Thursday, March 5, 2015

DEWAN: "(GUBERNUR AHOK) ANJING - BANGSAT!!"


               (Gambar: antaranews.com)



Blogspot. Melihat video tayangan hasil mediasi/konfirmasi Mendagri antara Eksekutif DKI yang dipimpin oleh Ahok dan Anggota DPRD (Dewan), itulah tayangan seru Kamis, 5 Maret 2015, selama ini Dewan dan juga banyak tokoh yang anti Ahok selalu mengatakan bahwa Ahok itu: kasar ; arogan ; tidak etis , karena sering berkata-kata yang tidak patut dan menuduh "penipu - maling - koruptor". Lalu video tersebut menyuguhkan nuansa yang berbeda, ketika Ahok akan mengklarifikasi riwayat RAPBD, dengan menanyakan langsung kepada pejabat Pemprov yang nota bene itu berarti bawahan Ahok, pertanyaan Ahok yang menyulut ribut menurut saya adalah: " . . . yang di input sesuai pembahasan atau tidak? ..."

Setelah mencermati kejadian berikutnya, diawali oleh yang mulia Haji Lulung memotong pembicaraan Ahok, saya menilai beliau termasuk yang paling cepat melihat gelagat tidak menguntungkan yang akan dituai Anggota Dewan. Salut! Karena keributan tentang RAPBD DKI yang terjadi saat ini, saya termasuk yang terjerumus termakan asumsi bahwa Ahok memanipulasi RAPBD dengan memasukkan RAPBD yang tidak sesuai bahasan dengan DPRD. Artikel saya yang ada tendensi menyalahkan Ahok tersebut berjudul:

"RAKYAT BERSATU TIDAK TERKALAHKAN, KAFIR AHOK SAATNYA DIMAKZULKAN"


http://t.co/taPo2gqk7U

Saya meminta maaf kalau ternyata salah, dan itu terjadi karena saya terhasut pernyataan-pernyataan semua anggota DPRD juga tokoh-tokoh penentang Ahok yang selalu berkoar-koar bahwa Ahok telah melanggar prosedur UU karena telah memasukkan RAPBD bodong ke Mendagri.

Kalau betul Ahok memasukkan RAPBD bodong, seharusnya pertanyaan Ahok tidak dipotong supaya menelanjangi Ahok sendiri bukan? Yang lain baru sadar suasana akan tidak menguntungkan Anggota Dewan, maka beberapa saat kemudian menciptakan suasana hiruk pikuk dan gaduh supaya jangan sampai terungkap riwayat RAPBD. Begitulah kecurigaan saya, kecurigaan bahwa jawaban yang akan diberikan oleh yang meng input RAPBD akan mengungkap "topeng" anggota Dewan. Padahal katanya ingin buka-bukaan, apakah kejadian itu membuat stigma buruk Anggota Dewan semakin tidak terbantahkan?

Yang paling menunjukkan "ketololan" berikutnya dalam tayangan video kemarin itu, dalam mencipta kegaduhan supaya kebenaran riwayat RAPBD tidak terungkap adalah adanya umpatan dari Anggota Dewan "ANJING - BANGSAT . . ." Apakah umpatan itu lebih halus dari yang selalu di stigmakan terhadap prilaku Ahok? Dan betul Anggota Dewan itu terhormat? Atau menggambarkan kekalutan dan kejengkelan yang memuncak karena merasa akan terpojok dan ditelanjangi? Jengkel dan ngamuk karena merasa DEWAN TERHORMAT paling hebat kok mau dikalahkan oleh hanya seorang Gubernur yang menyadang nama AHOK pula? Mohon pencerahannya para pembaca. (SPMC SW, Maret 2015)

Catatan:
Mohon maaf judul artikel ini: "DEWAN: (GUBERNUR AHOK) ANJING - BANGSAT!!"

Memperhatikan debat-debat yang banyak diadakan oleh tipi dalam kisruh RAPBD DKI kali ini, berdasarkan kalkulasi rasa, sepertinya maling berjamaah itu tampak semakin nyata. Atau dalam artikel inipun saya juga salah persepsi lagi? Maaf lagi kalu gitu.

Seandainya ada jurnalis kreatif (KompasTV mungkin?), mewawancarai pejabat yang dituju Ahok kemarin itu, melanjutkan pertanyaan Gubernur Ahok dan menyiarkan hasil wawancaranya, saya yakin tipi yang menyiarkan akan naik rating karena menjawab keingin tahuan rakyat, dan rakyat yang ingin tahu salah satunya adalah saya. Juga bertujuan mengungkap kebenaran. Apakah kreatif semacam itu susah? Atau tidak mau agar kegaduhan itu berpanjang-panjang dulu? Wallahualam ...(((SW)))

No comments:

Post a Comment