Friday, December 4, 2015

“MUSUH ALLAH APAKAH JUGA MUSUH KITA?”




“MUSUH ALLAH APAKAH JUGA MUSUH KITA?”
.
Opini Kesadaran Sensi: (SPMC) Suhindro Wibisono.
.
(JANGAN memberi tanggapan jika blom kelar baca artikel status ini, JANGAN caci maki karena itu memang sangat tidak etis dalam semua diskusi)
.
.
"ALLAH SWT MENJANJIKAN SIAPA MANUSIA YANG MEMBELA JALANNYA....INSHAA ALLAH AKAN DIPERMUDAH JALAN HAMBANYA...."
.
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
.
Bukankah itu maknanya siapa yang mengikuti ajaran Allah maka akan diberi hadiah (dipermudah jalannya), kalau mau langsung dianggap keabadian, adalah diberi hadiah surga.
.
Lalu apa urusannya dengan MUSUH ALLAH??
.
Allah kok dimusuhi? Jangan ditarik-tarik ke masalah "Musuh Islam" adalah MUSUH ALLAH. Renungkan dan pelajari lewat psikologi atau logika yang rasional, manusia secara umum itu lebih respek dengan kebaikan, jadi semuanya lebih terjadi karena hukum sebab~akibat saja.
.
Makna yang ingin saya sampaikan adalah, kebaikan tidak mungkin dimusuhi oleh umum, hanya orang tidak waras yang memusuhi kebaikan, dan syukur orang waras lebih banyak dari yang tidak waras. Kekerasan, teroris, yang suka dipamerkan dan nyata diimplementasikan itulah yang menimbulkan ketidak sukaan umum (sebab~akibat). Lalu kalau “andai” mau ditarik ke musuh Islam, apakah bukan yang mencatut dan menyiratkan sangat Islami tapi sekaligus juga melakukan kekerasan, teroris, dan sebagainya itu yang adalah musuh Islam sejatinya?
.
Jadi hayo RENUNGKAN dan telisik lebih dalam, jangan biasakan menyalahkan orang lain terlebih dahulu. "Sebab~Akibat". Kalau mau ditarik kemasalah agama, utamanya Islam seperti yang dikupas beberapa teman dengan menyatakan “musuh Islam adalah musuh Allah”, lalu kita anggap umum adalah "kafir", sementara menurut saya, umum tidak mungkin memusuhi kebaikan, jadi andai benar ada umum("kafir") yang memusuhi Islam, apa sebabnya? "Sebab" itulah musuh Islam yang sejatinya bukan? Tapi andai anda paham siapa yang saya maksud dengan "penyebab" itu, itupun juga bukan MUSUH ALLAH, karena penyebab itu adalah pengimplementasi kekerasan, teroris, kejahatan yang tidak disukai oleh umum. Allah tidak mungkin punya musuh, cobalah simak di semua aliran kepercayaan, cobalah ingat-ingat bagaimana cara semua manusia berusaha untuk berkomunikasi dengan Tuhan Yang Maha Esa, melalui doa yang dipanjatkan, dan adakah doa yang memusuhi Allah? Kalau doa saja tidak ada, bagaimana kita berpikir Allah punya musuh? Karena penyataan adanya “musuh Allah”, itu bisa dimaknakan tidak percaya bahwa Allah punya kemampuan “Kun Fayakun”.
.
Hayo berlomba berbuat baik, BUKAN melakukan kekerasan, BUKAN mengajak jihad, BUKAN menjadi teroris, karena umum itu "pasti" menyukai kebaikan. Itulah cara promosi yang paling efektif untuk mengiklankan agama anda menurut saya, apapun agamanya. Karena ketika kita selalu menyangkal kenyataan, itu artinya kita tidak menyadari adanya kekeliruan, itu artinya walau tidak disadari kita akan selalu terjerat dikubangan masalah, karena tidak mampu menerima kenyataan. KESADARAN adalah kunci pentingnya. Tidak banyak manfaatnya ketika menyatakan kecap “A” nomor satu, terbaik, bahan bakunya pilihan, hanya satu-satunya yang resmi terdaftar, koki pencipta resepnya mendapat banyak penghargaan dan piala, dan tetek-bengek lainnya. Padahal bersamaan dengan itu juga banyak berita bahwa penikmat/pemakan kecap “A” tersebut banyak yang keracunan, muntah-muntah, bahkan banyak juga yang meninggal dunia walau kecap “A” tersebut tidak dijadikan “bahan utama”. Sebagai penanggung jawab pabrik kecap “A”, bukankah hal itu sangat penting untuk ditindak lanjuti dalam tatanan manajemen dan implementasi bukan hanya sekedar kecaman?
.
Musuh agama paling nyata adalah ummatnya sendiri, yang sangat mungkin karena salah memahami, atau memang mungkin sengaja membelokkan makna agamanya demi kepentingan diri sendiri dan juga kepentingan kelompoknya. Lalu demi kehormatan manusia, kita suka melemparkan semua sebab kepada setan atau iblis dengan alibi berhasil menggoda kita sebagai manusia. Kita tidak pernah berani mengakui keserakahan, keegoisan, bahkan kebengisan diri kita sendiri, iblis dan setan justru kita jadikan tempat untuk berlindung. Apakah itu ingin membuktikan bahwa kita sebagai manusia selalu kalah dengan setan atau iblis? Bukankah manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan dianugrahi keistimewaan luar biasa? Karena manusia diberi akal dan pikiran, budi pekerti, sanubari, welas asih, tepo seliro, tolong menolong, sekaligus keegoisan, "kebengisan" yang sejatinya terbukti bisa melebihi setan dan iblis itu sendiri. Semuanya adalah plihan, karena memang tidak mungkin Tuhan “mengunci” manusia untuk menjadi manusia egois atau bengis. Sepemahaman saya mengunci itu bukan sifat Tuhan! (SPMC SW, Kamis 3 Desember 2015.)
.
CATATAN:
Maaf kalau menyebut nama agama Islam dalam artikel status ini, karena status ini merupakan hasil elaborasi dari tanggapan-tanggapan yang ada di lapak artikel status saya sebelumnya (“JIHAD lawan MUSUH ALLAH”). Jadi maksud saya bukan ingin menjelekkan agama Islam, karena justru ingin agar Islam menjadi baik atau bahkan yang terbaik sebab Islam adalah mayoritas di negeri ini, bisa dibayangkan betapa sangat besar pengaruhnya jika mayoritas atau kalau boleh diumpamakan “gerbong utama” membawa angin kebaikan secara nyata.
.
BUAH GAMBARAN BAIK ATAU BURUK POHONNYA, POHON DINILAI DARI BUAHNYA. Pohon menyangkut siapa pengelolanya, dan tidak menilai siapa pemberi bibitnya.
.
Kata-kata awal dari artikel status ini di salin dari tanggapan NIS yang juga disalin oleh RO, maaf kalau ada juga yang sebelumnya telah menuliskan tapi terlupakan namanya. (SW)
.
.
Sumber gambar:
keluargacinta .com

No comments:

Post a Comment