Thursday, October 13, 2016

"WONG NDESO SOBO KUTHO"



"WONG NDESO SOBO KUTHO"
.
Amatan & Opini ala (#SPMC) Suhindro Wibisono
.
.
(ORANG DESA SABA KOTA)
Saya pernah tau suatu kenyataan, ada satu keluarga yang generasinya labih tua dari saya, mereka sekitar 7~8 bersaudara gitu deh kira-kira, yang tertua mungkin ada beda 15 tahun umurnya dari saya, dan yang paling muda lebih tua satu dua tahun dari saya. Bisa jadi saya salah ingat, tapi itu tidak terlalu penting dalam cerita, maklum memang saya adalah pengamat, pengamat amatiran yang suka mengamat-amati saja.
.
Ada satu dari bersaudara itu yang paling tinggi pendidikannya dari pada saudara-saudaranya yang lain yang rata-rata hanya SLTA, kalau engga salah ingat sampai MSc. Sepengamatan saya, banyak saudaranya yang membantu pendidikannya, itulah mengapa dia punya pendidikan yang lebih baik dari yang lain, tapi bisa juga karena lebih pinter bukan? Eranya bukan era saat ini lho ya, karena era saat ini begitu banyak kesempatan untuk mencari bea siswa.
.
Pekerjaannyapun jadi yang terbaik dari semua saudara-saudaranya yang lain, saya pernah dengar yang bersangkutan sampai menjadi kepala pabrik disuatu perusahaan, bahkan lalu memegang pabrik baru dari bosnya yang mengembangkan usahanya di Jatim sono .... Itu cerita-cerita yang sempat saya tangkap, tapi saya tidak ada relasi dengan yang bersangkutan, selain hanya pernah kenal dan pernah ketemu ketika masih sama-sama jomblo doeloe, mungkin paling mentok pernah rame-rame nonton bioskup sekali saja.
.
Ketika masih tinggal dikota yang sama dengan saya, walau memang hampir tidak pernah ketemu, tapi ketika itu jabatan di perusahaan tempatnya kerja masih belum tinggi, rupanya terdengar gosip bahwa dia suka ketempat pijat. Saya tidak terlalu jelas bagaimana detailnya, yang jelas akhirnya dia menikah dengan cewe yang menjadi langganan pemijatnya itu. Tentu saja prosesnya sangat seru, saudara yang paling dibanggakan dalam keluarga itu, orangnya tinggi dan cakep, badannya proporsional! Bahkan punya kenalan (pedekate) ama cewe cakep blasteran Jepang dari keluarga lebih terhormat langsung menguap begitu saja. Benar-benar membuat tidak rela semua saudara-saudaranya .......
.
Apa mau dikata, dia begitu kekeh mau menikahinya, banyak argumen diutarakan, mulai dari kasihan dengan cewe tersebut, ingin mengangkat derajatnya, sampai menyatakan benar-benar mencintainya.
.
Sedang dari pihak saudara-saudaranya berkeberatan karena tau status wanita itu (ortu tinggal ibu yang selalu kalah suara) ..... Wanita yang mau dinikahi dibilang cantik sejatinya juga tidak cantik-cantik amat, saya sepertinya penah lihat fotonya dan maaf dibawah standard rata-rata kalau versi rasa saya, warna kulitnya gelap, tidak tamat SD, dan bukankah pekerjaannya adalah juga tukang pijat plus-plus, itu apa bedanya dengan menikahi pelacur? Maaf, ini hanya cerita ya, saya hanya menceritakan kembali yang tertangkap dalam gemuruh diskusi rasan-rasan mereka ketika itoe, ketika proses sebelum pernikahan itu terlaksana.
.
Tanggunglah resikonya sendiri, setelah beberapa waktu berlalu, mereka juga punya anak dari pernikahan itu, tapi sang bapak dari anak itu justru juga hampir merangkap sebagai baby siter, betul-betul DKI, dan yang lebih gila, sang istri kerjaannya hanya foya-foya saja, nongkrong-nongkrong di cafe-cafe di mall .... Sang suami tak berkutik dan bertekuk lutut, ajaib .... banyak yang bilang kena magic alias guna-guna, dan saya percaya .......
.
Waktu hal itu tersiar dikeluarganya, keluarganya masih tidak merelakan, tapi sang suami tak bergeming ..... Cinta itu buta, atau buta karena guna-guna? Mengerikan jadinya, jadi ingat cerita gosip orang sekaya raya Bambang Tri saja juga takluk dibawah kekuasaan sang istri, apakah itu betul terjadi? Jadi siapa bilang ilmu perdukunan itu tidak realita ada? Memang sih bagi yang kuat iman dapat menangkal semua santet, tapi bukankah yang kuat iman juga biasanya tidak suka "jajan" bukan? Rumitnya dunia ini.
