Sunday, February 19, 2017

"MIRISNYA EGOIS"



"MIRISNYA EGOIS"
.
.
Opini Sensi ala #SPMC Suhindro Wibisono
.
Seandainya kita ikuti alibi mereka, suara banyak tokoh yang manampik kecurigaan politisasi, bahwa gelar demo berseri utamanya di DKI pada beberapa bulan terakhir ini adalah "murni" bela agama, menuntut Ahok dipenjara, bahkan ada yang bersuara untuk membunuhnya, hayo kita diskusikan dengan kepala dingin, tapi rasional waras, dan tidak mengedepankan egois abis !
.
~~~
.
Berikut pernyataan Ahok yang dianggap menghebohkan itu:

“Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu enggak bisa pilih saya. Karena Dibohongin pakai surat Al Maidah 51 macem-macem gitu lho (orang-orang tertawa). Itu hak bapak ibu, ya.”
.
Lalu ini menurut saksi yang anggap Ahok menista:

Frase 'dibohongi pakai Surat Al-Maidah', itu memiliki nilai yang merendahkan isi Alquran.
.
"Apalagi dalam konteks umat Islam, Alquran itu memiliki nilai mutlak kebenarannya" kata Muadz.
.
~~~
.
Menurut rasa saya:
Jika kita anggap "Surat Al-Maidah" adalah sesuatu yang pasif, kita asumsikan yang harus kita hormati, kita hargai karena itu adalah ayat Tuhan, lalu salahnya pernyataan Ahok dimana ketika andai saya jabarkan pernyataannya adalah sbb:

(Versi saya dalam kupasan) Ahok bermaksud menceritakan ADA OKNUM YANG MENGGUNAKAN (PAKAI) "Surat Al-Maidah" UNTUK MEMBOHONGI UMMAT AGAR TIDAK MEMILIHNYA. Dan saya dapat merasakan jika dianggap bahwa para ulama yang menggunakan ayat tersebut untuk menyatakan jangan memilih "kafir" Ahok, TIDAK MAU DIANGGAP MEMBOHONGI, bukankah begitu maksudnya?
.
Kalau memang begitu, bukankah pengalaman Ahok tidak menyiratkan hal itu sehingga Ahok menganggap "dibohongi" dan para tokoh itu marah karena dituduh membohongi ummatnya dengan menggunakan ayat tersebut? Jadi itu merupakan identik debat kusir ketika ada yang menyatakan BOLEH vs TIDAK "kafir" Ahok untuk menjadi pemimpin pemerintahan. Padahal pelabelan "KAFIR" untuk semua ummat yang non muslim saja juga tidak pernah tuntas DEBAT KUSIR-nya, dan itu berdasar pencermatan saya atas debat mereka sesama muslim sendiri.
.
Jadi saya ulang lagi, BOLEH atau TIDAK "kafir" menjadi pemimpin pemerintahan MASIH kontroversial sesama muslim sendiri, bahkan pelabelan KAFIR itupun juga masih kontroversial menurut sesama muslim sendiri. Dan Ahok kenapa seolah menganggap ayat tersebut dipakai untuk membohongi, karena memang Ahok punya pengalaman empiris ketika Gus Dur memberi "sponsor" dirinya untuk maju sebagai Cagub beberapa tahun yang lalu. Bukankah kenyataan bahwa Gus Dur adalah juga ulama di negeri ini?
.
Maka ketika dinyatakan: "Apalagi dalam konteks umat Islam, Alquran itu memiliki nilai mutlak kebenarannya". Apa yang dimaksud mutlak itu? Mutlak kebenaran yang bagaimana maksudnya? Bukankah kenyataan bahwa menurut Gus Dur boleh tapi menurut Habib tidak boleh, jadi mutlak seperti apa yang dimaksud?
.
JADI SALAHNYA AHOK DIMANA? Kok begitu masifnya tokoh dan ummat muslim menganggap Ahok menghina agamanya, menghina kitab sucinya? Dan begitu yakinnya bahwa masalah ini murni menganggap Ahok menista dan tidak ada kaitannya dengan politik. Kalau berani jujur berpendapat, ketika melihat video habib orasi atau tausiah itu namanya, ketika dengan nada tanya dan nuansa melecehkan mempertanyakan siapa bidan yang menolong kelahiran Yesus. Apakah itu bukan lebih menghina? Lalu kemana menguapnya kasus tersebut? Apakah itu bukan kesewenang-wenangan yang menyenangkan? APA JADINYA JIKA "SEANDAINYA" AHOK YANG MENYATAKAN PERNYATAAN SEPERTI YANG DINYATAKAN HABIB TAPI MEMBICARAKAN INDIVIDU MUHAMMAD? Apa tidak langsung perang saudara yang terjadi di negeri ini? APAKAH ITU SEMUA BUKAN KARENA EGOIS? Lalu tereak-tereak menyatakan hukum tidak adil, Ahok dilindungi (saya merasa seolah samar mengarah menunjuk Presiden), Ahok kebal hukum, dan hal-hal sejenisnya. Dan maaf saya juga melihat ada rasa gamang aparat keamanan untuk mengusut semua hal jika itu menyangkut tokoh yang utamanya berkaitan dengan mayoritas banyaknya massa, sekali lagi maaf, mungkin saya salah rasa. (#SMPCSW, Senin, 13 Februari 2017)
.

.
Sumber gambar:
Berita Teratas

No comments:

Post a Comment