Wednesday, June 29, 2016

“AHOK 'TAKUT' RELAWAN JOKOWI AJUKAN RISMA-DJAROT”



“AHOK 'TAKUT' RELAWAN JOKOWI AJUKAN RISMA-DJAROT”
.
(Wacana Kebacut sekaligus menggelikan)
.
Opini “nduga” ala ‪#‎SPMC‬ Suhindro Wibisono
.
PALING GELI, nonton video dengan “narasi” Gubernur Ahok selesai meresmikan RPETRA lewat jalur yang tidak semestinya, “kabur” kata mereka, dan masih banyak lagi bumbu-bumbu lucu lainnya, termasuk diantaranya mempertanyakan kemana dukungan sejuta warga kok membiarkan Gubernur dukungannya ngacir??
.
SEPERTINYA pembuat narasi lupa cerdas, atau memang blom cerdas sehingga tidak rasional sama sekali logika narasinya.
.
Gini lho menurut rasa saya ............
.
Gubernur bukan tidak tahu kalau akan dapat penolakan dalam meresmikan RPETRA Penjaringan, kan punya INTELIJEN toh? Lebih lucu kalau Gubernur “TIDAK berani” datang bukan? Maka mereka membuat beberapa plan agar tidak terjadi bentrok, bukankah kalau terjadi bentrok korban terbesar adalah warga atau yang demo itu sendiri karena berantem dengan aparat keamanan? Wong Gubernurnya pasti diproteksi oleh aparat keamanan ...........
.
Kalau ada korban, pasti beritanya lebih heboh dan “tidak” meguntungkan citra Gubernur toh? Jadi menurut saya menghindari bentrokan adalah yang terbaik. Kalau mengharap dukungan sejuta warga membantu Gubernur Ahok, jelas itu narasi yang tidak memahami apa-apa ......... sangat mungkin pembuat narasi atau yang mempertanyakan TIDAK paham apa makna DEMOKRASI. Masa iya pemberi dukungan itu disuruh juga jadi centeng, satpam, bromocorah, preman?? Tidak tahu ya .... pemberi dukungan itu juga banyak ibu-ibu, bapak-bapak yang “manula”? Memberi dukungan itu untuk perolehan suara bukan untuk berantem bro/sis, dan “demokrasi” itu kemenangannya adalah ditentukan oleh jumlah suara, bukan berantem siapa yang menang dan kalah ....... hemmm ..... APA TIDAK KEBACUT NAMANYA??
.
Sudah sangat benar jika Polisi berkenan menyelidiki siapa dibalik penolakan anarkis itu, pasti ada kucuran dananya toh? Lha wong kencing saja dibanyak tempat harus bayar lho, masa nyuruh demo gratis? Adanya demo anarkis menunjukkan bahwa rakyat kita masih “sangat terbelakang”, seperti pemikiran ala preman, dan itu masih sangat dekat dengan hukum rimba bukan? Hukum rimba bukankah maknanya seperti di hutan sono, siapa yang kuat itulah yang menang?? Itulah sebab saya utarakan ‘masih sangat terbelakang’, karena kok mau disuruh membuat kerusuhan??
.
Dan saya curiga pembuat onar pasti ya hanya mereka-mereka saja ........ mereka yang sangat galau karena sangat khawatir Ahok tetap jadi Gebernur diperiode yang akan datang, NGENES memang kalau terbiasa APBD buat bancaan, lalu terkaget-kaget ketika beberapa waktu terakhir ini kucuran dana itu tidak ada lagi dan “semakin” sulit karena Ahok akan segera menyumpal kebocoran-kebocoran APBD kalau masih ada, jadi sangat mungkin kalau Gubernur Ahok juga dimusuhi oleh banyak tokoh dari seantero negeri ini. Ribet kan kalau banyak rakyat diberbagai propinisi menuntut agar pemimpin daerahnya setara kejujurannya dengan Ahok? Dan saya beberapa waktu lalu mendengar suara dari banyak teman dikampung, ternyata sepak terjang Ahok sangat mungkin diperhatikan juga oleh rakyat dari seantero negeri. SEMUA GARA-GARA AHOK !!
.
GEGER NEGERI HANYA GARA-GARA ULAH AHOK, PALING NGENES JUSTRU GARA-GARA “KEJUJURAN” AHOK, AGAKNYA NEGERI INI SUDAH LAMA TERJADI ANOMALI, KARENA KELAMAAN ANOMALINYA, MAKA ANOMALI ITU SENDIRI JUSTRU DIANGGAP PALING BENAR .............
KINI, SEMUANYA TERSERAH RAKYAT, APAKAH MERASA NIKMAT DENGAN MEMBIARKAN APBD DIJADIKAN BANCAAN BROMOCORAH BERKEDOK PEJABAT, ATAU MOMENTUM MEMBALIKKAN KEADAAN AGAR NEGERI KEMBALI WARAS DAN KEWARASAN ITU MEMBAWA KESEJAHTERAAN SEBANYAK-BANYAKNYA RAKYAT?
.
Yang pasti Ahok memang sangat fenomenal, tingkah-polahnya menjadikan sangat banyak rakyat negeri ini memperhatikan, bukti bahwa DKI adalah barometer, juga Ibu Kota yang merasa dimiliki oleh seluruh rakyat negeri ini.
.
Sekaligus saya juga ingin menanggapi adanya wacana “Relawan Jokowi” yang ingin mengusung “Risma-Djarot” maju untuk menandingi “Ahok-Heru”, menurut saya itu wacana basi, dan semakin kasihan Pak Djarot ........... dimana-mana ternyata hanya sebagai ban serep itupun sangat mungkin karena mengantongi KTA-PDIP bukan? Ingat wakil itu tidak menentukan apa-apa dalam pemerintahan, karena wakil itu hanya mendukung agar pemimpinnya sukses. TIDAK ada keputusan Wakil, yang ada itu keputusan Pemimpin toh? KEPRES ; PERGUB ; dll (tidak ada jatah untuk wakil). Sekali lagi ya, menurut prediksi saya, Ahok hanya mungkin terkalahkan karena dikadali oleh peraturan, dicurangi, direkayasa sedemikian rupa, silahkan semua partai gabung jadi satu, munculkan semua tokoh bahkan mantan Presiden sekalipun untuk maju lawan Ahok, dan saya masih tetap menjagokan Ahok, dan menurut “rasa saya” Risma-Yoyok lebih punya bobot agar seru, tapi saya yakin PDIP tidak akan berani “berjudi” semacam itu. Maaf kalau lebai, tapi yang pasti dalam PILKADA, antusias dukungan oleh banyak rakyat secara gratis blom pernah terjadi bukan? Ketika dibanyak mall ada booth Teman Ahok dikerubuti banyak warga untuk memberi dukungan, saya ampe terharu, trenyuh dan berkaca-kaca, malu kalau harus menitikkan air mata, maaf saya memang termasuk sensi, sedikit melankolis. Jadi ingat iklan kecap, wkwkwkwkwk..... ( #SPMC-SW, Minggu, 26 Juni 2016)
.
.
CATATAN:
Jangan lupa Rabu, 29 Juni 2016 adalah ULTAH Pak Basuki Tjahaja Purnama (AHOK).
.
.
Sumber gambar pemanis artikel:
news.detik .com
.

No comments:

Post a Comment