Wednesday, November 20, 2013

"JOKOWI KEOK DEBAT-KUSIR SOAL MACET"


                                               ( Image source : landdiary.blogspot.com )

.

( b l o g s p o t ). MACET, satu kata yang menyiratkan betapa absurd-nya masalah, terutama untuk DKI, pernyataan-pernyataan dari tokoh-tokoh partai penguasa, menteri-menteri, wapres, presiden, kalau ditarik garis merahnya, sepertinya selalu berlawanan arah dengan komentar pemimpin DKI. Entah karena sudah dekat pemilu atau memang punya agenda terusterang untuk saling menjatuhkan, rasanya memang aneh kalau ditelisik dari sudut pandang orang asing, kenapa bukan bersinergi mencari jalan mengurai kemacetan, tapi malah adu argumentasi untuk saling menyalahkan ? Seperti dua kubu yang mempunyai bendera kebangsaan berbeda.

Ketika beberapa tokoh politik penguasa, menteri-menteri sampai wapres mengatakan mobil murah ditujukan untuk seluruh warga Indonesia dan sangat jelas ketika wapres meresmikan pameran mobil IIMS pada September 2013 yang lalu, menunjuk mobil type AYLA (Daihatsu) dan AGYA (Toyota) sebagai mobil murah yang diberi label mobil LCGC dan juga sekaligus menjawab pertanyaan surat pemimpin DKI agar keok tidak mempertanyakan lagi. Belakangan keluar mobil LCGC type lain dari merk lain,  Satya ( Honda), Karimun (Suzuki), dan lain-lain. Pada awalnya, pelabelan mobil LCGC banyak dipertanyakan masyarakat kritis, tapi seperti biasa pada kasus apapun di-negeri ini, pembiaran adalah jawaban yang paling ampuh, dan ketika pertanyaan tersebut sudah hampir sampai titik datar, tiba-tiba presiden membuat pernyataan bahwa mobil murah yang dimaksud adalah mobil untuk angkutan pedesaan !

Seperti ada geledeg disiang terik bolong padahal matahari membakar bumi, dan sungguh itu membuat rakyat bingung, maaf tepatnya saya yang bingung.

Lho .....semua tokoh politik penguasa, menteri, bahkan sampai wapres, menyiratkan kepada masyarakat bahwa mobil murah yang diberi label LCGC adalah City Car dan juga sudah dijual dengan harga berkisar seratus juta rupiah, kok sekarang tiba-tiba dinyatakan mobil murah yang dimaksud adalah mobil angkutan pedesaan ? Ada apa gerangan ?
Bukankah kalau dibilang angkutan pedesaan, kita langsung berkonotasi mobil pick-up untuk angkutan hasil pertanian supaya memudahkan pemasaran kepasar-pasar terdekat ?
Ditambah ingatan banyak orang, biasanya jalanan pedesaan kurang cocok dengan city car, bukankah itu menguatkan anggapan bahwa maksud presiden vs wakilnya serta punokawannya tidak menunjuk mobil yang sama ?

Membingungkan, sekaligus menimbulkan pertanyaan, ada apa gerangan ? Apakah ada post-power syndrome ? Atau jangan-jangan dikelilingi pembantu-pembantu yang tidak kompeten ? Atau memang begitulah adanya ? Semoga bukan karena ulah pembisik yang beragenda menjerumuskan pemimpinnya. Ah, diamkan saja toh juga akan berlalu dengan sendirinya.

Jadi teringat ketika menanggapi berita bunda puteri 1000 persen dan 2000 persen dengan emosi tinggi, tapi tidak semarah itu ketika ada berita Ausi dan USA menyadap pembicaraannya, bukankah itu menunjukkan bunda peteri lebih penting dari pada penyadapan ? Syukur karena banyaknya pembicaraan di-media, belakangan sudah ada gregetnya menanggapi kasus penyadapan tersebut, walaupun sepertinya belum menyinggung MR.Barack Obama yang bisa jadi justru biang keladinya.