.
Puncak acara adalah ketololan logika waras yang susah dipahami, ketika istrinya pergi dengan pria lain dan ketika ada gugatan dari saudara-saudaranya, justru sang suami masih membela istrinya ...... Nalar waras saja tidak habis pikir, dan semuanya hakul yakin itu logika tidak normal. Hati-hatilah bermain api, kalau sudah terlanjur jadi arang sang waktu tidak mungkin dapat menolong anda lagi walaupun dia mau.
.
Coba kita bayangkan apa yang terjadi pada keluarga itu, sang suami begitu perkasa mengepalai pabrik dengan ratusan karyawan, tapi ketika dirumah hinanya seperti melebihi kacung ...., dan ajaibnya tidak pernah mampu melihat penyimpangan sang istri bahkan ketika sang istri pergi dengan pria lain berhari-hari? Guna-guna memang menakutkan bagi orang-orang yang kurang kuat imannya bukan?
.
Lalu kira-kira apa yang akan terjadi dengan sang anak? Jika melihat kenyataan keluarganya seperti itu? Ah hanya Tuhan yang bisa membuat keajaiban-keajaiban, saya sudah sekitar sewindu ini tidak mendengar gosipnya lagi, yg terakhir ya hanya itu, istri dibawa pergi pria lain tapi malah suami bela istrinya, mungkin saja saat ini orang yang saya kenal itu sudah pensiun(?) ..... NGENES
.
Kebiasaan jelek adalah candu atau bibit yang juga akan menjadi mo-limo haruslah diwaspadai. Ketika saya ingat ada teman di fb yang menyatakan suka jajan asal engga ketahuan anak dan istrinya, itulah kebiasaan jelek itu. Bukankah dunia ini sempit, bagaimana kalau kebetulan ketemu seseorang yang dikenal dilokalisasi lalu mengambil gambarnya? Bukankah sekarang semua HP sudah ada kameranya? Kebiasaan-kebiasaan semacam itulah yang namanya candu jurusan mo-limo lewat jalan tol. Lalu jika sang istri juga punya pemikiran sama, selingkuh dengan pria lain asal tidak ketahuan, bagaimana? Itu ibarat melubangi kapal yang sedang berlayar ...... EGOIS
.
Jangan iseng dengan godaan kesenangan yang menjerumuskan, mencoba hal-hal yang tidak perlu dicoba hanya engga enak rasa ketika teman kita ngerasani atau bahkan menjuluki kita banci, penakut, ndeso, ketinggalan zaman, kurang gaul, atau bahkan akan dikucilkan jika tidak mengikuti gaya mereka, karena hidupmu adalah milikmu sendiri ...... Ketika semuanya sudah terlanjur, tidak ada yang bisa menolong Anda, karena sudah terjadi .....
.
Andai Anda suka ("SERING)" nongkrong ditempat-tempat umum sendirian, entah di pub, cafe, atau tempat-tempat keramaian, untuk meghilangkan kejenuhan rutin yang sering menghinggapi, apakah tidak bakalan ada yang memperhatikan Anda? Atau jangan-jangan Anda dicurigai sebagai om senang yang sedang mencari mangsa. Ketika seandainya Anda perempuan, apakah tidak ada yang mengira Anda juga sedang mencari mangsa? Atau kalau hal itu tidak ada yang menduga, bagaimana kalau Anda ketemu ortu teman anak Anda? Apakah Anda dapat menghindari gunjingan-gunjingan negatif sesudahnya? Bisa jadi akan cerita dengan istri/suami dirumah, ngapain suami/istrinya sering nongkrong sendirian di pub atau cafe misalnya? Bukankah akhirnya juga berimbas ke anak-anak Anda seandainya Anda punya anak? SEMUA KESENANGAN DAN KETENTARAMAN RASA ITU ADANYA DI SANUBARI SENDIRI, BUKAN DILUARAN SANA, PERCAYALAH BISA MENGUASAI DIRI ITU LEBIH TIDAK TEROMBANG-AMBING OLEH GALAU YANG SEBETULNYA TERCIPTA OLEH KEINGINAN CIPTAAN KITA SENDIRI.
.
Bujangan(jomblo) sempurna ternyata bebannya lebih ringan bukan? Tapi itu hanya teori, karena julukan "TIDAK LAKU" juga tidak kalah nyelekitnya. Itulah memang dunia, maaf saya melihat dari sudut rasa manusia setengah kolot yang datang dari ndeso so so so so ........ (#SPMCSW, Kamis, 13 Oktober 2016)
.
.
Sumber gambar:
Selipan .com

No comments:

Post a Comment