"APA KITA SEJATINYA BANGSA EGOIS & JAHAT?"
.
.
Opini Ulasan Berita ala #SPMC Suhindro Wibisono
.
Musim hujan kali ini memang anomali, semua kota atau wilayah di NKRI
rawan banjir. Dan paling sensi tentu saja kondisi DKI, karena DKI sedang
PILKADA.
.
PILKADA sungguh membuat kita melek, bahwa ternyata
banyak sekali orang jahat di negeri ini ..... oknum penjahat itu
sejatinya raja tega, karena sengaja mencelakai publik.
.
Waktoe
itoe, ketika Jakarta dilanda banjir, Gubernur DKI sempat kelabakan,
masalahnya laut tidak sedang pasang, kenapa air genangan begitu tinggi,
lalu Pak Ahok mempertanyakan kenapa pompa buangan tidak diaktifkan,
petugasnya menyatakan bahwa pompanyapun terendam air, dan Pak Ahok-pun
tercenung, agak memahami situasinya, tapi beruntung Pak Ahok tidak
percaya begitu saja yang akhirnya ditemukan bahwa itu adalah kesengajaan
agar kerja Gubernur terlihat tidak becus, karena memang pompanya tidak
sedang terendam. OKNUM RAJA TEGA yang mengorbankan publik demi jejaring
ambisi politik.
.
Ketika itu Istana juga kebanjiran, ternyata
ada gunungan kulit kabel di gorong-gorong, lalu heboh didalihkan adanya
pencurian kabel, semuanya tidak harus dirasionalkan, percayai saja
pemberitaan yang tersiar, padahal saya mikir, memang mengupas kabel
didalam gorong-gorong itu pekerjaan yang mudah? Dan saya kok lebih yakin
jauh lebih mudah memasukkan kulit kabel itu didalam gorong-gorongnya.
Karena pasti jauh lebih singkat waktunya. OKNUM RAJA TEGA yang
mengorbankan publik demi jejaring ambisi politik.
.
Pernah juga
ditemukan ban-ban digorong-gorong, bahkan juga ada kano, apakah itu
semua bukan kesengajaan? OKNUM RAJA TEGA yang mengorbankan publik demi
jejaring ambisi politik.
.
Yang paling gress, wilayah-wilayah
yang sudah pernah dinyatakan bebas banjir, ternyata belakangan ini
dilanda banjir, sungguh itu membuat Gubernur Ahok kelabakan, dan usut
punya usut, "salah satu" penyebab banjir ternyata ditemukan tumpukan
kulit kabel. Lagi dan lagi, mungkin juga akan dipercayai itu adalah
kerjaan oknum pencuri kabel, walau saya sekali lagi mbatin, kemungkinan
itu sebetulnya sangat kecil, kerja didalam gorong-gorong itu betapa
ribet, panas dan susah. Kalau ada kabel dicolong, kabel apa? Kabel
listrik kan artinya akan ada pemadaman lampu, kabel telepon? Kan artinya
juga akan ada telepon mati? Kabel tidak terpakai? Kan lebih mudah
ditarik semua dan di kupas ditempat terbuka toh? Mbok ya jangan
membodohi publik dengan hal-hal yang agak kurang rasional napa. OKNUM
RAJA TEGA yang mengorbankan publik demi jejaring ambisi politik.
.
Pilkada DKI memang sungguh sangat seksi, begitu banyak oknum yang ingin
merampok anggaran APBD DKI yang sangat gemuk, sehingga terkesan
menghalalkan segala cara dan upaya untuk menjegal petahana agar tidak
terpilih lagi. Semua jalur digunakan, termasuk jalur agama walau itu
terkesan membodohi ummat seagamanya, begitulah menurut kacamata rasa
saya, apakah menurut Anda bukan begitu kenyataannya? Masih menurut rasa
saya, kita sedang disuguhi cerita kisah nyata KEJUJURAN SEDANG
DIBINASAKAN DINEGERI INI, sayangnya mereka menunggangi agama untuk
membunuh kejujuran itu, sungguh sangat miris. OKNUM RAJA TEGA yang
mengorbankan publik demi jejaring ambisi politik.
.
ANDAI
petahana tidak terpilih lagi, sekali lagi Anda semua akan disuguhi
pameran riuh dan girangnya tokoh-tokoh yang akan bersuka sangat ria
seolah terbebas dari keterpaksaan puasa, catatlah mereka siapa saja,
ingat-ingatlah dalam benak, karena merekalah andil besar estafet
perjalanan dan tatanan Ibu Kota negara dikendalikan, semoga janji-janji
kampanyenya dapat dilaksanakan, karena saya juga blom nemu contoh
pelengseran pejabat karena tidak menepati janji kampanyenya. Itulah
makna nasib rakyat ada ditangan rakyat sendiri, dan memang itulah
"permainan" demokrasi, akan merasa dicelakai bagi yang kalah, jadi
jangan menyesali keadaan yang akan terjadi, terima saja dan nikmati buah
dari hasil sebagian yang lebih banyak dari sebagian yang lebih sedikit
karena terbukti kalah. (#SPMCSW, Minggu, 5 Maret 2017)
.
.
Sumber gambar:
Megapolitan - Kompas .com
( 5M ) ~ SPMC = "Sudut Pandang Mata Capung" ~ yang boleh diartikan ~ "Sudut Pandang Majemuk" || MEMPERHATIKAN kebenaran-kebenaran sepele yang di-sepele-kan ; MENCARI-tahu mana yang benar-benar "benar" dan mana yang benar-benar "salah" ; MENYUARAKAN kebenaran-kebanaran yang di-gadai-kan dan ter-gadai-kan ; MENGHARAP kembali ke dasar-dasar kebenaran yang di-lupa-kan dan ter-lupa-kan ; MENOLAK membenarkan hal-hal yang tidak semestinya, menolak menyalahkan hal-hal yang semestinya. (© 2013~SW)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment