah memberi tanggapan atas artikel tsb ~ Red. )

Menyimak lebih detail tentang iklan-iklan yang saya maksud diatas, rasanya iklan-iklan 'semacam' tsb sudah pernah kita 'rasakan' . . .  .   yach . . .  pada waktu akan menaikkan BBM  beberapa tahun yang lalu . . . .  
Rasanya sih masuk akal, untuk menggiring opini publik agar memaklumi akan terjadinya kenaikan harga BBM.
Cuman yang jadi masalah . . .  "isi" dari iklan-iklan tsb !!  Coba deh Anda simak lagi . . . apa iya setelah dinaikkannya harga BBM, maka rumah-rumah orang miskin dipelosok-pelosok sana tidak ada yang bocor lagi ??  Apa iya setelah ini tidak ada lagi berita tentang kesulitan warga miskin mencari pangan ?  Meneruskan pendidikan yang walaupun setelah mendapat anggaran 20% dari APBN tapi masih ada keluhan dari masyarakat ? ( Bener engga ? )
Apa iya jalan-jalan dipelosok-pelosok negeri ini akan dibuat ?  Jembatan-jembatan akan diadakan ? Sehingga tidak terulang lagi berita ttg kesekolah ala 'Indiana Jones'.
Apa iya mereka yang tinggal didaerah-daerah yang kekurangan air tidak ada lagi ?, dan malah iklannya mengatakan   " . . .  kalau air bersih sudah ada jangan malas mandi ya . .  . "  Luar biasa !!.

Terus terang saya rada pesimis, karena kalau iklannya benar . . .  bukankah seharusnya sudah terlaksana waktu ada iklan sejenis beberapa tahun yang lalu, ketika juga akan menaikkan BBM ?

Kalau iklan tersebut tidak bisa menepati janji yang tertangkap oleh masyarakat, saya pikir iklannya terlalu manis, kalau tidak boleh dibilang "ada" pembohongan publik. Atau jangan-jangan masyarakat udah kebal, menganggap iklan tersebut hanya janji-janji surga, dan pembuat iklan juga sudah tahu engga bakalan ada yang menagih lagi sesudahnya.

Kenapa tidak membuat iklan yang lebih logis dan masuk akal saja, iklan yang membumi !!  Misalnya, adanya jaminan harga BBM akan sama diseluruh pelosok negeri ini.  Jadi tidak ada keluhan lagi bahwa harga bensin di pelosok negeri ini harganya 25ribu perliter  seperti yang kita dengar sekarang !   Harusnya pemerintah bisa memberikan garansi itu, karena harga yang diumumkan adalah untuk  Indonesia alias seluruh Nusantara, seberapa pun susahnya wilayah tersebut, itu adalah bagian dari Indonesia, dan saya pikir itu wajib hukumnya bagi pemerintah untuk mensubsidi seberapapun besar biaya transportasinya.
Bukankah seharusnya pemerintah juga menciptakan rasa kemanunggalan saudara-saudara kita di seluruh persada nusantara ini ?, walau yang nun jauh disana letaknya.
Termasuk pembangunan sarana jalan dan lainnya untuk daerah-daerah terpencil, karena kalau kita dengar berita di TV tentang berpindahnya warga negara ke negara lain, rasanya sangat miris . . . seolah-olah pemerintah tidak mampu mengayomi semua anak bangsanya . . .
Sori jadi sedikit melenceng teringat Sipadan dan Lingitan yang dimenangkan Malaysia, yang menurut saya hanya karena kita "kalah" promosi . . .  .  kabar ceritanya waktu ada peninjauan oleh unit dari PBB, ternyata disana sudah ada aktifitas oleh Malaysia, sehingga itulah alasan kemenangan yang diberikan.
Jangan sampai hal tersebut terjadi lagi di pulau-pulau yang lain. Karena konon kabarnya "Tanjung Datu" ( Kalbar ) objek wisatanya dikelola oleh Malaysia.
Entahlah . . .  saya kurang terlalu paham, tapi . . . jangan-jangan karena para pengambil kebijakan dinegeri ini terlalu asik 'cakar-cakaran' jadi lupa sama anak bangsa diperbatasan sana, atau lupa ngurusin wilayahnya dipinggiran . . . . yang ngenesnya baru heboh setelah resmi "kehilangan".

Semoga para pejabat dinegeri ini lebih mengutamakan ke-BIJAK-an, dari pada ke-EGOIS-an.

Tidak lupa mohon maaf juga kalau ada yang kurang berkenan.

Wassallam,

blogspot, Juni 2013
By SPMC SW

--------------------------------------

No comments:

Post a Comment