Friday, June 19, 2015

“PRESIDEN TUNDUK PADA ASING DAN ASENG”


.
Oleh: (SPMC) Suhindro Wibisono
.


Ketika Presiden melakukan kunjungan ke luar negeri, presiden selalu mempromosikan Indonesia dan meminta negara yang dikunjungi untuk mau investasi di Indonesia, tak terkecuali waktu ke CHINA, tentu saja bermaksud demi ekonomi Indonesia. Hal itu juga dilakukan oleh pemerintah sebelumnya.
.
Tapi karena rakyat negeri ini entah karena apa begitu sensinya dengan CHINA, ISRAEL, AMERIKA, PKI, KOMUNIS, lalu ramailah hujatan-hujatan terhadap Presiden, dan yang paling sering terdengar hujatan di dumay yang membuat tercipta kata-kata seperti judul artikel/status ini. Atau ASING DAN ASENG AKAN MENJAJAH INDONESIA, dan sejenisnya yang ada kata-kata ASING dan ASENG-nya. Tentu saja kata-kata itu lebih mengarah ke tidak sukaan pada China, termasuk kata-kata: Kecuali mereka hanya akan menjadi budak dan kacungnya Cina. Rakyat atau kaum pribumi dihancurkan secara sistematik. Dengan cara-cara kotor.
.
Aneh bukan, bawa karyawan sendiri salah, mempekerjakan juga salah? Itu seperti orang pakai kacamata gelap diterik mataharipun mereka juga akan merasa gelap. Begitulah perumpamaan sudut pandang orang yang selalu ingin menghujat pemerintahan, tidak ada satupun hal dilakukan pemerintah yang benar .... dan itu luar biasa .... kasihan rakyat yang menelan mentah-mentah muntahan kesesatan, ayo berlogika masuk akal dan coba cari kebenaran .... kita bantu berlogika dengan waras dan tidak asal mem-bebek, agar banyak orang tidak menyimpan gondok yang memang tidak perlu, kasihan karena itu bisa menimbulkan penyakit sesungguhnya.
.
Lalu ketika ada status yang mengunggah tentang masalah tersebut, juga mengkritisi akan datangnya serbuan warga China yang diwacanakan akan segera berbondong-bondong masuk Indonesia, saya sempat memberi tanggapan sebagai berikut:
.
Sekedar opini berdasar pengertian saya.
.
Seingatku, sekitar tahun 1985 China itu masih sangat miskin, begitu juga seluruh rakyatnya, khabarnya tv dan kulkas saja adalah barang mewah untuk bagian besar rakyat disana.
.
Lalu membuat gebrakan ... mengundang para investor ... sangat mungkin pada "awalnya" adalah mengundang investor China perantauan dari seluruh dunia ..... bukankah itu jalan yg masuk akal? Memanfaatkan unsur sentimentil dsbnya. Tapi bukan itu yang terpenting, itu hanya start-nya saja, yang terpenting adalah "rencana besarnya". Lalu apa yang dilakukan ketika mengundang para investor, tanah dikasih gratis atau hak guna sampai 100 tahun tergantung apa investasinya, silahkan bikin pabrik sesuai yang dimau, dan beberapa taipan Indonesia juga menikmati fasilitas itu, tapi yang terbanyak sebetulnya taipan dari Taiwan, kabarnya group salim waktu itu juga masuk, dan beberapa group lain. China juga mempermudah hal-hal lain, apa lagi yang namanya ijin ...., tapi syarat lain yang penting adalah, kalau mau menikmati investasi menggiurkan tersebut harus terbukti punya duit. Itu sebabnya harus memasukkan duitnya ke China, dengan syarat duitnya tidak boleh dikeluarkan dari China dengan syarat-syarat tertentu .... termasuk investasinya harus rampung, dan sebagainya. Sangat mungkin mereka berpikiran .... memang kalau kalian sudah bangun pabrik/hotel/perumahan/infrastruktur atau properti lainnya ....bisa kalian bawa balik ke negara kalian?

.
Begitu awalnya setahu saya kenapa China jadi seperti sekarang, banyak hal yang dipermudah, terutama yang berkaitan dengan usaha/investasi, tapi kuruptor dihukum mati ....
.

Lalu apa yang bisa dicontoh untuk indonesia?
Selain tindak tegas para koruptor, juga sangat perlu dijatuhkan hukuman mati untuk efek jera pada batasan tertentu. Silahkan mereka datang investasi ke Indonesia juga kalau mau bawa karyawan sendiri, bukankah yang terpenting mereka tidak bawa aparat keamanan sendiri? Indonesia harus tetap pegang kendali. Kenakan pajak tinggi bagi para pekerja asing, supaya mereka pakai tenaga lokal ....itu lebih elegan dari pada memaksa harus pakai tenaga lokal, karena cara paksa-paksa sudah bukan zamannya, dan investasi muaranya adalah cari keuntungan ..... tentu saja harus disiapkan tenaga kerja yang mumpuni.
.
Yang sangat tidak mendukung untuk kemajuan Indonesia berdasar pengamatan saya adalah ...... mental para oknum aparat kita sendiri .... kebanyakan sangat EGOIS maunya kaya sendiri dengan cara menerima suap ..... jadi kalau semuanya mau tertib, apa yang harus ditakutkan? Bukankah amburadulnya negara karena banyak penyelewengan oleh oknum aparat itu sendiri? Dalam cerita diatas, seandainya tidak ada tenaga asing yang bisa punya KTP palsu, atau surat-surat lain yang didapat dari suap .... apakah negara akan dirugikan dengan banyaknya tenaga kerja asing?
.
Yang ada kita lebih banyak ketakutan tanpa logika .... lalu menyebarkan wacana yang menghasut .... ayo kritisi pemerintah untuk mengingatkan kalau ada yang alpha ....bukan justifikasi dengan menuduh antek asing aseng seperti yang sering banyak ditereakkan ....... apakah memang kita bangsa pecundang yang isinya hanya takut dan khawatir? Lalu selalu berpikir negatif terhadap orang lain....... bukankah itu semua pertanda mental asor ...... bangkit saudara-saudaraku ...... ayo bangkit. (SW, 140615)

.
Catatan:
Ada sedikit dirapikan dari tanggapan aslinya, supaya lebih layak dibuat Artikel/Status.
Maaf.
.
Sumber gambar:
tempokini.com
~ ~ ~

No comments:

Post a Comment