Tuesday, March 7, 2017

"APA KITA SEJATINYA BANGSA EGOIS & JAHAT?"

"APA KITA SEJATINYA BANGSA EGOIS & JAHAT?"
.
.
Opini Ulasan Berita ala #SPMC Suhindro Wibisono
.
Musim hujan kali ini memang anomali, semua kota atau wilayah di NKRI rawan banjir. Dan paling sensi tentu saja kondisi DKI, karena DKI sedang PILKADA.
.
PILKADA sungguh membuat kita melek, bahwa ternyata banyak sekali orang jahat di negeri ini ..... oknum penjahat itu sejatinya raja tega, karena sengaja mencelakai publik.
.
Waktoe itoe, ketika Jakarta dilanda banjir, Gubernur DKI sempat kelabakan, masalahnya laut tidak sedang pasang, kenapa air genangan begitu tinggi, lalu Pak Ahok mempertanyakan kenapa pompa buangan tidak diaktifkan, petugasnya menyatakan bahwa pompanyapun terendam air, dan Pak Ahok-pun tercenung, agak memahami situasinya, tapi beruntung Pak Ahok tidak percaya begitu saja yang akhirnya ditemukan bahwa itu adalah kesengajaan agar kerja Gubernur terlihat tidak becus, karena memang pompanya tidak sedang terendam. OKNUM RAJA TEGA yang mengorbankan publik demi jejaring ambisi politik.
.
Ketika itu Istana juga kebanjiran, ternyata ada gunungan kulit kabel di gorong-gorong, lalu heboh didalihkan adanya pencurian kabel, semuanya tidak harus dirasionalkan, percayai saja pemberitaan yang tersiar, padahal saya mikir, memang mengupas kabel didalam gorong-gorong itu pekerjaan yang mudah? Dan saya kok lebih yakin jauh lebih mudah memasukkan kulit kabel itu didalam gorong-gorongnya. Karena pasti jauh lebih singkat waktunya. OKNUM RAJA TEGA yang mengorbankan publik demi jejaring ambisi politik.
.
Pernah juga ditemukan ban-ban digorong-gorong, bahkan juga ada kano, apakah itu semua bukan kesengajaan? OKNUM RAJA TEGA yang mengorbankan publik demi jejaring ambisi politik.
.
Yang paling gress, wilayah-wilayah yang sudah pernah dinyatakan bebas banjir, ternyata belakangan ini dilanda banjir, sungguh itu membuat Gubernur Ahok kelabakan, dan usut punya usut, "salah satu" penyebab banjir ternyata ditemukan tumpukan kulit kabel. Lagi dan lagi, mungkin juga akan dipercayai itu adalah kerjaan oknum pencuri kabel, walau saya sekali lagi mbatin, kemungkinan itu sebetulnya sangat kecil, kerja didalam gorong-gorong itu betapa ribet, panas dan susah. Kalau ada kabel dicolong, kabel apa? Kabel listrik kan artinya akan ada pemadaman lampu, kabel telepon? Kan artinya juga akan ada telepon mati? Kabel tidak terpakai? Kan lebih mudah ditarik semua dan di kupas ditempat terbuka toh? Mbok ya jangan membodohi publik dengan hal-hal yang agak kurang rasional napa. OKNUM RAJA TEGA yang mengorbankan publik demi jejaring ambisi politik.
.
Pilkada DKI memang sungguh sangat seksi, begitu banyak oknum yang ingin merampok anggaran APBD DKI yang sangat gemuk, sehingga terkesan menghalalkan segala cara dan upaya untuk menjegal petahana agar tidak terpilih lagi. Semua jalur digunakan, termasuk jalur agama walau itu terkesan membodohi ummat seagamanya, begitulah menurut kacamata rasa saya, apakah menurut Anda bukan begitu kenyataannya? Masih menurut rasa saya, kita sedang disuguhi cerita kisah nyata KEJUJURAN SEDANG DIBINASAKAN DINEGERI INI, sayangnya mereka menunggangi agama untuk membunuh kejujuran itu, sungguh sangat miris. OKNUM RAJA TEGA yang mengorbankan publik demi jejaring ambisi politik.
.
ANDAI petahana tidak terpilih lagi, sekali lagi Anda semua akan disuguhi pameran riuh dan girangnya tokoh-tokoh yang akan bersuka sangat ria seolah terbebas dari keterpaksaan puasa, catatlah mereka siapa saja, ingat-ingatlah dalam benak, karena merekalah andil besar estafet perjalanan dan tatanan Ibu Kota negara dikendalikan, semoga janji-janji kampanyenya dapat dilaksanakan, karena saya juga blom nemu contoh pelengseran pejabat karena tidak menepati janji kampanyenya. Itulah makna nasib rakyat ada ditangan rakyat sendiri, dan memang itulah "permainan" demokrasi, akan merasa dicelakai bagi yang kalah, jadi jangan menyesali keadaan yang akan terjadi, terima saja dan nikmati buah dari hasil sebagian yang lebih banyak dari sebagian yang lebih sedikit karena terbukti kalah. (#SPMCSW, Minggu, 5 Maret 2017)
.
.
Sumber gambar:
Megapolitan - Kompas .com

No comments:

Post a Comment