Sementara itu, Bapak RS tokoh politik penguasa selalu menyuarakan tentang janji kampanye Jokowi & Basuki yang konon kabarnya akan menyelesaikan masalah banjir dan macet di DKI, saya coba cari video tentang janji tersebut yang dimaksud, tapi belum ketemu, barang kali ada pembaca yang punya link address-nya, mohon infonya. (TQ) Bukan berita yang ditulis oleh pembaca yang saya cari, karena itu biasanya berupa opini, dan tentu saja sangat subyektif terserah penulisnya.

Karena menurut logika saya, tidak mungkin Jokowi & Basuki janji akan menghilangkan Banjir dan Macet di DKI, kalau janji "menangani" saya percaya, dan apakah sekarang pemimpin DKI terlihat membiarkan saja masalah tersebut ?
Pelintiran logika yang terkesan dipaksakan, membelokkan makna dengan suara nyaring seolah bernilai benar tak terbantahkan, seperti waktu Jokowi "menghimbau" takbiran di Masjid, dipelesetkan banyak pihak sebagai "larangan" takbir keliling, rame-rame membuat artikel untuk mengecam hal tersebut. Sungguh mengesampingkan rasionalitas dan bernalar sensasi untuk menarik perhatian. Padahal siapapun gubernurnya, apa mungkin membuat larangan itu ? Konyol sekali kalau itu terjadi bukan ? Ketika saya mencoba meluruskan dalam pemberian tanggapan tentang logika yang tidak mungkin diambil, juga mengingatkan tentang pelarangan itu pasti ada PERDA-nya, toh tidak merubah apapun. Begitulah kenyataan tentang kita, like or dislike membutakan perasaan.

Beberapa kali talk show di tipi saya melihat bapak RS juga bercerita tentang perjumpaannya dengan gubernur Jawa Tengah lalu menggambarkan bahwa Ganjar Pranowo memberikan pernyataan tentang Jokowi yang seolah-olah diremehkan, saya curiga inipun juga diplintir, mau menggunakan taktik adu-domba. Luar biasa hebatnya dunia politik ini. Saya juga sedang mencari berita tentang pernyataan Ganjar Pranowo menilai Jokowi tersebut kalau memang ada.

Kembali ke soal MACET saja, ketika Jokowi mengatakan akan mengenakan pajak progresif untuk pemilik kendaraan, saya rasa tidak akan berhasil Pak Gubernur, banyak yang akan menyiasati dengan pinjam nama orang lain dalam pembelian kendaraan. Itu sudah pernah diwacanakan dan tidak membawa hasil, bahkan banyak yang rela membayar pajak mahal sekalipun asal bisa menjaga gengsi untuk bisa memiliki mobil lebih dari satu.

Kalau sama-sama harus memintakan ijin ke DPRD atas pembuatan PERDA yang ingin diterbitkan, usulan saya, bagaimana kalau membuat PERDA tentang pemilik kendaraan harus mempunyai garasi, karena kalau hal itu bisa terlaksana, saya perkirakan mobil di DKI akan berkurang 30 ~ 40 persen, jadi tidak perlu bertentangan dengan pemerintah pusat, dan tidak usah risau tentang orang yang ingin punya mobil lebih dari satu. Karena itu lebih rasional dan tidak melanggar hak semua warga DKI yang ingin membeli mobil selama mereka punya garasi. (SPMC SW, Nopember 2013)
.
--------------------------
Catatan :

IIMS = Indonesia International Motor Show
LCGC = Low Cost Green Car
Keok (keog) = Biasanya menggambarkan kekalahan (Jawa)
.
--------------------------
.

(AMBISIUS !) BOCORNYA PERSIAPAN PIDATO INAGURASI "PRESIDEN" JOKOWI

http://t.co/XmMVPef9G6
.
--------------------------------
.

PENGATURAN KEPEMILIKAN KENDARAAN DI DKI

http://t.co/uznSvq40iA
.

***********************************

No comments:

Post a Comment