Friday, August 12, 2016

"DIKHIANATI PARTAI, AHOK & TEMAN AHOK GIGIT JARI"



"DIKHIANATI PARTAI,
AHOK & TEMAN AHOK GIGIT JARI"

.
Opini "JIKA" ala (#SPMC) Suhindro Wibisono.
.
.
JIKA Risma didampingi Sandiaga,
Djarot ngenes gigit jari,
itu sebab terakhir banyak memberi tanggapan,
"Jangan ganggu Risma yang sedang kerja di Surabaya"
.
JIKA Risma didampingi Djarot,
memang kelasnya Djarot hanya wakil,
bisa jadi Sandiaga juga hanya wakil,
dampingi Rizal Ramli usulan Demokrat.
.
JIKA PDIP tidak mau Sandiaga,
sangat mungkin akan ada tiga pasang,
Ahok~Heru ; Risma~Djarot ; Rizal~Sandiaga,
Partai yang bertarung adalah:
(Golkar, Hanura, Nasdem) VS (PDIP) VS (Gerindra, PKS, Demokrat)
Partai lain akan ngekor PDIP atau Gerindra terserah calon mana disuka, mau aman mungkin Demokrat gabung ke Ahok,
tapi saya tetap jagokan Basuki Tjahaja Purnama dan pasangannya.
.
JIKA PDIP mau Sandiaga,
koalisi besar terjadi lawan petahana,
ini jauh lebih seru dan menggairahkan.
Andai terjadi tiga pasang calon,
tapi Ahok menang satu putaran,
betapa ngenesnya partai-partai,
artinya rakyat DKI belum percaya partai,
juga telanjangi kebohongan partai-partai,
bunyi survei internal semua partai lawan,
"RAKYAT MENGHARAP PEMIMPIN YANG LEBIH BAIK",
bukankah maknanya "TIDAK SUKA AHOK"?
Saya pertanyakan "rakyat mana disurvei semua partai itu"?
.
JIKA ramalan saya terjadi,
Ahok menang tanpa dukungan PDIP,
jangan salahkan rakyat pada Pileg mendatang,
PDIP akan merasakan efeknya di DKI dan Surabaya khususnya,
memang begitulah hukum perjudian dalam politik,
kemenangan menuai gemuruh tepuk tangan dan banyak kawan,
kekalahan menuai kesunyian dalam kesendirian,
semoga tidak ada yang disesalkan.
.
JIKA satu saja partai dari tiga partai pendukung Ahok mengundurkan diri,
apa yang Anda pikir akan terjadi?
Versi saya,
PDIP justru sangat diuntungkan,
betapa besar jasanya dimata rakyat,
karena menyelamatkan Ahok dengan memajukan sebagai Cagub dukungannya,
karena Ibu Mega sejatinya sudah kepencut Ahok.
.
JIKA itu terjadi,
walau gondok sebesar kedondong,
tokoh-tokoh PDIP apa berani keluar dari partainya?
Yang ada mungkin mereka akan amnesia bersama,
yang tidak punya malu berbalik mendukung Ahok,
yang isin HP-nya untuk sementara tidak menjawab panggilan pewarta yang mau wawancara.
Jadi sangat kecil kemungkinan partai pendukung Ahok berani ingkar janji,
Ahok tetaplah magnet utama Pilkada DKI 2017.
.
JIKA Ahok jadi Gubernur lagi,
harapan saya tetaplah menjadi diri sendiri,
hitung-hitung nada tinggi Anda adalah ruang kompensasi bagi mereka yang tidak bisa korupsi lagi,
biarkan mereka punya alasan untuk tetap memaki sebagai sarana penghilang stress karena tidak bisa bancaan APBD lagi.
.
JIKA MENURUT RASA SAYA,
SEJATINYA TIDAK ADA YANG SALAH DENGAN ANDA DALAM BERKOMUNIKASI PAK BASUKI,
HANYA ORANG SAKIT DAN TIDAK PUNYA NALAR WARAS YANG TUDUH ANDA HANYA BISA CACI MAKI,
MEMANG ADA SATU HAL "SEPELE" DAN SUDAH MEMBUDAYA DINEGERI INI YANG ANDA TENTANG,
ITULAH KESALAHAN TERBESAR ANDA,
ANDA BERANI LAWAN OKNUM DPRD DAN JAJARAN PEMPROV DKI YANG SUDAH SANGAT LAMA KORUPSI,
SEBELUMNYA MEMANG APA YANG TIDAK DIKORUPSI DI NEGERI INI?
SEMUA ASPEK KEHIDUPAN DARI LAHIR SAMPAI MATI SEMUANYA BUSUK PENUH KORUPSI,
ANDA ADALAH "ORANG ANEH" DINEGERI INI,
PROMO KEBERSIHAN ANDA MENIMBULKAN EFEK TANDA TANYA BESAR TENTANG KEBERSIHAN MANTAN-MANTAN PEJABAT SEBELUMNYA?
JADI JANGAN KAGET KALAU BASUKI TJAHAJA PURNAMA DIMUSUHI,
AGAR TAMPAK SEOLAH TUDUHAN DARI PARA TOKOH PRO RAKYAT JELATA,
TUDUHANNYA "TIDAK BERADAB KARENA TIDAK SANTUN DAN TIDAK BERETIKA",
PADAHAL SEJATINYA HANYA TUDUHAN YANG DATANG DARI KELOMPOK OKNUM JENGKEL PENGGARONG UANG RAKYAT YANG KENA IMBAS KUCURAN UANG HARAMNYA DIHENTIKAN AHOK ("BASUKI TJAHAJA PURNAMA") GUBERNUR DKI JAKARTA SAAT INI. (#SPMCSW, Jumat, 12 Agustus 2016)
.
.
Sumber gambar:
temanahok .com

No comments:

Post a Comment