Monday, June 24, 2013

HANI BIKIN AKU GALAU

( Image source : facebook.com )



Kabarnya, kalau di negara tetangga, ketangkap bawa narkoba tidak lebih dari satu ons aja, hukumannya sudah pasti "mati" !!

Tapi kalau disini, walaupun undang-undang-nya memungkinkan dihukum mati, yang pernah dijatuhi hukuman mati bisa dihitung jari, tapi pelaksanaan hukuman matinya masih nol ya ?   Padahal yang ketangkap bawa berkilo-kilo bahkan berkwintal-kwintal narkoba sudah banyak sekali.
Dan konon kabarnya bikin pabrik ekstasi saja engga dijatuhi hukuman mati !     "Moga-moga" bukan karena jaksa dan hakimnya kena suap ya.

Malah katanya ada yang sudah divonis hukum mati, tapi nyatanya sampai puluhan tahun tidak bisa dilaksanakan ?  Kenapa ya ?   Ada yang bilang dijadiin mesin ATM, jangan-jangan bener tuh !?

Herannya sudah banyak yang bicarain tapi keadaan juga tidak berubah ?
Bahkan menteri-menteri-nya sudah ganti berapa kali, toh keadaan juga tetap sama. Jadi sebenarnya masalahnya ada dimana ya ? Apakah masih kurang banyak warga bangsa yang 'tersandung' narkoba ? Atau masih kurang massif peredarannya ?
Hayo siapa yang bisa jawab ?  Mungkin kalau ditanya begitu saja pastinya banyak yang bisa jawab, tapi kalau disuruh memecahkan masalahnya, sampe ganti presiden berapa kali lagi ya baru bisa bener penegakkan hukum dinegeri ini ?  Yach . . . . setidaknya sama ama negara tetanggalah, supaya para penyelundup/pengedar narkoba takut-nya sama dengan kalau ngedarin di negara tetangga tsb.

Konon kabarnya ingin menjadikan "2015 Indonesia Negeri Bebas Narkoba", apakah tidak terlalu berlebihan ?, sementara ketegasan menegakkan keberanian untuk melaksanakan hukuman yang sudah punya kekuatan hukum tetap saja masih tidak terdengar gaungnya.
Laksanakan dengan tegas, berikan contoh pelaksanaan hukuman mati terhadap terpidana mati kasus narkoba yang sudah punya kekuatan hukum tetap, lalu "promosikan" hasil pelaksanaan tsb !.

Sehubungan dengan masalah pengedaran narkoba tsb, banyak lho yang rada janggal di negeri tercinta ini.
Coba bayangin . .  .  dengan menggunakan HP ada pengendali pengedar narkoba yang beroperasi dari sel penjara, saya rada bingung sendiri, kenapa masalah tsb kok sepertinya berulang kali terjadi, dan engga dicari solusinya yang setidaknya bisa bikin jera !!  Rasanya kok lucu banget kalau Kalapas-nya engga tahu atau kecolongan ada warga binaannya pakai HP !

Kalau saya ditanya gimana caranya, saya akan jawab : "kalau hal tsb terjadi, kepala penjaranya langsung dicopot saja !!". Harus diusut jangan-jangan terlibat pengedaran juga, atau setidaknya kena suap. ( Dicopot maksud saya diberhentikan dengan tidak hormat lho, bukan cuman dihilangkan jabatannya saja, atau dipindahkan ke lokasi lain !! )
Apa engga aneh kalau sampai sekarang saya belum pernah denger kepala penjara dicopot ttg kasus tsb !. Juga apa sanksi ketika ada kamar hotel prodeo bak kamar hotel berbintang ?  Ketika ada narapidana tamasya ke Bali ? Kok seolah-olah hanya menyalahkan terpidananya saja . . . .   logika apa yang digunakan oleh pejabat yang berwenang . . .  .   ?  Sungguh menyedihkan dan tidak menyelesaikan akar masalah . .  . ..
Jadi kalau hal-hal 'semacam' tsb terjadi berulang lagi, harap maklum . . .   engga ada resikonya . .  .  .
( Maaf kalau saya kurang info ? )  Bukankah hal tsb sangat logis ?   

Atau  engga ada undang-undangnya ??  Kalau gitu apa dong tanggung jawabnya kepala penjara ??
Kalau memang gitu, ya dibikin saja aturan dan tanggung jawabnya.  Kalau jadi kepala penjara terus engga ada tanggung jawabnya, terus gimana dong ??   Ayolah . . . . Pakai cara pemecahan masalah yang logis-logis saja . . . engga usah yang aneh-aneh.

Harusnya Kalapas-nya juga bisa membuat ultimatum yang serupa terhadap bawahannya !! Dipecat kalau sampai ada warga binaan yang memiliki HP.
Biasanya kalau kepalanya bersih, anak buahnya akan takut berbuat tidak bersih.
Karena . . . . logikanya engga mungkin bisa terjadi kalau engga ada kasus suap dalam masalah tsb !.

Sebetulnya . . . . masalah di negeri kita ini terjadi karena ketidak-mauan untuk membereskan masalah dengan serius dan tegas.  Banyak hal yang memang "sengaja" dibiarkan mengambang, dan itu terjadi dihampir semua instansi yang berkaitan dengan pelayanan publik. Supaya tercipta makelar-makelar atau calo-calo.
Mustahil kalau semua itu tidak diketahui oleh pejabat yang berwenang pada institusi tsb, karena kalau sudah hampir menjadi rahasia umum, terus pejabatnya tidak tahu, lucu bukan ??  Jadi pastinya ya ada pembiaran disitu.

Ampun banget ama keadaan negeri ini . . .

Ampuni saya yang galau, galau menanti terciptanya banyak kebaikan dinegeri ini . . .


Wassallam,

blogspot, Juni 2013.
By SPMC SW

-----------------------------------------------
@ 2013 "HANI" = Hari Anti Narkoba Internasional
-----------------------------------------------

No comments:

Post a Comment